Cara Pencegahan Banjir dengan Sumur Resapan

Cara Pencegahan Banjir dengan Sumur Resapan

Cara pencegahan banjir tidak dapat dilakukan sendiri, butuh kolaborasi sekelompok warga buat menangani banjir sebab banjir akan menyerang sebuah daerah atau wilayah. Banjir bukanlah masalah peroragan, tetapi sudah menjadi masalah dunia saat ini. Jika sudah terjadi banjir semua orang dapat mendapatkan dampaknya.

Kita seringkali dilanda bala banjir, terutama di daerah-daerah nan rawan banjir. Meski sudah berbagai upaya nan dilakukan buat menghalau banjir datang, tetap saja banjir ini menghantui kita, bahkan di kota besar pun tak lepas dari pantauan banjir. Sudah seharusnya kita bersama-sama saling mengupayakan cara pencegahan banjir ini buat meminimalisir banjir supaya tak meresahkan lagi.



Cara Pencegahan Banjir - Kenali Penyebab Banjir

Banjir bisa terjadi dampak naiknya permukaan air lantaran curah hujan nan diatas normal, perubahan suhu, tanggul atau bendungan nan bobol, pencairan salju nan cepat, terhambatnya genre air di loka lain. Diperkotaan genangan lokal terjadi pada saat musim hujan, skala banjir nan terjadi cukup besar dan belum bisa dikendalikan secara dominan.

Berdasarkan pengamatan, bahwa banjir disebabkan oleh dua kategori yaitu banjir dampak alami dan banjir dampak aktivitas manusia. Banjir dampak alami dipengaruhi oleh curah hujan, fisiografi, erosi dan sedimentasi, kapasitas sungai, kapasitas drainase dan pengaruh air pasang. Sedangkan banjir dampak aktivitas manusia disebabkan sebab ulah manusia nan menyebabkan perubahan-perubahan lingkungan seperti perubahan kondisi Daerah Genre Sungai (DAS), kawasan pemukiman di sekitar
bantaran, rusaknya drainase lahan, kerusakan bangunan pengendali banjir, rusaknya hutan (vegetasi alami), dan perencanaan sistem pengendali banjir nan tak tepat. Berikut beberapa penyebab banjir:

Penyebab Banjir Secara Alami

Curah Hujan

Oleh sebab beriklim tropis, Indonesia mempunyai dua musim sepanjang tahun, yakni musim penghujan umumnya terjadi antara bulan Oktober–Maret dan musim kemarau terjadi antara bulan April-September. Pada musim hujan, curah hujan nan tinggi berakibat banjir di sungai dan bila melebihi tebing sungai maka akan timbul banjir atau genangan.

Pengaruh Fisiografi

Fisiografi atau geografi fisik sungai seperti bentuk, fungsi dan kemiringan daerah genre sungai (DAS), kemiringan sungai, geometrik hidrolik (bentuk penampang seperti lebar, kedalaman, potongan memanjang, material dasar sungai), lokasi sungai dan lain-lain merupakan hal-hal nan mempengaruhi terjadinya banjir.

Erosi dan Sedimentasi

Erosi di DAS berpengaruh terhadap pengurangan kapasitas penampang sungai. Erosi menjadi problem klasik sungai-sungai di Indonesia. Besarnya sedimentasi akan mengurangi kapasitas saluran sehingga timbul genangan dan banjir di sungai. Sedimentasi juga merupakan masalah besar pada sungai-sungai di Indonesia. Erosi tanah longsor dan erosi pinggir sungai memberikan sumbangan sangat besar terhadap sedimentasi di sungai-sungai, bendungan dan akhirnya ke laut.

Penyebab Banjir Dampak Aktifitas Manusia

Perubahan kondisi DAS

Perubahan kondisi DAS seperti penggundulan hutan, usaha pertanian nan kurang tepat, ekspansi kota, dan perubahan tataguna lainnya bisa memperburuk masalah banjir sebab meningkatnya genre banjir. Dari persamaan-persamaan nan ada, perubahan tata guna huma berkontribusi besar terhadap naiknya kuantitas dan kualitas banjir.

Kawasan kumuh dan Sampah

Perumahan kumuh (slum) di sepanjang bantaran sungai bisa menjadi penghambat aliran. Masalah kawasan kumuh ini menjadi faktor krusial terjadinya banjir di daerah perkotaan. Disiplin masyarakat buat membuang sampah pada loka nan ditentukan masih kurang baik dan banyak melanggar dengan membuang sampah langsung ke alur sungai, hal ini biasa dijumpai di kota-kota besar.
Sehingga bisa meninggikan muka air banjir disebabkan sebab genre air terhalang.

Drainasi Lahan

Drainasi perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah bantaran banjir akan mengurangi kemampuan bantaran dalam menampung debit air nan tinggi.

Kerusakan Bangunan Pengendali Air

Pemeliharaan nan kurang memadai dari bangunan pengendali banjir sehingga menimbulkan kerusakan dan akhirnya tak berfungsi bisa meningkatkan kuantitas banjir.



Cara Pencegahan Banjir - Upaya Menghalau Banjir

Banyak dampak jelek nan kita dapatkan jika terjadi banjir. Tidak hanya dalam bentuk materi saja, tetapi banjir juga dapat menyebabkan korban jiwa. Banjir nan monoton terjadi harus kita tanggulangi supaya tak jatuh korban lagi. Untuk itu diperlukan cara pencegahan banjir nan dapat meminimalisir terjadinya banjir di lingkungan kita.

