Beternak Ayam Petelur
Pernahkah terpikir menjadi peternak ayam? Jika belum, ada baiknya Anda menjadikan profesi ini sebagai salah satu alternatif pekerjaan prospektif buat digeluti. Mengapa? Sebab, pekerjaan menjadi peternak ayam menjanjikan laba menggiurkan. Apalagi diketahui buat kapital awalnya terhitung tak besar. Anda dapat memulai dengan menernakkan beberapa belas ayam dalam kandang sederhana. Hal itu sah-sah saja. Sebab nan paling krusial ialah Anda paham mengenai cara beternak ayam dengan benar.
Faktor risiko ketika beternak ayam dapat diantisipasi bila Anda mengerti kunci keberhasilan dalam beternak. Risiko-risiko seperti ayam ternak banyak nan sakit/mati dan berat badannya kurang dari semestinya (kasus ayam pedaging), jumlah telur nan diproduksi tak sinkron asa (kasus ayam petelur), bisa diminimalkan. Anda pun tak harus rugi besar karenanya.
Kunci Keberhasilan Beternak Ayam
Memahami beberapa kunci keberhasilan saat hendak memulai usaha ternak ayam menjadi relevan buat dilakukan. Berikut ini beberapa kunci keberhasilan nan wajib Anda pahami.
1. Punya loka buat eraman telur
Keberhasilan dari beternak ayam dimulai dari perawatan terhadap telur-telur eraman. Dapat saja jika Anda tak memiliki telur eraman, yakni langsung membeli anak ayam buat diternakkan. Namun, Anda disarankan agar punya loka nan spesifik buat eraman. Selain akan menekan harga produksi (harga telur tentunya lebih murah dibanding anak ayam), Anda pun dapat mengontrol sedari awal perkembangan dari ayam ternak.
2. Perawatan anak ayam
Anak ayam ialah aset paling penting. Berhasil atau gagalnya usaha peternakan bisa dilihat dari bagaimana kualitas anak ayam nan dimiliki. Jika Anda memutuskan membeli anak ayam (tidak berasal dari telur eraman), maka harus diperhatikan kondisi saat menerima anak ayam.
Biasanya, anak ayam diterima dalam kondisi panas sebab ditempatkan di dalam boks atau kardus tertutup rapat. Segera ambil botol sprayer nan telah diisi air higienis (air minum/mineral) dan semprotkan ke anak ayam atau boksnya (jika anak ayam tak dipindahkan).
Tindakan ini dilakukan buat menurunkan suhu di dalam boks atau pada anak ayam tersebut. Dikhawatirkan jika terpapar suhu panas dalam waktu lama, akan membuat anak ayam mengalami kehilangan cairan tubuh dan berujung pada kematian. Jika hal itu nan terjadi (mati sebab dehidrasi), maka akan sia-sia usaha buat memulai beternak ayam.
3. Kandang nan layak
Kelayakan dari suatu kandang bisa ditinjau dari penempatan ayam nan disesuaikan dengan usianya. Ayam berusia muda jangan dicampurkan dengan ayam nan lebih tua. Ini harus diperhatikan jika Anda memelihara ayam menggunakan sistem ‘multi-age’. Disarankan Anda memakai sistem ‘all-inn/all-out’, yaitu sistem nan hanya memelihara satu jenis ayam dengan rentang usia sama. Sistem ini dianjurkan sebab lebih terjaga dari aspek kesehatan ayam.
Lalu, kelayakan lainnya ialah kondisi kebersihan peralatan nan digunakan dalam peternakan, termasuk juga kandang nan digunakan. Kadang ini tak hanya harus higienis secara kasat mata, tapi juga terbebas dari kuman atau virus berbahaya. Gunakan disinfektan buat membersihkan kandang dan peralatan peternakan. Tentunya, kita masih ingat akan endemi penyakit flu burung. Penyakit mematikan ini menular ke manusia diawali dari ayam-ayam nan terinfeksi sebab kebersihan kandang dan peralatan tak terjaga.
Pastikan hanya orang-orang eksklusif nan boleh memasuki kawasan kandang atau area peternakan. Ingatlah bahwa kandang ayam bukanlah loka rekreasi, sehingga siapa saja dapat memasukinya. Akan menjadi sia-sia apabila kebersihan kandang dan peralatan peternakan tak terjaga dengan baik. Kandang sebaiknya hanya dimasuki oleh orang nan berkepentingan saja.
