Otak Besar (Cerebrum)

Otak Besar (Cerebrum)

Otak manusia belum paripurna ketika lahir. Apa hikmah di balik peristiwa ini? Mari kita jajak secara logika. Bila otak manusia sudah paripurna ketika dilahirkan, bukan tak mungkin semua pengaruh kegiatan ibu dan gen ibu saat hamil termakan oleh sang jabang bayi sehingga membuat makhluk baru lahir tersebut tidak mempunyai kesempatan buat mengembangkan kekuatan otaknya sendiri. Masuk akal, bukan?



Maha Kuasa Allah

"Subhanallah. Luar biasa!"" Itulah ungkapan ketika hanya membaca kehebatan otak dan prosedur anggota tubuh nan menjadi penghuni kepala setiap manusia ini. Ukuran dan beratnya mungkin berbeda antara satu manusia dan manusia lain, tetapi fungsinya sama. Tinggal bagaimana rangsangan dan cara menggunakannya. Kalaupun ada kelainan sejak lahir, hal tersebut memang di luar kemampuan manusia.

Meskipun demikian, kerusakan otak tersebut masih dapat diminimalisasi. Misalnya, bayi nan baru lahir jangan langsung dimandikan tapi cukup dibersihkan dengan kain lembut. Lalu, letakkan bayi ke perut ibu. Biarkan bayi melakukan perjuangan pertama dalam meraih makanan terbaiknya. Pengalaman pertama ini akan mempengaruhi perkembangan otaknya kelak.



Anatomi Otak Manusia

Secara fisik, singkatnya, otak terdiri dari dua bagian, otak kiri dan otak kanan. Otak kiri berfungsi mengatur tubuh bagian kanan dan otak kanan bertanggung jawab mengatur tubuh bagian kiri. Otak ialah organ primer dalam pengendalian mobilitas tubuh. Semua gerakan, sekecil apapun, diatur oleh otak walaupun hanya satu huruf. Namun, kehebatan otak ini ternyata dikalahkan oleh kehebatan qolbu nan bisa mengendalikan otak.

Otak manusia juga merupakan organ nan sangat berperan dalam mengendalikan seluruh fungsi tubuh manusia sebab merupakan pusat dari holistik tubuh. Jika otak manusia sehat, maka hal itu akan menjaga kesehatan tubuh dan mental manusia.

Oleh karena itu, otak harus selalu dijaga kestabilannya agar kesehatan manusia tetap terjaga pula. Organ ini tak dapat berhenti apabila Anda ingin tetap hidup. Otak juga merupakan organ dengan anatomi nan sangat rumit sebab memiliki fungsi nan saling berhubungan dengan organ vital lainnya. Otak terdiri atas empat bagian penting, yakni serebrum (cerebrum), otak kecil (cerebellum), batang otak (brainstem), dan sistem limbik (limbic system).



Otak Besar (Cerebrum)

Bagian terbesar dari otak manusia ini sering juga disebut cerebral cortex atau otak depan. Bagian ini merupakan bagian nan dapat membedakan antara manusia dengan makhluk hayati lainnya, terutama binatang.

Bagian ini memiliki kemampuan nan dibutuhkan manusia buat berpikir, menganalisis, berlogika, berbahasa, menampilkan kesadaran, berhubungan dengan pencernaan, memori, dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual juga ditentukan oleh bagian ini.

Otak besar terbagi atas empat bagian, yakni lobus frontal, lobus parietal, lobus occipital, dan lobus temporal. Lobus frontal ialah bagian lobus nan berada di bagian paling depan dari otak besar.

Lobus frontal ini memiliki interaksi nan erat dengan kemampuan gerak, kognisi, perencanaan, membuat alasan, penyelesaian masalah, pemberian penilaian, kontrol perasaan, kontrol konduite seksual, dan kemampuan berbahasa secara umum.

Lobus paretal merupakan bagian lobus nan terdapat di bagian tengah nan berfungsi dalam proses sensor perasaan seperti tekanan, sentuhan, dan rasa sakit.

