Berita Lokal
Sejak dulu, Banten selalu merasa dianaktirikan. Ketika masih menjadi bagian dari Jawa Barat, wilayah Banten nan terdiri atas beberapa kabupaten ini, seperti kurang mendapatkan perhatian. Padahal, beberapa lokasi di wilayah ini termasuk cukup strategis. Sebut saja misalnya pelabuhan Merak, kawasan wisata Anyer, atau daerah perlindungan alam Ujung Kulon. Dari situlah muncul surat kabar harian Radar Banten .
Namun, sejak menjadi provinsi sendiri, Banten berubah. Daya tarik mereka menjadi lebih memikat dibandingkan sebelumnya. Salah satunya ialah datangnya investor, baik lokal maupun internasional sebab banyak pesona alam nan latif di daerah Banten ini, seperti pantai Anyer.
Pantai Anyer letaknya di Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Bisa ditempuh selama sekitar 4 jam perjalanan dari Jakarta menuju arah barat. Lokasinya pun mudah dijangkau oleh kendaraan pribadi dan dilalui oleh kendaraan umum, seperti bus dan angkutan kota.
Sejak tahun 1980, pantai Anyer oleh pemerintah daerah (waktu itu masih ikut Jawa Barat) ditetapkan menjadi tujuan wisata andalan Jawa Barat.
Melihat potensi sumber daya alam di Anyer, dibukalah pintu investasi buat mengembangkan Anyer menjadi objek wisata nan lebih respentatif dan nyaman dikunjungi oleh turis. Maka dibangunlah prasarana buat menunjang objek wisata, seperti restoran, sentra penjualan souvenir, hotel, dan berbagairesort di Anyer.
Sekarang Anyer sudah berbenah menjadi loka wisata pantai nan tidak kalah menariknya dengan Bali. Pantainya pun bersih. Penataan PKL diatur sedemikan rupa hingga tidak mengganggu kenyamanan pengunjung. Kini, sudah banyak bermunculan hotel bintang 4 di tepi pantai, seperti Sol Elite Marbella, Mambruk Hotel, Patra Jasa Hotel, dan hotel lainnya.
Resort di Anyer pun banyak pilihan dari nan mahal, tarif ekonomis, hingga nan terjangkau oleh backpacker pun ada. Selain pantai nan landai, Anyer menawarkan banyak permainan nan mengasyikan, seperti banana boat, flying fish, dan paralayang nan ditarik oleh boat . Permainan nan menguji adrenalin ini dapat Anda jajal dengan harga tiket nan murah.
Banyak hal nan menarik dari provinsi Banten ini nan bisa dijadikan sebagai sumber warta atau sumber inspirasi bagi global pariwisata. Untuk itu, kebutuhan akan warta atau informasi mengenai daerah Banten ini sangat diperlukan buat masyarakat lokalnya sendiri. Untuk itu, kehadiran media cetak sebagai sumber berita, terutama mengenai keadaan sosial dan budaya di daerah Banten ini diperlukan.
Untuk urusan surat kabar, Banten belum punya banyak pengalaman. Itulah sebabnya, kehadiran pengusaha media asal Jawa Timur, Dahlan Iskan, nan menjajaki kemungkinan terbitnya harian di Banten, mendapatkan sambutan hangat.
Radar Banten Anak Media Cetak Jawa Pos
Secara harfiah, media cetak dapat diartikan sebagai sebuah media penyampai informasi nan memiliki kegunaan dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak, nan disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, kita dapat melihat bahwa media cetak ialah sebuah media nan di dalamnya berisi informasi nan di dalamnya terkait dengan kepentingan masyarakat generik dan bukan terbatas pada kelompok eksklusif saja.
Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat, di samping media eletronik dan juga media digital. Di tengah dinamika masyarakat nan demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan dengan dua pesaingnya, yakni media elektronik dan media digital. Meski demikian, bukan berarti media cetak sudah tak mampu meraih konsumen nan menantikan informasi nan dibawanya.
Dari pengertian media cetak tersebut, nampak ada keunggulan media ini dibandingkan dua pesaingnya tersebut. Media cetak dapat menyampaikan sebuah informasi secara detail dan terperinci. Sementara buat media elektronik dan digital, mereka lebih mengutamakan kecepatan informasi. Sehingga tidak sporadis informasi nan disampaikan lebih bersifat sepotong dan berulang-ulang.
Secara umum, jenis media cetak nan ada di Indonesia diklasifikasikan menjadi delapan bagian. Pengklasifikasian tersebut, didasarkan pada waktu terbit media tersebut. Hal ini sinkron dengan apa nan dikeluarkan oleh Dirjen Pembinaan Pers dan Grafika, tentang pembagian media cetak dan pengklasifikasiannya. Kedelapan jenis media cetak tersebut di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Surat Kabar Harian
Ini ialah jenis media cetak nan terbit setiap hari, kecuali pada hari-hari tertentu, seperti pada libur nasional. Jenis media cetak ini masih dibagi lagi menjadi Surat Kabar Harian Nasional, Surat Kabar Harian Daerah, dan Surat Kabar Harian Lokal. Warta nan disampaikan ialah jenis warta news atau informasi mutakhir dan disampaikan dengan sistem straight news atau apa adanya.
