Penghijauan di Unsur Hutan Kota
Tumbuhan ialah makhluk hayati dengan organ-organ inti seperti akar, batang dan daun. Tumbuhan hijau ialah kelompok tanaman nan mempunyai pigmen hijau daun atau zat hijau daun nan disebut juga dengan klorofil.
Tumbuhan hijau mampu membuat makanan sendiri, dengan mineral dari dalam tanah, karbondioksida dari udara dan donasi cahaya. Proses ini dinamakan fotosintesis. Sebenarnya tumbuhan nan tak berhijau daun juga mampu menghasilkan makanan sendiri melalui zat rona daun dengan nama dan rona nan berbeda.
Hasil fotosintesis tak hanya berguna bagi tanaman, tetapi bermanfaat pula bagi manusia dan hewan. Tumbuhan tak hanya menghasilkan glukosa sebagai sumber energinya, tetapi juga mengeluarkan oksigen sebagai hasil fotosintesisnya. Oksigen inilah nan sangat dibutuhkan baik oleh manusia, hewan dan tumbuhan sendiri buat proses respirasi.
Mari Menghijaukan Tumbuhan
Tumbuhan hijau mempunyai peranan nan sangat besar bagi kelangsungan hayati organisme dan juga bumi ini. Tumbuhan hijau selain sebagai produsen pertama nan menghasilkan bahan makanan bagi hewan herbivora (pemakan tanaman) dan omnivora (pemakan segala), juga mempunyai kemampuan buat menghasilkan oksigen sebagai sumber kehidupan semua makhluk di muka bumi.
Tumbuhan hijau juga mampu menjadi solusi berbagai problem iklim (krisis lingkungan) nan mendera bumi saat ini, seperti isu pemanasan dunia dampak jumlah karbondioksida nan melebihi batas (efek rumah kaca).
Perlu disadari bahwa pembangunan perumahan, perkantoran, mall dan bangunan lainnya nan didirikan di atas huma pertanian maupun ruang terbuka hijau sangat merugikan bagi manusia apabila tak diimbangi dengan upaya penghijauan nan memadai. Lingkungan perkotaan khususnya, nan dibiarkan gersang tanpa penanaman tumbuhan hijau akan disesaki oleh polusi udara seperti karbondioksida. Padahal zat inilah nan berperan besar terhadap pemanasan dunia dan kondisi cuaca nan tak menentu.
Tumbuhan hijau memiliki fungsi sebagai produsen pertama, dengan donasi energi surya atau energi cahaya mampu menjadi energi potensial bagi mahkluk hayati nan lainnya. Perlu digarisbawahi bahwa dengan meningkatkan penghijauan, maka akibat pencemaran udara oleh beberapa polutan seperti karbondioksida dan beberapa polutan lain bisa dikurangi.
Beberapa catatan nan dapat diperoleh dari kegunaan tumbuhan hijau khususnya bagi manusia ialah sebagai berikut.
- Tumbuhan hijau berperan sebagai paru-paru dunia. Tanaman nan kaya dengan klorofil akan menghasilkan gas oksigen nan sangat vital bagi kelangsungan hayati manusia. Terutama bagi respirasi (menghasilkan energi) dan pernafasan manusia.
- Tumbuhan hijau berfungsi sebagai stabilisator lingkungan. Adanya vegetasi tumbuhan hijau di sebuah wilayah akan menimbulkan hawa lingkungan menjadi sejuk, nyaman dan segar. Karena itu penghijauan perlu digalakkan.
- Tumbuhan hijau nan menjadi produsen oksigen merupakan faktor primer pencipta lingkungan hayati atau ekologis nan berpengaruh bagi keberadaan makhluk hayati lain.
- Tumbuhan hijau merupakan penyeimbang alam. Adanya tumbuhan hijau, menjadikan habitat baru bagi makhluk hayati buat tinggal di sekitarnya.
- Tumbuhan hijau juga berfungsi sebagai loka berlindung bagi kondisi alam nan kurang baik seperti angin kencang, terik matahari nan menyengat, hujan, debu dan polusi. Tumbuhan hijau juga berfungsi sebagai naungan nan melindungi makhluk hayati di bawahnya dari berbagai kondisi nan kurang bersahabat.
- Tumbuhan hijau merupakan sumber keindahan atau keindahan.
