Tafsir Mimpi dalam Islam - Kedudukan Mimpi
Kalau mimpi digigit ular berarti akan menikah. Mimpi telanjang berarti akan dipermalukan. Itu di antara tafsir mimpi nan dipercaya oleh sebagian masyarakat Indonesia. Bagaimana sebenarnya t afsir mimpi dalam Islam. Apakah tafsir mimpi nan berkembang di masyarakat itu berdasarkan tafsir mimpi menurut Islam? Sepertinya Islam tak akan memberikan tuntunan nan aneh-aneh termasuk tafsir mimpi nan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Tafsir Mimpi Menurut Islam Berdasarkan Hadis
Kesempurnaan ajaran Islam tidak perlu diragukan lagi. Segala macam hal ada tuntunannya termasuk tafsir mimpi. Islam mempunyai ajaran atau tuntunan bahwa beberapa kali Allah Swt menggunakan mimpi sebagai media berkomunikasi dengan umat-Nya. Misalnya, lewat mimpilah perintah menyembelih anaknya didapatkan oleh Nabi Ibrahim. Rasulullah pun pernah bermimpi dan mimpi itu pun sahih adanya.
Bagaimana dengan mimpi nan dialami oleh umat Nabi Muhammad Saw? Apakah ada kebenaran dalam mimpi-mimpi itu atau mimpi-mimpi tersebut tidak lain hanyalah kembang tidur?
Bagaimanakah tafsir mimpi menurut Islam nan berdasarkan hadis itu? Untuk menegaskan keberadaan tafsir mimpi menurut Islam, Abu Hurairah mengatakan bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda:
"Ketika kiamat telah mendekat, mimpi seorang muslim hampir tak ada dustanya. Mimpi salah seorang di antara kalian nan paling mendekati kebenaran ialah mimpi orang nan paling jujur dalam berbicara. Mimpi orang muslim ialah termasuk satu dari empat puluh lima bagian kenabian. Mimpi itu dibagi menjadi tiga (3) kelompok:
(1) Mimpi nan baik, yaitu kabar gembira nan datang dari Allah.
(2) Mimpi nan menyedihkan, yaitu mimpi nan datang dari setan.
(3) Dan mimpi nan datang dari bisikan diri sendiri.
Jika salah seorang di antara kalian bermimpi nan tak menyenangkan, maka hendaknya dia bangun dari tidur lalu mengerjakan salat dan hendaknya jangan dia ceritakan mimpi tersebut kepada orang lain".
Beliau berkata: "Aku gembira bila mimpi terikat dengan tali dan tak suka bila mimpi dengan leher terbelenggu. Tali ialah lambang keteguhan didalam beragama."
Abu Hurairah berkata: "Aku tak tahu apakah itu termasuk hadis atau ucapan Ibnu Sirin ". (Sahih Muslim; Kitab Mimpi; No. 4200).
Keterangan hadis di atas, rasanya cukup menerangkan bagaimana tafsir mimpi menurut Islam. Memang ada beberapa hal nan harus digaris bawahi. Pertama, bahwa kebenaran mimpi itu dapat dikatakan mendekati kebenaran bila nan bermimpi ialah orang saleh dan bukan orang nan tidak dapat dipercaya. Kalau mimpi orang saleh ini berisikan hal-hal nan mendasarkan pada tuntunan, maka mimpi itu dapat dipercaya.
Misalnya, mimpi seorang ibu nan salehah melihat anaknya kecelakaan. Lalu, ia terbangun dan ternyata anaknya nan sedang sakit dalam keadaan hampir kejang. Ternyata, lewat mimpi itu Allah Swt membangunkan sang ibu agar langsung menyelamatkan anaknya.
Hal kedua nan harus diperhatikan dalam tafsir mimpi menurut Islam, ialah bahwa ada mimpi buruk atau jelek nan datangnya dari setan. Mimpi nan buruk ini hanyalah suatu cara setan membuat manusia semakin bingung, resah, gelisah, sehingga dapat dengan mudah terjatuh ke dalam bisikan setan nan sedang mencari teman di neraka sebanyak-banyaknya.
Berhati-hatilah dengan mimpi buruk. Allah Swt hanya memberikan mimpi nan baik. Hadis berikut ini menyatakan kalau mimpi nan jelek itu memang dari setan dan jangan dipercaya serta tidak perlu diceritakan kepada siapa pun.
Kalau bermimpi buruk, langsung saja ucapkan kalimat Ta'awudz ('A'udzubillahiminasysyaithaanirajiim). Artinya, saya berlindung kepada Allah Swt dari godaan syaitan nan terkutuk. Abu Qatadah mengatakan kalau dia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda:
"Mimpi baik (rukyah) itu datang dari Allah dan mimpi jelek (hilm) datang dari setan. Maka apabila salah seorang di antara kalian bermimpi nan tak menyenangkan hendaklah dia meludah ke samping kiri sebanyak tiga kali dan memohon konservasi kepada Allah dari kejahatannya sehingga mimpi itu tak akan membahayakannya." (Sahih Muslim; Kitab Mimpi; No. 4195).
