Himpunan buat Berbagai Kepentingan
Dilihat dari segi makna, himpunan atau serikat berarti sekelompok orang nan memiliki tujuan nan sama serta memiliki ketetapan undang-undang nan diusungnya. Banyak orang bergabung dengan himpunan buat mempermudah dalam mencapai tujuannya, serta membina ikatan persatuan dengan mereka nan sepaham dengannya.
PERMATA misalnya, organisasi daerah nan memiliki kepanjangan Perhimpunan Mahasiswa Purwakarta ini menghimpun banyak mahasiswa nan ingin mengharumkan kotanya. Mereka nan bergabung dalam organisasi ini senantiasa berupaya buat mensukseskan berbagai programnya seperti di bidang sosial, ekonomi, politik, budaya, dan lain sebagainya.
Pencapaian Sasaran dalam Himpunan
Dalam merekrut anggotanya, suatu serikat biasanya mengadakan pengenalan guna tercapainya sasaran nan diharapkan. Setelah anggota baru terkumpul, mereka pun melewati termin masa orientasi nan berlanjut pada pemilihan Ketua Angkatan.
Ketua angkatan terpilih berdasarkan voting , tentunya dengan pilihan nan bisa dipertanggungjawabkan. Kemudian, para anggota baru bertugas buat mulai mewujudkan gagasan-gasannya nan mampu mengharumkan daerahnya itu.
Struktural Sebuah Himpunan
Dalam sebuah himpunan tentunya tidak lepas dari sebuah struktur organisasi guna terkordinirnya program-program nan dicanangkan. Dari mulai Ketua hingga Seksi-seksi menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing, sehingga adanya dinamisasi nan mampu memajukan serikat tersebut.
Sebuah serikat pun tidak lepas dari sebuah visi dan misi nan akan turut mengandalikan pergerakannya. Setidaknya, visi dan misi tersebut harus disiapkan jika Anda hendak membentuk sebuah perkumpulan. Sebuah serikat bukan hanya tanggung jawab si ketuanya saja, akan tetapi orang nan ada di dalamnya memiliki tugas dan kewajiban buat merealisasikan berbagai program nan diusungnya.
Dalam pembentukannya, himpunan dilatarbelakangi oleh persamaan ideologi nan nantinya memujudkan pembaharuan, baik dari segi orasi dan berlanjut kepada aksi. Himpunan Mahasiswa Islam misalnya, dengan motonya “Yakin Usaha Sampai”, mereka “bertarung” dalam mewujudkan mahasiswa Islam nan kritis yang agamis.
Mereka menjunjung tinggi ideologinya nan direalisasikan di lingkungan kampus. Sebuah paham tersebut akan beranjak pada sebuah kepentingan, nan juga merangkul kepentingan bersama. Untuk mendapatkan “kursi penting” di lingkungan kampus misalnya, mereka dengan lantang menyuarakan aspirasinya nan selanjutnya mengajak khalayak buat mewujudkan sebuah asa dan cita-cita luhur dalam menciptakan dinamisasi kehidupan di global kampus.
Himpunan buat Berbagai Kepentingan
Dari sebuah serikat pun, para pelakunya mampu menduduki kursi krusial pemerintahan, nan tidak lepas dari pemikirannya tersendiri dalam mewujudkan dinamisasi. Serikat nan majemuk berangkat dari kepentingan nan majemuk pula.
Setiap orang tentunya memiliki hak asasi tersendiri dalam mewujudkan aspirasinya. Namun perlu kita ingat, bahwa tak bisa dikatakan sebagai hak asasi bila hal itu bisa merugikan orang lain. Tak bisa kita sangkal, bahwa tidak sedikit orang nan berbuat onar, nan mengatasnamakan perkumpulannya.
Ciri Khas Sebuah Himpunan
Selain itu, karakteristik khas dari sebuah serikat yaitu memiliki lagu hymne tersendiri nan biasa mereka bawakan pada acara-acara eksklusif seperti pelantikan anggota baru, pelantikan ketua himpunan , atau pada hari jadi himpunan tersebut dan sebagainya.
Mereka menciptakan hymne dengan cara menyatukan pemikiran bersama, maupun menunjuk orang nan mampu dipercaya dan bertanggung jawab dalam mencipta lagu. Sebuah serikat pun tentunya memiliki baju atau seragam tersendiri nan bias mereka gunakan buat berbagai kepentingan seperti acara rapat, atau acara non formal sekali pun.
Berdirinya sebuah serikat dianggap mempermudah direalisasikannya suatu tujuan. Berbagai “kepala” disatukan, nan tentunya mampu menjanjikan sebuah kemudahan. Namun jangan salah, di sisi lain sebuah serikat pun terkadang rawan konflik, sebab tidak sporadis ditemukannya segelintir orang nan berambisi buat mewujudkan kepentingan pribadinya, serta “gila kekuasaan”.
