Agar Tidak Menjadi Korban Penipuan Oknum Penjual Kamera
Semakin hari, jumlah penjual online nan menawarkan barang dagangannya di situs-situs jejaring sosial maupun lembaga jual beli semakin marak, termasuk mereka nan menjual kamera. Karena pangsa pasarnya nan menengah ke atas, bisnis jual kamera online dapat menjadi sangat menguntungkan. Sebagai pembeli, Anda juga dapat berbelanja kamera tanpa perlu keluar rumah.
Sayangnya, dapat dipercaya banyak penjual kamera online dirusak oleh setitik nila bernama penipuan online berkedok jual kamera. Modus menjual kamera banyak digunakan oleh oknum penjual kamera nan tak bertanggung jawab sebab peminatnya (biasanya) serius dan tak sekadar window shopping . Penipuan berkedok jual kamera ini tak hanya merugikan reputasi penjual kamera nan andal tetapi juga merugikan pembeli secara finansial.
Alih-alih mendapat kamera baru sinkron keinginan, uang Anda akan melayang sia-sia. Oleh sebab itu, jika Anda berminat buat membeli kamera dari para penjual kamera online , sebaiknya simak terlebih dahulu informasi dalam artikel mengenai penipuan online berkedok jual kamera ini.
Kisah Korban Penipuan Oknum Penjual Kamera
Agar Anda lebih memahami penipuan seperti apa nan dilakukan oleh oknum penjual kamera nan mungkin menimpa Anda jika tak waspada, baca dan simak contoh kasus penipuan oleh penjual kamera abal-abal nan pernah terjadi di global maya. Calon korban di kasus ini cukup cerdik buat membaca gelagat tak baik pada si oknum penjual kamera, sehingga ia tak sempat mentransfer dana nan diminta pelaku.Kisah penipuan berkedok jual kamera dialami oleh seorang lelaki muda (kita sebut saja Fino) nan hendak membeli kamera merek Canon EOS 550D.
Fino memang berniat buat membeli kamera secara online , tanpa harus pergi ke luar rumah. Oleh sebab itu, Fino dan salah seorang temannya kemudian mencari kamera nan cocok dengan harga masuk akal di situs Tokobagus.com dan lembaga jual beli Kaskus.
Setelah menghabiskan waktu mencari penjual kamera merek tersebut, Fino dan temannya kemudian menemukan seorang penjual kamera di Tokobagus.com. Hal pertama nan menarik hati Fino dan temannya ialah harga kamera nan murah. Pasalnya, kamera Canon EOS 550D nan biasanya dibandrol dengan harga Rp4.500.000 itu hanya dijual seharga Rp1.200.000 saja. Benar-benar menggiurkan bukan?
Fino sempat curiga dengan harga murah nan ditawarkan oleh penjual kamera tersebut. Akan tetapi, ia menepis kecurigaannya dengan berpikir bahwa barangkali kamera tersebut ialah barang black market nan tak terkena pajak-pajak dan bea masuk selayaknya barang resmi. Oleh sebab itu ia pikir wajar saja jika si penjual kamera itu dapat menjual barang dagangannya dengan harga murah.
Lantas Fino mulai menghubungi si penjual kamera tersebut. Berikut ini ialah percakapan Fino dan penjual, sebagaimana dipublikasikan oleh Fino di salah satu lembaga Kaskus.
Fino : Siang, Pak. Saya mau tanya apakah sahih Canon EOS 500D ada stok?
Penjual Kamera : Betul, Pak. Dengan bapak siapa ini?
Fino : Saya Fino (nama orisinil disamarkan), Pak. Mau tanya apakah sahih harganya 1,2 juta?
Penjual Kamera : Iya betul, Pak Fino. Itu kondisinya ORI mirip seperti aslinya. Memang barang kami harganya miring. Itu kami sedang promo, Pak.
Fino : Oh begitu. Saya mau ambil 2 unit dapat bisa potongan tidak?
Penjual Kamera : Oh kalau bapak mau potongan, kami dapat memberikan potongan. Jadi per unitnya 1,1 juta saja. (Pada termin ini calon pembeli semakin curiga sebab penjual menurunkan harga dengan mudah)
Fino : Saya nego, Pak. Dapat tak dipaskan per unit 1 juta gitu?
Penjual Kamera : Oh bapak mau harga segitu? Bisa, Pak. Namun apakah sudah fix mau beli atau masih mau pikir-pikir dulu?
Fino : Sudah fix, Pak. Dana sudah ada, tinggal bayar saja.
Penjual Kamera : Oke. Pak, di sini ada peraturan bahwasanya apabila bapak mau membeli, bapak diharuskan mentransfer dulu sebesar 50% dari total harga. Sehingga dapat kami siapkan barangnya buat bapak. Bukti transfernya nanti jangan dibuang ya, Pak. Setelah itu nanti aku catat ID dan nama bapak.
