Untuk Komunikasi
Disalahgunakan
Sayangnya, global maya para seniman ini malah disalahgunakan oleh orang-orang nan tidak bertanggungjawab. Mereka mengambil gambar seniman tersebut dan mengubahnya dengan gambar nan tidak seharusnya. Gambar itu lantas diunggah ke internet sehingga menjadi santapan orang banyak. Yang lebih memprihatinkan ialah para penggemar si seniman nan masih sangat muda. Mereka pun akhirnya melihat gambar nan tak seharusnya mereka lihat.
Tidak dapat dipahami mengapa banyak orang nan bahagia melihat orang susah. Kesusahan itu malah dijadikan santapan berita. Sepertinya semakin terkenal seniman nan dijatuhkan itu, semakin hebohlah beritanya. Kasihan sekali kalau dengan pencerahan tinggi mereka melakukan hal seperti itu. Tidak ada untungnya. Kalaupun ada nilai rupiah nan mereka dapatkan, uang itu tak akan berkah sebab menyakiti orang lain.
Kenyataannya memang seperti itu. Lihatlah apa nan terjadi kepada Raffi Ahmad. Belum terbukti ia menjadi pengguna narkoba, telah begitu banyak spekulasi nan diberikan oleh masyarakat terkait peristiwa tersebut. Mereka seolah begitu bahaya memberikan komentar nan negatif terhadap apa nan belum mereka ketahui. Beda dengan apa nan terjadi dengan Ariel Noah dan Luna Maya. Perbuatan mereka memang terbukti dengan fakta nan tidak dapat ditutupi.
Raffi Ahmad tak sendirian. Ada beberapa orang terkenal nan ditangkap di kediamanannya. Sayangnya, ketiga orang lainnya itu juga terkenal higienis dan tak banyak tingkah. Tentu saja keterkagetan ini membuat banyak orang menyayangkan mengapa begitu banyak spekulasi termasuk dugaan bahwa Raffi Ahmad telah berkencan dengan Wanda Hamidah. Jejaring sosial nan digunakan sang seniman tentu saja menjadi wahana melampiaskan ketidakpuasan itu termasuk menghujatnya.
Hal ini terbukti dengan amarah nan diutarakan oleh Sireen Sungkar menanggapi apa nan dikatakan oleh pengikutnya mengenai kakaknya Zaskia Sungkar dan suami kakaknya, Irwansyah. Bahkan orang telah berspekulasi mengenai nasib karir politik Wanda Hamidah serta keinginan Irwansyah buat terjun ke global politik. Akhirnya keingina Raffi Ahmad buat umroh pun batal demi menghadapi apa nan tengah terjadi padanya.
Artis Luar
Artis laur beda lagi polanya. Mereka malah sering pamer kegiatan nan wah dan juga barang nan mewah di akun jejaring sosialnya. Justin Bieber malah pamer pantatnya. Menurut dia mungkin lucu hal tersebut dilakukan. Padahal bagi kebanyakan orang terutama nan tinggal di Indonesia dan negara-negara nan masih menjunjung tinggi peradaban, hal tersebut sangat tabu dan tak pantas dilakukan oleh seorang pesohor seperti Justin Bieber.
Walaupun akhirnya gambar itu dihapus, paling tak sudah ada banyak penggemar nan melihatnya. Kalau tak ada nan melihatnya, tak mungkin menjadi salah satu warta hiburan. Rihanna malah lebih parah lagi. Ia menampilkan dirinya dalam keadaan telanjang seperti hewan. Menurut berita, ia melakukannya demi merebut cinta seorang Chris Brown. Betapa naifnya mengemis cinta dengan menjual diri seperti itu. Mungkin Rihanna tak tahu bahwa gadis nan baik itu ialah gadis nan tak mengejar lelaki seperti itu.
Artis lain nan sering pamer kemolekan tubuhnya ialah Kim K. Jangankan kemolekan tubuh, video mesumnya pun ia jual. Wanita satu ini jug acukup luar biasa kegilaannya. Lady Gaga nan disebut sebagai mother monster juga ekstrim dalam menampilkan dirinya di jejaring sosial. Ia ingin para penggemarnya benar-ebnar tergila-gila dengan ulahnya. Global maya bagi seorang seniman ialah global nan dapat memanipulasi penggemarnya. Cukup berbahaya kalau seniman nan seperti ini diikuti.
Untuk Komunikasi
Selama ini, komunikasi seniman dengan fansnya memang tak mudah. Mereka ialah sosok-sosok spesifik nan tak begitu saja bisa ditemui. Bahkan tak sporadis mereka dikawal oleh para bodyguard sangar nan menghardik fansnya nan ingin mendekat. Tentunya hal tersebut menjauhkan seniman dari fansnya.
Banyak fans nan kecewa. Tetapi ketika teknologi informasi menjadi pola kehidupan, para seniman berlomba tampil di internet dengan menerapkan global maya seniman sebagai webnya. Mereka mencoba buat membuka diri sehingga bisa berkomunikasi secara baik.
