Bagaimana Mengajarkan IPA Agar Diminati Siswa

Bagaimana Mengajarkan IPA Agar Diminati Siswa

IPA atau Ilmu Pengetahuan alam merupakan disiplin ilmu nan mempelajari benda-benda nan barada di alam. Semua benda berwujud fisik maupun non fisik dan benda hayati maupun benda wafat ialah objek nan dipelajari. Manusia pun dijadikan objek pembelajaran dari IPA/Ilmu Pengetauan Alam. Jadi, IPA merupakan wujud dari rasa penasaran manusia akan misteri alam semesta.

Lantas manusia sejak dahulu mulai mendokumentasikan benda-benda dan karakter alam nan ada di sekitarnya buat dijadikan patokan dalam bertindak dan menetukan sikap. IPA merupakan disiplin ilmu nan paling luas di antara disiplin ilmu lainnya. IPA juga sebagai landasan bagi cabang ilmu non eksak seperti ekonomi, psikologi, politik, dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, IPA disebut sebagai induk dari berbagi disiplin ilmu nan ada di bumi.



Sejarah IPA / Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu nan sudah dipelajari sejak zaman prasejarah. Karena IPA merupakan ilmu nan berdasarkan dari pengamatan dan pemahaman, semua objek nan ada di alam merupakan bahan ajar di alam merupakan bahan ajar nan sempurna. Habitat sungai ialah laboratirum hayati nan menawarkan berbagi objek buat diteliti. Gugusan bintang dilangit menjadi jam patokan navigasi pelaut sejak lama. Masih banyak contoh lain ilmu IPA nan diterapkan oleh masyarakat sejak dahulu kala.

Sejak 4000 SM, Mesir mengembangkan IPA nan diaplikasikan buat membantu pekerjaan manusia, seperti menarik bongkahan batu besar bahan pembuat piramida. Orang Mesir menggunakan batang-batang kayu bulat nan ditarung berjejer fungsinya sebagai lintasan / rel agar batu-batu besar dapat didorong dengan mudah, dengan kata lain, kayu-kayu bulat itu berfungsi mengurangi gesekan pada tanah.

Ketika zaman Nabi Muhamad Saw, bulan dipakai sebagai panduan menentukan puasa dan Hari Raya Idul Fitri. Matahari dipakai sebagai penanda waktu shalat tiba dan masih banyak lagi ilmu IPA nan diterapkan dikeseharian. Pelaksanaan Ilmu IPA dapat Anda lihat kapal layar era Majapahit, pada 1293 -1500 M. Nelayan pada masa kejayaan Majapahit memanfaatkan embusan angin bahari sebagai tenaga buat menggerakan perahunya, caranya dengan memasang layar ditengah bahtera nelayan maupun bahtera niaga.



Cabang Ilmu IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki cakupan nan luas dan bercabang. Oleh sebab itu, dibuatlah disiplin ilmu baru nan berbasis IPA. Disiplin ilmu ini spesifik mempelajari hal-hal nan khusus dan cangkupannya pun terbatas, seperti ilmu tata surya, arkeologi, dan lain sebagainya.

Di bawah ini klarifikasi dari cabang ilmu IPA:



1. Geografi

Geografi merupakan disiplin ilmu nan mempelajari tentang bumi, seperti pulau, laut, kontur tanah, dan wilayah dan masyarakat nan mendiami daerah tertentu. Dirunut secara etimologi, geografi ialah paduan dua kata nan berasal dari bahasa Yunani kuno, geo nan berarti bumi, sedangkan graphy berarti menulis. Jadi, makna dari geografi ialah ilmu nan mempelajari tentang bumi, manusia, dan seisinya.

Geografi masih memiliki anak cabang nan membelajari karaktrisitik tertentu, seperti geografi fisik, geografi sejarah, geografi manusia, ekologi budaya dan politik, pemetaan risiko dan bala alam, mitigasi, rencana & development area. Sementara itu, ilmu geografi nan dipadukan dengan ilmu eksakta ialah teknik kartografi atau ilmu pemetaan bumi, kemudian ada remote sensing / penginderaan jeda jauh. Dasar-dasar ilmu geografi sudah diperkenalkan sejak kelas 1 Sekolah Dasar dalam materi IPA. Topik bahasannya berupa gunung, sungai, bahari dan hutan. Kemudian meningkat pada ekosistem dan populasi.



2. Astronomi

Astronomi merupakan salah satu cabang IPA nan sudah dipelajari sejak zaman prasejarah. Astronomi merupakan disiplin ilmu nan memperlajari tentang benda-benda di angkasa. Objek nan dipalajari dalam astronomi antara lain, planet, bintang, galaksi, lubang hitam, meteor, dan lain sebagainya.