Sampai di sini, kecurigaan Fino pada orang nan jual kamera tersebut semakin bertambah. Mengapa harus membayar 50% di muka? Orang nan jual kamera tersebut mengaku berjualan di ITC Roxy Mas, dan ia menegaskan bahwa peraturan penjual di sana memang seharusnya menerima 50% uang pembayaran di muka.
Kemudian, Fino mencoba buat mengonfirmasi ke pihak ITC Roxy Mas perihal promo kamera Canon EOS 500D dan keharusan membayar uang muka. Jawaban nan didapat Fino dari pihak ITC Roxy Mas adalah, “Tidak ada promo semacam itu, mungkin Bapak salah informasi.” Sadarlah Fino dan temannya bahwa ia hampir terjebak penipuan online berkedok jual kamera .
Tidak berhenti sampai di situ, Fino dan temannya kemudian mulai menghubungi oknum penjual kamera tersebut buat memancingnya agar mau menyebutkan bukti diri diri. Caranya, Fino berpura-pura menyetujui peraturan buat membayar uang muka.
Ia melakukan ini buat menyebarkan informasi penipuan oleh oknum tersebut. Kemudian, sang penjual kamera pun memberikan bukti diri nomor rekening BRI miliknya, 0133-0103-366-0507 atas nama Rony Adrianto.
Kisah penipuan oknum penjual kamera ini tak dimaksudkan buat merusak nama baik pihak nan disebutkan namanya, melainkan buat mengimbau para online shopper , terutama pecinta fotografi, agar lebih berhati-hati dalam bertransaksi. Adapun toko online milik Rony Adrianto di situs jual beli Tokobagus kini sedang dalam proses pemeriksaan.
Agar Tidak Menjadi Korban Penipuan Oknum Penjual Kamera
Kisah penipuan oknum penjual kamera online di atas seharusnya menjadi pelajaran bagi para pecinta fotografi agar lebih hati-hati saat membeli kamera secara online . Berikut ini ada tips agar Anda tak tertipu oleh oknum penjual kamera nan berniat jahat.
1. Curigai penjual kamera nan memasang harga terlalu murah
Ketahuilah harga baku kamera nan dijual oleh penjual-penjual kamera lain. Harga kamera nan murah memang menggiurkan. Akan tetapi pemasangan harga nan terlalu murah mesti diwaspadai. Dapat jadi kamera tersebut ialah barang black market. Lebih parah lagi, dapat jadi kamera tersebut sebenarnya tak ada alias tipu-tipu semata agar ada mentransfer uang ke rekeningnya.
2. Curigai penjual kamera nan memaksa dan mendesak Anda agar segera membayar
Bisa jadi penjual kamera tersebut ingin segera pembeli melunasi pembayaran agar ia dapat kabur menghilang secepatnya. Agar kondusif berbelanja kamera secara online , gunakan fasilitas pihak ketiga seperti rekening bersama nan mengharuskan barang diterima pembeli sebelum penjual menerima pelunasan bayarannya. Penjual kamera nan baik biasanya tak menolak jika Anda ingin menggunakan fasilitas rekening bersama atau rekber.
3. Pilih penjual kamera nan tinggal di kota nan sama dengan Anda
Ini ialah kiat paling kondusif bertransaksi online dengan penjual kamera. Selain dapat melakukan COD atau Cash on Delivery di mana penjual dan pembeli melakukan kopi darat buat serah terima barang, memilih orang nan jual kamera di satu kota nan sama juga memudahkan Anda buat melakukan komplain jika ternyata ada nan “tidak beres” dengan barang dan pelayanan si orang nan jual kamera tersebut.
4. Lakukan penelitian kecil terkait profil penjual kamera tersebut
Penelitian kecil mengenai profil orang nan jual kamera krusial buat mengetahui dapat dipercaya pelayanan dan kualitas kamera nan dijualnya. Penelitian kecil ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara nan pertama ialah dengan menyimak testimoni-testimoni dari pembeli-pembelinya nan terdahulu.
Jika terlihat positif dan meyakinkan, dapat jadi orang nan jual kamera tersebut memang terpercaya. Akan tetapi, jangan lupa bahwa testimoni dapat saja merupakan rekayasa nan dibuat-buat oleh si penjual. Oleh sebab itu, lanjutkan penelitian kecil Anda ke cara nan kedua.
Cara nan kedua ialah dengan meneliti toko online orang nan jual kamera tersebut. Pastikan setidaknya ada nama toko, nama pemilik, alamat lengkap, nomor telepon (yang dapat dihubungi), hingga nomor pin telepon pintar BlackBerry-nya. Beberapa pihak menyebutkan bahwa penjual kamera abal-abal sering membuka tokonya di blog-blog perdeo dan situs jual beli perdeo agar tak perlu mengeluarkan “modal”.
Selanjutnya, ketikkan nama orang nan jual kamera tersebut (atau nama tokonya) di kotak pencarian Google. Jika ditemukan banyak surat terbuka, komplain, dan hal-hal negatif lain saat Anda tekan Enter, lebih baik urungkan niat Anda buat berbelanja di toko nan jual kamera tersebut.