Artis Tetaplah Manusia Biasa
Ya. Seniman itu manusia biasa! Tidak berbeda dengan Anda secara umum. Hanya saja mereka berkesempatan menjadi sosok nan dipuja oleh masyarakat. Dengan kariernya sebagai artis, setiap saat mereka bisa tampil bagi masyarakatnya. Apalagi dengan perkembangan teknologi, mereka semakin dikenal masyarakat. Global maya seniman semakin mendekatkan mereka dengan masyarakat, khsusunya fans fanatik mereka.
Dunia maya para seniman pada kelanjutannya merupakan media komunikasi efektif bagi para artis. Dengan global maya ini, setidaknya seniman bisa merespon penggemarnya secara pribadi ataupun kadang langsung. Hal ini semakin mengakrabkan mereka. Walaupun mereka kelihatan begitu kokoh berdiri, tetapi sebenarnya mereka tak bisa berdiri sendiri. Mereka membutuhkan orang lain, yaitu fans. Dengan adanya fans, maka eksistensi mereka nyata. Apalah artinya ketenaran nan mereka capai jika tak ada orang nan akrab dengan mereka?
Oleh sebab itulah, maka para seniman beramai-ramai terjun ke global maya. Mereka menjadikan global maya sebagai global maya seniman dengan berbagai fitur dan kegiatan. Seniman itu tetap manusia, nan membutuhkan orang lain buat bisa tetap eksis dalam kehidupannya. Mereka harus bersosialisasi dengan masyarakat, fansnya jika ingin eksistensinya bertahan. Dan global maya para seniman telah menjadi pilihan paling simpel karena tak membutuhkan persyaratan.
Dunia maya para seniman memungkinkan para seniman lebih mengeksplorasi dirinya buat komunikasi dengan fansnya. Ini disebabkan sebab seniman tetap saja sebagai manusia biasa. Mereka ialah makhluk sosial nan secara psikis maupun fisik tak mungkin bisa hayati sendiri. Mereka butuh orang lain. Oleh sebab itu, para seniman seharusnya tak boleh terlalu menjaga jeda dengan fansnya. Ini sebab seniman dan fans, masyarakat ialah satu bagian integral. Mereka satu paket nan harus sama-sama memperhatikan agar terjadi komunikasi aktif.
Harus Jujur
Artis bagi masyarakat, fansnya ialah sosok nan begitu diperhatikan sehingga ketika mereka melihat atau membaca profil nan artis, mereka bisa histeris. Mereka bisa kehilangan nalar jika diberi kesempatan buat lebih dekat dengan sang artis. Ini merupakan global maya seniman nan sesungguhnya.
Walaupun mereka tetap seperti manusia biasa, tetapi masyarakat sudah terlanjur mengidolakan mereka. Bagi mereka kehidupan seniman sangat istimewa, begitu juga eksistensinya. Untuk hal tersebut, maka sudah seharusnya ada kejujuran dalam komunikasi ini. Hal ini sebab global maya ialah sesuatu nan absurd. Global maya itu ada, tetapi tak ada. Begitulah eksistensi global maya, khususnya global maya artis. Ketika seseorang membutuhkan komunikasi dengan sang artis, ada, tetapi tak ada.
Hal ini sebab nan terjadi ialah bahwa ada otomatisasi hubungan dan komunikasi. Atau ada asistensi proses menjawab semua surat atau komunikasi nan terjadi. Memang, agar komunikasi nan terjalin bisa langgeng, maka salah satu aspek krusial nan harus diperhatikan ialah kejujuran. Aspek ini harus dipertahankan sebagai karakter spesifik dan menjadi pola kehidupan, tak hanya seniman melainkan semua orang.
Kejujuran itu ialah sebuah keping mata uang. Selalu berlaku dimana-pun berada, termasuk dalam global maya artis. Ini merupakan tuntutan nan harus dikondisikan oleh semua jika menginginkan satu kondisi terbaik dalam proses komunikasi. Dan, sebagai global maya, maka seharusnya sang pelakunya tak lantas melakukan sesuatu nan maya. Global komunikasi boleh maya, tetapi eksistensi harus tetap nyata.
Masyarakat sekarang ini sedang menanti kejujuran, seperti lagu nan dilantunkan oleh kelompok penyanyi rock Godbless. Hal ini sebab pada jaman sekarang ini sangat sulit menemukan sebuah kejujuran nan putih. Justru nan sering kita jumpai ialah orang-orang nan ‘putih’, yaitu orang-orang nan permukaannya
Nampak putih tetapi sesungguhnya hitam di dalamnya. Tidak seperti buah manggis, walaupun kulitnya hitam, tetapi isinya putih. Tetapi lebih baik lagi jika nan luar putih dan dalamnya juga putih. Begitulah seharusnya global maya seniman agar eksistensi tetap terjaga.