Mesin Panen Padi Indonesia
Pembangunan di bidang pertanian harus didukung dengan kemajuan teknologinya juga. Saat ini Indonesia tengah menjalankan pembangunan-pembangunan terkait bidang pertanian sebab Indonesia memang sangat berpotensi besar dalam bidang pertanian. Beraneka ragam produk pertanian bisa dihasilkan Indonesia dan hal itu perlu ditingkatkan. Salah satu contoh dari kemajuan di bidang pertanian yaitu dengan penggunaan teknologi traktor tangan. Banyak penyuluh nan sudah memperkenalkan teknologi traktor tangan ini kepada petani, sebab traktor tangan sangat mudah digunakan dank an menghemat tenaga. Saat ini salah satu contoh kemajuan teknologi di bidang pertanian lainnya ialah mesin panen padi. Namun nan menjadi hambatan ialah harga mesin panen padi itu sendiri.
Mahalnya mesin panen padi membuat petani geleng-geleng kepala dan merasa keberatan buat membeli mesin tersebut. Padahal dengan adanya mesin tersebut, bisa memberikan laba sendiri kepada petani seperti penghematan waktu dan tenaga, serta meningkatnya hasil panen.
Seputar Mesin Panen Padi
Mesin panen padi merupakan sebuah alat nan digunakan buat memanen padi secara otomatis sehingga bisa dilakukan dengan cepat dan menghemat tenaga. Jika buat satu ton gabah biasanya membutuhkan sekitar 6 orang pekerja dan waktu selama satu hari, dengan menggunakan mesin panen padi, bisa dilakukan sekitar 2 orang saja dan hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam saja.
Selain menghemat waktu dan tenaga, penggunaan msin panen padi ini juga bisa meningkatkan hasil panen. Jika pemanenan secara manual bisa menghilangkan 8-12 persen hasil panen, maka dengan menggunakan mesin panen padi ini, hanya akan menghilangkan hasil panen sebanyak 2-4 persen saja. Hal ini tentu saja akan lebih meningkatkan pendapatan para petani lagi.
Mesin ini menggunakan bahan bakar solar dan kapasitasnya yaitu 5-7 jam per hektar. Cara kerja mesin ini ialah dengan memotong padi secara cepat, kemudian secara otomatis langsung merontokkan padi. Di Indonesia sendiri, ada 2 macam mesin panen padi nan digunakan, yaitu mesin panen padi impor dan mesin panen padi protesis Indonesia.
Ada disparitas tersendiri antara kedua jenis mesin ini. Pada mulanya, mesin panen padi ini harus diimpor dari Negara lain, namun akhirnya Indonesia bisa membuat mesin panen padi sendiri. Ada keunggulan dan kekurangan tersendiri antara mesin panen padi impor dan protesis Indonesia.
Mesin Panen Padi Impor
Harga mesin panen padi impor bisa mencapai harga sekitar 300 juta. Harga seperti itu tentunya sangat mahal, apalagi di kalangan petani. Meskipun petani mendapat donasi berupa pinjaman dari perbankan dan berbagai forum lainnya, petani akan mengalami kesulitan tersendiri buat mengembalikan uang sebesar itu. unttuk kecepatannya sendiri, mesin impor ini memang tak usah diragukan lagi, namun ada hambatan tersendiri dari penggunaannya. Penggunaan mesin ini masih cukup rumit sehingga akan sulit dipahami oleh kebanyakan petani. Selain itu, mesin impor ini sulit buat dibawa ke sawah dimana harus menggunakan kendaraan lain.
Mesin Panen Padi Indonesia
Harga mesin panen padi impor nan sangat tinggi, membuat Indonesia terpcu buat membuat mesin panen padi sendiri. Mesin panen padi protesis Indonesia ini juga tidak kalah dengan mesin impor. Selain harganya nan murah, yaitu hanya sekitar 50 jutaan, mesin ini sangat mudah digunakan dan bisa dibawa langsung ke sawah. Roda mesin panen padi protesis Indonesia ini bisa diubah dengan roda jalan raya.
Selain itu mesin ini dapat digunakan buat membajak sawah. Untuk kekurangannya sendiri, mesin panen padi protesis Indonesia ini memang kalah cepat dalam proses pemanenan jika dibandingkan mesin panen padi impor. Namun hal itu tak menjadi hambatan primer jika dilihat dari harganya nan sangat berbeda jauh dan penggunaannya nan mudah dan multifungsi. Pinjaman nan diberikan oleh perbankan atau koperasi kepada petani juga tak akan memberatkan petani sebab tak terlalu besar sehingga petani bisa mengembalikannya dengan jangka waktu nan tak terlalu lama.
