Religi - Nada dan Dakwah

Religi - Nada dan Dakwah

Sudah jamak diketahui, setiap kali Ramadhan datang, akan banyak bermunculan lagu religi Islami nan dibawakan oleh para penyanyi kita. Baik itu grup-grup band, maupun para penyanyi solo. Munculnya lagu tersebut menjadi tanda bahwa para penyanyi kita turut menyambut kehadiran bulan kudus Ramadhan. Bulan nan begitu agung dan mulia bagi umat Islam.

Lagu religi memang seperti lagu musiman. Meski demikian, kehadirannya memang ditunggu oleh masyarakat. Dengan menyanyikan lagu tersebut, dapat mengingatkan msayarakat tentang momen atau hal terbaik nan bisa dilakukan. Juga sebagai syiar dakwah agama Islam.



Tujuan Munculnya Lagu Religi

Pasalnya, lagu religi ialah lagu nan (boleh dikatakan) dapat mendekatkan seseorang dengan Tuhannya. Kedekatakannya memang tak seperti layaknya zikir. Namun, langkah mengingat buat mendekatkan diri kepada Tuhan sudah termasuk langkah awal nan baik. Langkah nan diharapkan dapat menjadi kelanjutan buat mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Di bulan Ramadhan, lagu religi nan muncul cenderung mengarah tentang betapa mulianya bulan Ramadhan. Meski tidak semua penyanyi membawakan lagu dengan tema Ramadhan.



Contoh Lagu Religi

Bahkan, penyanyi solo seperti Afgan pun bersedia menyanyikan lagu religi nan isinya ihwal niat berpuasa. Ini suatu hal nan kreatif dan menarik. Pasalnya, lirik nan dinyanyikan ialah lirik nan sudah terbiasa didengar oleh pencinta musik Indonesia. Sehingga ketika Afgan menyanyikan lagu tersebut, publik atau masyarakat hanya tinggal mengikuti musik nan dinyanyikannya.

Selain munculnya lagu religi Islami nan baru, Ramadhan juga menjadi momen terdengarnya kembali lagu-lagu nan telah terbit dengan nuanasa religi. Misalnya lagu-lagu nan pernah dinyanyikan Opick, Rhoma Irama, Ungu, Wali Band, Gigi, dan sebagainya.



Religi - Nada dan Dakwah

Munculnya kembali lagu-lagu tersebut tidak hanya terdengar dari telivisi dan radio saja. Bebarapa daerah nan mengadakan kegiatan di malam Ramadhan nan sifatnya mengumpulkan masa, juga mengundang grup-grup band untuk menyanyikan lagu-lagu Islami.

Misalnya saja Ramadhan Fair yang setiap tahun diadakan di kota Medan. Pihak pemerintah kota Medan mengundang beberapa grup band dan penyanyi buat menyanyikan lagu-lagu religi mereka. Dengan tujuan buat menghibur rakyat Medan setelah shalat tarawih dilaksanakan.

Tak hanya pihak pemerintahan saja nan mengadakan kegiatan menghadirkan para penyanyi dan grup band yang siap menyanyikan lagu-lagu religi mereka. Beberapa stasiun televisi juga melakukan hal nan sama. Misalnya, dengan konsep nada dan dakwah di beberapa kota besar di Indonesia.

Pihak Stasiun televisi menghadirkan penceramah kondang, seperti Ustaz Jefri al-Bukhari, Ustaz Solmed, dan lain-lain. Yang kehadirannya bersamaan dengan grup band yang siap menghibur masyarakat loka diadakannya acara tersebut.

Ramadhan memang menjadi ajang mendekatkan diri kepada Allah Swt. Tak hanya dengan ibadah, dengan lagu-lagu religi nan didengar juga mengingatkan masyarakat kepada Allah Swt. Karena itu, kehadiran Ramadhan membawa rezeki nan banyak untuk para grup band yang memiliki lagu-lagu religi. Bukan hanya puasa nan berkah, rezeki melimpah pun didapat oleh para grup band tersebut.



Tombo Ati - Lagu Religi nan Selalu Diingat

Di antara lagu-lagu religi nan muncul, tetap lagu milik Opick nan tidak pernah lekang dari ingatan para pencinta musik religi Indonesia. Dengan judul lagu Tombo Ati, hampir semua publik ingat dengan lirik lagunya. Jika tak percaya, lihatlah ketika Ramadhan tiba, lagu Tombo Ati akan sering terdengar. Tak hanya di televisi saja. Anda bakal mendengarkannya juga di Radio, di plaza dan tempat-tempat penjualan CD dan DVD.

