Lagu lagu Baru Hasil Daur Ulang nan Gagal

Lagu lagu Baru Hasil Daur Ulang nan Gagal

Strategi mendaur ulang sebuah lagu lama nampaknya cukup jitu. Banyak lagu lagu baru nan ternyata merupakan lagu lama nan dulunya sempat berjaya. Dan ternyata, hasilnya tidak mengecewakan karena banyak di antaranya nan kembali menjadi hits, walaupun di era nan berbeda.

Namun tidak sedikit pula nan menuai berbagai kecaman sebab dianggap merusak dan mencemarkan hasil karya orang. Menilik keberhasilan dan kegagalan sejumlah lagu daur ulang, lantas apakah kriteria keberhasilan lagu lagu baru hasil daur ulang? Dan, lagu lagu baru hasil daur ulang apa sajakah dianggap berhasil atau gagal? Dan bagaimana taktik daur ulang sebuah lagu agar berhasil di pasaran ? Tulisan ini akan mencoba mengulasnya.



Lagu lagu Baru - Kriteria Sukses

Kriteria lagu lagu baru hasil daur ulang nan dianggap berhasil ialah bila banyak peminat nan menyukai lagu tersebut, baik dari generasi nan pernah mendengar lagu tersebut dinyanyikan oleh penyanyi sebelumnya maupun generasi sesudahnya. Selain itu, lagu tersebut juga sering ditayangkan di berbagai stasiun televisi dan radio. Di samping itu, penjualan dalam bentuk RBT, kaset, dan CD-nya pun bagus. Yang tidak kalah penting, mendapat apresiasi dari kalangan musisi, baik sesama penyanyi maupun pengkritisi.



Lagu lagu Baru Hasil Daur Ulang nan Sukses

Banyak orang nan suka saat lagu Kisah Cintaku milik Chrisye dinyanyikan kembali oleh Ariel Peterpan. Lagu tersebut terasa pas saat vokal Ariel nan mendem dan melow menggantikan suara Chrisye dengan rona musik nan lebih modern tentunya.

Bahkan, boyband nan kini tengah digandrungi oleh para ABG, Sm*sh, tidak tanggung-tanggung membawakan 4 lagu lama dari 7 lagu di album perdananya. Namun, lagu-lagu seperti "Cinta Kau dan Dia" (Dhani Ahmad), Gadisku (Trio Libels), Inikah Cinta (M.E), Oh Ya (2D), walau dengan berbagai kritik dan masukan, tapi tetap saja mendapat sambutan positif masyarakat pecinta lagu Indonesia.

Strategi mendaur ulang lagu lagu baru hasil daur ulang ini bukan hanya marak dilakukan oleh musisi dalam negeri saja, dari luar negeri pun banyak nan melakukannya. Lagu-lagu dari ABBA, The Beatles, Deep Purple, Carpenters, Queen juga Iron Maiden.

Namun, ketika dibawakan oleh penyanyi lain ternyata lagu lagu baru, tapi lama tersebut tetap enak didengar. Taktik tersebut ternyata membawa berkah tersendiri bagi boyband Westlife. Sebagai musisi pendatang baru di pertengahan 1990-an Westlife ternyata berhasil membawakan lagu-lagu lawas seperti I Have A Dream milik ABBA.

Berkat lagu inilah, nama Westlife langsung meroket di blantika musik dunia. Bahkan, lagu lagu baru Westlife setelahnya banyak nan merupakan produk daur ulang. Begitu pula dengan band metal asal Brazil, Sepultura nan mendaur ulang lagu milik Deep Purple nan berjudul Smoke on The Water pada pertengahan 1990-an. Lagu Saving All My Love for You nan prominen dibawakan oleh Whitney Houston ternyata juga merupakan hasil daur ulang lagu nan aslinya dibawakan oleh Billy Davis Jr dan Marilyn McCoo pada 1978.

Namun, ketika lagu tersebut dinyanyikan oleh Whitney ternyata melampaui kesuksesan penyanyi sebelumnya. Berkat lagu tersebut Whitney sukses meraih Grammy Awards 1986 buat kategori Best Female Pop Vocal Performance dan penghargaan dari American Music Awards buat kategori Video Klip R&B/Soul Favorit. Lagu lagu baru hasil daur ulang lainnya nan dianggap berhasil adalah:

  1. When A Man Loves A Woman (Michael Bolton), sebelumnya dinyanyikan oleh Percy Sledge
  1. Something Stupid (Robbie Williams & Nicole Kidman), sebelumnya dinyanyikan oleh Frank Sinatra
  1. Leaving On A Jet Plane (Chantal Kreviazuk), sebelumnya dinyanyikan oleh John Denver
  1. You Can't Hurry Love (Phil Collins), sebelumnya dinyanyikan oleh The Supremes.

