Foto Hantu - Sebuah Kenyataan Sosial Budaya

Foto Hantu - Sebuah Kenyataan Sosial Budaya

Ini kisah konkret seorang sahabat nan mendapatkan foto hantu saat dia melakukan ritual kungkum. Apakah anda tahu kungkum itu apa? Kungkum ialah bahasa jawa nan artinya berendam. Ritual kungkum ialah ritual dimana seseorang melakukan perendaman seluruh bagian tubuhnya kedalam sungai, sendang, danau atau mata air.

Ritual ini mempunyai makna nan dalam bagi mereka nan mempercayainya.Ritual ini banyak dilakukan terutama oleh mereka penganut kebudayaan Jawa. Nah, pada saat itu, sahabat Saya melakukan ritual ini dan dia terkejut luar biasa, setelah tanpa sengaja menemukan foto hantu dalam kameranya saat dia telah selesai berendam.



Foto Hantu - Antara Foto Natural dan Rekayasa

Kecanggihan teknologi fotografi telah mampu membuat perubahan besar dalam setiap karya-karya foto nan dihasilkan pada zaman ini. Imbas pencahayaan, pengaturan diafragma, dan ukuran lensa sangat mempengaruhi hasil gambar nan dibuat. Rekayasa gambar ialah hal nan sangat mungkin dalam global fotografi. Pemotretan objek nan natural dan objek nan telah direkayasa menjadi sangat tipis perbedaannya.

Hanya para pakar fotografi dan editor gambarlah nan mampu membedakan kebenaran setiap karya fotografi. Begitu pula dalam pembuatan foto hantu. Bila ada sebagian orang nan sangat mempercayai setiap foto bergambar hantu nan tersebar lewat internet ialah realita nan sesungguhnya. Hal tersebut dianggap bagian dari kekayaan kreasi Tuhan Yang Maha Esa. Namun, sebagian orang nan lain pesimis dan cenderung menganggap bahwa foto-foto bergambar hantu nan banyak beredar ialah foto-foto rekayasa editor gambar. Buah dari keisengan dan kreativitas dalam global fotografi.

Saya ialah orang awam nan tak begitu paham global fotografi . Hal nan lebih menarik bagi aku ialah imbas psikologis dan sosial budaya nan muncul sebagai dampak keberadaan foto-foto hantu tersebut. Atau jika dibalik, kondisi sosial budaya seperti apakah nan menjadi daya dorong kuat bagi para pemotret foto-foto bergambar hantu itu sehingga memunculkan karyanya di internet, jejaring sosial media dan lain sebagainya. Inilah nan lebih menarik bagi Saya buat diperhatikan.

Hal nan perlu diperhatikan berkaitan dengan foto hantu ialah pemahaman kita secara obyektif terhadap hasil foto tersebut. Itu karya rekayasa ataukah merupakan karya konkret tanpa rekayasa. Dari sisi wawasan dan hiburan, foto bergambar hantu ini menarik buat dilihat. Hasrat keingintahuan Anda akan sedikit terpuaskan dengan penampakan visual tersebut. Namun, hal nan perlu diperhatikan ialah karena kemunculan foto bergambar hantu dan imbas jangka panjang foto itu bagi diri kita ataupun secara lebih luas serta efeknya pada kondisi sosial budaya masyarakat kita.



Foto Hantu - Penampakan Hantu Ketika Ritual

Salah seorang sahabat nan tadi telah aku ceritakan di awal tulisan, pernah memergoki foto hantu saat dia sedang melakukan ritual kungkum atau berendam. Bagi dia, kungkum ialah ritual nan krusial buat menyeimbangkan kondisi tubuh dan jiwanya. Pemahaman dia begini, 80% tubuh manusia ialah air, begitu juga 80% isi bumi ini ialah air. Air secara fisika mempunyai sifat konduktor atau menghantarkan listrik. Perlu diketahui juga bahwa manusia mempunyai getaran energi listrik nan sebenarnya jauh lebih besar dari getaran listrik 220V di masing-masing rumah tangga.

Foto bergambar hantu sebenarnya ialah peristiwa nan ilmiah dan metafisik. Begitu pula proses ritual kungkum oleh seseorang. Pengolahan energi fisika dalam hal kelistrikan di tubuh ini sangat penting. Di manapun juga kita sepakat bahwa setiap motor roda dua ataupun mobil niscaya dapat berjalan sebab ada daya listriknya.

Jika sirkulasi listrik dalam kendaraan tak berjalan dengan baik, maka hampir dapat dipastikan jika nanti akan terjadi stagnasi energi. Hasilnya ialah kendaraan itu niscaya ngambek gak mau berjalan. Begitu pula dengan manusia. Manusia rentan mendapatkan masalah. Dimulai dari permasalahan kecil lingkup pribadi, hingga permasalahan besar nan mencakup segala lini kehidupan.

Pengolahan energi kelistrikan dalam tubuh manusia ialah hal nan sangat vital. Jika sampai terjadi kemacetan, maka kondisi ini mengakibatkan menurunnya daya nalar/logika dan perasaan/psikis. Oleh sebab itu, agar kondisi tubuh kita selalu dalam kondisi sehat lahir dan batin, maka perlu selalu di selaraskan dengan sistem pola energi nan lebih baik. Mikrokosmis manusia harus selaras dengan makrokosmis alam semesta.