Lirik lagu Tombo Ati memang mudah dihapal dan ramah di telinga. Kandungan liriknya juga penuh makna. Mengajak kita semua buat lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Salah satu contohnya ialah membaca al-Qur’an dan maknanya. Aktivitas membaca al-Qur’an dan maknanya ialah amal nan memang dianjurkannya. Apalagi jika dilakukan di bulan Ramadhan, bulan seribu bulan. Rasulullah Saw. di dalam hidupnya kerap mengkhatamkan al-Qur’an dua kali dalam bulan mulia tersebut. Rasulullah mengkhatamkannya di hadapan Jibril as.

Dengan menyanyikan lagu Tombo Ati akan membuat kita buat tertarik membaca al-Qur’an. Pasalnya, lagu tersebut menyadarkan tentang pentingnya al-Qur’an bagi kita. Ia bisa menyinari hati. Dan ini sinkron dengan fungsi al-Qur’an diturunkan, yaitu sebagai petunjuk dan penjelas, mana nan baik dan nan jelek bagi manusia.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini lirik lagu Tombo Ati milik Opick.

Tombo Ati

Tombo ati iku limo perkorone
Kaping pisan moco Qur’an lan maknane
Kaping Kaping telu wong kang sholeh kumpulonopindo sholat wengi lakonono
Kaping papat kudu weteng ingkang luwe
Kaping limo dzikir wengi ingkang suwe

Salah sawijine sopo iso ngelakoni
Mugi-mugi Gusti Allah nyembadani

Obat Hati

Obat hati ada lima perkaranya
Yang pertama baca Qur’an dan maknanya
Yang kedua sholat malam dirikanlah
Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh
Yang keempat perbanyaklah berpuasa
Yang kelima dzikir malam perbanyaklah

Salah satunya siapa dapat menjalani
Moga-moga Gusti Allah mencukupi

Perhatikanlah lagu opick dengan judul Tombo Ati ini. Kandungan lagunya mengajari Anda buat mengobati hati Anda. Baik ada permasalahan atau pun tidak, maka obatilah hati kita dengan selalu membaca al-Qur’an, shalat malam, bergaul dengan orang-orang sheleh, perbanyak berpuasa, dan zikir malam.

Sungguh, kandungan lagu ini jika didengarkan dan diaplikasikan akan memberikan nilai plus. Khususnya, di bulan Ramadhan, ada pelipat gandaan pahala bagi siapa saja nan melakukan kebaikan.



Religi - Hukum Mendengarkan Lagu

Apa sebenarnya hukum mendengar atau menyanyikan lagu?
Ada sebagian orang langsung memvonis bahwa haram mendengarkan lagu. Apapun jenis lagunya. Tampaknya, hal ini terkesan begitu ekstrim. Alasan nan paling kuat didengungkan oleh penganut paham ini, sebab dapat melalaikan manusia dari Tuhan-Nya. Dapat mematikan hati manusia.

Seharusnya ada pengkajian lebih mendalam lagi sebelum menjustifikasi bahwa menyanyi bisa membutakan mata hati dan melupakan manusia dari Tuhan-Nya. Salah satu hadits Rasulullah Saw. membolehkan dua orang hamba sahaya menyanyikan lagu benteng Bu’ats . Yaitu loka terjadinya peperangan antara suku Aus dengan Khazraj. Berikut ini haditsnya.

Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, serta beberapa imam hadits nan lainnya, dari Aisyah Radhiyallahu ‘anha,

“Suatu hari Rasulullah Saw. masuk ke rumah saya. Ketika itu, ada dua orang hamba sahaya perempuan sedang asyik menyanyikan lagu benteng Bu’ats. Lalu Rasulullah Saw. rebahan di atas kasur dan memalingkan wajahnya.

Tak lama kemudian, Masuklah Abu Bakar Shiddiq. Melihat kedua hamba sahaya itu sedang bernyanyi, Abu Bakar langsung menghardik aku, 'Bagaimana dapat nyanyian setan dipertontonkan di hadapan Rasullah Saw?' Rasulullah Saw., lalu segera menoleh ke arah Abu Bakar, sambil berkata, 'Biarkanlah mereka berdua menyanyi, wahai Abu Bakar.'

Ketika Rasulullah Saw, sedang tak memperhatikan lagi, aku pun memberi isyarat agar kedua hamba sahaya itu berhenti menyanyi dan menyuruh mereka berdua pergi keluar."

Dari hadis ini, bisa dipahami bahwa tak semua lagu diharamkan di dalam Islam. Yang diharamkan ialah nyanyian setan. Jika nyanyian tersebut bersifat mengingatkan manusia kepada Tuhannya, tentu saja tak dilarang. Lagu benteng Bu’ats tersebut ialah lagu nan mengingatkan manusia tentang peperangan. Selama lagu nan dinyanyikan bukan membuat galau atau lupa dengan Allah, maka hukumnya dinyatakan boleh.

Nah, sekian serba-serbi lagu religi pada artikel ini. Mulai dari tujuan lagu religi, contohnya, hingga hukum mendengarkan lagu. Semoga artikel ini bermanfaat buat Anda.