Aliran dalam Seni Lukis

Aliran dalam Seni Lukis



Hobi Melukis

Melukis ialah kegiatan nan banyak digemari orang, termasuk anak-anak. Karena melukis mampu mempengaruhi jiwa anak-anak agar dapat lebih kreatif dan meningkatkan daya khayalan nan tinggi. Melukis juga punya imbas positif nan lain. Yaitu membuat anak mampu menemukan jati dirinya lewat bentuk atau obyek lukisan nan dibuat.

Maka sudah sepantasnya bila kita dapat memberi dukungan ketika mengetahui kemampuan melukis kita dapat dikatakan lumayan bagus. Salah satunya ialah secara aktif mengikut sertakan dalam lomba melukis . Hal ini dapat membantu kita buat menyalurkan hobi nan sangat kita sukai tersebut.



Keuntungan Ikut Lomba Melukis

Melukis bukan hanya sekedar hobi saja melainan juga dapat menjadi sebuah talenta dari Anda nan harus dilatih dan terus diasah.

Hal ini dikarenakan adanya beberapa imbas positif atau nilai tambah dengan adanya lomba melukis buat generik ini. Di antaranya adalah:



1. Kreativitas anak makin meningkat

Karena dengan mengikuti lomba melukis , maka secara otomatis Anda akan melihat lukisan hasil karya orang lain. Ini akan membuat Anda makin terampil mencari ide-ide baru buat membuat lukisan nan lebih baik dan bermutu dan punya kualitas tinggi.



2. Pendorong semangat

Ketika berjumpa dengan banyak peserta lain nan punya kegemaran atau hobi nan sama, maka dengan sendirinya Anda juga akan menjadi lebih semangat buat terus rajin dan tekun berlatih membuat lukisan. Selain itu hadiah nan disediakan dalam perlombaan melukis buat generik tersebut juga dapat menjadi pemicu semangat nan besar untuk Anda. Apalagi bila hadiahnya juga punya daya tarik nan luar biasa.



3. Berlatih bersosialisasi

Sewaktu mengikuti lomba melukis, tentu Anda akan berinteraksi atau melakukan komunikasi dengan peserta lomba melukis nan lain. Dari sini secara tak langsung Anda dapat melakukan pengenalan dan hubungan dengan pihak lain. Sehingga Anda akan mampu mengetahui bagaimana cara berteman dan mencari teman nan baik.



4. Meningkatkan rasa percaya diri

Hal ini dapat terjadi terutama bila Anda mampu menghasilkan karya lukisan nan baik dan dapat menjadi juara. Namun meski tak mendapat juara, bila kita mau memberi apresiasi terhadap lukisan nan kita untuk tersebut, tentu Anda akan merasa bangga. Hal ini mengakibatkan Anda tak merasa minder atau rendah diri. Anda akan merasa mampu melakukan sesuatu seperti orang lain nan punya prestasi.



5. Melatih keberanian dan memunculkan jiwa mandiri

Karena dalam lomba melukis, biasanya Anda harus menyelesaikan pekerjaan lukisan sendiri tanpa didampingi dibantu oleh orang lain atau guru Anda. Dari sini Anda akan memiliki dorongan buat lebih berdikari sekaligus berani ketika membuat suatu karya lukisan. Karena Anda sudah mampu membuat keputusan sendiri tentang segala hal nan berhubungan dengan lukisan nan harus dibuat.



Aliran dalam Seni Lukis

Seni lukis mengenal beberapa genre nan masing-masing memiliki karakteristik khas dan sejarah perkembangan sendiri. Beberapa jenis lukisan di antaranya ialah sebagai berikut.



1. Lukisan Genre Romantisme

Jenis lukisan dengan genre romantisme menekankan penggambaran kembali pengalaman atau kenangan romantis atas estetika sebuah objek nan dialami oleh pelukisnya. Lukisan jenis ini banyak mengambil objek estetika alam. Genre ini berkembang pesat di Eropa dan dianggap sebagai genre tertua.

Jenis lukisan ini akan cenderung “bernada” melankolis. Apa nan dituangkan dalam kanvas umumnya menggambarkan perasaan atau interaksi antara manusia. Gambar nan disuguhkan seolah nyata. Di Indonesia, pelukis nan hobi membuat jenis lukisan seperti ini ialah Raden Saleh.



2. Lukisan Genre Realisme

Jenis lukisan dengan genre realisme lahir di Prancis sebagai reaksi budaya terhadap paham Romantisme. Realisme menekankan pada empiris sehari-hari, melukis dan meniru keadaan alam secara seksama dan jujur, tak ditutup-tutupi. Realisme menampilkan subjek secara apa adanya, tanpa embel-embel, bahkan tanpa interpretasi.

Aliran realisme berkembang pesat di Prancis, Inggris, dan Amerika, pada awal abad ke-19. Jenis lukisan ini memanggungkan nama-nama tersohor Gustave Courbet, Jean François Millet, Karl Briullov, dan lain-lain.



3. Lukisan Genre Surrealisme

Jika genre romantisme menekankan pada kenangan romantis nan riil, sementara realisme menekankan pada penggambaran nan riil, akurat, dan jujur, genre surrealisme justru sebaliknya. Genre ini berusaha menampilkan pengalaman-pengalaman nan bersifat batiniah seperti mimpi, ilusi, khayali, dan sebagainya.