Metodologi buat menyelaraskan hal tersebut, salah satunya dengan berendam di dalam air. Hal ini menarik karenai terkadang di wilayah itu kita sering dapat mendokumentasikan foto-foto hantu. Makhluk ini menempati wilayah-wilayah makrokosmis tersebut. Namun tentu saja, ini ialah tantangan tersendiri bagi para pelaku ritual. Sungai, sendang atau mata air ialah pilihan-pilihan nan boleh Anda jadikan favorit saat berendam atau kungkum . Berendam atau kungkum akan membuat tubuh batin dan tubuh fisik kita terhubung dengan alam semesta. Disinilah perbaikan-perbaikan dimulai.

Situasi lokasi loka berendam tidak sporadis dianggap angker oleh warga sekitar lokasi. Sebenarnya keangkeran ini berkaitan dengan pola energi nan ada di sekitar lokasi tersebut. Pada loka nan dianggap angker, wilayah ini memancarkan gelombang eksklusif nan membuat nyaman bagi mahluk astral. Itulah kenapa dapat kita temui beberapa foto hantu ditempat tersebut.

Beberapa mahluk astral ini menempati wilayah eksklusif dalam periode waktu nan cukup lama. Sifat gelombang mahluk ini sangat halus, sehingga tak semua mata telanjang mampu menangkap frekuensi dan panjang gelombang obyek astral tersebut. Untuk menangkap frekuensi gelombang tersebut, biasanya dapat ditempuh dengan menggunakan lensa optik kamera.

Peristiwa inilah nan dialami oleh sahabat Saya. Dia pelaku spiritual kungkum nan sangat mencintai lelakunya. Saat itu, sebelum masuk ke kolam, dia mengambil gambar lokasi. Begitu pula setelah selesai kungkum, tak ada nan aneh saat dia mengambil gambar di loka itu. Dia pulang ke rumahnya dan mulai meng- upload filenya ke komputer.

Nah, di saat itulah foto bergambar hantu itu muncul dan membuatnya terperanjat. Foto nan diambil ialah kolam dengan latar belakangnya ialah tanaman-tanaman liar. Di balik tanaman-tanaman itu seakan ada bayangan putih berambut panjang nan tersenyum menyeringai kepadanya.

Foto hantu itu tersenyum kepadanya sebab sosok itu sudah sangat mengenalnya sebagai pelaku langganan ritual kungkum di loka itu. Ataukah ada hal lain nan membuat sang sosok itu tersenyum ramah kepadanya. Dia menceritakan hal itu kepada aku sambil bergidik bulu romanya. Saya pun jadi ikut-ikutan bergidik.



Foto Hantu - Sebuah Kenyataan Sosial Budaya

Terlepas dari permasalahan pro kontra mengenai benarkah keberadaan foto-foto bergambar hantu itu, ataukah hanya suatu rekayasa fotografi. Ini ialah rahasia tersendiri di balik rahasia sebenarnya nan ada di dalam sang hantunya. Saya cenderung tertarik pada kenyataan penyebab kemunculan foto hantu ditinjau dari kondisi sosial budaya masyarakat kita.

Masyarakat Indonesia saat ini sedang menuju peralihan dari masyarakat marginal menuju masyarakat teknologi. Jika ditinjau dari sisi sejarah, banyak kisah rakyat nan menceritakan tentang kedekatan manusia dengan mahluk lain di alam astral. Sebut saja kisah Bandung Bondowoso nan membangun 1000 candi dalam semalam atau mitos Ratu Kidul di Bahari Selatan, dan masih banyak lagi cerita rakyat atau mitos-mitos nan berkembang di masyarakat. Hal ini sudah menyiratkan adanya kebudayaan nan sudah sangat mengakar di masyarakat, berkaitan dengan alam dan lingkungannya.

Kisah dan mitos rakyat ini sekarang sudah menjadi konsumsi publik. Setelah kemunculan peralatan teknologi maju, seperti radio, TV, handphone dan kamera, maka peredaran gambar-gambar rahasia dan foto bergambar hantu sudah menjadi lebih mudah. Dari sisi sosiologi masyarakat, dapat diambil satu anggapan bahwa masyarakat kita sedang gagap teknologi. Teknologi maju sudah dapat didayagunakan buat mendokumentasikan kejadian-kejadian nan menurut sebagian orang ialah hal mustahil, namun ternyata memang ada.

Di sisi lain, perkembangan teknologi peralatan multimedia terus saja bermunculan. Jika dahulu kita mengenal kamera dengan rol film, saat ini dengan kamera di handphone saja, orang sudah dapat mendapatkan gambar dengan baik. Gambar pun dapat dikreasikan menjadi beberapa bentuk, warna, imbas dan sebagainya dengan menggunakan perangkat lunak di komputer, sehingga membuat foto hantu rekayasa pun ialah semudah membalikkan telapak tangan.

Kondisi ini tentu saja membutuhkan kebijaksanaan dari kita sebagai pengguna teknologi ataupun penikmat teknologi. Akhirnya, sebuah kondisi sosial budaya ini hanya dapat kita kembalikan kepada masing-masing pribadi. Anda berhak menilai menurut Anda sendiri tentang rahasia foto bergambar hantu ini.

Garis merah nan perlu di ambil ialah bahwa kita harus bijaksana. Jika kita menampilkan foto-foto rekayasa nan mengundang reaksi keras atau sakit hati dari banyak pihak, maka kita pun dapat terkena dampaknya secara hukum. Sikap nan paling tepat dalam contoh kasus foto hantu ini adalah WWW- Waspada, Waskita, Wicaksana. Selamat mengamati.