Menulis Surat Cinta

Menulis Surat Cinta

Menulis surat cinta, merupakan sebuah kegiatan nan sering dilakukan oleh seseorang nan sedang merasakan jatuh cinta. Dengan menulis surat cinta, diharapkan orang nan dicintai mampu memahami perasaan tersebut dan lebih jauh dapat menyambutnya dengan baik. Sehingga pada nantinya mereka dapat menjalin sebuah interaksi percintaan dan dipenuhi dengan kebahagiaan asmara.

Tren penulisan surat cinta ini terjadi pada era 60an hingga awal dasa warsa 2000an. Hal ini terutama berlangsung ketika teknologi komunikasi masih sangat terbatas. Sehingga buat menjalin interaksi dengan orang lain nan berjauhan, masih membutuhkan donasi jasa pos buat mengirimkan surat.

Hal ini pula nan terjadi pada mereka nan sedang menjalin interaksi asmara atau sedang melakukan pendekatan dengan orang nan dicintai. Keterbatasan sistem komunikasi dimana fasilitas telepon masih sangat langka, menjadikan penulisan surat sebagai satu-satunya pilihan buat menjalin komunikasi.

Dalam surat cinta nan dikirimkan tersebut, biasanya seseorang akan menyampaikan berbagai macam kalimat nan berisi rayuan atau pujian pada penerima surat. Selain itu, kata-kata nan bersifat romantis pun, menghiasi sepanjang isi surat tersebut.

Selain melalui kalimat, aktualisasi diri romantisme kerap pula ditunjukkan melalui pemilihan kertas surat nan memiliki gambar tertentu. Biasanya, kertas surat nan digunakan buat menulis surat cinta akan dipilih nan memiliki rona merah hati. Rona tersebut dianggap sebagai lambang afeksi nan berarti adanya tautan perasaan dari si pengirim surat kepada penerima surat. Tak jarang, kertas surat nan dipilih pun jenis kertas nan disertai aroma wewangian buat menunjukkan ekpresi tertentu.



Surat Cinta Modern

Di era teknologi nan berkembang seperti sekarang ini, bukan berarti sudah tak ada lagi orang nan mau menulis surat cinta. Penulisan surat cinta ini masih dilakukan oleh sebagian orang, terutama mereka nan masih berusia remaja. Usia tersebut merupakan masa seseorang sedang berusaha mencari bukti diri diri serta pengakuan dari lingkungannya. Sehingga salah satunya dilakukan dengan cara mencari orang nan dapat dicintai dan mencintai mereka.

Di era modern seperti sekarang, dimana teknologi komunikasi sudah berkembang pesat terjadi pergeseran budaya dalam beberapa hal. Salah satunya, dalam hal cara menulis surat cinta. Banyak surat cinta nan pada saat ini ditulis dengan menggunakan media bantu elektronik.

Misalnya melalui surat elektronik atau juga fasilitas jejaring sosial. Kedua media ini nan akan menggantikan peran dari sebuah kertas surat buat menuliskan surat cinta kepada seseorang. Selain lebih praktis dan lebih cepat diterima kepada orang nan dimaksud, kita juga akan mendapatkan berbagai macam kemudahan dengan menuliskan surat di media tersebut.

Antara lain, kita dapat melampirkan beberapa arsip nan mampu menumbuhkan kesan romantisme lebih mendalam seperti halnya dengan kita memilih rona dan aroma dari kertas surat. Dengan menulis pada media elektronik tersebut, kita dapat melampirkan beberapa hal nan mampu menciptakan kesan romantis tersebut.

Seperti melampirkan foto pribadi atau melampirkan musik sebagai pengiring surat tersebut. Sehingga ketika orang nan kita kirimi surat tersebut membacanya, akan terdengar alunan musik romantis nan dapat menciptakan kesan melankolis.

Inilah nan membedakan antara surat cinta nan dibuat dengan sistem konvensional serta surat cinta nan dibuat dengan donasi perangkat tekhnologi modern. Meski tujuannya sama, yaitu menyampaikan isi hati kepada orang nan dicintai, namun disampaikan dengan cara nan lebih menunjukkan aktualisasi diri diri.



Menulis Surat Cinta

Lantas bagaimanakah cara menulis surat cinta nan baik? Pada dasarnya, sebuah surat cinta dibuat bukan hanya dengan menggunakan akal pikiran, namun dibuat dengan kekuatan hati dan perasaan dari penulisnya. Biasanya, jika sebuah tulisan dibuat dengan penuh perasaan akan lebih mudah dalam menuangkannya dalam bentuk tulisan.