2. Surat Kabar Mingguan
Jenis media cetak ini lebih banyak dikenal dengan sebutan tabloid. Biasanya warta nan diangkat ialah warta hiburan atau juga in depth news atau liputan mendalam. Tulisan dalam media ini lebih banyak bergaya feature atau deskriptif.
3. Majalah Mingguan
Jenis majalah ini terbit setiap minggu sekali. Warta nan diangkat ialah warta in depth news dengan jenis warta ialah warta news atau tentang sebuah peristiwa.
4. Majalah Tengah Bulanan
Majalah ini terbit sebulan dua kali. Warta nan ditampilkan lebih bersifat informatif dan biasanya memuat tentang warta life style atau gaya hidup.
5. Majalah Bulanan
Majalah bulanan terbit sekali dalam sebulan. Jenis pemberitaan nan disampaikan biasanya termasuk investigatif atau warta nan didapat dari hasil penelitian.
6. Majalah Dwibulanan
Majalah ini terbit sekali dalam dua bulan. Informasi nan disampaikan dalam majalah ini biasanya terkait dengan laporan dari hasil aktivitas sesuatu. Misalnya, laporan neraca perusahaan atau juga majalah nan berisi laporan pendapatan sebuah forum zakat.
7. Majalan Tribulanan
Majalah ini berkonsep hampir mirip dengan majalah dwi bulanan. Yang membedakan hanya masalah waktu terbit, nan dilakukan setiap tiga bulan sekali.
8. Bulletin
Media cetak ini biasanya dibuat buat kalangan eksklusif atau intern saja. Dan, media ini biasanya hanya terdiri dari beberapa halaman, serta dibuat dengan konsep sederhana. Buletin juga tak dibuat buat kepentingan komersial.
Jenis media cetak tersebut mempunyai berbagai macam bidangnya lagi. Seperti nan sudah dijelaskan di atas, jenis media cetak tersebut dibagi lagi berdasarkan usia, isi informasi, dan bidangnya. Jadi, perusahaan media cetak nan ada di Indonesia sudah banyak jenisnya, salah satunya ialah anak dari Jawa Post, Radar Banten.
Pada pertengahan 2000,Radar Banten mulai terbit menyapa pembacanya di seluruh Banten. Sinkron namanya, koran ini meliputi seluruh kota nan ada di Provinsi Banten mulai dari ibukota propinsi, yaitu Serang, Cilegon, Pandeglang, Rangkasbitung, Tangerang (kota dan kabupaten), serta Tangerang Selatan. Oplah mereka mencapai sekitar 40 ribu eksemplar dan menjadi salah satu koran lokal terbesar di sana.
Berbeda dengan koran-koran lokal lainnya, Radar Banten berafiliasi dengan Grup Jawa Pos . Grup ini memiliki koran bernama Radar di hampir seluruh wilayah pulau Jawa, mulai dari Banten di ujung barat sampai Banyuwangi di ujung timur.
Tentu saja pengelolaannya ditangani oleh grup ini nan sudah punya banyak pengalaman di bidang media cetak. Tak jauh beda dengan Radar lainnya, Radar Banten pun mampu bertahan dan diterima positif oleh masyarakat setempat.
Berita Lokal
Kekuatan Radar terletak pada warta lokal nan mengisi lebih dari separuh warta mereka. Radar juga mendekati berbagai komunitas di setiap kota, dengan menampilkan mereka sebagai sumber berita. Tentu saja pendekatan ini mendapatkan tanggapan positif sebab selama ini, komunitas lokal sporadis mendapatkan loka di media massa.
Apalagi Radar pun sama seperti koran Jawa Pos (Surabaya) dan Indopos (Jakarta), berpenampilan menarik dengan sajian berwarna setiap hari, sebanyak minimal 4 halaman.
Meski bertujuan mengeruk keuntungan, Radar Banten tak lupa menjalankan fungsi kontrol sosial, baik terhadap konduite masyarakat maupun penguasa. Dalam beberapa kesempatan, mereka tidak sporadis membuat merah kuping para penguasa.
Di lain waktu, Radar menyentil masyarakat nan tak disiplin atau berbuat salah. Fungsi itu harus dibayar mahal dengan reaksi negatif dari sejumlah pihak nan disentil, terhadap wartawan Radar Banten .
Tapi, berbagai tantangan tersebut tak menyurutkan langkah Radar Banten nan punya misi suci, yaitu menjadi suara hati, aspirasi, dan kebanggaan masyarakat Banten.
Tiga hal inilah nan menjadi landasan mereka dalam menyajikan warta kepada pembacanya. Walaupun tidak sporadis dinodai oleh konduite oknum wartawan mereka sendiri nan tak taat pada kode etik jurnalistik.
Selain itu, Radar Banten berfungsi sebagai media penyalur aspirasi rakyat, baik itu berupa tulisan atau sebuah karya. Di sini juga, masyarakat diajak buat mengembangkan kebudayaan nan ada di wilayah Banten dengan menampilkan berita-berita seputar kebudayaan setempat. Semoga bermanfaat.