Tanaman Anggrek nan Semakin Langka

Tanaman Anggrek nan Semakin Langka



Anggrek Hitam Maskot Provinsi Kaltim

Namun, Anda juga perlu tahu anggrek Indonesia nan cukup langka didengar oleh masyarakat Indonesia sendiri. Jenis anggrek ini ialah anggrek hitam, yakni salah satu spesies tanaman anggrek nan hanya tumbuh di Pulau Kalimantan. Oleh sebab itulah tanaman tersebut sering disebut sebagai maskot Kalimantan Timur.

Tanaman nan sudah mengalami penurunan populasi ini dapat ditemukan di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah nan sedikit karena menurut perkiraan, tanaman anggrek jenis ini banyak berada di tangan kolektor anggrek.

Anggrek hitam memiliki nama latin Coelogyne pandurata. Anggrek nan terancam punah ini tumbuh di Kalimantan Timur (Kaltim) dan menjadi maskot flora di provinsi tersebut. Meski pertumbuhan anggrek hitam lebih banyak berada di Kaltim, tumbuhan ini tumbuh juga di Sumatera, Mindanao, Pulau Luzon, dan Pulau Samar di Filipina.

Meski namanya anggrek hitam, bukan berarti warnanya juga hitam. Anggrek hitam disebut demikian sebab memiliki lidah berwarna hitam dengan sedikit garis-garis hijau dan berbulu. Daunnya hijau lonjong, sedangkan buahnya berbentuk jorong. Namun, tak semua bunganya akan berubah menjadi buah.

Bunga tanaman ini juga memiliki wangi nan cukup harum dan biasanya bermekaran pada bulan Maret sampai bulan Juni. Anggrek hitam ini termasuk ke dalam golongan simpodial nan memiliki bentuk bulb nan membengkak di bagian bawah, serta memiliki daun nan terjulur di bagian atas. Setiap bulb hanya memiliki dua lembar daun nan secara sepintas mirip seperti daun tunas kelapa muda.



Menumpang Pohon Lain

Anggrek merupakan tumbuhan nan hidupnya menumpang di pohon lain. Begitupun, anggrek hitam. Bunga nan disebut black orchid dalam bahasa Inggris ini tumbuh menempel di pohon-pohon tua nan ada di dekat pantai, di dekat sungai di hutan basah, atau di daerah rawa dataran rendah nan cukup panas.

Anggrek berkembang biak dengan biji. Biasanya, kembang ini akan mengembang pada bulan Maret hingga Juni. Yang membedakan anggrek hitam dengan anggrek lainnya ialah baunya nan semerbak. Anggrek hitam termasuk golongan simpodial, tumbuhan nan pertumbuhan batangnya terbatas. Bila pertumbuhan batang berhenti, akan tumbuh tunas baru.



Tanaman Anggrek nan Semakin Langka

Anggrek hitam termasuk tanaman hias bernilai tinggi. Tidak heran jika banyak kolektor anggrek nan memburunya. Ini berpengaruh pula terhadap populasi anggrek hitam di habitat aslinya. Pengambilan anggrek hitam langsung dari habitat aslinya mengurangi jumlah tumbuhan tersebut. Di Kaltim, khususnya di hutan-hutan nan menjadi habitat anggrek hitam (atau Kersik Luway dalam bahasa Kalimantan), masyarakat Dayak ikut melestarikan flora langka tersebut dengan tak mengambil semua anggrek dari pohon tua.

Kelangkaan anggrek hitam juga disebabkan oleh berkurangnya hutan-hutan di Kalimantan. Alih fungsi hutan menjadi huma permukiman atau industri membuat habitat orisinil flora langka berkurang atau bahkan benar-benar punah. Oleh sebab itu, pemerintah mengeluarkan peraturan buat melindungi jenis-jenis anggrek nan terancam punah, termasuk anggrek hitam.



Peraturan Pemerintah Tentang Konservasi Tanaman Anggrek

Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 mengenai konservasi anggrek menyebutkan jenis-jenis anggrek nan harus dilindungi. Dalam peraturan tersebut, dijelaskan pula bahwa penangkar anggrek bisa memperjualbelikan hasil anggrek penangkarannya apabila memiliki surat izin penangkaran. Oleh sebab itu, pengoleksi anggrek harus memastikan terlebih dahulu apakah anggrek nan dibeli merupakan anggrek nan diperoleh secara ilegal atau memiliki izin resmi.

Upaya tersebut memang bisa melindungi kepunahan anggrek hitam. Namun, pencerahan dan kepedulian masyarakat juga sangat diperlukan. Nilai jual anggrek hitam nan terbilang tinggi, cirinya nan unik, serta perawatan nan mudah, membuat tumbuhan ini akan terus diminati. Apabila anggrek hitam terus diburu tanpa diperhatikan kelestariannya, upaya konservasi nan dilakukan akan percuma. Oleh sebab itu, tak hanya anggrek hitam, jenis anggrek lain perlu diperhatikan cara pelestariannya.