Ya, setiap anggotanya perlu menanamkan rasa tanggung jawab, guna terlahirnya sebuah serikat nan sehat dan aman. Kepentingan pribadi sebaiknya disingkirkan terlebih dahulu, guna kesejahteraan jangka panjang. Sebuah serikat pun dibentuk buat menyatukan banyak orang nan memiliki satu kecenderungan dalam bidang tertentu.
Himpunan Mahasiswa Jurusan atau biasa dikenal dengan sebutan HMJ misalnya, serikat ini terbentuk buat memperkuat pondasi jurusan nan dipilih mahasiswanya. Tentunya dengan melahirkan pemikiran-pemikiran kritis nan mampu menyelatkan “jurusannya”. Namun tidak bisa dipungkiri, sebuah serikat memang selalu diwarnai dengan arus politik nan nantinya menjanjikan perubahan.
Himpunan dan para anggotanya diibaratkan memiliki satu kesatuan dalam menaklukan suatu tujuan. Himpunan Mahasiswa Elektro misalnya, mereka berjuang bersama dalam verifikasi bahwa jurusannya tidak salah buat dipilih. Umumnya para anggota serikat ini memiliki pengharapan buat mengguritakan nilai-nilai edukasi dalam setiap lini kehidupannya.
Sebuah kolaborasi dan kepedulian perlu ditanamkan, guna panjangnya usia serikat tersebut. Jika targetnya tercapai, maka tidak hanya para anggotanya saja nan mampu menepis setiap belenggu nan datang. Manfaatnya pun mampu orang lain rasakan. Ya, itulah pentingnya solidaritas dalam sebuah tugas nan ditanggung oleh bersama.
Sekelompok orang pun sengaja mendirikan sebuah serikat sekadar buat menyalurkan hobi atau kesenangan semata. Namun, sebuah landasan tetap harus dibentuk guna penopang dalam kinerja mereka. Kesenangan tanpa didasari tanggung jawab tentunya hanya akan melahirkan sebiah kesia-siaan, sehingga nilai guna pun lepas dari sebuah serikat tersebut.
Jika dikemudian hari ditemukannya masalah baik intern maupun ekstern, maka sebuah landasanlah nan turut mencarikan jalan keluarnya. Salah satu program dari sebuah serikat yaitu adanya sebuah kajian rutin baik nan bersifat pekanan maupun bulanan. Kegiatan ini merupakan upaya dalam meluruskan sebuah teori atau pemikiran dalam bidang tertentu.
Jika sebuah paham telah ditemukan titik terangnya, maka akan semakin mudah buat merangkul para anggotanya dalam menciptakan sebuah angan dan cita-cita dari serikat tersebut. Manajerial nan tersistematis, program nan terkordinir, hingga kebersamaan nan terukir, tentunya mampu menciptakan serikat nan luar biasa, dengan nilai guna nan mampu dirasa.
Para pelakunya pun harus menguasai atau minimalnya mengenal studi organisasi, nan tentunya mengandalkan mata rantai kebersamaan dalam setiap pola kegiatan nan dicanangkan. Mereka harus memikirkan program jangka panjang, sebab pada dasarnya mereka sedang mempertaruhkan nama baik perkumpulannya, dalam setiap mobilitas nan ditempuhnya.
Jika ada satu anggota saja nan tercoreng namanya, maka serikat itu pun akan terancam nama baiknya. Tak bisa kita pungkiri, bahwa tidak sedikit orang nan mengeneralisir penilaiannya terhadap suatu hal. Sebuah attitude perlu diperhatikan guna “keselamatan” anggota lainnya. Jangan sampai orang lain turut menjadi korban sebab kelengahan segelintir orang dalam menjalankanm tugas dan fungsinya.
Membentuk dan menjalankan serikat tidak sekadar keren nama, atau nyentrik -nya penampilan para anggotanya, namun tentunya lebih dari itu sebab sebuah serikat dianggap sebagai suatu panutan nan “digentayangi” banyak pengharapan dalam melahirkan sebuah perubahan ke arah positif, dengan tindak-tanduk nan tidak negatif pula.
Menanggapi hal tersebut, berbagai pembekalan dan pelatihan pun perlu diadakan buat mengedukasi para anggotanya. Jika para anggotanya telah dianggap “layak” buat dilepas ke masyarakat atau lingkup lebih sempit sekali pun, maka teruslah pantau mereka agar “tak kehabisan” bekal dalam perjalanannya.
Sebuah ilmu itu dinamis, dan dalam mempelajarinya pun tentu harus lebih agresif, agar terjauh dari label “pasif”. Faktanya, masih ditemukan beberapa perkumpulanyang cenderung kurang dirasa kehadirannya sebab sedikitnya nilai juang nan mereka wujudkan dalam sendi kehidupan. Cukup punya nama, setor muka, atau tinggal angan semata.
Hal ini tentunya tidak wajar jika diselami oleh para anggotanya. Pengorganisasian, Aplikasi dan Pemilihan Sumber Daya Manusia (SDM) pun menjadi kunci primer dalam mewujudkan serikat nan berkualitas dengan segudang kegunaan tanpa batas. Mari kita ciptakan himpunan nan syarat guna dan juga terencana.