- Tumbuhan hijau ialah salah satu faktor penjaga kesehatan.
- Tumbuhan hijau juga mampu menjadi lingkungan wahana rekreasi dan pendidikan.
- Tumbuhan hijau juga dapat menunjang perekonomian dengan hasil produksi kayu maupun kembang dan buah.
- Bagi daerah pegunungan, tumbuhan hijau mampu melindungi dari ancaman longsor. Untuk perkotaan, tumbuhan hijau merupakan salah satu faktor pencegah banjir.
- Tumbuhan bisa bermanfaat sebagai bahan pangan (padi, jagung, gandum), bahan minyak (kelapa sawit, kemiri), bahan perumahan (jati, rasamala, dan albasia), bahan susu (kedelai).
- Tumbuhan bisa digunakan sebagai tanaman obat seperti obat batuk (belimbing), obat sariawan (temu hitam), obat darah tinggi (bawang putih), obat maag (kunyit).
- Tumbuhan bisa digunakan sebagi tanaman hias seperti suplir, gelombang cinta, linet, pillow, dsb.
- Tumbuhan hijau nan memiliki daun rindang bisa digunakan sebagai peneduh (beringin, ketapang) dan akarnya nan kuat buat menahan erosi jalan (mahoni, rasamala)
- Tumbuhan hijau bisa berfungsi sebagai tanaman penyerap racun dari lingkungan (misalnya palem kuning).
Tahukah Anda tentang penghijauan? Penghijauan dalam arti luas ialah daya buat memulihkan, memelihara, dan meningkatkan kondisi huma agar bisa berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan.
Penghijauan sendiri merupakan salah satu kegiatan krusial nan harus dilaksanakan buat mengatasi krisis lingkungan. Penghijauan sudah dilaksanakan di seluruh Indonesia bahkan sudah menjadi program nasional.
Penghijauan ini dilaksanakan sebab faktanya banyak sekali hutan nan gundul atau di lahan-lahan eksklusif sudah sporadis sekali ada tumbuhan. Hal tersebut dikarenakan ulah dari manusia sendiri. Manusia nan seenaknya menebang pohon tanpa memperhatikan batas dan konsekuensinya. Selain hal tersebut, banyak sekali pembangunan-pembangunan nan telah dibangun di huma pertanian atau pada ruang hijau terbuka.
Padahal jika Anda tahu, tumbuhan ini sangat berperan krusial dalam global ekosistem. Tumbuhan berperan sebagai produsen pertama nan mengubah energi surya menjadi energi potensial buat makhluk lainnya. Serta mengubah karbondioksida (CO2) menjadi oksigen (O2) dalam proses fotosintesis.
Manfaat adanya penghijauan terutama di kota, berarti bisa mengurangi CO2 dampak dari polusi-polusi baik polusi dari kendaraan, polusi pabrik atau lainnya nan menyebabkan imbas rumah kaca dan gangguan iklim. Di samping tumbuhan berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan, tumbuhan juga berperan sebagai keindahan dan kesehatan jiwa.
Penghijauan di Kota
Bagi Anda nan tinggal di perkotaan, sudah tahukah bagaimana keadaan kota? Nyaman atau tidak? Dewasa ini taraf pemakaian kendaraan baik roda dua maupun roda empat kian marak, apalagi di kota besar. Hal tersebut mengakibatkan polusi dan pencemaran udara. Ditambah lagi semakin banyak bangunan-bangunan kota nan menyebabkan huma buat tumbuhan menyusut.
Nah, apa nan dibutuhkan saat ini? Penghijauan ialah jawabannya. Banyak sekali orang nan menghirup gas-gas beracun sebab dampak dari polusi tersebut. Oksigen pun semakin berkurang. Bagaimana cara menghijaukan kota? Penghijauan kota hendaknya dimulai dari diri sendiri (individu), dimulai dari hal nan paling kecil. Yakni biasakan merawat tumbuhan dan jangan sering menimbulkan polusi.
