Strategi Penawaran Barang

Strategi Penawaran Barang

Apakah anda seorang pedagang atau pemilik toko atau seorang pengusaha? Pernahkah anda menawarkan barang? Contoh penawaran barang nan dibuat dalam bentuk surat resmi nan dikirimkan melalui surat elekronik, harus diketahui oleh siapa pun nan ingin bergerak dibidang bisnis supplier atau bisnis jasa. Ada dua jenis penawaran barang. Pertama penawaran barang atas permintaan calon konsumen dan kedua penawaran barang tanpa adanya permintaan calon konsumen.

Untuk jenis nan kedua ini biasanya para tenaga pemasaran akan mencari tahu siapa pemilik atau paling tak siapa nan dapat dihubungi di perusahaan nan diakan dikirimi email penawaran barang .



Penawaran Barang Tanpa Permintaan

Perusahaan nan baru berdiri biasanya belum mempunyai konsumen. Mereka masih harus mencari calon konsumen nan mungkin dapat dijadikan huma penawaran barang. Taktik nan dapat dijalankan ialah mencari informasi tentang perusahaan nan akan dijadikan sasaran. Cari tahu siapa nan dapat dihubungi dan kemana mengirimkan emailnya.

Bila perlu, temui calon konsumen ini secara langsung. Biasanya setiap perusahaan nan baik, akan memberikan waktu kepada para tenaga pemasaran buat mempresentasikan produk mereka. Kalau pun pihak perusahaan sangat sibuk, mereka akan meminta tenaga pemasaran nan bersangkutan buat mengirimkan surat penawaran barang secara resmi.

Pada saat perusahaan telah membuka pintu inilah, sebaiknya pihak perusahaan penyedia barang dan jasa itu memberikan informasi nan mungkin dibutuhkan oleh calon konsumen. Kejelasan informasi ini sangat krusial agar pihak calon konsumen memahami apa nan mungkin dapat mereka manfaatkan dari penawaran barang tersebut.

Berikut ini ialah contoh penawaran barang tanpa adanya permintaan barang dari calon konsumen.

Pelambang, 26 Mei 2013

Kepada Yth.
PT. Bintang Hati
di
Tanjung Enim

Nomor surat : 333/45/66
Hal : penawaran ragam pupuk dengan teknologi tinggi
Lampiran : 1 lembar

Dengan Hormat,

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak nan telah mengizinkan kami memperkenalkan diri. Perusahaan kami, PT. Srikandi, beralamat di Jalan Makmur No. 1, Pangkal Pinang. Kami bergerak dibidang penyediaan peralatan konstruksi. Kami merupakan perusahaan pemegang merek dari Australia.

Bersama ini kami menawarkan beberapa produk nan berkaitan dengan peralatan konstruksi (terlampir), lengkap dengan harga dan perusahaan apa saja nan telah bekerja sama dengan perusahaan kami.

Untuk lebih lanjutnya, kami bersedia memberikan presentasi pada waktu dan loka nan disepakati bersama.

Demikianlah surat penawaran barang ini kami buat. Bila ada pertanyaan, silahkan Bapak hubungi kami di nomor telepon 0999999111. Dengan bahagia hati kami akan memberikan jawaban nan Bapak inginkan.

Kami tunggu respon dari Bapak. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,

Hasan
Marketing manager area Sumbagsel



Isi Surat Penawaran Barang

Kalau perusahaan nan telah sering bekerja sama, biasanya mereka tinggal meminta harga pada perusahaan penyedia perlengkapan atau peralatan nan dibutuhkan. Dengan perusahaan seperti ini, surat penawaran barang biasanya berisi tentang penawaran harga.

Isi suratnya merupakan penawaran berdasarkan jenis barang (nama dan merek), jumlah nan disebutkan, harga. Surat penawaran barang itu pun tak terlalu panjang dan dibuat dalam bentuk tabel. Tabel ini akan mempermudah pihak konsumen nan akan memilih dan memutuskan apakah akan mengambil barang nan telah ditawarkan atau tidak.