Lobus temporal merupakan bagian lobus nan terdapat di bagian bawah. Lobus ini berhubungan dengan kemampuan pendengaran, pemaknaan informasi, dan bahasa dalam bentuk suara.

Lobus occipital merupakan bagian lobus nan terdapat di bagian paling belakang nan berhubungan dengan rangsangan visual. Bagian ini juga memungkinkan manusia buat melakukan interpretasi atas objek nan ditangkapoleh retina.

Otak besar juga dibagi menjadi belahan otak kanan dan otak kiri nan keduanya terhubung oleh sistem saraf di bagian bawah. Belahan otak kanan merupakan bagian nan mengontrol sisi kiri tubuh, sedangkan belahan otak kiri merupakan bagian nan mengontrol sisi kanan tubuh.

Otak bagian kanan memiliki peranan dalam kreativitas dan kemampuan artistik, sedangkan otak kiri memiliki peranan dalam kemampuan logika dan berpikir rasional.



Otak Kecil (Cerebellum)

Otak kecil terletak di bagian belakang kepala, yakni berada dekat ujung leher atas. Otak kecil memiliki kemampuan buat mengontrol banyak fungsi otomatis otak, seperti mengatur sikap dan posisi tubuh, mengontrol keseimbangan, koordinasi otot, dan gerakan tubuh.

Otak kecil juga memiliki kemampuan buat menyimpan dan melaksanakan beberapa gerakan otomatis nan dipelajari, seperti halnya gerakan tangan saat menulis, mengendarai mobil, dan lain sebagainya.

Gangguan nan terjadi pada otak kecil akan berakibat pada gangguan sikap dan koordinasi mobilitas otot. Gerakan nan dimaksud merupakan gerakan nan generik dilakukan oleh tubuh, seperti memasukkan makanan ke dalam mulut atau mengancingkan baju.



Batang Otak (Brainstem)

Batang otak merupakan bagian otak nan terletak di dalam tulang tengkrak atau rongga kepala bagian dasar. Bentuknya memanjang sampai ke tulang punggung atau biasa disebut sumsum tulang belakang. Bagian ini memiliki peranan buat mengatur fungsi dasar manusia dalam sistem pernapasan, denyut jantung, mengatur suhu tubuh, sistem pencernaan, dan sumber naluri manusia saat terancam bahaya.

Bagian otak ini juga dimiliki oleh hewan seperti kadal dan buaya sehingga batang otak sering disebut sebagai otak reptil nan mengatur perasaan teritorial atau naluri primitif.

Batang otak ini terdiri atas tiga bagian, yakni otak tengah (mid brain), medulla oblongata, dan pons. Otak tengah merupakan bagian paling atas dari batang otak nan menghubungkan antara serebrum dan otak kecil. Otak tengah ini berfungsi sebagai pengontrol penglihatan, gerakan mata, pembesaran pupil mata, serta mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.

Medulla oblongata merupakan titik awal sarat tulang belakang dari sebelah kiri badan mengarah ke bagian kanan badan nan berperan dalam pengontrolan fungsi otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, sistem pencernaan, dan sistem pernapasan.

Sementara itu,pons ialah stasiun pemancar nan berfungsi mengirimkan data ke pusat otak bersama dengan formasi reticular. Bagian inilah nan berfungsi menentukan apakah manusia akan tertidur atau terjaga.

Sebagian orang juga berpendapat bahwa otak tengah berhubungan dengan kemampuan supranatural seseorang sehingga ia dapat melihat dengan mata tertutup. Akan tetapi, hal tersebut ditentang oleh para ilmuwan dan dokter saraf sebab tak memiliki dsar ilmiah dan bukti nan kuat.



Sitem Limbik

Bagian otak ini terletak di bagian tengah otak, yakni membungkus batang otak. Bagian ini juga dimiliki oleh hewan mamalia dengan komponen hipotalamus, thalamus, amigdala, hipocampus, dan korteks limbik.