Penghijauan di kota sendiri dapat dilaksanakan secara bertahap, yaitu dari merawat dan mengelola taman-taman baik di lingkungan sekitar maupun di pusat kota. Untuk pembangunan sebaiknya dibatasi, jangan berlebihan, paling tak sisakan huma ruang terbuka buat jalur penghijauan. Berikut merupakan fungsi dari penghijauan:
- Tanaman hijau menghasilkan zat asam (O2) nan sangat diperlukan makhluk hayati buat bernafas. Jadi tumbuhan tersebut sebagai paru-paru kota.
- Tumbuhan akan menimbulkan hawa lingkungan nan sejuk dan segar.
- Dengan adanya tumbuhan maka terbentuklah lingkungan hayati (ekologis).
- Tumbuhan sebagai penyeimbang alam nan merupakan loka hayati bagi makhluk hayati lain.
- Tumbuhan juga dapat berperan sebagai pelindung terhadap kondisi alam nan terjadi misalnya angin kencang, panas matahari, dsb.
- Jika tumbuhan ditata rapi seperti taman-taman kota maka akan menimbulkan estetika (estetika).
- Udara nan segar berasal dari tumbuhan, otomatis tubuh kita akan sehat.
- Taman juga bisa dijadikan sebagai wahana rekreasi dan pendidikan.
Penghijauan di Unsur Hutan Kota
Dari kota kita beralih ke hutan. Banyak sekali hutan nan ditebangi secara liar. Dan apa dampaknya? Alam murka, terjadilah banjir, tanah longsor, dsb. Kita sebagai umat manusia harus sadar dan mulai menata dari awal, lakukan penghijauan dan rawatlah tumbuhan dengan baik agar nantinya alam tak murka. Jika ingin mengambil hasil dari hutan, ambilah secukupnya, jangan berlebihan.
Selain memberikan hasil hutan, penghijauan ini bermanfaat sebagai pencagaran flora dan fauna. Bisa mengendalikan air tanah dan erosi, jadi jangan sampai gundul dan menyebabkan banjir. Dan juga sebagai ameliorasi iklim. Nah, bagaimana jika hutan tersebut berada di kota? Manfaatnya ialah sebagai pengelolaan dan pengendalian polusi udara, pengelolaan limbah, meresap air hujan, dan masih banyak lainnya.
Teknik Penanaman
Tanaman nan digunakan dalam penghijauan ialah tanaman nan mempunyai syarat hortikultura, yakni bagaimana toleransinya terhadap temperatur, bagaimana kebutuhan airnya, bagaimana kebutuhan dan toleransi terhadap matahari, bagaimana kebutuhan tanahnya, bagaimana ketahanan terhadap hama dan penyakit. Dan harus mempunyai syarat fisik yakni apa tujuan penghijauan, warna, aroma, dsb.
Yang terpenting dalam penghijauan ialah jumlah dan keanekaragaman tumbuhan. Untuk itu laksanakan penghijauan sinkron dengan rencana, laksanakan dengan benar, dan peliharalah dengan baik-baik. Pertimbangkanlah aspek keindahan, fungsional, dan pelestarian lingkungan. Sebelum menanam tumbuhan baiknya perhatikan teknik-teknik berikut:
1. Memilih bibit tanaman
Disarankan buat memilih bibit generatif sebab bibit generatif berasal dari biji, mempunyai akar tunggang, dan bisa bertahan hayati lama. Bibit nan baik sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadah selama 6 bulan dengan batang tinggi minimal 1.50 m dan diameter 0.05 m. Lakukan uji coba pencabutan, jika bibit mudah terlepas dari wadah berarti akarnya belum kuat. Tunggu sampai akar benar-benar kuat dan bisa ditanam di lapangan.
2. Penanaman
Ukuran lubang nan disiapkan tergantung dari besar kecilnya tanaman. Untuk ukuran standartnya berkisar o.75 m (tinggi) x 0.90 m (lebar) x 0.90 m (panjang)
3. Merawat tumbuhan pasca taman
Siram tanaman paling tak 2-3 hari sekali terutama pada musim kemarau. Pertahankanlah posisi tumbuhan agar tetap berdiri tegak dan stabil. Buanglah ranting-ranting nan mulai mengering. Serta memupuk tanaman paling tak 3 bulan sekali dengan pupuk NPK 25 gram per lubang.
Mari kita laksanakan penghijauan demi ketentraman kita bersama. Jika bukan kita siapa lagi? Ingat anak cucu kita, mereka juga membutuhkan alam nan damai dan indah.