Perawatan Tanaman Anggrek

Tanaman anggrek merupakan tanaman nan latif dan dikagumi banyak orang. Oleh karena itu, jangan heran bila harganya dapat sampai jutaan rupiah. Beberapa langkah nan sahih dalam merawat tanaman anggrek sangat dibutuhkan agar tanaman tersebut dapat tumbuh dengan baik. Langkah-langkah perawatan tanaman anggrek tersebut ialah sebagai berikut.

1. Sesuaikan Cahaya Matahari

Beraneka ragam jenis anggrek memiliki kebutuhan nan bhineka terhadap intensitas cahayanya. Oleh sebab itu, dibutuhkan cara nan tepat buat dapat menyesuaikan cahaya matahari nan masuk dengan intensitas cahaya nan dibutuhkan oleh tanaman tersebut.

Tanaman anggrek biasanya hayati di dalam hutan dan menempel pada pohon lain nan rindang. Intensitas matahari nan biasanya dibutuhkan tanaman anggrek ialah 20 sampai 60%. Sementara itu, buat naungan anggrek dapat dugunakan paranet dengan ketebalan nan juga disesuaikan dengan kebutuhan jenis anggrek nan ditanam. Hindarilah sinar matahari nan hiperbola sebab hal tersebut akan membuat daun anggrek menjadi berwarna kuning seperti terbakar.

2. Teknik Penyiraman nan Benar

Penyiraman dipengaruhi pula oleh mendia tanam nan digunakan pada tanaman anggrek. Besar kecilnya tanaman, temperatur lingkungan, kelembaban, genre udara, dan jenis pot nan digunakan pun memengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut.

Penyiraman nan sahih ialah dengan menyemprotkan langsung air pada bagian akar. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar air langsung diserap oleh akar tanaman. Gunakanlah sprayer pada saat menyiram agar tak merusak media tanam, bunga, dan daun anggrek tersebut.

Hindari menyiram tanaman dengan air nan terlalu banyak sebab air nan menggenang di dalam pot dapat menyebabkan akar tanaman menjadi busuk dan membuat tanaman tersbeut mati. Begitu juga dengan frekuensi penyiraman nan mesti disesuaikan dengan jenis tanaman anggrek.

Anggrek hitam biasanya lebih tahan terhadap udara nan kering sehingga penyiraman dapat dilakukan 1 atau dua kali dalam sehari. Berbeda dengan jenis anggrek monopodial nan harus disiram 2 sampai 3 kali dalam sehari. Penyiraman nan baik dapat dilakukan di waktu pagi, yakni sekitar jam 7 sampai jam 9 pagi dan pada sore hari sekitar jam 3 sampai jam 5 sore.

3. Proses Pemupukan

Fase pertumbuhan anggrek ialah hal nan krusial dalam proses pemupukan. Fase vegetatif dan generatif merupakan dua jenis fase pertumbuhan anggrek tersebut. Fase vegetatif ialah periode pertumbuhan tanaman dengan penyemaian hingga tanaman tumbuh menjadi anggrek muda. Sementara itu, fase generatif ialah fase di mana anggrek sudah tumbuh dewasa dan siap buat berbunga.

Pada fase vegetatif, pupuk nan dibutuhkan buat proses pembelahan sel ialah pupuk nan kaya akan unsur N, yakni pupuk dengan bahan primer penyusun protein. Pupuk tersebut menjadikan pertumbuhan tanaman anggrek lebih cepat.

Sementara itu, pada fase generatif, pupuk nan dibutuhkan ialah pupuk dengan unsur P nan dominan, yakni zat nan berfunhsi merangsang proses pembentukan bunga. Selain itu, Anda juga dapat menambahkan vitamin dan hormon pertumbuhan pada tanaman.

Waktu nan tepat buat melakukan pemupukan ialah pada pagi hari, sekitar pukul 8 sampai 10 dan pada sore hari sekitar pukul 3 sampai 5 sore, yakni saat mulut daun sedang terbuka sehingga proses penyerapan makanan lebih cepat berlangsung.

Pemupukan nan baik ialah pemupukan nan dilakukan lewat daun sebab daun memiliki daya serap nan lebih tinggi dibandingkan dengan daya serap akar. Hindari pemberian pupuk secara langsung sebab pupuk nan diserap ialah pupuk nan terbawa bersama air, sedangkan sisanya hanya akan menjadi endapan nan berpotensi menimbulkan penyakit pada tumbuhan.

4. Penggantian pot

Penggantian pot ialah proses penanaman ulang dari pot nan kecil ke loka nan lebih besar agar tanaman nan membesar tetap dapat ditampung dengan baik. Pot harus diganti pada saat pot sudah dipadati oleh tunas baru dan tak cukup menampung perakarannya, media tanam sudah ditumbuhi banyak lumut, dan media tanam sudah hancur dan lapuk.

5. Lokasi, suhu, dan kelembaban

Tanaman anggrek akan tumbuh dengan baik di daerah dataran tinggi dengan suhu udara antara 15 sampai 35 derajat celcius, dengan sirkulasi udara nan baik, serta memiliki kelembaban udara antara 65 sampai 70%.