Cara Membuat Pantun Karmina
Karmina sebenarnya pantun juga. Yaitu pantun nan jumlah baris lebih padat. Pantun karmina hanya terdiri atas dua baris. Satu sampiran satu isi. Lain halnya dengan pantun nan terdiri atas empat baris. Dua sampiran dan dua isi. Karmina mempunyai pola aa. Jadi baris pertama dan baris kedua harus mempunyai rima nan sama atau bunyi fonem akhir nan sama.
Pantun Karmina, Pantun Nasihat
Mungkin tak banyak nan tahu tentang pantun karmina. Namanya cantik. Mungkin banyak nan tak mengira kalau ‘karmina’ itu ialah nama orang dan bukan homogen pantun. Mungkin juga orang mengira bahwa ‘karmina’ itu ialah nama orang nan pertama kalinya membuat pantun seperti itu. Contoh sederhana plesetan pantun karmina ini ialah pantun nan sering disuguhkan oleh para presenter seperti Olga Syaputra, Raffi Ahmad, dan lain-lain. Mereka sering kali membuat pantun dua baris nan tak ada kaitan antara kalimat pertama dan kalimat kedua. Tetapi disitulah letak kelucuannya. Misalnya:
Naik Ojek ke Gunung Everest.
Jauh banget ....
Pantun nan tak jelas statusnya seperti contoh tersebut sebenarnya berasal dari pola pembuatan pantun karmina. Karmina biasanya berisi nasihat nan jenaka, atau hanya sekadar ejekan atau insinuasi halus. Karmina dipakai hanya buat lelucon saja atau sekedar hiburan diwaktu senggang.
Karmina merupakan warisan budaya melayu, hanya saja karmina lebih sering digunakan dalam budaya betawi. Terutama dalam bentuk teater rakyat, yaitu lenong betawi. Itulah mengapa para pemain lenong Betawi sering sekali membuat pantun nan lucu dan mengundang derai tawa nan tidak terputus. Namun, orang betawi sendiri menyebut itu sebagai pantun dan bukan karmina. Kosakata nan mereka gunakan lebih sederhana. Contohnya:
Gendang gendut tali kecapi
Anak gendut suka menyanyi
Hal ini mereka namakan pantun, padahal unsur pantun itu harus mempunyai dua sampiran dua isi. Mungkin sebab orang Indonesia itu malas berkosakata dan mau nan instan maka hal itu dinamakan pantun. Atau mungkin juga istilah karmina sendiri tak sepopuler pantun itu sendiri sehingga orang nan menyebut pantun singkat (karmina) itu disebut dengan pantun.
Karmina dikenal masyarakat melayu seperti halnya mereka mengenal pantun. Hanya pantun lebih populer sebab istilah pantun sering digunakan dalam percakapakan sehari-hari sedangkan karmina tidak. Inilah nan membuat istilah karmina tak begitu dikenal banyak orang.
Karmina biasa digunakan buat membuat pantun anak-anak. Karena anak-anak mempunyai jumlah kosakata nan terbatas maka pantun nan tepat untuk mereka ialah karmina.
Contoh Pantun Karmina
Sebenarnya karmina cukup sering terdengar. Hanya banyak orang nan mengira itu ialah pantun dan bukan karmina sebab memang mereka tak tahu apa nan dimaksud dengan karmina. Berikut ini ialah beberapa contoh pantun karmina nan jenaka dan mudah dipahami artinya.
udah gaharu cendana pula,
Sudah tahu bertanya pula.
Dulu parang sekarang besi,
Dulu sayang sekarang benci.
Gendang gendut tali kecapi,
kenyang perut bahagia hati.
Pinggan tidak retak nasi tidak dingin,
Tuan tidak hendak aku tidak ingin .
Sikap senohong gelama ikan duri,
bercakap dusta lama-lama mencur i.
Kata dulang paku serpih,
Kata orang dia nan leb ih .
Lain dulang lain kakinya,
Lain orang lain hatinya.
Hujung bendul dalam semak,
Kerbau mandul banyak lemak .
Tabtibau si puyuh padang ,
Hilang pisau berganti parang .
Ke bilik ke dapur gulai asam pedas,
Itik bertelur ayam menetas.
Sebab pulut santan binasa,
Sebab mulut badan binasa .
Kayu lurus dalam ladang,
Kerbau kurus banyak tulang .
Pantun karmina ialah pantun singkat nan kaya nasihat atau segar dengan lelucon seperti contoh di atas. Jadi, jika Anda tertarik buat membuat pantun, karmina dapat dijadikan ajang latihan buat menulis pantun sebab isinya lebih singkat dan padat sehingga Anda dapat mudah menemukan kosa kata.
Cara Membuat Pantun Karmina
Pertama, buatlah sebaris isi dengan gagasan nan ingin Anda sampaikan. Kedua, barulah membuat sampiran nan sinkron dengan gagasan nan akan Anda sampaikan dengan membuat metafora alam. Tidak mudah, tetapi masih dapat dicoba. Agar terasa lebih seru, ajaklah teman-teman bermain karmina. Bila ada karmina nan bagus, untuk saja karmina itu sebagai status di facebook atau status di twittter.
