Bagian Tumbuhan
Tumbuhan ( plantea ) merupakan salah satu klasifikasi dari mahluk hidup. Tumbuhan merupakan mahluk hayati nan memiliki klorofil atau jat hijau daun sebagai media buat menciptakan makanannya sendiri. Ya, klorofil sangat berperan dalam proses fotosintesis. Sebagai bagian dari mahluk hidup, tumbuhan pun memiliki klasifikasinya tersendiri. Seperti apa klasifikasi tumbuhan itu? Berikut ialah gambarannya.
Klasifikasi Tumbuhan
Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yakni tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh. Berikut ini akan dijelaskan mengenai tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berpembuluh.
1. Tumbuhan Tak Berpembuluh
Tumbuhan tidak berpembuluh meliputi semua jenis tumbuhan lumut (Bryophyta). Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pertama nan memiliki rizoid nan hayati di darat. Tumbuhan lumut ini dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut.
- Lumut hati ( Hepatophyta ), yaitu tumbuhan lumut nan berbentuk seperti pita, contohnya Marchantia .
- Lumut daun atau lumut sejati ( Musci ), yaitu tumbuhan lumut nan memiliki bagian tubuh berbentuk batang dan daun, contohnya Spagnum dan Polytrichum .
- Lumut tanduk ( Anthocerophyta ), yaitu tumbuhan lumut nan memiliki bentuk seperti tanduk, contohnya Anthoceros sp .
Dari semua jenis tumbuhan lumut tadi, bagian-bagian primer nan terdapat dalam tumbuhan paku. Bagian-bagian primer tersebut di antaranya ialah sebagai berikut.
- Antheridium, yaitu bagian nan menghasilkan sel kelamin jantan atau spermatozoid.
- Anteridiofor, yaitu bagian nan menghasilkan sel kelamin betina atau sel telur
- Gametofit jantan
- Talus
- Kuncup
- Rizoid, yaitu bagian nan berbentuk benang-benang halus nan menyerupai akar.
2. Tumbuhan Berpembuluh
Tumbuhan berpembuluh merupakan jenis tumbuhan nan tak hanya memiliki rizoma saja, melainkan telah memilki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan berpembuluh ini bisa dikelompokkan ke dalam dua jenis tumbuhan, yakni tumbuhan paku dan tumbuhan biji.
Tumbuhan paku atau Pteridophyta mempunyai ciri-ciri nan bisa membedakannya dengan tumbuhan biji. Ciri-ciri tumbuhan paku ialah sebagai berikut.
- Memiliki batang, daun, tak memiliki klorofil, dan tak berbunga
- Daun mudanya selalu menggulung
- Hidup di loka teduh, lembap, atau basah
- Memiliki sorus di bawah daun nan sudah dewasa
- Ada nan batangnya tumbuh di bawah tanah (rizom atau rimpang)
- Ada nan tumbuhnya menumpang pada tumbuhan lain (epifit)
Dalam proses perkembangbiakan, tumbuhan paku mengalami dua termin pergiliran keturunan, yakni tahapan gametofit dan tahapan sporofit. Dalam tahapan gametofit, tumbuhan paku mengkasilkan sel kelamin dan dalam termin sporofit, tumbuhan paku menghasilkan spora.Tumbuhan paku ini dikelompokkan ke dalam beberapa golongan, yakni sebagai berikut.
- Paku dawai atau paku rambut ( Lycopodinae ) nan terdiri atas Lycopodium lucidulum, Lycopodium clavantum, dan Lycopodium cernuum.
- Paku ekor kuda ( equesentinae ) nan terdiri atas tumbuhan Equesentum debile.
- Paku sejati ( filicinae ) nan terdiri atas tumbuhan paku hydropterides (hidup di air), seperti Marsiela crenata dan Azolla pinata dan tumbuhan paku filices (hidup di air), seperti Cyanthea contaminans, Asplenium nidus dan Asplenium belangeri, Platycerium bifurcatum, Adiantum cuneatum, Adiantum transersum, dan Adiantum peruvianum.
Tumbuhan biji berbeda dengan tumbuhan paku. Tumbuhan biji atau Spermatophyta memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
- Tumbuhan biji memiliki akar, batang, daun, dan bunga
- Tumbuhan biji memiliki akar di dalam tanah
- Tumbuhan biji memiliki alat perkawinan berupa bunga
- Tumbuhan biji berkembang biak dengan biji
Tumbuhan biji melakukan perkembangbiakan melalui kembang sebagai alat utamanya. Pembuahan dalam tumbuhan biji diawali dengan jatuhnya benang sari ke kepala putik. Tumbuhan biji ini dikelompokkan ke dalam dua jenis, yakni sebagai berikut.
- Tumbuhan biji terbuka ( Gymnospermae ), contohnya pakis haji, melinjo, dan konifer.
- Tumbuhan biji tertutup ( Angiospermae ) nan terdiri atas tumbuhan berkeping satu (monokotil), nan meliputi suku rumput-rumputan, suku pinang-pinangan, suku pisang-pisangan, suku anggrek-anggrekan, dan suku jahe-jahean; dan tumbuhan berkeping dua (dikotil), seperti suku jarak-jarakan, suku polong-polongan, suku terung-terungan, suku jambu-jambuan, dan suku komposite.
Bagian Tumbuhan
Selain klasifikasi tumbuhan , berikut ini ialah bagian-bagian sel nan ada di dalam tumbuhan. Tumbuhan mempunyai tiga sel utama, yaitu membran plasma, sitoplasma, dan inti sel.