Di sisi lain, justru hal ini seringkali dianggap sebagian orang sebagai hal nan menyulitkan. Karena mereka akan merasa bingung hendak menulis apa dalam surat tersebut. Hal ini juga seringkali terjadi dalam proses komunikasi verbal, dimana ketika seseorang berada dalam posisi bingung atau gemetar, akan sulit mengucapkan kata-kata.

Untuk itu, ketika hendak menulis sebuah surat cinta sebaiknya kita dalam kondisi tenang. Tariklah nafas nan dalam selama beberapa kali, karena tarikan nafas nan panjang akan mampu mengendurkan ketegangan ribuan syaraf nan ada dalam tubuh manusia.

Setelah tenang, lanjutkan dengan menuliskan kata-kata dan dirangkai sehingga menjadi sebuah kalimat. Tidak perlu ragu buat memikirkan estetika kata-kata dalam surat tersebut. Sebaiknya, kita tulis semua nan ada di kepala kita dan dituangkan dalam layar atau kertas tersebut.

Jangan berpikir mengenai estetika kalimat atau susunan paragraf dan segala hal lain nan berhubungan dengan keredaksian ketika kita baru mendapatkan satu atau dua buah kalimat. Karena, jika ini dilakukan akan berdampak kita kehilangan ribuan ide nan ada di kepala hanya buat memikirkan masalah keredaksian.

Proses penyusunan kata dan keredaksian lainnya, sebaiknya dilakukan ketika kita sudah benar-benar kehabisan ide buat menulis. Namun, jika kita masih ingin melanjutkan penulisan tersebut, sebaiknya kita berhenti sejenak dan beristirahat atau melakukan aktivitas lain. Hal ini berguna buat menyegarkan kembali otak kita nan mungkin sudah terlalu lelah dalam memikirkan rangkaian kalimat nan akan kita tulis dalam surat cinta tersebut.

Dalam menulis sebuah surat cinta, kita juga tak perlu terlalu banyak mengumbar sanjungan nan hiperbola pada pasangan kita. Sebab, hal ini akan memperlihatkan bahwa apa nan kita tulis merupakan sesuatu nan dilebih-lebihkan dan tak terlihat wajar. Akibatnya, dapat jadi orang nan membaca surat cinta tersebut justru akan merasa enggan dan tak menjadi tersanjung karenanya. Kalimat sanjungan sebaiknya ditulisa dalam skala wajar dan tak perlu menggunakan bahasa nan hiperbolik atau dilebih-lebihkan serta jauh dari kenyataan.

Selain itu, ketika kita ingin memuji orang nan kita kirimi surat cinta tersebut, sebaiknya tak menggunakan perbandingan dengan orang lain. Misalnya membandingkan penampilan orang tersebut dengan seorang tokoh terkenal, seniman misalnya. Namun, cukup berikan perbandingan dengan benda lain. Misalnya dengan menyebutkan kecantikan nan diibaratkan dengan kembang mawar atau juga melati.

Mengubah penyebutan kata ganti dengan kata nan bernuansa kemesraan pun, tak ada salahnya digunakan. Hal ini akan memperindah kalimat serta menunjukkan isi hati seseorang. Misalnya mengganti kata "kamu" dengan "sayangku" atau "cintaku", sangat baik buat dilakukan.

Selain itu, menulis surat cinta harus pula memperhatikan masalah teknis. Antara lain membatasi penggunaan kata dalam sebuah kalimat. Idealnya, jumlah kata dalam satu kalimat ialah sebanyak 27 kata. Dengan demikian, pembaca surat tak akan terengah-engah, hanya buat membaca satu kalimat. Dengan restriksi jumlah kata dalam sebuah kalimat, maka pembaca dapat menggunakan satu tarikan nafas buat menyelesaikan kalimat tersebut.

Selain itu, jangan pula terlalu panjang dalam menulis surat cinta. Sebaiknya, surat cinta dibatasi maksimal 2000 kata per pengiriman. Hal ini buat membedakan antara surat cinta dengan sebuah cerpen. Selain itu, dengan jumlah kata nan berlebihan, dapat menyebabkan pengulangan kata nan terlalu sering dan menimbulkan kebosanan dari pembaca surat tersebut.

Akan lebih baik, kita hanya menulis surat dengan panjang nan wajar. Dan akan lebih baik lagi, jika kita lebih mengutamakan kualitas daripada kuantitas penulisan.