Bahasa karmina nan singkat, padat, dan lucu, biasanya akan menarik perhatian banyak orang. Bila perlu, pada masa liburan anak-anak sekolah, adakanlah perlombaan membuat karmina antar pelajar. Jangan lupa buat memberikan klarifikasi singkat tentang karmina. Tidak akan memakan waktu lama, pembuatan karmina akan menjadi bagian dari kegiatan liburan nan menarik.
Coba buat mempfokuskan pikiran ke satu benda. Misalnya, televisi. Apa nan paling dapat dibayangkan ketika melihat televisi. Selanjutnya, ucapkan satu kalimat nan mengandung makna berhubungan dengan televisi. Lalu pikirkan kalimat nan akhirannya sama dengan kata nan ada dikalimat pertama.
‘Iklan TV penghenti acara.
Makan hati jadi marah.’
Mempopulerkan Pantun Karmina
Banyak mempopulerkan karmina. Salah satunya dengan mengadakan lomba karmina. Final dari lomba pembuatan karmina akan semakin seru sebab masing-masing peserta nan masuk final harus melakukan ‘perang’ karmina. Perang ini persis seperti pantun bersahut. Salah satu stasiun televisi daerah di Palembang mempunyai acara Gayung Bersambut. Acara ini menampilkan dua buah kubu nan terdiri dari kelompok pemuda dan kelompok pemudi. Dengan cekatan mereka harus dapat membuat pantun nan lucu sehingga versus tak mampu menimpali pantun nan telah disuguhkan.
Perlombaan buat karmina dapat seperti acara Gayung Bersambut itu. Kedua kubu diberi waktu singkat saja agar perlombaan semakin seru. Perlombaan membuat karmina ini tentunya sebagai bagian dari mengasah otak buat berpikir cepat, tepat , dan serasi. Bayangkan kalau satu kalimat awal telah terucap tetapi tidak mampu mencari kalimat kedua, maka hadirin niscaya akan bersorak sorai merasa geli dan lucu melihat mimik para peserta nan serius tetapi terlihat begitu bingung.
Hadiah tak harus menjadi satu iming-iming nan akan membuat peserta membludak. Yang paling krusial ialah adanya alternatif aktivitas selama liburan dan aktivitas mengumpulkan anak muda dalam wadah nan positif dan mendidik. Dari lomba pembuatan karmina ini akan terlihat bagaimana anak muda berusaha mengolah kata dalam waktu nan sangat singkat.
Berlatih saja memang tak cukup bila hanya satu dua hari. Membutuhkan kesadaran dan ilmu pengetahuan nan cukup banyak agar dapat membuat karmina dalam waktu nan sangat singkat. Cara berpikir cepat ini tentunya akan menjadi satu tantangan nan menarik hati para anak muda nan memang membutuhkan tantangan buat terus maju dan menyalurkan energi dan darah muda nan mereka miliki.
Anak-anak usia sekolah dasar tentu saja dapat dilibatkan dalam perlombaan pembuatan karmina ini. Bila perlu, bagi nan pandai bernyanyi, karmina nan sudah ada dapat dibuat sebagai syair lagu. Tentunya musik nan mengiringi akan terdengar lucu. Kreativitas itu dapat ditumbuhkan lewat banyak kegiatan. Nantinya akan tergalih potensi anak-anak nan berada di satu lingkungan. Dengan memperkenalkan banyak hal nan dapat dijadikan alternatif kegiatan, hal ini akan menumbuhkembangkan daya pemikiran.
Kegalauan nan sering melanda anak-anak muda sebab satu hal nan sepele mungkin dapat dikurangi sebab mereka bisa melihat bahwa begitu banyak hal nan dapat dilakukan selain hanya mengagumi para seniman Korea dan berusaha mengoleksi semua hal nan berhubungan dengan seniman Korea tersebut. Memang tak ada salahnya mengagumi hasil kerja keras seorang artis. Namun, bila kekaguman itu telah menyita waktu dan pikiran serta keuangan tanpa menyisakan sedikit pun buat kegiatan nan lain, rasanya hal ini terlalu berlebihan.
Mengenalkan keberadaan pantun karmina kepada anak muda Indonesia dapat menjadi salah satu cara melestarikan kekayaan budaya Indonesia. Kalau karmina ini dapat menjadi sangat populer dan anak muda Indonesia dianggap paling pandai dan paling mumpuni dalam membuat karmina, tak akan mengherankan kalau satu saat karmina akan menajdi cermin budaya dunia. Tentunya karmina ini harus masuk ke dalam daftar budaya orisinil Indonesia nan harus dilaporkan ke Unesco agar tak diklaim oleh negara lain nan mengaku serumpun dan mempunyai kebudayaan nan hampir sama. Siapa lagi nan akan membuka peluang bagi kemunculan budaya orisinil Indonesia kalau bukan orang Indonesia sendiri? Pantun karmina harus menjadi tuan di negeri sendiri.