Memilih cara pencegahan banjir juga harus disesuaikan dengan kondisi daerah nan mudah terkena akibat banjir ini. Tidak semua upaya dalam cara pencegahan banjir ini dapat dilakukan, mengingat teknik dan cara pencegahan nan dilakukan tak dapat diterapkan di semua tempat. Berikut beberapa cara pencegahan banjir:

Sikap Sadar Lingkungan

Jadi, hal pertama nan dilakukan buat mencegah banjir ialah menumbuhkan sifat dan sikap bersama-sama bahwa lingkungan loka tinggal atau wilayah krusial sekali buat dijaga.

Jika hal ini tak dapat dilakukan, tentu saja kepentingan pribadi masing-masing akan muncul seenaknya. Ada nan berusaha menjaga dan mementingkan lingkungan. Bersama itu pula muncul sikap berlaku seenaknya dan tak mementingkan lingkungan agar terbebas dari banjir.

Sebuah pemberitahuan tentu saja tidak dapat dilakukan secara individual. Campur tangan pemerintah dalam pemberitahuan akan pentingnya menjaga lingkungan akan menjadi satu hal nan diperhatikan oleh warga. Pengenalan nan tepat akan membuat pencerahan dalam benak warga, buat saling menjaga dan mengingatkan.

Sistem Saluran Air nan Baik

Seiring dengan itu, butuh diadakan sistem irigasi sampai pembuangan akhir nan jelas. Jangan sampai akhir saluran air nan ada berujung pada sebuah sungai wafat atau tak mengalir, sehingga airnya akan meluber. Luberan inilah nan membahayakan.

Apalagi, jika sungai wafat tersebut letaknya dekat dengan jalan raya. Tentu akan jelas terlihat dampak dari saluran air nan meluber dan menggenangi jalan. Jika musim hujan, tentu saja volume kiriman air dari sebuah saluran air ditambah air hujan, akan menyebabkan banjir. Jadi, sistem saluran air jelas sangat penting.

Disiplin Membuang Sampah

Dibutuhkan kedisiplinan warga buat membuang sampah di loka sampah dan berakhir di loka pembuangan akhir sampah. Pengolahan sampah di loka pembuangan akhir sampah ini akan sangat diperlukan.

Pengolahan sampah nan tepat dapat membantu pencegahan banjir. Sampah-sampah plastik nan kecil jika terkena hujan deras akan ikut genre air sampai sungai. Ini juga akan menjadi penyebab terjadinya banjir.

Tentu saja sine qua non pemilahan dan pengolahan nan tepat. Misalnya, dibedakan antara sampah nan harus dibakar. Sampah nan harus ditumpuk dan didaur ulang, sampah nan ditumpuk buat dijadikan pupuk.

Pembersihan Saluran Air

Perbaikan-perbaikan dan pembersihan saluran air tentu harus ada. Di wilayah eksklusif dapat diadakan secara gotong-royong. Penjagaan ini harus dilakukan secara monoton dengan waktu berkala. Bukan hanya sampah nan terbuang di saluran air, namun ada juga sampah dari saluran air.

Tumbuhan-tumbuhan air nan telah wafat jika berkumpul juga akan menghambat saluran air. Tanggul-tanggul sebagai penahan membutuhkan perawatan. Tanaman-tanaman sekitar sungai pun perlu ditanam sebanyak mungkin nan fungsinya buat memperkuat bantaran sungai. Tentu saja bantaran sungai nan kuat ini akan mencegah longsornya tanah di bantaran ke sungai. Jika longsor, pun akan menghambat air mengalir. Itu juga akan menyebabkan banjir.

Kerja Sama nan Baik dari Seluruh Pihak

Bila kolaborasi warga di suatu wilayah bisa terjalin dengan baik, pencegahan banjir ini dapat dilakukan dengan mudah. Tentu saja jalinan warga dan pemerintah tetap harus dilakukan. Bila ada pembangunan di suatu wilayah oleh proyek eksklusif dan hal itu akan mengganggu lancarnya saluran air, tentu warga harus segera melaoprkan ke pemerintah buat diadakan sebuah tindakan nan tepat.

Jika langkah-langkah nan ditempuh masih belum dapat mencegah banjir sebab banjir nan datang merupakan banjir kiriman atau murni sebuah bala sebab hujan nan deras tidak henti-henti, hendaknya kita tidak perlu melempar kesalahan.

Pencerahan nan tinggi nan diperlukan buat suatu pencegahan dan penanggulangan bala banjir. Bukan malah menyalahkan pihak eksklusif sebab sebuah bala itu buat ditangani dan ditanggulangi bukan malah mencari kambing hitam dari bala tersebut.



Cara Pencegahan Banjir dengan Sumur Resapan

Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan sebagai cara pencegahan banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan. Hal ini dilakukan sebab dengan pertimbangan pembuatan konstruksi SRA tak memerlukan biaya besar, tak memerlukan huma nan luas, dan bentuk konstruksi SRA sederhana.

Sumur resapan air merupakan rekayasa teknik perlindungan air nan berupa bangunan nan dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman eksklusif nan berfungsi sebagai loka menampung air hujan diatas atap rumah dan meresapkannya ke dalam tanah. Manfaat nan bisa diperoleh dengan pembuatan sumur resapan air antara lain:

  1. Mengurangi genre permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya banjir dan erosi.
  2. Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tanah.
  3. Mengurangi atau menahan terjadinya intrusi air bahari bagi daerah nan berdekatan dengan wilayah pantai.
  4. Mencegah penurunan atau amblasan huma sebagai dampak pengambilan air tanah nan berlebihan.
  5. Mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah.