Faktor Keberhasilan Produk
Bisnis ialah aktivitas penyediaan barang dan jasa bagi konsumen. Bisnis juga dapat berarti perusahaan nan menyediakan barang dan jasa tersebut.
Jenis Bisnis
Ada banyak jenis bisnis. Menurut Redmond, paling tak ada tiga jenis bisnis nan ada di pasar bebas.
1.Pabrikan nan memproduksi barang secara besar-besaran dan mempunyai permodalan nan sangat kuat dengan distribusi barang secara global. Misalnya, bisnis pembuatan kapal laut, kapal pesiar, pesawat terbang, furnitur, komputer, dan lain-lain.
2.Bisnis retail nan menjadi jembatan antara pabrikan dan konsumen. Bisnis retail ini ada nan besar, seperti supermarket, mal, pasar-pasar tradisional, dan lain-lain termasuk para pedagang kecil. Jaringan peretail internasional dapat merambah banyak negara. Sebut saja, Carefour nan tumbuh dengan pesat di banyak kota besar di Indonesia.
3.Bisnis jasa, seperti, laundry , perhotelan, forum pendidikan, dan bisnis jasa lainnya.
Untuk bisnis retail nan secara de facto merupakan penghubung antara produsen dan konsumen, kini mendapatkan saingan nan disebut bisnis online, di mana para konsumen dapat langsung berhubungan dengan produsen barang tanpa melalui mediator pebisnis retail. Bisnis online ini semakin marak dengan adanya para pemain baru nan monoton muncul.
Munculnya para pemain baru dalam bisnis online tak saja sebab banyaknya website nan mengajarkan bagaimana berbisnis online, seperti nan dilakukan oleh AsianBrain Internet Marketing Center, tapi juga banyak tip-tip perdeo nan ditulis oleh para blogger.
Bentuk Kepemilikan Suatu Bisnis
Ada beberapa bentuk kepemilikan suatu bisnis di global termasuk di Indonesia.
1. Sole proprietorship atau kepemilikan tunggal. Bentuk bisnis ini biasa ditemukan di mana-mana. Dengan adanya kepemilikan tunggal, sang pemilik dapat dengan leluasa mengatur roda bisnisnya tanpa diganggu oleh para pemegang saham atau siapa pun nan mempunyai hak ke top manajemen.
2. Partnership atau kemitraan. Tidak semua orang mampu bergerak sendiri. Kadang ada nan mempunyai kemampuan bisnis hebat, tapi tak mempunyai modal. Atau mempunyai modal, tapi masih membutuhkan orang lain dalam membangun bisnis dari awal. Dengan adanya kemitraan ini, maka laba pun tidak dapat dinikmati sendirian. Begitu pun dengan arah bisnis dan perluasan nan akan dilakukan. Ada anggaran main nan harus diikuti sinkron dengan kesepakatan awal.
3. Corporation atau perusahaan nan dimiliki oleh orang banyak, asalkan mempunyai saham di perusahaan tersebut. Pemegang saham mayoritas bisa mengendalikan arah bisnis perusahaan. Korporasi ini bisa berganti pemilik dan tentunya arah bisnisnya pun bisa berubah sinkron dengan kebijakan pemilik baru. Para pemegang saham akan mendapatkan deviden nan dibagikan setahun sekali dengan jumlah nan mungkin berbeda setiap tahunnya sinkron dengan laba nan dapat dibukukan oleh pihak perusahaan.
4. Joint ventures and syndicates atau kolaborasi dan sindikasi. Maksudnya ialah suatu kolaborasi dua atau lebih perusahaan nan memproduksi satu produk nan sama. Setiap pihak mempunyai hak dan kewajiban nan sama dalam memajukan bisnis bersama ini. Nama perusahaan pun biasanya akan digabung. Misalnya, modem SmartFren.
***
Begitu banyak orang nan mengeluhkan tentang bisnisnya nan tak sukses. Padahal, mereka merasa telah bekerja keras. Mereka memandang dirinya sebagai orang nan tak dapat berhasil atau orang nan tak memiliki talenta berbisnis. Masalah semacam ini banyak terjadi pada orang-orang nan baru memulai bisnis. Biasanya, keluhan ini datang saat produk atau jasa nan ditawarkan hanya laku sedikit, atau bahkan tak laku sama sekali.
Keluhan akan kegagalan telah menjadi momok pada diri kita sendiri. Kita akan lebih sering menyalahkan faktor luar nan menyebabkan kegagalan pada bisnis kita. Kebanyakan dari kita melakukan hal tersebut. Padahal sebenarnya faktor dari dalam diri kita nan harusnya terlebih dahulu kita evaluasi.