Selain dijual, ternyata juga ada penyewaan mesin panen padi ini. buat penyewaannya sendiri, biasanya dihargai sekitar 1 jutaan buat satu hektar sawah.
Kemajuan Teknologi Pertanian
Dengan adanya penggunaan mesin panen padi ini, akan menambah daftar kemajuan pertanian di Indonesia sendiri dimana Indonesia terkenal dengan sistem pertanian nan masih sangat tradisional. Mesin panen padi protesis Indonesia juga mulai tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Diharapkan sosialisasi dan penyuluhan nan lebih efektif lagi dari penggunaan mesin panen padi ini.
Seperti halnya traktor tangan, kita dapat melihat sendiri sudah ada sosialisasi traktor tangan melalu media massa televise yaitu dengan iklan. Tidak menutup kemungkinan bahwa sosialisasi mesin panen padi ini tak hanya dilakukan oleh penyuluh pertanian saja, melainkan juga diperkenalkan dengan media massa.
Seiring dengan kemajuan teknologi di bidang pertanian, kemajuan di taraf sumber daya manusia atau SDMnya juga harus seimbang. Saat ini masih sangat banyak petani nan gagap teknologi sehingga perlu dilakukan sosialisasi dan penyuluhan mengenai teknologi baru di bidang pertanian ini. Seorang petugas penyuluh pertanian bisa melakukan tugasnya dengan cara memberikan materi mengenai mesin panen padi ini kepada petani-petani padi. Namun penyampaian materi tersebut tak cukup hanya sekedar penyampaian dengan metode ceramah saja. Seorang penyuluh harus memberikan demo atau pembelajaran dengan mempraktekkannya secara langsung kepada petani sehingga petani dapat dengan mudah memahami dan mengerti cara menggunakan mesin tersebut.
Setelah kemajuan teknologi dan kemajuan sumber daya manusianya sendiri, kelembagaan di bidang pertanian juga harus mendukung perkembangan ini. hambatan primer petani biasanya terkait dengan modal. Masih banyak petani nan bersifat konsumtif. Seperti contoh, apabila petani sudah selesai panen kemudian mendapatkan laba nan besar dari hasil panennya tersebut, petani dan keluarganya biasanya langsung mebeli segala barang-barang mewah seperti kendaraan, perabotan, dan membangun rumah.
Bahkan buat kapital primer musim tanam selanjutnya pun terlupakan sebab sifat konsumtif tadi. Apalagi mau membeli alat buat kemajuan pertaniannya, hal ini masih sporadis sekali dilakukan oleh petani. Maka dari itu, forum keuangan seperti perbankan dan koperasi bisa memberikan bantuannya berupa pinjaman kapital kepada petani buat membeli mesin panen padi tersebut. Dengan adanya pinjaman tersebut, petani tentu akan mengurangi sifat konsumtifnya dan akan berusaha membayar pinjaman tersebut sinkron dengan waktu nan telah disepakati.
Namun hal seperti itu masih banyak terjadi kendala. Kendalanya dimulai dari tenaga penyuluh pertanian itu sendiri nan masih sangat kurang. Sekalipun ada terkadang mereka sendiri pun belum memahami sahih mengenai teknologi-teknologi baru dalam bidang pertanian. Selain itu juga pola pikir petani nan rata-rata sulit menerima teknologi baru dari penyuluh.
Petani nan merasa senior biasanya akan menyepelehkan penyuluh, apalagi penyuluh nan masih muda. Jangankan buat menerapkan teknologi mesin tersebut,untuk datang pada saat rendezvous dengan penyuluh pun terkadang petani melas dengan alasan banyak pekerjaan di sawah nan tak dapat ditinggalkan. Hal ini menyebabkan pengetahuan nan masih sangat minim di kalangan petani.
Untuk ke depannya, diharapkan ada kemajuan dan peningkatan terhadap penggunaan teknologi pertanian ini di kalangan petani . Pemerintah juga harus menjalankan program sosialisasi teknologi-teknolgi baru terhadap petani nan akan berguna buat kemajuan pertanian di Indonesia itu sendiri.