Tafsir mimpi menurut Islam melihat mimpi sebagai kembang tidur
Seringkali orang bermimpi tapi tidak tahu mimpi apa. Mimpi-mimpi nan tidak bermakna ini ialah nan disebut dengan kembang tidur. Tafsir mimpi menurut Islam mengenai kembang tidur ini ialah bahwa hal tersebut terjadi disebabkan oleh keadaan kejiwaan atau pikiran. Mimpi nan bermakna itu akan terasa sangat konkret dan menggetarkan jiwa.
Biasanya mimpi tersebut terjadi disepertiga malam atau setelah salat malam. Hal ini dinyatakan dalam hadis, walaupun hadis tersebut dinilai bukan sebagai hadis sahih:
"Mimpi nan paling sahih adalah (yang terjadi) menjelang waktu sahur (sebelum fajar)". (Hadis Dho'if. Hadis Riwayat Al-Hakim dan Tirmidzi).
Jadi, kalau mimpi seolah kontiniu dan melihat orang nan sedang disenangi hadir dalam mimpi, hal itu bisa dipastikan hanyalah kembang tidur. Lain ketika bermimpi dengan orang nan disenangi setelah melakukan salat sunat Istikharah. Mimpi nan sama atau berjumpa dengan orang tersebut berkali-kali lalu ada kemantapan hati, itulah pertanda bahwa Allah Swt telah menunjukkan pilihan nan tepat.
Tafsir Mimpi Menurut Islam - Bertemu dengan Rasulullah
Siapa nan tidak ingin berjumpa dengan Rasulullah walau dalam mimpi? Adalah salah satu keinginan orang-orang mukmin berjumpa dengan laki-laki paling tampan, paling bersinar, paling agung, di antara manusia tersebut. Paras Rasulullah nan bercahaya dengan perawakan nan sempurna, niscaya ialah sesuatu nan begitu menakjubkan dapat bertemu dengan beliau terkasih.
Bagaimanakah kalau bermimpi dengan Rasulullah? Apakah mimpi itu benar? Bagaimana kedudukan mimpi tentang Rasulullah ini dalam tafsir mimpi menurut Islam?
Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa nan melihat saya dalam mimpi, maka dia benar-benar melihat sesuatu nan sahih (haq)" . (Sahih Muslim; Kitab Mimpi; No. 4208).
Hadis ini sudah cukup membuat orang nan bermimpi Rasulullah merasa bahagia. Hal ini sebab setan tidak dapat menyerupai Rasulullah.
Tentunya hanya orang-orang eksklusif nan dapat bermimpi dengan Rasulullah. Imam Bukhari pernah bermimpi dengan Rasulullah. Dalam mimpinya sang Imam seolah memegang kipas buat menghalau segala kebatilan. Sebagai orang alim nan riwayat hadis-nya dianggap sahih, tidak mungkin sang Imam berdusta.
Kalau ada satu orang saja nan pernah mendengar atau menyaksikan kedustaan seorang perawi hadis, maka hadis nan diriwayatkannya dapat dikatakan tak benar lagi. Kalau tak sahih, maka hadis tersebut tak perlu dianggap benar.
Tafsir Mimpi dalam Islam - Kedudukan Mimpi
Ada baiknya menyoal kedudukan mimpi dalam Islam sekali lagi. Bahwa, mimpi ialah sesuatu nan harus diyakini sering terjadi sebab setiap manusia pernah bermimpi.
Mimpi itu ialah sesuatu nan dijadikan media bagi Allah Swt memberikan pengetahuan kepada umatnya. Mimpi juga menjadi wadah menenangkan jiwa dan mempertegas satu keputusan. Mimpi dapat menjadi suatu petunjuk. Apalagi mimpi seorang pemimpin nan alim dan adil.
Mimpinya dapat menjadi sebuah inspirasi bagi sebuah keputusan nan akan membawa kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya. Memang kadang sulit dipercaya bahwa suatu keputusan nan tepat didapatkan dari sebuah mimpi.
Tetapi, percayalah bahwa tiada nan tak mungkin bagi Allah Swt. Pada saat Beliau akan mengangkat sebuah kaum atau bahkan akan menghancurkan suatu kaum, Allah Swt hanya berkata, 'Jadilah'. Maka tiada kekuatan nan lebih dahsyat dari kekuatan-Nya.
Fir'aun nan mengaku tuhan itu pun pernah diberi mimpi oleh Allah Swt. Dalam mimpinya Fir'aun melihat kehancuran kerajaannya. Kehancuran itu dilakukan oelh seorang laki-laki. Oleh sebab itulah, dia memerintahkan kepada para pengawalnya buat membunuh setiap bayi laki-laki termasuk bayi Musa.
Tetapi, kekuasaan Allah Swt berkata lain. Musa malah dipelihara dalam istana Fir'aun sebab bayi Musa nan dibuang ke sungai Nil, diselamatkan oleh istri Fir'aun nan sedang mandi. Itulah tafsir mimpi menurut Islam yang dapat dipercaya. Bahwa tafsir mimpi menurut Islam itu haruslah berdasarkan Al-Qur'an dan hadis. Hal ini gara umat tak terjebak ke dalam kezaliman pada diri sendiri.