Pentingnya penilaian pada diri sendiri ialah agar kita tahu sejauh mana kita mengambil tindakan. Sebuah tindakan nan tepat merupakan faktor awal dari sebuah keberhasilan. Namun kita juga tak memungkiri bahwa dalam keberhasilan nan kita raih ada sebuah "faktor x".
Faktor x bukanlah merupakan campur tangan wilayah kita sebagai manusia. Faktor x ini ialah faktor campur tangan Tuhan. Faktor ini juga terkadang kita lupakan. Kita terlalu sibuk membuat gebrakan-gebrakan marketing agar usaha kita semakin lancar.
Ketersibukkan kita tersebut nan tak memperhatikan adanya faktor x biasanya membuat seorang pengusaha kurang siap. Pengusaha sudah siap menjadi orang berhasil tetapi belum siap menjadi orang gagal. Akibatnya ketika usaha gulung tikar atau merugi maka mengakibatkan pelaku usaha menjadi stress.
Biasanya, keluhan ini datang saat produk atau jasa nan ditawarkan hanya laku sedikit, atau bahkan tak laku sama sekali.
Jadi, apa solusinya?
Kegagalan menjual produk niscaya ada sebabnya. Kalau ingin tahu solusinya, Anda harus mencari tahu karena ketidaksuksesannya. Lalu, teliti, bahas, analisis, dan perbaiki sebagian atau holistik produk atau jasa tersebut.
Apabila produk sebuah perusahaan dalam satu atau dua bulan tak laku, mungkin ada kesalahan dalam produksi dan pemasarannya. Mungkin juga produk atau jasa tersebut tak berkualitas atau tak bermanfaat bagi sasaran konsumen.
JIka dilihat dari segi marketing, mungkin usaha promosinya tak ada, atau kurang, misalnya tak ada pamflet atau iklan. Akibatnya, konsumen tak mengetahui keberadaan produk atau jasa tersebut. Dapat juga produk sulit dicari atau tak praktis saat digunakan, harga nan tak kompetitif atau tak terjangkau oleh konsumen, atau penyebab-penyebab lainnya.
Faktor Keberhasilan Produk
Ada lima faktor penyebab laku atau tidaknya produk atau jasa di pasaran. Faktor-faktor tersebut ialah sebagai berikut.
1. Kualitas produk dan layanan
Kualitas dari produk nan kita hasilkan menjadi faktor penentu keberhasilan pemasaran produk kita. Konsumen akan lebih memilih produk nan memiliki kualitas nan baik dibandingkan dengan produk nan memiliki kualitas buruk.
Jadi kita sebagai pembuat produk itu harus benar-benar memperhatikan detail dari setiap produk kita sehingga menghasilkan kualitas nan tinggi dan disukai konsumen. Setiap detail dari produk kita memang harus diperhatikan dengan baik.
Sebagai contoh ialah misalkan kita menjual nasi lalapan. Kita harus memperhatikan setiap bahan penyusun dari produk nasi lalapan kita. Misalnya nasinya sendiri, apakah ia termasuk dari beras nan berkualitas, bagaimana kita memasak beras tersebut sehingga menghasilkan nasi nan lezat dan enak dimakan.
Selain nasi juga lalapannya, misalkan kita menjual daging ayam. Kita harus benar-benar memperhatikan bagaimana pengolahan ayam tersebut dengan bumbu-bumbu pelengkapnya sehingga menghasilkan rasa ayam nan tidak pernah terlupakan oleh konsumen kita.
Selain kualitas dari produk nan kita hasilkan, kita juga harus memperhatikan pelayanan dalam menghantarkan produk tersebut kepada konsumen. Pelayanan nan baik akan memberikankesan nan baik pula terhadap konsumen. Selain itu juga akan membuat konsumen kita ingin kembali buat merasakan produk kita.
Hal pelayanan ini juga memegang peran krusial buat kesuksesan produk kita, terkadang produk nan sudah memiliki kualitas nan baik tapi diberikan dengan pelayanan nan buruk akan membuat konsumen kurang berkenan buat memiliki produk kita. Jadi kita pun harus pandai-pandai dalam memadukan antara produk kita nan berkualitas tinggi dan pemberian pelayanan nan bagus pula terhadap konsumen.