Dari dalam negeri beberapa contoh lagu lagu baru nan merupakan daur ulang lagu sebelumnya dan dianggap berhasil antara lain:

  1. Kau tidak akan Terganti (Kahitna), penyanyi sebelumnya Dea Mirella
  1. Cinta kan membawamu kembali (Reza), penyanyi sebelumnya Dewa 19
  1. Symphoni nan Latif (Once Mekel), penyanyi sebelumnya Bob Tutupoly
  1. Madu dan Racun (J-Rocks), penyanyi sebelumnya Arie Wibowo
  1. Menunggu (Ridho Rhoma dan Sonet2), penyanyi sebelumnya Rhoma Irama
  1. Badai Niscaya Berlalu (Ari Lasso), penyanyi sebelumnya Chrisye
  1. Nuansa Bening (Vidi Aldiano), penyanyi sebelumnya Keenan Nasution


Lagu lagu Baru Hasil Daur Ulang nan Gagal

Ternyata, tidak semua musisi sukses berhasil dengan taktik daur ulang lagu lama menjadi lagu lagu baru. Banyak di antaranya nan menuai kegagalan, seperti nan dialami oleh musisi baik dari dalam maupun luar negeri berikut ini:

  1. Beautifil girl (Christian Bautista), dinyanyikan pertama kali oleh Jose Marie ChanChristian Bautista dianggap gagal menyamai kesuksesan seniornya nan sama-sama berasal dari Philipina ini sebab tidak seheboh saat lagu ini pertama kali dilempar ke publik oleh Jose Marie Chan.
  1. Surat Cintaku (Jessica Iskandar), dinyanyikan pertama kali oleh Vina Panduwinata. Terasa ada nan aneh saat mendengar lagu legendaris sang “burung Camar” ini dibawakan oleh Jessica Iskandar. Perbedaan makna centil dengan suara vokal prima milik Vina Panduwinata seakan hilang. Improvisasinya pun tidak enak didengar.
  1. Suara (Luna Maya), dinyanyikan pertama kali oleh Vina Panduwinata. Saat dibawakan oleh group band Hijau Daun lagu ini enak didengar dan didendangkan bersama. Namun pada saat Luna Maya nan menyanyikannya terasa ada nan dipaksakan.
  1. Kegagalan Cinta (Radja), dinyanyikan pertama kali oleh Rhoma Irama. Group band pop rock Radja gagal mentransformasi lagu beraliran dangdut ini menjadi sebuah lagu rock. Hal tersebut terlihat dari minimnya respon publik terhadap lagu ini.


Lagu lagu Baru - Kunci Keberhasilan Mendaur Ulang Lagu

Untuk mendapat respon nan positif dari penggemar musik, maka ada beberapa hal nan harus diperhatikan bagi para musisi nan ingin mengeluarkan lagu lagu baru hasil daur ulang, yaitu:

  1. Latar belakang genre musik. Kegagalan band Radja ialah contohnya. Bagaimana ketika sebuah lagu nan sudah kadung dijadikan ikon lagu dangdut dan dinyanyikan oleh masternya pula (Rhoma Irama), maka bukan perkara mudah buat mengubah image lagu dangdut tersebut menjadi sebuah lagu rock. Sebab tidak semua pecinta lagu dangdut akan menerima, dan sebaliknya tidak semua penikmat lagu rock mau menghargai kreatiftas seperti ini.
  1. Variasi Generasi. Hampir semua lagu agu baru nan didaur ulang memiliki. rentang waktu nan cukup panjang dari lagu hits sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar terjadi variasi generasi bagi para pendengar. Contoh, bila segmen nan dibidiknya ialah anak ABG, maka akan lebih tepat bila lagu nan didaur ulang tersebut ialah lagu hits di masa orang tua mereka dulu. Maksudnya agar kedua generasi nan berbedai ini mau menerima lagu hasil daur ulang itu.
  1. Pilihan Lagu. Pilihlah lagu nan sudah menjadi hits di masa sebelumnya. Hal itu akan lebih memudahkan buat diterima di masyarakat pencinta lagu, dibandingkan bila memilih lagu nan gemanya kurang heboh sat dibawakan oleh penyanyi pertama. Walaupun hal ini kadang tidak berlaku bagi musisi-musisi tertentu, seperti Pinkan Mambo nan nisbi lebih berhasil saat membawakan lagu Kertas Band nan berjudul Kekasih nan tidak dianggap.
  1. Improvisasi penyanyi nan membawakan lagu daur ulang dengan improvisasi terlalu berlebihan, maka akan sangat berpotensi mengalami kegagalan, seperti nan dialami oleh Jessica Iskandar.
  1. Karakter suara. Karakter suara nan jauh berbeda antara penyanyi pertama dengan penyanyi berikutnya juga sangat mempengaruhi penerimaan pasar. Lagu lagunya Afghan misalnya, sangat pas dengan lagu-lagunya Bebi Romeo, karena memang memiliki karakter suara nan mirip.
  1. Arransemen. Aransemen sangat berpengaruh terhadap berhasil atau gagalnya sebuah lagu daur ulang. Di sinilah letak kepiawaian naluri seorang musisi. Dalam hal ini, Yovie Widyanto ialah pakarnya. Ia mampu meng- arrange sebuah lagu lama menjadi lebih enak didengar seperti nan terjadi pada lagu Kau tidak akan terganti nan dibawkan kembali oleh Kahitna setelah sebelumnya dinyanyikan oleh Dea Mirella.