Ciri khas genre surrealisme ialah objek lukisan nan berupa bentuk-bentuk nonreal , misalnya makhluk-makhluk nan ditemui di alam mimpi. Gambar-gambar nan tak mungkin terlihat dalam global konkret dituangkan dalam kanvas ketika seseorang mencoba buat membuat jenis lukisan surrealisme. Salah satu tokoh genre surrealisme nan terkenal ialah Salvador Dali.



4. Lukisan Genre Kubisme

Pada awal abad ke-20, Pablo Picasso dan Braque mengembangkan seni lukis nan berbasis kesederhanaan bentuk buat menghasilkan sensasi tertentu. Jenis lukisan beraliran kubisme pun diciptakan oleh para pelukis itu. Mereka melakukan abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri. Garis objek dibentuk dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak.

Istilah kubisme merujuk pada jenis lukisan Braque di Salon des Independants nan mengeksplorasi kubus-kubus kecil hingga membentuk citraan objek nan unik sehingga dijuluki bizzarries cubiques (kubus ajaib).

Jenis lukisan dengan genre kubisme memiliki karakteristik ketiadaan pola perspektif dan meninggalkan sudut pandang. Terkadang, dalam sebuah lukisan kubisme terdapat potongan kata dan kalimat. Dilihat dari segi seni, jenis lukisan ini terlihat unik dan menarik. Pelukis genre ini antara lain Paul Cezane, Pablo Picasso, George Braque, Metzinger, dan lain-lain.



5. Lukisan Genre Ekspresionisme

Ekspresi emosional seorang pelukis nan tergambar dalam bentuk distorsi terhadap empiris menghasilkan genre baru bernama ekspresionisme. Dalam genre jenis lukisan ini, ada kesamaan distorsi bentuk dan rona objek buat menampilkan emosional atau sensasi atas suatu tragedi. Genre ini dikenal dengan pelukis-pelukisnya, seperti Matthias Grünewald, El Greco, dan Affandi.



6. Lukisan Genre Naturalisme

Jenis lukisan genre naturalisme menekankan pada detail objek. Seorang perupa naturalisme dituntut memiliki keterampilan tangan buat melukiskan objek secara alami, persis seperti foto berwarna. Kemiripan itu mencakup susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan, serta gelap-terangnya sebuah objek.

Naturalisme dianggap sebagai kelanjutan dari genre realisme. Genre ini memanggungkan nama William Bliss Baker, Soeboer Doellah, Fresco Mural, Basuki Abdullah, dan lain-lain. Pada setiap nan termasuk dalam jenis lukisan ini, Anda akan menemukan kesan nan sama persis dengan apa nan terjadi di global nyata. Jenis lukisan ini berbeda terbalik dengan jenis lukisan surrealisme.

Selain jenis lukisan nan telah disebutkan diatas, ada beberapa genre jenis lukisan lain dalam seni rupa nan mengalami masa keemasan pendek, misalnya fauvisme nan menekankan pada spontanitas emosi pelukis saat melihat objek lukisan, impresionisme nan lambat, abstraksionisme nan mengesampingkan peniruan objek secara mentah, maupun dadaisme nan menekankan pada bentuk main-main, mistis, dan sesuatu nan menggoncangkan jiwa.



Belajar Membuat Lukisan Pemandangan

Nah, buat obyek lukisan pemandangan alam ini, kita harus sering-sering berlatih. Dalam setiap kesempatan Anda bepergian, amatilah obyek pemandangan nan menarik menurut Anda. Selalu sediakan kertas kosong dan pensil buat melatih keterampilan menggambar lukisan.

Jika telah menemukan obyek pemandangan nan tepat menurut Anda, sketsalah dengan cepat dan secara utuh. Perhatikan dulu holistik obyek nan ada. Pejamkan mata dan bayangkan dalam benak anda, lalu rasakan hingga masuk ke dalam bawah sadar Anda. Nikmati suasana di loka itu, lalu tuangkanlah secara generik obyek-obyek dalam lukisan tersebut.

Proses pembayangan dalam bawah sadar ini perlu Anda nikmati, sampai muncul hasrat buat menuangkannya dalam kertas gambar. Jika hasrat ini sudah muncul, maka tuangkanlah sampai tuntas seluruh obyek nan ada dalam lukisan Anda. Anda boleh berhenti jika proses sketsa obyek secara utuh sudah anda lakukan. Jika belum, teruskanlah sampai tuntas terlebih dahulu.

Saya pun berusaha demikian. Ilmu nan aku dapatkan dari seorang sahabat pakar menggambar itu berusaha aku praktikkan dalam lukisan pemandangan secara utuh.

Pemandangan persawahan di Tegalalang Ubud ini ialah pemandangan terindah menurut saya. Sporadis ada kondisi pemandangan alam seperti ini. Sawah-sawah tertata dengan baik. Sistem pengelolaan subak ternyata benar-benar dapat diterapkan dengan baik oleh masyarakat petani di Bali.

Kiat tersebut dapat Anda jadikan sebagai panduan buat berlatih membuat lukisan pemandangan. Terutama bagi Anda sebagai pelukis pemula, apa nan sudah dijelaskan di atas sangat Anda butuhkan. Selamat berkarya, dan berpartisipasi dalam lomba melukis.