Memandang Perlu Kritikan

Memandang Perlu Kritikan

Kritik ialah suatu tanggapan nan pastinya akan selalu ada pada setiap diri manusia. Kodrat sudah inheren pada manusia bahwa sanjungan dan pujian setinggi langit dari orang lain lebih menyenangkan dibandingkan sebuah kritikan. Melalui pola pikir nan berbeda, kritik bisa memberi laba dalam membangun pribadi nan lebih baik dari sebelumnya.

Tidak mudah buat mengambil sisi positif dari sebuah kritikan sebab membutuhkan perenungan dan penyikapan nan benar.

Kata kritik berasal dari Bahasa Inggris yaitu critic , merupakan ekspansi arti menurut Bahasa Indonesia sama halnya dengan mencela atau dalam padanan kata lainnya yaitu menjelek-jelekkan.

Pada umumnya, kata kritik mengandung konotasi negatif dan tak mendapatkan apresiasi berharga di mata orang-orang. Contohnya seorang kritikus nan mempunyai keahlian melontarkan kritik secara elegan tak akan pernah dan mau mencantumkan kata kritikus sebagai profesi di bagian kartu nama atau papan nama tempatnya bekerja.

Substansi kritik ialah tanggapan atau respon terhadap suatu karya, kebijakan, atau pendapat melalui proses pertimbangan baik dan buruknya. Setiap orang mempunyai cara sendiri dalam melontarkan kritik terhadap orang lain nan intinya menginginkan perubahan nan lebiih baik dari sebelumnya. Bentuk kritik ialah ditempuh lewat nasehat, komentar, teguran, dan kecaman keras.



Mengelola Kritik

Emosi nan tak terkendali menjadi salah satu faktor nan menghambat pemahaman terhadap maksud kritikan. Jika berada dalam posisi dikritik, sebaiknya bisa menahan diri dan tak mudah terpancing sehingga logika berpikir tak menjadi kacau. Ketenangan berpikir akan membantu pihak nan menerima kritikan bisa mencerna kemudian menanggapinya secara baik.

Beberapa orang menyampaikan kritikan dengan sangat menggebu-gebu sehingga terkesan kurang santun. Hal ini akan mudah menimbulkan salah pengertian antara nan mengkritik dan nan dikritik terhadap inti persoalan nan dibahas. Maka dari itu, hendaknya berhati-hati sehingga tak terjadi permusuhan nan mendalam.

Di sisi lain, pihak nan berada posisi sebagai pengkritik mesti memilih metode nan elegan dan santun. Emosi harus ditekan habis ketika melontarkan kritikan agar tak muncul kesan merendahkan orang nan dikritik sehingga tak melahirkan masalah baru nan melenceng jauh dari persoalan utamanya.

Berawal dari kritik nan disisipi muatan emosi, sering terjadi salah persepsi oleh penerima kritik dan mengarah pada konklusi bahwa kritik hanyalah ungkapan rasa tak suka terhadap individu nan dikritik.

Respon nan berbeda ditunjukkan setiap individu nan menerima kritik dari seseorang sehingga setidaknya ada tiga pandangan mengenai kritik. Pandangan pertama mengenai kritik memiliki perbedaan makna negatif dan dianggap akan mengganggu kemapanan tatanan kelembagaan. Maka muncul tindakan represif, biasanya tampak di sistem kelembagaan nan sentralistik dan otoriter.

Pandangan kedua melihat kritik sebagai kenyataan nan biasa muncul di tengah kehidupan publik nan dinamis. Dalam kacamata ini, kritik tak mendapatkan tanggapan emosional nan hiperbola bahkan diselingi dengan paras cerah.

Pandangan lainnya terhadap kritik bahwa kenyataan ini perlu dilestarikan sebagai bagian dari kegiatan sosial budaya masyarakat.

Kritik menyertakan bukti nan secara faktual bisa dipertanggungjawabkan dan dikemas dengan argumentasi nan mengarah pada solusi persoalan. Menurut pengertian ini, kritik bertujuan buat pengembangan sumberdaya manusia nan memiliki jiwa keterbukaan dan mampu mengkritik secara konstruktif.

Di dalam ruang lingkup perusahaan, kritik sering muncul dalam bentuk lisan atau tulisan di sebuah rendezvous formal atau informal. Kritik bisa menimpa seorang karyawan maupun manajer dalam konteks mempertahankan keharmonisan lingkungan kerja agar tetap nyaman.

Kritik harus dirawat sehingga tak timbul pergeseran tajam buat mencapai kepentingan individu atau kelompok dan pada akhirnya melemahkan kinerja setiap personel nan ada di perusahaan.

Sebenarnya kritik melatih seorang individu menjadi pribadi nan bertanggungjawab terhadap apa nan diucapkan dan konduite nan ditunjukkan. Kritikan disampaikan dengan membawa rasa sportifitas dan ketulusan demi pemugaran semua orang. Kritikan harus mengarah secara khusus pada kegiatan atau konduite seorang individu dengan kata-kata jelas maknanya.



Memandang Perlu Kritikan

Penolakan seseorang terhadap kritik nan diperolehnya merupakan awal dari titik kemunduran kehidupannya. Kritik ialah alat kontrol bagi seseorang supaya berada di jalur nan tepat dan kritik berperan sebagai pengkoreksi kesalahan.

Tanpa adanya kritik, rasa bangga diri dan merasa menjadi pribadi hebat pada akhirnya melekatkan sifat arogan dan angkuh. Asumsi tersebut semakin menguat seiring perjalanan waktu dan akan mematikan segala potensi kreatif dan inovatif dalam diri.

Sikap bijaksana dalam menelaah maksud kritikan dan memberi respon balik secara positif bisa membawa banyak kegunaan buat membangun pribadi nan tangguh. Segala kritik bisa didiskusikan secara kekeluargaan agar terjalin persepsi nan berkaitan hingga ditemukan solusi atas persoalan nan dibahas.

Di sisi lain, pengkritik harus menggunakan tutur bahasa nan sopan dan santun bukan dengan cara membabi buta. Namun, hal nan dipandang krusial adalah kritik harus diimbangi dengan solusi pemecahan masalah, mengingat kritikan bertujuan buat memperbaiki kekurangan seseorang bukan malah sebaliknya yaitu menunjukkan kelemahan dirinya.

Berikut ini beberapa saran agar bisa menerima kritikan dari orang lain atau bahkan orang nan baru dikenal.

  1. Menahan diri

    Amarah bisa muncul secara cepat tatkala mendapatkan kritikan, maka cobalah tarik napas dalam dan menghela napas panjang atau mencari suasana nan sejuk bagi pikiran . Berbagi pemikiran dengan orang lain juga akan membantu menenangkan pikiran. Akan lebih baik lagi apabila kritikan bisa dialihkan sejauh mungkin.
  2. Pikiran Positif

    Banyak cara nan bisa anda pilih agar pola pikir berkembang menjadi pemikiran positif. Pikiran positif mampu menetralisir semua hal negatif nan berada didalam diri. Segala kritikan hendaknya dipikirkan secara tenang dan positif.
  3. Ucapan Terima Kasih

    Tidak semua kritikan memberi kesan nan menyakitkan hati sehingga perlu mengucapkan terima kasih kepada orang nan mengkritik. Setidaknya, mencoba buat tersenyum agar tekanan emosi bisa berkurang dan melahirkan perasaan lebih santai.
  4. Menyadari Kekurangan Diri

    Manusia bukanlah makhluk nan paripurna sehingga setiap individu harus berani mengakui dan menerima kekurangan.

Kritik termasuk sesuatu hal nan diperoleh secara cuma-cuma alias gratis. Ibaratnya, sebuah hadiah, maka anggaplah hadiah nan diperoleh tanpa mengeluarkan tenaga dan materi sepeser pun.

Kritik semestinya digunakan buat tujuan dan maksud membangun (konstruktif) dan disampaikan secara bijaksana agar tak menyakiti orang nan dikritik. Namun, persepsi orang terhadap kritik merupakan sesuatu hal nan menyakitkan, maka tak ada agunan niscaya orang nan dikritik bisa menerimanya dengan lapang dada.

Dibutuhkan kesabaran taraf tinggi, kekuatan mental nan tangguh, dan cara berpikir tepat melihat sebuah kritikan.

Rambu-rambu cara mengkritik nan sahih harus memperhatikan kondisi mental individu nan dikritik sebab semua argumen akan terasa mempermalukan.

Pengkritik juga perlu menunjukkan sikap ikut merasakan di mana bisa memilih loka dan waktu nan tepat ketika melontarkan kritik atau dengan kata lain kritik tak dilakukan di loka umum. Untuk menghindari rasa dendam, pengkritik bisa memberi klarifikasi secara lebih detil letak kesalahan nan menjadi target kritik.