Mendapatkan Apa Yang Diharapkan

Mendapatkan Apa Yang Diharapkan

Beberapa hadist Rasulullah Saw telah menegaskan betapa sedekah merupakan sebuah amal nan sangat dahsyat. Amal sedekah ajaib sekali karena jika dilakukan dengan ikhlas akan memberikan imbas nan sangat besar bagi kehidupan ekonomi, kesehatan, dan segala aspek kehidupan seorang hamba.

Sedekah ajaibkerap kali kita dengar, apalagi bari mereka nan sangat menyukai konsep ceramah agama ala Ustadz Yusuf Mansur. Keunikan dari ustadz nan satu ini memang ada pada konsep keajaiban sedekah nan terus ia kampanyekan.

Beragam orang-orang nan sudah membuktikan keajaiban sedekah ia hadirkan demi membuat orang lain percaya akan kebesaran Allah dalam hal keajaiban sedekah.

Meski memang pada akhirnya, tak semua orang bernyali besar buat melakukan sedekah, terlebih jika sudah menyedekahkan semua apa nan kita punya.

Butuh keimanan nan tinggi dan kekhawatiran nan minim jika memang ingin mendapatkan keajaiban sedekah di mana semua orang sering mengatakan bahwa keajaiban sedekah itiu selalu identik dengan dibalas dengan berlipat-lipat rezeki.

Padahal banyak sekali keajaiban sedekah nan memang sudah dipaparkan oleh agama dan di sini akan dibahas secara spesifik apa saja keajaiban sedekah nan memang dikabarkan oleh agama, dalam hal ini ialah Islam, sebagai agama nan sangat menjunjung tinggi hayati saling berbagi dengan sesama nan tidak mampu.

Namun alangkah baiknya sebelum membahas keajaiban sedekah, kita sendiri harus memahami apa itu sedekah nan selama ini disebut-sebut?



Bertambahnya Harta

Sisi ekonominya, jika dilihat secara kasat mata tanpa landasan keimanan, memberikan sedekah baik itu berupa harta ataupun benda, merupakan sebuah pengurangan. Setan sering mempengaruhi manusia dengan ketakutan bahwa sedekah bisa menjadikan miskin.

Namun, pemberian sedekah ajaib sekali pengaruhnya bagi sisi ekonomi setiap hamba nan beriman. Terkadang, harta nan dikeluarkan sebagai sedekah akan segera kembali melalui berbagai cara nan tak disangka-sangka.

Hal tersebut sudah dikabarkan dalam kitab kudus Al-Qur'an, bahwa pahala sedekah akan bertambah seperti pohon nan terus memberi kegunaan dengan buah nan terus tumbuh.



Tidak Menyebabkan Miskin

Dalam sebuah hadist, Rasulullah Saw bersumpah buat 3 perkara. Salah satu diantaranya ialah bahwa harta seorang nan getol bersedekah tak akan berkurang. Bahkan akan bertambah dalam berbagai cara dan dalam berbagai bentuk.

Seorang muslim nan bersedekah dengan niat ikhlas sebab mengharap ridho Allah, maka ia akan melihat balasan sedekahnya dalam berbagai bentuk. Dapat berupa kesehatan, sehingga ia tak perlu mengeluarkan banyak biaya buat berobat ke dokter.

Dapat juga melalui terbebasnya ia dari bala atau kecelakaan besar nan bisa menyebabkan kesengsaraan. Perkara nan bisa menguras mal seseorang dengan cara nan tak diharapkan.



Mendapatkan Apa Yang Diharapkan

Beberapa orang mengeluarkan sedekah saat sedang mendambakan sesuatu seperti jodoh, anak, atau pun kesembuhan dan jalan keluar atas kesulitan hidupnya. Dan amal berupa sedekah ajaib sekali sebab bisa memudahkan mereka mendapatkan apa nan didambakan dan dibutuhkannya selama ini.

Jadi, amal sedekah nan diniatkan buat menolong orang lain nan memerlukan, bisa membuat do'a nan kita panjatkan pada Allah dikabulkan-Nya. Sebab kita telah membantu agar sesama manusia terbebas dari kesulitan nan membelitnya. Sehingga Insya Allah, Allah akan membantu kita melepaskan kesulitan nan membelit hayati kita. Wallahu 'alam.



Makna Sedekah

Jika dipahami secara bahasa, maka sedekah berasal dari kata bahasa Arab, yakni shadaqa , nan bermakna 'benar'. Namun jika sedekah ajaib dipahami secara syariat atau juga secara makna luas, maka nan disebut dengan sedekah ialah segela hal atau bentuk nan memang diberikan seseorang hanya bermaksud melakukan bakti derma di jalan Allah Subhanahu wa taala .

Akan tetapi, pada dasarnya sedekah tidaklah jauh berbeda dengan infak nan biasa kita dengar. Hanya saja, perbedaaan keduanya ada pada masalah bentuk saja. Jika infak memang selalu identik dengan materi, maka tak halnya dengan sedekah. Sedekah tidak hanya berbentuk materi, tetapi sedekah dapat dilakukan dengan hal-hal nan non materi.

Dalam hal ini kita sering mendengar bahwa Rasulullah mengatakan senyum kepada sesama ialah ibadah. Melakukan kebaikan di jalan Allah kepada sesama juga disebut ibadah.

Bahkan, ada sebuah hadis nan mengatakan; melakukan aksi balasan arogan kepada orang nan arogan juga ialah hukumnya sedekah guna mengingatkan bahwa ada orang nan lebih hebat darinya.

