Unsur Puisi

Unsur Puisi

Mendapatkan tugas dari sekolah buat mencari kumpulan puisi bertema sekolah saat ini hal tersebut bukanlah sesuatu nan sulit. Di era modern seperti saat ini, semuanya dapat dilakukan dengan sangat cepat. Bahkan tak memerlukan waktu dengan ukuran jam, melainkan dalam hitungan detik.

Inilah kemajuan nan ada di dalam teknologi saat ini. Waktu begitu mendapatkan loka nan terbaik buat dihargai. Banyak sekali alat teknologi nan diciptakan oleh manusia buat mengefisienkan waktu. Sekaligus sebagai jawaban terhadap tuntutan gerak nan semakin cepat.

Meskipun demikian, ada saja hal negatif nan dapat lahir dari kemajuan teknologi itu sendiri. Salah satu faktor negatif nan biasanya muncul ialah pada kemalasan nan dialami oleh siswa. Artinya, dengan segala kemudahan nan dimiliki atau ditawarkan oleh kemajuan teknologi, siswa jadi terbiasa mendapatkan segala sesuatunya secara instan. Pada akhirnya, mereka menjadi generasi instan nan cenderung pemalas.

Siswa nan sebenarnya diberikan tugas buat membuat sebuah puisi dengan tema sekolah malah lebih mencontoh sebuah puisi jadi nan banyak beredar di internet. Sudah seharusnya puisi nan ada di internet dijadikan sebagai acuan saja atau bahan mempermudah dalam membuat puisi dan bukan bahan buat mengumpulkan tugas.

Sebelum melangkah buat membuat sebuah kumpulan puisi ada baiknya buat menambah pengetahuan maka kita perlu mengetahui terlebih dahulu apa itu puisi.



Pengertian Puisi

Puisi merupakan sebuah seni tulis dalam berbahasa nan menggunakan bahasa sebagai kualitas nilai keindahannya. Puisi sangat lah berbeda sekali dengan prosa meskipun keduanya merupakan karya sastra nan dihasilkan oleh seseorang.

Pada puisi lebih menekankan penggunaan kata sebagai sebuah keindahan nan mampu membaut puisi menjadi begitu lebih indah. Pemilihan kata atau diksi ialah hal wajib nan harus diperhatikan oleh seseorang ketika menulis sebauh puisi.

Puisi juga merupakan ungkapan perasaan nan dimiliki oleh seseorang lalu dituangkannya ke dalam sebuah bentuk tulisan. Tidak heran jika hasil dari sebuah puisi terkadang sinkron dengan perasaan nan dimiliki oleh seseorang kala menulis puisi tersebut.

Ketika seseorang sedang jatuh cinta, tak sporadis mereka menuliskan sebuah puisi tentang indahnya cintah dan betapa menakjubkannya perasaan itu datang tanpa permisi. Tidak hanya itu, seseorang juga terkadang akan menggambarkan kegilaannya kepada seorang gadis atau seorang pemuda ke dalam puisi tersebut.

Begitu halnya ketika seseorang sedang dalam keadaan marah atau tertindas, puisi nan dihasilkan juga akan mencerminkan hal tersebut. Pada sebuah puisi kemerdekaan kita juga sering melihat betapa marahnya orang sebab merasa terjajah. Jadi puisi memang merupakan curahan perasaan nan dimiliki oleh seseorang.



Menulis Puisi

Menulis sebuah atau beberapa buah puisi tiada hal nan sulit. Dapat dibilang jika menulis puisi itu gampang-gampang susah. Untuk puisi bebas, tak ada nan susah ketika dalam menulis sebuah puisi.

Seseorang nan ingin menulis harus memenuhi syarat wajib agar tulisannya menjadi berbobot. Syarat wajib tersebut ialah rajin membaca. Seseorang nan memiliki Norma getol membaca tentunya akan memiliki kualitas nan sungguh berbeda dengan mereka nan kurang getol membaca.

Perbedaan tersebut terletak pada penggunaan bahasa nan digunakan dalam sebuah karya sastra dalam bentuk puisi. Seseorang nan memiliki Norma membaca nan baik niscaya akan memiliki kekhasan nan cukup banyak buat menuliskan sebuah puisi.

Pemilihan diksi atau kata nan digunakan dalam sebuah bentuk puisi akan menjadi sangat majemuk sedangkan mereka nan kurang getol membaca maka akan mengalami sebuah kekakuan ketika menuliskan sebuah puisi. Tentunya jika ingin menulis puisi nan baik, tak ada salahnya buat membaca beberapa karya puisi orang lain buat memperkaya wawasan perihal puisi tersebut.