Awalnya, astronomi dikembangkan hanya menggunakan pengamatan dengan mata telanjang, tanpa ada donasi media lain. Kemudian seiring perkembangan zaman, ditemukanlah sebuah teropong sederhana nan dapat memperbesar objek nan jaraknya jauh. Penemu teropong secara paripurna pada 1608 ialah Galileo Galile, ilmuwan ini berasal dari Italia. Namun, teknologi dalam bidang astronomi kian melajut pesat, terbukti manusia sudah ada nan menginjakan bulan, membuat aneka fungsi satellite, dan membuat teleskop super canggih, mampu menangkap benda langit nan paling jauh sekalipun.



3. Arkeologi

Arkeologi ialah displin ilmu nan mempelajari benda-benda purbakala dari era peradaban manusia purba hingga awal era modern. Secara etimologi, arkeologi berasal dari bahasa Yunani kuno, archeo dan logy . Acrheo bermakna kuno, sedangkan logy ialah ilmu. Jadi, dua kata tersebut kalau digabungkan bermakna ilmu nan memperlajari hal-hal nan kuno.

Deskripsi arkeologi yakni ilmu nan mempelajari peninggalan dari kebudayaan dan peradaban manusia kuno, nan meliputi, pencarian, dokumentasi, pencacatan dan penyimpanan. Ketika mempelajari arkeologi, pelajar harus terjun langsung ke lokasi situs peninggalan perdabaan purba guna mengamati langsung objek nan dibelajari. Selain itu, kunjungan ke museum merupakan kegiatan wajib guna menambah wawasan tentang arkeologi. Indonesia merupakan negara nan menyimpan peninggalan peradaban manusia nan paling komplet. Dari zaman batu, kerajaan Hindu Budha, Kerajaan Islam, masa penjajahan, benda-benda itu hampir dapat ditemukan di semua pulau di Indonesia, dari Aceh sampai Papua.



4. Fisika

Fisika merupakan salah satu cabang IPA nan mempelajari benda secara fisik, non fisik, gejala alam, dan waktu. Objek benda nan dipelajari dari fisika berupa benda cair, gas, benda padat nan tidak kasat mata, dan gabungan antara benda dan gas. Fisika merupakan ilmu IPA nan bersinggungan dengan matematika dan ilmu eksakta lainnya. Dalam fisika, diperkenalkan perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus kimiawi.

Ilmuwanterkenal sebagian besar merupakan pemikir fisika seperti Galileo nan merintis ilmu fisika modern, Isaac Newton penemu hukum gravitasi Newton, James Joule penemu rumus Joule nan menerangkan energi mekanik, penghitungan materi panas.



5. Kimia

Kimia merupakan disiplin ilmu dari cabang IPA nan mempelajari unsur-unsur zat dan perubahan materi dari gabungan berbagai materi / zat nan berskala mikro, baik itu atom maupun melekulnya. Kimia memiliki wilayah studi nan banyak. Oleh sebab itu, kimia dipecah menjadi berbagai cabang studi nan spesifik mempelajari objek secara spesifik. Cabang-cabang kimia antra lain kimia fisik, kimia organik, kimia analitik, biokimia.



6. Biologi

Salah satu anak cabang IPA ialah biologi. Yang dimaksud dengan biologi ialah disiplin ilmu nan mempelajari segala makhluk hayati nan ada di bumi, objek studi biologi mencangkup manusia, hewan, tanaman, jamur, bakteri, virus. Biologi berasal dari bahasa Yunani, bio berarti kehidupan, logy ialah ilmu. Jadi, kedua kata tersebut berarti ilmu kehidupan atau ilmu hayati.

Biologi masih dipecah lagi menurut objek pembelajaraannya seperti mikrobiologi nan mempelajari organisme nan tidak kasat mata, nabati nan mempelajari aneka tumbuh-tumbuhan, dan zoologi nan mempelajari global hewan fauna.



Bagaimana Mengajarkan IPA Agar Diminati Siswa

Cara mempelajari IPA secara lengkap tidak hanya menggunakan buku pedoman saja, melainkan terjun langsung ke alam, mengamati objek nan dipelajari dan mencatatnya. Belajar IPA merupakan kegiatan nan menyenangkan sebab siswa dapat mengetahui misteri alam semesta. Mempelajari IPA sebenarnya tidak harus berhenti di sekolah formal saja. Setelah lulus sekolah pun, kita wajib mengembangkan wawasan ilmu IPA agar pintar.