Kandang ayam bisa menjadi sumber penyakit berbahaya bagi manusia, begitu juga sebaliknya. Manusia berpotensi sebagai pembawa kuman mematikan bagi ayam di peternakan. Oleh sebab itu, selain membatasi akses buat memasuki kandang, mekanisme saat memasuki kandang juga harus ditaati. Mekanisme tersebut berupa penggunaan baju dan sepatu spesifik buat memasuki kandang. Jika memungkinkan, mandilah sebelum dan sesudah memasuki kandang atau area peternakan ayam .
Beternak Ayam Pedaging
Setelah mengetahui beberapa kunci keberhasilan dalam beternak ayam, maka dilanjutkan dengan pemihan jenis ayam nan hendak diternakkan. Disarankan buat beternak ayam pedaging dan petelur. Pemilihan cara beternak kedua jenis ayam ini dikarenakan ayam pedaging dan petelur ialah jenis nan lazim buat diternakkan.
Untuk ayam pedaging , fokus utamanya ialah bagaimana menghasilkan ayam-ayam dengan berat ideal. Pemilihan jenis ayam dan pakan ternak nan dikonsumsi jadi kunci keberhasilan dalam beternak ayam pedaging. Adapun jenis ayam pedaging nan disarankan ialah ayam broiler. Ayam ini merupakan hasil persilangan antara ras-ras ayam pedaging unggul. Sehingga, broiler dikenal juga sebagai ayam hibrida potong.
Ayam broiler punya banyak kelebihan jika dibandingkan dengan jenis ayam pedaging lainnya, seperti ayam buras, ayam ras afkir, ayam jabro, dan ayam pejantan ras. Kelebihan ayam nan dikenal luas di Indonesia sejak tahun 80-an ini ialah mudah diternakkan, penggunaan pakan ternak tak banyak, tekstur dagingnya lunak, dan cepat menghasilkan (siap panen/potong). Hanya butuh waktu sekitar 6 - 13 minggu, maka Anda sudah bisa menghasilkan ayam berbobot antara1,2 - 1,9 kg. Oleh sebab itu, beternak ayam broiler amat disarankan bagi Anda nan tergolong pemula dalam usaha ternak ayam.
Beternak Ayam Petelur
Selain ayam pedaging (broiler), maka beternak ayam petelur juga patut buat dipertimbangkan. Yang dimaksud sebagai ayam petelur ialah ayam dewasa berjenis kelamin betina, dipelihara khusus, dan diambil telur nan dihasilkan olehnya. Orang-orang mengenal ayam petelur berawal dari ayam hutan atau itik liar. Dua jenis unggas tersebut ditangkap dan dipelihara hingga bertelur dalam jumlah banyak.
Dalam perkembangannya, ayam petelur pertama nan diternakkan ialah ayam ras white leghorn. Ayam ini berperawakan kurus dan dipilih nan telah habis masa produktifnya. Lalu, pada era 90-an, ayam petelur dwiguna/cokelat menjadi primadona. Ayam dwiguna termasuk petelur tangguh dan juga memiliki daging nan gurih rasanya. Ayam petelur dwiguna pun sukses mengalahkan telur ayam kampung. Masyarakat mulai banyak beralih mengonsumsi telur dari jenis ayam petelur ini, sehingga peternakan ayam dwiguna marak dibuka.
Harga pasaran ayam dwiguna (telurnya berwarna cokelat) lebih mahal dibanding telur putih (ayam kampung/ayam jenis lain). Hal ini dikarenakan telur dwiguna/cokelat lebih berat daripada telur putih. Selain itu, walaupun rasa dan kandungan gizinya nisbi sama dengan telur putih, tapi telur cokelat lebih disukai oleh banyak orang.
Selain ayam dwiguna nan termasuk ayam petelur medium, ada juga ayam petelur ringan, yaitu ayam petelur putih. Ayam bergalur murni dari white leghorn ini mampu menghasilkan telur rata-rata mencapai 260 telur setiap tahunnya. Bahkan jika pakannya cukup dan bergizi, jumlah telur nan dihasilkan ayam petelur putih bisa lebih banyak.
Nah, Anda akan memilih nan mana? Semuanya tergantung pertimbangan Anda. Apakah hendak mencari ayam dengan jumlah produksi telur nan banyak, tapi harga jualnya tak mahal, atau sebaliknya, berharga jual lebih mahal walau secara kuantitas tak begitu banyak.