Unsur Puisi

Ada sebuah unsur nan perlu diperhatikan ketika menuliskan sebuah puisi. Unsur-unsur nan dimiliki oleh sebuah puisi ialah sebagai berikut.



1. Struktur Fisik Puisi

Struktur fisik sebuah puisi dapat dilihat dari beberapa hal sebagai berikut.

  1. Tipografi. Merupakan bentuk puisi secara fisik nan meliputi pengaturan baris, sebuah halaman nan tak penuh dengan kata-kata, tepi kanan dan kiri, dan tak dimulainya dengan huruf besar dan tanda titik di akhir kata sebuah puisi.
  1. Diksi. Pemilihan kata-kata nan dilakukan oleh seorang penulis ketika menuliskan sebuah puisi. Puisi berbeda dengan prosa sehingga pemilihan kata dalam puisi harus benar-benar mewakili perasaan penulis sebab kata-kata nan ada di dalam sebuah puisi sangatlah singkat namun mewakili sebuah perasaan nan cukup besar.
  1. Imajinasi. Kata-kata nan digunakan di dalam puisi terkadang memberikan kesan imaji yakni pengalaman indrawi nan dimiliki oleh seseorang seperti mendengar, melihat, meraba, mencium, dan nan lainnya.
  1. Gaya bahasa. Penggunaan bahasa nan khas buat menimbulkan sebuah kesan dan konotasi pada sebuah kata nan digunakan di dalam puisi.
  1. Rima. Persamaan bunyi nan biasanya ada pada sebuah puisi.


2. Struktur Batin

Struktur batin sebuah puisi meliputi beberapa hal sebagai berikut.

  1. Makna. Puisi nan ditulis dengan menggunakan media bahasa tersebut haruslah memiliki sebuah tataran makna bagi penulisnya.
  1. Rasa. Merupakan sikap nan dipilih oleh penulis puisi dalam menyikapi suatu pokok persoalan nan diangkat dalam puisinya. Penyikapan ini tentu bhineka antarsatu orang dengan orang lain bergantung pada latar belakang sosial, budaya dan pendidiakn seseorang.
  1. Nada. Sikap nan dipilih leh seorang penulis kepada pembaca. Ada nan bersikap menggurui, asuh tidak acuh, atau nan lainnya.
  1. Amanat. Adanya pesan nan ingin disampaikan oleh seorang penulis di dalam puisi tersebut.

Memulai menuliskan sebuah puisi bertemakan sekolah tidaklah sulit sebab banyak sekali obyek nan dapat kita jadikan sebagai lampiasan buat dituangkan menjadi kata-kata sehingga dapat terwujud sebuah puisi.

Puisi sekali lagi berbeda dengan prosa. Ada nilai keindahan dalam penggunaan bahasa dalam sebuah puisi .



Membuat Puisi tentang Sekolah

Langkah sederhana yang mudah nan dapat dilakukan oleh seseorang ketika membuat sebuah puisi bertemakan sekolah ialah dengan melakukan pengamatan sekitar sekolah. Sebagai contoh kita dapat melihat sosok guru.

Guru ialah seseorang nan begitu banyak sekali jasanya. Setiap hari mereka selalu siap dengan peluhnya buat mengajarkan kepada kita tentang banyak hal. Terkadang kita sendiri sering membuat mereka marah lantaran tak menghargai dan memperhatikan nan mereka ajarkan.

Barulah kita sadari arti hadirnya seorang guru ketika telah menjadi pandai sebab mereka.

Pengamatan sederhana tersebut dapat kita ubah menjadi sebuah puisi nan tentunya harus memperhatikan pemilihan kata nan baik sehingga menjadi sebuah puisi.

Berikut ialah bentuk puisi nan dapat ditulis dengan menggunakan pengamatan nan cukup sederhana tersebut.

Guru

Hadirmu tidak pernah terhiraukan olehku
Adamu hanya timbulkan beban dalam hidupku
Setiap hari hanya tugas nan kau bebankan kepadaku

Kini semua berlalu
Sekarang saya harus pergi meninggalkanmu
Tak pernah kusadari akan arti dirimu
Begitu berharganya dirimu

Tanpamu aku
Aku bukanlah diriku

Agar puisi tersebut menjadi sebuah kumpulan puisi bertema sekolah maka sudah tentu puisi nan ditulis tak hanya satu tetapi beberapa puisi nan nantinya dapat menjadi sebuah antologi puisi. Kumpulan puisi ini dapat diberikan kepada guru sebagai tanda hormat atau kenang-kenangan.