Sitem limbik ini memiliki fungsi dalam menghasilkan perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostatis, rasa haus, lapar, dorongan seks, rasa senang, metabolisme, dan memori jangka panjang.

Bagian terpenting dari sistem limbik ini ialah hipotalamus nan berfungsi sebagai bagian buat memutuskan mana nan krusial dan mana nan tak penting. Sebagai contoh, peran hipotalamus akan nampak ketika seseorang lebih memperhatikan anak sendiri dibandingkan dengan anak orang lain.

Hal tersebut disebabkan oleh adanya interaksi emosional nan kuat antara orang tua dan anak. Hal ini juga berlaku pada saat seseorang membenci orang lain dan lebih mengingatnya dibandingkan orang nan tak dibenci.

Bagian otak ini menyimpan banyak informasi nan tak berhubungan dengan indera. Oleh karena itu, sistem limbik juga sering disebut sebagai otak emosi nan di dalamnya terdapat rasa cinta dan kejujuran. Bagian ini juga disebut sebagai alam bawah sadar atau ketidaksadaran kolektif nan diwujudkan dalam konduite baik.



Fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri

Kemampuan, karakteristik, dan sifat seseorang dapat ditentukan oleh fungsi otak kanan dan kiri. Otak kiri merupakan bagian terbesar dari otak manusia nan memproses semua kegiatan intelektual, sedangkan otak kanan berfungsi buat memproses kegiatan emosiaonal.

Kedua bagian otak tersebut memiliki fungsi dan peranan nan sama pentingnya bagi manusia. Namun, sebagian besar orang lebih banyak mempergunakan otak bagian kirinya dibandingkan dengan otak bagian kanan. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal nan lebih banyak memerlukan kemampuan otak kiri daripada otak kanan.

Orang dengan kemampuan otak kiri nan mendominasi biasanya pandai melakukan analisa dan berbagai pemikiran logis, tapi tak terlalu pandai dalam interaksi komunikasi dan sosial. Mereka juga memiliki kesamaan telinga, kaki, dan tangan nan lebih tajam dibandingkan bagian kirinya.

Sebaliknya, orang nan memiliki kemampuan otak kanan nan dominan akan lebih mudah berteman dan bersosialisasi dan sulit dalam berbagai hal teknis. Kedua kemampuan tersebut bisa diketahui dengan melihat cara berpakaian seseorang, atau dengan mengisi kuisioner.



Qolbu

Qolbu ialah hati. Rasulullah mengatakan bahwa bila hati baik, semua mobilitas tubuh, pikiran, dan jiwa, niscaya akan baik. Tidak heran jika kini kesuksesan seseorang lebih ditekankan oleh kepiawaian orang tersebut mengelola hatinya. Dari sinilah, teori Emotional Intelligence (EI) atau kecerdasan emosi mulai diperhatikan dan diyakini mempunyai peran 80 persen dari kesuksesan seseorang.

Setelah kecerdasan emosional mulai populer, ada lagi kecerdasan spiritual nan akan membuat orang berhasil tidak akan lupa bahwa apapun nan telah diraihnya tidak terlepas dari kuasa Tuhan. Kecerdasan spiritual nan tumbuh setelah kecerdasan emosional populer dianggap sebagai pengejawantahan bahwa seseorang itu tak hanya dituntut menjadi makhluk baik kepada sesama makhluk, tetapi harus baik kepada Pencipta makhluk.

Implikasi

Implikasi kecerdasan emosional ini berdampak pada wawancara kerja. Sebagian besar pertanyaan mengarah kepada kepribadian calon tenaga kerja. Akan lebih mudah memberikan training buat kecerdasan intelektual daripada memberikan training buat kecerdasan emosional. Ketenteraman bekerja akan tercipta bila tiap-tiap pekerja dapat saling memahami dan mengerti.

Rasa saling menghormati ini akan membuat produktivitas kerja meningkat dan kinerja perusahaan pun akan baik. Jadi, otak nan cerdas saja tak cukup. Kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual akan membuat seseorang menuju berhasil karier lebih cepat.