Menjelang Kelahiran
Menjelang Kehamilan
Sebelum terjadinya kehamilan, Islam mengatur dengan baik proses nan mendukung terjadinya kehamilan. Ketika akan dilakukan jima’ atau interaksi suami istri, Islam mengatur dalam adab berjima’ buat menghindari gangguan syaitan nan bisa mempengaruhi janin nan akan dihasilkan dari proses tersebut.
Adab tersebut antara lain :
• Melakukan shalat sunnah dua rakaat terlebih dahulu
• Membaca doa spesifik buat berjima’
• Menutup tubuh dengan selimut
• Tidak melakukan jima’ di tempat-tempat nan dilarang, seperti kamar mandi
• Melakukan foreplay
• Menyudahi jima’ dengan hamdallah dan
• Bersegera buat mandi junub atau paling tak berwudhu
Kondisi kejiwaan dapat sangat mempengaruhi kandungan, oleh sebab itu orang tua harus mempersiapkan diri secara mental dan spiritual buat menghadapi proses ini. Selama sembilan bulan masa kehamilan, biasanya terjadi perubahan-perubahan psikologis tak hanya pada ibu tetapi juga pada ayah calon bayi. Selama sembilan bulan, emosi kita bisa terperas olehnya.
Usahakan buat mengkondisikan pikiran dan batin kedua orang tua agar jauh dari pikiran-pikiran negatif. Selalu ingatlah bahwa segalanya dikendalikan oleh pikiran anda. Terimalah fenomena nan ada, nan terbaik ialah selalu bersyukur dan memasrahkan segalanya pada Allah.
Selain itu, selalu komunikasin segala sesuatunya, berusahalah buat selalu terbuka dan membicarakan perasaan masing-masing sehingga bisa mencari solusi sehingga kesulitan-kesulitan nan timbul bisa teratasi.
Saat Kehamilan
Proses kehamilan ialah sebuah proses menakjubkan dan penuh dengan kebahagiaan sekaligus perjuangan. Dimulai dari hormon nan tak stabil sehingga membuat ibu hamil kadang suka mual, tak nafsu makan, pusing, tak stabil emosinya, dan akibat lainnya nan tak biasanya dialami oleh sang ibu sebelum kehamilan.
Namun demikian, dukungan orang-orang sekitar sangat membantu dalam melewati berbagai hambatan nan mungkin dialami sang ibu agar tetap nyaman dengan kondisi hormon nan tak stabil tersebut. Sehingga segala macam hal baik nan harus dilakukan sang ibu ( makan makanan bergizi, mengajak mengobrol calon bayi di dalam kandungan, dan membacakan Qur’an untuknya) dapat dilakukan dengan maksimal.
Lengkapi diri anda dengan berbagai informasi dan sumber mengenai kehamilan, termasuk mencari tahu dari pengalaman-pengalaman teman atau orang dekat nan sudah mengalami kehamilan.
Sebagai muslim nan akan dikaruniai anak, sebaiknya memperbanyak doa pada permohonan kepada Allah SWT. Ada doa nan dapat sering dipanjatkan (niat sebab Allah).
Doa dari nabi Zakaria nan tercantum dalam Quran surat Al-Imron:38, nan artinya : ’ Ya allah, berilah saya dari sisi Engkau seorang anak nan baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar Doa'. Salah satu lafadz nan lain seperti nan tertera dalam surat AL-Furqan ayat 74:
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang nan bertakwa.
Dukungan suami kepada isteri sangat dibutuhkan. Usahakan buat menumbuhkan rasa percaya diri pada isteri, sehingga mentalnya cukup kuat dalam menghadapi proses kehamilan. Membantu isteri dalam menyiapkan kebutuhan bayi, dan memperhatikan secara detil kebutuhan sang isteri ketika hamil akan menumbuhkan rasa percaya diri dan rasa kondusif pada diri sang isteri.
Saat kehamilan merupakan masa-masa krusial dimasukkannya aspek spiritual pada ibu dan janin nan dikandung. Berdasarkan penelitian, jika janin sedini mungkin dikenalkan dengan aspek spiritual, maka setelah lahir akan menjadi bayi nan juga mudah menyerap aspek spiritual.
Beberapa hal nan bisa dilakukan selama kehamilan ialah :
• Tidak meninggalkan ibadah shalat wajib
• Rajin membaca Al-Quran
• Rajin membaca doa dan dzikir buat kehamilan
• Rajin memperdengarkan tilawah Al-Quran
• Rajin melakukan amalan baik
• Rajin melakukan ibadah sunnah
• Melakukan syukuran saat janin berusia 4 bulan, yaitu pada masa ruh mulai ditiupkan
• Ikut serta dalam program pendidikan bayi/janin di dalam kandungan. Ada metode buat menghapal Al-Quran sejak dalam kandungan nan bisa dilakukan secara mandiri.
• Senantiasa berpikir positif dan berpasrah pada Allah buat menjaga kehamilan.
• Bisa mengucapkan doa spesifik nan berisi harapan-harapan terhadap calon bayi.
Menjelang Kelahiran
Setelah memasuki usia kandungan kira-kira 36 minggu atau masuk bulan ke-9, para calon ibu mulai semakin gembira sebab penantian mereka akan buah hati nan ditunggu-tunggu akan segera berakhir. Namun tidak sporadis banyak juga nan justru semakin risi sebab akan menjalani proses kelahiran, terutama buat para ibu nan baru mengalami kehamilan pertama.
Semuanya wajar, hadapi saja dengan tenang dan banyak berdzikir sehingga hati dan pikiran akan semakin tenang dan otomatis tak akan mempengaruhi janin nan berada di dalam kandungan.
Kecemasan nan dirasakan oleh sang ibu akan berdampak pada kontraksi kandungan (uterus) akan terasa kasar oleh bayi sehingga menyebabkan bayi tak nyaman, mengganggu pertumbuhan bayi, dan hal itu akan membuat bayi empati kecemasan nan ibu rasakan.
Saat akan menyudahi kehamilan atau menjelang kelahiran merupakan masa-masa kritis jihad seorang Ibu. Rasa sakit nan tak tertahan seringkali menyebabkan sang ibu berperilaku kurang Islami, seperti memaki suami, berteriak histeris, bahkan menyakiti orang nan ada di dekatnya.
Aspek spiritual nan bisa dilakukan ialah :
• Menanamkan pemahaman betapa sangat bernilai tinggi proses melahirkan bagi seorang ibu. Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa ibu nan melahirkan mempunyai pahala seperti orang nan berjihad, nan berpuasa Ramadhan dan melakukan shalat tahajud di malam harinya. Ketika seorang ibu merasakan sakit menjelang melahirkan, pahala nan dijanjikan Allah sangat tidak terhingga.
• Membaca Surah Maryam buat mempermudah proses kelahiran.
• Meminta maaf kepada orang tua, terutama ibu, jika pernah melakukan kesalahan.
• Membaca doa saat puncak kesakitan.
Allah menjanjikan buat akan semakin dekat dengan hamba-Nya, bila sang hamba mau mendekat kepada-Nya. Pengisian aspek spiritual kehamilan akan mendekatkan ibu dan calon kepada pencipta-Nya.
Tetap jalani kehamilan dengan tenang, tanpa tekanan, kekhawatiran nan berlebihan, atau bahkan sampai stress. Pasrahkan segalanya hanya pada Sang Mahatahu, kepada Rabb Semesta Alam. Insyaallah persalinan berjalan lancar dan membahagiakan. Selamat menempuh satu lagi fase dalam kehidupan.
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (An Nahl : 78)