2. Manfaat bagi sasaran konsumen
Kita harus pandai-pandai buat mengamati kebutuhan dari konsumen kita. Sehingga kita tahu produk apa nan mereka butuhkan. Janganlah ragu buat mengeluarkan biaya membuat semacam penelitian atau pun survey buat mengetahui kebutuhan konsumen kita. Dengan ini kita akan lebih mengetahui apa nan mereka butuhkan dan membuat produk nan sinkron dengan konsumen kita.
3. Usaha pemasaran
Poin ini menjadi hal terpenting berikutnya dalam produk kita.bisa jadi kita telah membuat produk nan memiliki kualitas tinggi nan dibutuhkan oleh konsumen kita. Tapi ternyata kita tak memiliki pengetahuan dan informasi serta kemampuan nan cukupuntuk memasarkan produk kita.
Pemasaran ialah aktivitas kita buat menyalurkan produk nan telah kita untuk kepada konsumen kita. Disinilah nan menjadi letak keberhasilan bisnis kita. Jadi kita harus memikirkan taktik pemasaran nan matang terhadap produk kita. Kita harus menyediakan begitu banyak taktik pemasaran. Jika nan satunya kurang sukses maka kita akan mencoba dengan taktik lainnya.
4. Harga terbaik dan kompetitif
Kita harus mampu menekan biaya produksi semurah mungkin sehingga nantinya kita bisa membuat harga nan masih bisa dijangkau oleh konsumen kita. Dan kita pun masih bisa memperoleh laba nan lumayan tinggi.
5. Praktis dalam penggunaan dan distribusi
Pendistribusian produk juga harus dipertimbangkan. Semakin mudah dan murah distribusi maka kita akan lebih dapat buat menekan biaya pemasaran. Ini akan menambah laba nan kita peroleh dalam usaha kita.
Apabila banyak pebisnis merasa tak berhasil dalam penjualan produk atau jasanya, perhatikanlah lima faktor di atas. Perhatikan faktor mana nan merupakan kelemahan. Setelah mengetahuinya, temukan cara memperbaikinya. Ubah atau perbaikilah segera kelemahan-kelemahan tersebut. Perbaiki produk Anda atau cari cara pemasaran lain nan lebih sesuai. Atau, bila tak ada usaha pemasaran sebelumnya, adakan usaha pemasaran melalui iklan di surat kabar atau penyebaran pamflet, dan sebagainya.
Jika produk atau jasa dianggap tak berkualitas baik, segeralah mengubahnya. Ganti pembungkusnya, ganti bentuknya, tambahkan sesuatu, ganti warnanya, dan sebagainya. Bila masalah tersebut terletak pada pramuniaga, ajarilah mereka tentang service marketing dan etika dalam pelayanan. Ajarkan cara menerima tamu dengan senyuman nan menawan, bersemangat, menghargai, dan loyal terhadap konsumen. Perhatikan kebutuhan psikologis konsumen.
Jika produk atau jasa ternyata tak bermanfaat bagi sasaran konsumen, ganti segera sasaran konsumen Anda. Atau, perbaiki produk tersebut sehingga dapat bermanfaat bagi sasaran konsumen. Anda bisa berproduksi dalam skala kecil dulu buat uji coba. Hasil pembelajaran dari kesalahan masa lampau bisa berguna buat bisnis ke depannya.
Pemasaran
Sangat banyak produk atau jasa nan tidak, atau kurang laku di pasaran nan disebabkan pada pemasarannya. Dapat jadi sebab pemasarannya tak luas, atau bahkan tak ada usaha pemasaran sama sekali; tak ada promosi, tak ada iklan, tak ada pamflet atau brosur. Saat memulai bisnis baru, dibutuhkan usaha pemasaran nan ekstra dan biaya buat promosi.
Bisa juga produk atau jasa tak laku di pasaran sebab harganya tak kompetitif atau tak bisa dijangkau oleh sasaran konsumen. Caranya, lakukan sedikit riset buat mengetahui daya beli konsumen guna menetapkan harga produk atau jasa. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan kuesioner atau wawancara langsung dengan sampel sasaran konsumen. Jika produk atau jasa nan Anda tawarkan memiliki saingan, dan ternyata dengan kualitas nan sama harga mereka lebih murah, ubahlah harga nan Anda tawarkan dan tentukanlah harga nan bisa bersaing.
Jadi, kesimpulannya, jika ingin produk atau jasa laku di pasaran, perhitungkan lima faktor di atas. Kalau suatu bisnis bisa memenuhi lima faktor tersebut dengan baik, maka kesuksesan produk atau jasa buat laku di pasaran niscaya akan tercapai.