Membuat Sendiri Makanan Tambahan buat si Kecil
Makanan tambahan bisa diperkenalkan pada si kecil di usia nan tepat guna memenuhi kebutuhan nutrisinya. Nutrisi atau zat gizi merupakan sumber energi nan memungkinkan terjadinya proses metabolisme di dalam tubuh.
Pada anak balita, khususnya nan baru lahir, sebagian besar energi tersebut dialokasikan buat mendukung proses tumbuh kembang. Itulah mengapa, asupan zat gizi nan diberikan kepada anak, baik itu kadar protein, karbohidrat, lemak, mineral, maupun vitamin dalam makanan tambahan si kecil harus seimbang dan proporsional.
Pada enam bulan pertama sejak kelahirannya, kebutuhan bayi akan nutrisi sudah tercukupi dengan pemberian ASI ekslusif. Namun, sejalan dengan meningkatnya proses tumbuh kembang, khususnya setelah usia enam bulan, asupan ASI tak cukup lagi buat memenuhi seluruh kebutuhan bayi.
Oleh sebab itu, si kecil mulai bisa diperkenalkan pada beberapa jenis makanan tambahan nan lebih padat. Makanan tambahan balita lebih dikenal dengan istilah “makanan pendamping ASI” atau MP-ASI. Disebut makanan pendamping, sebab ASI masih merupakan makanan primer nan memenuhi 60 - 70 persen kebutuhan nutrisi si kecil.
Pemberian Makanan Tambahan Pendamping ASI
Tentu saja, pemberian makanan selain ASI ini harus disesuaikan dengan kebutuhan bayi dan dilakukan secara bertahap. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), apabila bayi mengonsumsi ASI ekslusif, makanan padat dapat mulai diperkenalkan ketika ia sudah menyusu lebih dari delapan sampai sepuluh kali sehari dan terus terlihat lapar.
Pemberian makanan pendamping pun harus dilakukan tepat waktu. Pemberian MP-ASI nan terlalu cepat, selain bisa mengurangi selera bayi mengonsumsi ASI, juga bisa mengganggu organ pencernaan; bahkan sampai menimbulkan kondisi kegawatdaruratan, seperti terjadinya ileus obstruktivus atau sumbatan pada usus nan sangat berbahaya.
Namun sebaliknya, pemberian makanan pengganti ASI nan terlambat bisa menyebabkan si bayi sulit menerima, bahkan menolak sama sekali makanan nan diberikan. Pemberian MP-ASI secara tak langsung mengajari bayi keterampilan mengunyah dan mengenal cita rasa makanan nan baru.
Hal lain nan tak boleh diabaikan, proses MP-ASI harus diberikan secara bertahap, baik dari porsi maupun taraf kepadatannya. Pada termin awal, berikan MP-ASI dalam jumlah sedikit. Porsi makanan kemudian bisa ditambah sedikit demi sedikit sinkron kapasitas kebutuhan bayi.
Setelah memasuki usia sembilan bulan, tambahkan lemak dalam MP-ASI-nya, baik berupa margarin, mentega atau minyak. Lemak sangat dibutuhkan dalam perkembangan otak anak. Namun, jumlah asupan lemak jangan sampai lebih dari 25 persen kebutuhan energinya secara holistik agar tak terjadi obesitas.
MP-ASI nan diberikan sebaiknya tak sekadar memenuhi kebutuhan nutrisi dasar, tetapi juga harus memperhatikan kebutuhan nutrisi otak sebagai bagian nan menentukan kualitas kecerdasan si kecil. Salah satu kebutuhan nutrisional otak ialah bahan standar bagi pembuatan neurotransmiter nan merupakan zat penghubung, zat belajar, dan zat penentu mood di otak.
Sebagai contoh, si kecil harus mendapatkan sumber-sumber serotonin nan dapat didapatkan apabila ia mengkonsumsi asam amino triptofan. Sumber triptofan dapat berasal dari cokelat, minyak ikan, ataupun dibantu oleh vitamin B6.
Akan tetapi, buat mendapatkan jumlah asam amino triptofan nan memadai harus diimbangi dengan asupan karbohidrat nan mencukupi. Hal ini disebabkan sebab jalur penyerapan asam amino triptofan berbarengan dengan penyerapan karbohidrat.
Manfaat Makanan Tambahan Pendamping ASI
Berikut ini beberapa kegunaan dari pemberian makanan tambahan bagi si kecil dalam bentuk MP-ASI:
- Membantu pertumbuhan dan perkembangan fisik dan kecerdasan si kecil nan semakin meningkat.
- Mengembangkan keterampilan makan secara mandiri.
- Melatih keterampilan mengunyah nan bertepatan dengan mulai tumbuhnya gigi.
- Mengembangkan proses adaptasi terhadap berbagai jenis makanan, termasuk mengenalkan rasa dan tekstur makanan.
- MP-ASI berfungsi memenuhi kebutuhan gizi nan semakin meningkat, khususnya setelah usia enam bulan.
Membuat Sendiri Makanan Tambahan buat si Kecil
Membuat makanan tambahan tidaklah sulit, nan krusial Anda memahami jenis-jenis bahan makanan nan dapat diberikan sinkron usia si kecil dan menyesuaikannya dengan kemampuan mengunyahnya. Makanan tambahan pendamping ASI sebaiknya mulai diberikan saat bayi berusia 6 bulan. Sementara itu pada usia 0 - 6 bulan, bayi lebih baik hanya diberikan ASI.