Nah , itu menunjukkan makna sedekah memang lebih luas dari pada makna infak. Lantas mengapa kemudian konsep atau hayati bersedekah itu menjadi sangat dianjurkan oleh agama? Jawabannya sederhana saja, sedekah itu krusial guna menjaga ekuilibrium hayati di alam semesta ini.

Sementara itu, banyak sekali hadis nan juga menganjurkan kita melakukan sedekah. Salah satunya ialah hadis Rasulullah saw nan mengabarkan bahwa keberadaan sedekah tidak hanya buat saling berbagi, tetapi mampu menjadi penolak bahaya atau tolak bala. Nabi mengatakan, "Bersegeralah kalian melakukan bersedekah. Sebab, nan namanya bencana tak dapat mendahului sedekah."

Sementara pada hadis lain, Rasulullah juga memberikan agunan kepada nan suka melakukan sedekah kalau apa nan mereka sedekahkan tak akan hilang, melainkan akan dibalas dengan lebih banyak dan cara nan mendadak. Inilah hadits Rasul itu: "Tidak akan berkurang rezeki orang nan bersedekah, kecuali bertambah, bertambah, bertambah."

Nah , mengenai makna sedekah ini, sekali lagi sangat banyak sekali cakupannya. Ini dijelaskan dengan gamblang oleh hadist Abu Hurairah rodhiallohu‘anhu , dimana ia telah berkata:

" Rasulullah bersabda, "Setiap ruas tulang manusia harus disedekahi setiap hari selagi matahari tetap terbit. Mendamaikan dua orang nan sedang berselisih juga sedekah, menolong orang hingga ia bisa naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan ke atas kendaraannya merupakan sedekah, kata-kata nan baik juga sedekah, setiap langkah kaki nan kamu ayunkan menuju ke masjid ialah sedekah, serta menyingkirkan aral rintangan semisal, ranting, paku, kayu, atau sesuatu nan mengganggu bagi orang lain dari jalan, juga merupakan sedekah. ” (HR. Bukhari dan Muslim)



Keutamaan Sedekah

Sedekah memiliki banyak keutamaan dengan nilai nan besar dalam pandangan Allah Swt dan Rasul-Nya. Diantaranya:

  1. Dapat menghindarkan seseorang dari neraka meskipun hanya sedikit nan dapat disedekahkannya, bukan kikir tapi sebab memang ia tak mampu bersedekah dalam jumlah nan banyak, bahkan seandainya ia tak punya apa-apa iapun dapat melakukannya dengan berbicara nan baik, Rasulullah Saw bersabda: “ Jauhilah neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebiji kurma, kalau kamu tak menemukan sesuatu, maka dengan omongan nan baik” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).
  2. Memperoleh pahala nan besar, sebab pahala suatu amal nan baik seringkali dilipatgandakan, bahkan bila sedekahnya dalam bentuk wakaf, maka pahalanya dapat terus mengalir meskipun pelakunya sudah wafat, Rasulullah Saw bersabda: “ Apabila anak Adam wafat, putuslah amalnya kecuali tiga hal, yakni sedekah jariyah, ilmu nan dimanfaatkan dan anak shaleh nan mendo'akannya” (HR. Muslim).
  3. Dapat mendatangkan rizki sebagai balasan langsung dari Allah Swt atas sedekah nan dikeluarkannya, ini merupakan suatu keberkahan baginya, Rasulullah Saw bersabda: “ Turunkanlah (datangkanlah) rezkimu (dari Allah) dengan mengeluarkan sedekah” (HR. Baihaki).
  4. Sedekah menjadi naungan bagi nan melakukannya pada hari kiamat, sehingga kebaikan nan dilakukan seseorang dalam hidupnya di global ini akan menjadi penolong baginya dalam kehidupan di akhirat kelak, Rasulullah Saw bersabda: “ Naungan bagi seorang mu'min pada hari kiamat ialah sedekahnya” (HR. Ahmad).

Dari klarifikasi di atas, kita dapat memahami bahwa setiap muslim harus bersedekah dan tak ada alasan baginya buat tak mau bersedekah sebab hal itu dapat dilakukan dengan segala bentuk kebaikan, bukan hanya dilakukan dengan harta.



Berlomba dalam Kebaikan

Setelah kita memahami bahwa kemuliaan manusia tergantung pada iman dan amal shaleh atau kebaikannya dalam maka semakin banyak perbuatan baik nan dilakukannya, akan semakin mulia harkat dan martabatnya dihadapan Allah Swt. Disinilah letak pentingnya bagi kita buat berloma-lomba dalam kebaikan sebagaimana firman Allah Swt nan artinya:

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) nan ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Dimana saja kamu berada niscaya Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS 2:148).

Sedekah seharusnya dapat mengangkat derajat manusia dan tak mengotorinya, sedekah nan tak menodai kehornmatan dan tak mengotori perasaan. Infak nan terjadi dan bersumber dari hati nan rela dan suci. Sedekah nan hanya bertujuan mencari keridhaan Allah Swt semata-mata.

“Hai orang-orang nan beriman, janganlah kamu menghilangkan pahala sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang nan menafkahkan hartanya sebab riya kepada manusia dan dia tak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin nan di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah ia bersih. Mereka tak menguasai sesuatupun dari apa nan mereka usahakan dan Allah tak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir” (QS 2:264).