Definisi Penawaran Barang
Pernahkah Anda membaca makalah ekonomi ? Manusia dan kehidupannya memang tak dapat melepaskan diri dari ekonomi. Baik sebagai pelaku maupun penikmat. Ekonomi seolah menjadi satu kata nan berpengaruh krusial dalam kehidupan manusia. Ekonomi bagaikan pengendali kehidupan manusia. Kehidupan tak mungkin berjalan tanpa geliat ekonomi.
Definisi Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial nan mempelajari aktivitas manusia nan berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang maupun jasa. Salah satu masalah nan dibahas dalam ekonomi ialah penawaran barang.
Sebenarnya, istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani, yaitu oikos nan berarti ‘keluarga atau rumah tangga’ dan nomos nan berarti ‘aturan, peraturan, hukum’. Dengan demikian, ekonomi bisa diartikan sebagai anggaran rumah tangga atau manajemen rumah tangga.
Dalam ilmu ekonomi, dikenal pula pakar ekonomi atau disebut dengan ekonom . Pakar ekonomi ialah orang nan menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja. Di bawah supervisi mereka roda ekonomi berputar nan digerakkan oleh para pelaku ekonomi.
Substansi Ilmu Ekonomi
Dunia ekonomi tak lepas dari permintaan dan penawaran barang. Karena ada dua hal tersebut maka perekonomian pun berjalan sempurna. Hukum ekonomi pun berlaku dengan sendirinya. Yakni dengan kapital sekecil-kecilnya buat mendapatkan laba nan sebesar-besarnya. Karena itu, bagi para pelaku bisnis dituntut buat bertindak kreatif. Agar dengan kapital nan minimal namun mampu memenuhi permintaan konsumen.
Salah satu cara ialah dengan aktif dalam melakukan penawaran barang. Banyak teori nan terdapat di dalam makalah ekonomi. Berikut beberapa klarifikasi atas substansi dasar ilmu ekonomi.
Apa sebenarnya substansi dasar dari ilmu eknomi? Ilmu ekonomi pada dasarnya ialah mempelajari segala konduite manusia pada saat memilih dan menciptakan kemakmuran.
Selanjutnya masalah primer nan muncul ialah ketidakseimbangan antara keinginan manusia nan tak terbatas dengan alat pemuas keinginan manusia dengan jumlah terbatas. Sehingga muncullah gejolak ekonomi, berupa penawaran dan sejumlah permintaan.
Dengan adanya ketidakseimbangan tersebutlah maka manusia mulai berusaha mencari cara dan jalan, bagaimana agar kebutuhan dan keinginannya tersebut bisa terpenuhi. Sehingga manusia berusaha mendapatkan alat pemuas kebutuhan ekonomi tersebut berupa uang. Baik dengan cara bekerja, berusaha ataupun berdagang sekalipun.
Definisi Penawaran Barang
Seperti sudah disinggung di awal, bahwa di dalam ekonomi ada istilah permintaan dan penawaran barang. Hal ini banyak sekali diungakp di dalam makalah ekonomi . Sehingga dengan istilah tersebut, proses perekonomian pun berjalan.
Permintaan muncul atas sejumlah barang, benda ataupun jasa nan diinginkan oleh para penikmat ekonomi.
Sementara penawaran barang, atas barang, benda, ataupun jasa muncul buat menjawab permintaan ekonomi; oleh para pelaku ekonomi.
Penawaran barang ialah sejumlah barang atau jasa nan akan dijual pada waktu dan taraf harga tertentu. Misalnya, per hari, per bulan, maupun per tahun. Jumlah barang nan tersedia itu merupakan hasil penggabungan penawaran barang dari seluruh produsen nan berada di daerah tertentu. Ada satu hal krusial nan harus diketahui bahwa jumlah penawaran belum tentu sama dengan jumlah barang nan benar-benar dijual.
Dalam keberlangsungan perekonomian tersebut, permintaan dan penawaran selalu saling susul-menyusul. Kadangkala keduanya berimbang, maka roda perekonomian bisa berjalan stabil. Apabila di suatu ketika permintaan lebih tinggi dari penawaran, maka harga-harga pun akan melonjak drastis. Dan saat permintaan lebih rendah dari penawaran, maka harga-harga pun akan menjadi turun, alias lebih murah dari biasanya.
Namun kadangkala para pelaku ekonomi lebih cerdik dalam mengantisipasi kemungkinan kedua. Pada saat permintaan lebih rendah dari penawaran, maka biasanya alih-alih menurunkan harga nominal suatu barang, namun mereka melakukan penumpukan stock atau persediaan barang. Dan mengeluarkan lagi ketika perekonomian telah stabil kembali.
Namun tindakan seperti ini sudah barang tentu banyak resikonya, dan juga tak baik. Selain tak adil buat para penikmat ekonomi, resiko kerusakan pun akan bisa dialami oleh para pelaku ekonomi nan menumpuk barang tadi.
Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi
Manusia dikatakan sebagai mahluk sentra . Atau ego . Artinya semua akan berputar di sekitar diri manusia. Itulah kadangkala Anda menemui seseorang tampak egois atau hanya mementingka diri sendiri. Hal ini agaknya sinkron dan penjelasannya mudah dipahami, sebab diri manusia nan dikatakan mahluk sentra atau ego tadi.
Manusia pun disebut sebagai mahluk sosial juga mahluk ekonomi. Sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi, manusia akan selalu dihadapkan pada masalah ekonomi. Inti masalah ekonomi nan dihadapi manusia ialah fenomena bahwa jumlah kebutuhan manusia tak terbatas, sementara jumlah alat pemuas kebutuhan manusia sangat terbatas.
Kondisi ini nan memunculkan masa kelangkaan, ketiadaan atau pailit . Atau disebut dengan istilah scarcity, di dalam bahasa Inggris.
Setiap manusia tentu memiliki jumlah dan taraf kebutuhan nan berbeda. Orang nan satu belum tentu memiliki taraf kebutuhan sama dengan nan lain. Disparitas taraf kebutuhan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
- Faktor ekonomi.
- Faktor lingkungan sosial budaya.
- Faktor fisik.
- Faktor pendidikan.
Karena disparitas taraf kebutuhan tersebut, maka majemuk pula respon sikap manusia terhadap penawaran-penawaran barang nan ditujukan kepada dirinya. Sehingga akan manusia dengan sendirinya akan terbagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut:
- Manusia ekonomis ekonomis .
Mampu membedakan taraf kebutuhan, antara kebutuhan nan utama dengan kebutuhan nan sekunder maupun tertier. Sehingga ia akan selalu berpikir masak-masak dalam menanggapi berbagai penawaran nan datang kepadanya.
- Manusia boros borjuis .
Jenis manusia seperti ini tak lagi mampu membedakan taraf kebutuhan. Dirinya sudah tak peka dalam memilah mana saja nan dianggap krusial buat memenuhi kebutuhannya. Karena semua dianggap krusial tanpa skala prioritas, maka dapat jadi semua akan dibeli meski tak dibutuhkan, terhadap semua penawaran nan datang kepadanya.
Kedua jenis kelompok manusia tersebut akan selalu ada dan bermunculan seiring dengan perputaran roda ekonomi. Tinggal terserah pada diri Anda buat menjadi kelompok manusia nan mana, ekonomis atau borjuis?
Jenis Penawaran
Penawaran terdiri atas dua jenis, yaitu sebagai berikut.
- Penawaran individu, yaitu penawaran suatu barang nan dilakukan oleh penjual atau produsen.
- Penawaran pasar, yaitu penjumlahan dari beberapa penawaran individu. Dengan kata lain, penawaran pasar berarti kalkulasi penawaran dari beberapa produsen.
Antara keduanya kadangkala bisa berlaku secara seimbang. Kadang tak seimbang. Semua hal tersebut biasanya akan banyak dijelaskan di dalam berbagai makalah ekonomi.
Faktor nan Mempengaruhi Penawaran
Penawaran bisa mengalami perubahan dari segi kualitas maupun kuantitas. Perubahan tersebut bisa dipengaruhi oleh tiga faktor utama, yaitu sebagai berikut.
- Harga barang atau jasa.
- Harga input atau biaya produksi nan turut mempengaruhi kuantitas barang nan ditawarkan. Ketika tenaga kerja, modal, bahan baku, dan bahan pembantu, naik, produsen akan terdorong buat menurunkan atau mengurangi kuantitas barang nan ditawarkan. Hal itu dilakukan sebagai cara buat menghindari tanggungan biaya nan besar.
- Teknologi produksi nan digunakan turut mempengaruhi kuantitas barang nan ditawarkan sehingga berpengaruh pada penawaran.
Itulah sedikit citra mengenai ekonomi serta unsur-unsur pendukungnya, termasuk penawaran barang. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan Anda mengenai ekonomi dan kegiatannya. Bagaimanapun, manusia akan selalu berhubungan dengan kegiatan ekonomi.
Coba Anda bayangkan, apa jadinya kehidupan ini tanpa sebuah ilmu nan bernama “ekonomi”. Memang, sebuah laju kehidupan masih dapat berjalan tanpa ilmu nan mengaturnya, namun keberadaan ilmu ekonomi mampu memperjelas berbagai analisis kegiatan nan sebelumnya tak pernah diketahui penyebab dan pengaruhnya. Ilmu ekonomi mampu membuat manusia memperhitungkan dan memperkirakan “angka” nan harus dan dapat didapat.
Semoga makalah ekonomi sederhana ini bermanfaat!