Inilah makanan tambahan nan sinkron dengan usia si kecil dan contoh resepnya.
1. Usia 6 - 8 bulan
Sambil diberi ASI, bayi usia 6 - 8 bulan bisa diperkenalkan kepada makanan lunak berupa bubur. Setelah usianya mencapai 7 bulan, Anda dapat memberinya nasi tim saring. Di usia ini, si kecil cukup diberikan makanan pendamping 1 kali dalam sehari.
Berikut ini ialah salah satu contoh resep bubur susu nan dapat Anda coba untuk di rumah: Bubur susu tepung beras saus pepaya. Untuk membuatnya, siapkan:
- Tepung beras 20 gram
- Susu sapi 200 cc (gunakan 100 cc susu bubuk spesifik bayi, lalu encerkan hingga menjadi 200 cc)
- Gula pasir 1 sendok makan
- Pepaya merah matang 50 gram
- Jeruk baby manis 1 sendok makan
Cara membuatnya:
- Cairkan tepung besar di dalam 50 cc susu. Sisihkan.
- Didihkan residu susu nan 150 cc bersama gula pasir. Masukkan tepung beras nan sudah dicairkan di langkah ke-1, lalu mixer hingga mendidih. Sajikan dalam piring bayi.
- Lumatkan pepaya dengan blender dengan air jeruk hingga benar-benar halus.
- Tuangkan saus pepaya tersebut di atas bubur susu, segera berikan pada bayi Anda. Atau Anda dapat menyajikan bubur dan saus pepayanya di loka terpisah.
2. Usia 8 – 10 bulan
Di usia ini, bayi sudah dapat diperkenalkan pada daging cincang dan nasi nan dihaluskan, sambil tetap diberi ASI. Bubur susu dan pure buah-buahan pun sebaiknya masih diberikan guna memenuhi nutrisi bayi. Anda dapat membuat agar-agar dari buah-buahan tersebut agar bayi dapat belajar mengunyah; selama tak diberikan dalam kondisi dingin baru keluar dari lemari es.
Bayi usia 8 - 10 bulan perlu diberi makanan tambahan 1 kali dalam sehari, oleh sebab itu pastikan nutrisinya selalu terpenuhi. Berikut ini ialah resep sup kentang daging buat teman makan nasi halus si kecil. Untuk membuatnya, siapkan kentang, daging sapi cincang, dan air secukupnya. Cara membuatnya:
- Rebuslah kentang dan daging cincang selama 15 menit atau sampai benar-benar lembut.
- Saring lalu cincang kasar kentang dan daging cincang tersebut.
- Sajikan bersama nasi halus.
3. Usia 10 - 12 bulan
Tetap berikan buah-buahan dan ASI bagi bayi usia ini. Sebagai tambahan, si kecil dapat diberikan nasi tim 1 kali dalam sehari. Berikut ini ialah resep nasi tim ayam isi bayam, salah satu ciptaan nasi tim nan dapat Anda coba di rumah.
Untuk membuatnya, dibutuhkan:
- Beras 20 gram, cuci bersih
- Air 625 cc
- Ayam giling 25 gram
- Tahu 50 gram
- Tomat 25 gram
- Daun bayam 25 gram, iris halus
- Kecap manis 1 sendok makan
- Santan encer 1 sendok makan
Cara membuatnya:
- Campurkan beras, air, tahu, dan daging ayam giling. Rebus hingga jadi bubur (nasi tim halus).
- Tambahkan tomat dan bayam lalu masak hingga sayurannya matang.
- Tambahkan kecap dan santan, aduk rata lalu angkat.
4. Usia 12 - 24 bulan
Mulai usia ini, si kecil memerlukan makanan tambahan 3 kali sehari sambil tetap diberi ASI. Karena ia telah tumbuh besar, jenis makanannya pun dapat lebih bervariasi. Selain makanan utama, si kecil juga mulai membutuhkan camilan-camilan. Oleh sebab itu, buatlah camilan sehat nan mengandung buah-buahan, susu, dan sebagainya.
Salah satu contohnya ialah puding susu labu kuning. Untuk membuatnya sediakanlah:
- Agar-agar putih bubuk 1 bungkus (7 gram)
- Susu formula lanjutan 3 sendok makan, larutkan dalam 300 ml air
- Air 250 ml
- Labu kuning 100 gram, kukus lalu haluskan
- Tepung maizena 1 sendok makan, larutkan dalam sedikit air
- Gula pasir 4 sendok makan
Cara membuatnya:
- Campurkan bubuk agar-agar dengan larutan tepung maizena, labu kuning halus, susu, dan air. Aduk rata.
- Rebus campuran tersebut dengan barah kecil hingga mengental dan mendidih, lalu angkat.
- Tuangkan pada cetakan lalu dinginkan hingga mengeras.
- Keluarkan dari cetakan lalu sajikan.
Itulah berbagai menu makanan tambahan pendamping ASI buat si kecil nan dapat Anda coba. Sebelum berkreasi dengan berbagai bahan makanan, pertimbangkan nilai gizi nan dikandungnya sebab bayi memerlukan nutrisi buat tumbuh kembangnya. Selain itu, perhatikan kebersihan tangan Anda, alat-alat masak, dan alat penyajian saat membuat makanan tambahan.