1. Membran plasma
Membran plasma sering juga disebut sebagai selaput sel nan berada di bagian terluar sel nan menyelubungi seluruh permukaan sel. Pada sel tumbuhan, membran plasma tersebut diselubungi lagi oleh dinding sel nan tersusun atas selulosa. Bentuk sel tumbuhan nisbi tak berubah sebab adanya dinding sel tersebut.
2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan kental nan terdapat di dalam sel. Sitoplasma terletak di antara membran sel dan inti sel. Di dalam sitoplasma, terlarut bermacam-macam zat, seperti protein, lamak, karbohidrat, dan garam-garam mineral. Di dalam sitoplasma juga terdapat bagian-bagian nan disebut organel, nan berfungsi menjalankan fungsi sel.
3. Inti Sel
Inti sel disebut juga sebagai nukleus. Inti sel merupakan bagian sel nan berukuran nisbi lebih besar dari pada bagian lain dan berbentuk bulat seperti telur. Inti sel merupakan pusat pengendali seluruh kegiatan sel dan juga penentu penurunan sifat induk kepada keturunannya.
Kelompok sel tersebut kemudian membentuk sebuah jaringan. Jadi, jaringan ialah kelompok sel nan mempunyai struktur dan fungsi nan sama. Di dalam tumbuhan, jaringan terbagi menjadi beberapa macam, yaitu jaringan meristem, jaringan pengangkut, jaringan dasar, jaringan pelindung, dan jaringan penyokong atau penguat.
4. Jaringan Meristem
Jaringan meristem ini terdiri dari sel-sel muda nan selalu aktif membelah diri. Dengan adanya jaringan meristem, jumlah sel tumbuhan selalu bertambah banyak. Jaringan meristem terdapat pada ujung batang, ujung akar, dan kambium.
Jaringan meristem berfungsi buat pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan sebab sifat sel-selnya nan selalu aktif membelah dan membentuk jaringan nan lain.
5. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan ialah xilem dan floem. Xilem berfungsi buat mengangkut air dan garam mineral dari akar ke daun dan bagian tumbuhan lainnya. Floem berfungsi buat mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
6. Jaringan Dasar
Jaringan dasar atau jaringan perenkim mengisi ruang antara jaringan. Jaringan ini terdapat pada hampir semua bagian tumbuhan, seperti batang, akar, daun, buah, dan biji.
Jaringan perenkim di dalam daun banyak mengandung kloroplas dan merupakan loka berlangsungnya fotosintesis. Jaringan tersebut ialah jaringan pagar dan kembang karang.
7. Jaringan Pelindung
Jaringan pelindung atau epidermis berfungsi buat melindungi permukaan tumbuhan. Sinkron dengan fungsinya, jaringan epidermis tersusun atas sel-sel nan kedap dan menutupi seluruh permukaan bagian tumbuhan. Selain itu, di atas epidermis terdapat lapisan kutikula nan berfungsi membatasi penguapan.
8. Jaringan Penyokong
Jaringan penyokong atau penguat berfungsi menyokong dan menegakkan tumbuhan. Jaringan penyokong ini di antaranya ialah kolenkim dan sklerenkim. Kolenkim bisa ditemukan pada batang nan masih muda dan tangkai daun. Adapun sklerenkim terdapat pada tulang daun, batang dewasa, dan biji, nan mempunyai dinding sel nan tebal dan berlapis-lapis.
Di dalam tumbuhan, semua fungsi jaringan tersebut tak mampu melaksanakan semua fungsi secara sendiri-sendiri, sehingga dibutuhkan alat bantu nan lain. Organ ialah alat tubuh nan bekerja sama dengan beberapa jaringan dalam menjalankan suatu fungsi eksklusif di dalam tubuh.
Tumbuhan memiliki tiga organ tubuh nan utama. Organ tubuh pada tumbuhan itu adalh akar, batang, dan daun. Masing-masing organ tersebut mempunyai peranannya masing-masing di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan.
Organ pada tumbuhan hanya bisa dijumpai pada tumbuhan berpembuluh. Pada tumbuhan tidak berpembuluh, tak bisa dijumpai organ, seperti pada lumut tak mempunya akar, daun, dan batang. Hal tersebut dikarenakan tumbuhan tidak berpembuluh belum memiliki organ akar, batang, dan daun sejati nan bisa dibedakan.
Pada tumbuhan berpembuluh, ketiga organ tersebut membentuk sistem organ transportasi dan sistem-sistem lainnya. Oleh sebab itu, sistem pada tumbuhan hanya tersusun atas ketiga organ tersebut, tapi beberapa pakar menyebutkan bahwa tumbuhan tak mempunyai sistem organ.
Klasifikasi dan bagian tumbuhan tersebut bisa dipelajari dengan mudah apabila disertai dengan praktek langsung, sehingga kita bisa mengetahui tumbuhan apa nan termasuk ke dalam tumbuhan berpembuluh dan tidak berpembuluh.
Selain itu, pengetahuan tentang bagian-bagian tumbuhan juga bisa dilihat langsung dengan praktek. Dengan menggunakan mikroskop, kita bisa melihat bagian-bagian tumbuhan nan tak bisa dilihat oleh mata telanjang sebab bagiannya sangat kecil.
Demikian klarifikasi mengenai klasifikasi tumbuhan dan bagian di dalam tumbuhan. Semoga informasi nan diberikan tersebut bisa menambah wawasan Anda dan bermanfaat sebagai ilmu pengetahuan alam Anda.