Pada bagian akhir surat biasanya ada Catatan (Note). Catatan ini berisikan berapa down payment atau uang pangkal nan harus dibayarkan, Term of payment (waktu pembayaran) nan biasanya 30 hari setelah invoice atau dua minggu setelah barang diterima. Pernyataan kapan Pengiriman akan dilakukan atau berapa hari setelah PO (purchase order) diterima. Pernyataan apakah harga termasuk PPN atau tidak. PPN biasanya 10%. Pembayaran ditujukan ke rekening siapa juga dicantumkan.

Surat penawaran barang menjadi lebih teknis dan sudah sangat ringkas dan padat. Tidak ada embel-embel kata-kata nan bertele-tele. Semuanya langsung ke tujuan nan dimaksudkan.

Selengkapnya surat penawaran barang atas permintaan barang itu ialah sebagai berikut:

Kepada Yth.

Bapak Yanuar
Purchase Manager PT. Setia Sekali
di
Riau

Dengan hormat,

Berikut ini ialah harga barang-barang nan Bapak tanyakan.

(Tabel)

Demikianlah penawaran kami. Terima kasih atas perhatiannya.

Hormat kami,

Andi

Note:

  1. Down Payment 30%
  2. Waktu pembayaran 14 hari setelah invoice masuk atau seminggu setelah barang diterima (on site)
  3. Pengiriman barang seminggu setelah PO diterima
  4. Pembayaran ditranfer ke rek 09997777 atas nama PT. Satria Jaya


Strategi Penawaran Barang

Ada beberapa taktik penawaran nan harus dilakukan agar konsumen tertarik buat membeli produk tersebut. Dalam hal ini bukan hanya harga nan murah tetapi harga nan bersaing dengan kualitas nan bagus. Tidak semua orang mau membeli barang dengan harga nan murah tetapi tak mempunyai kualitas nan bagus. Lebih banyak perusahaan nan memperhatikan kualitas produk nan mereka miliki. Kalau mesin nan dipakai tak bagus, produk nan dihasilkanpun tak bagus.

Beberapa hal nan harus diperhatikan ialah sebagai berikut:

  1. Jaminan keaslian barang, sertifikat original, sertifikat analisis nan menyatakan bahwa barang memenuhi spesifikasi nan dibutuhkan
  2. Surat keagenan
  3. Garansi barang (penggantian kalau ada barang nan rusak sebab bukan kesalahan dari pemakaian)
  4. Pelayanan setelah pembelian termasuk jasa servis perdeo selama pemakaian beberapa bulan.

Tidak sporadis beberapa perusahaan menawarkan pembagian komisi kepada beberapa orang. Praktik seperti ini seolah telah menjadi sesuatu nan lumrah di global bisnis. Bahkan kalau tak ada komisi, biasanya malah perusahaan eksklusif tak mau membeli barang kepada perusahaan penyedia jasa barang. Yang mendapatkan komisi tentu saja orang-orang nan berhubungan dengan pembelian barang, pekerja nan di lapangan, dan orang gudang.

Pemberian komisi ini termasuk memberikan biaya hotel ketika orang-orang eksklusif membutuhkan hotel loka menginap di wilayah kerja perusahaan nan menawarkan barang. Ketika akan lebaran atau hari raya lainnya, ada THR nan dikirimkan kepada orang-orang tertentu. Pemberian diskon dan pemberian hal-hal nan terkadang tak menyangkut harga barang, biasanya juga ada.

Pihak perusahaan nan menawarkan barang telah memikirkan hal-hal tersebut sehingga harga barang telah termasuk biaya ekstra nan harus dibayarkan kepada orang-orang tertentu. Tetapi ada juga perusahaan nan mempunyai pimpinan nan sangat ketat dalam hal pemberian komisi. Ia akan memberikan ultimatum kepada perusahaan penyedia barang buat perusahaannya.

Ultimatum itu biasanya berupa kesepakatan nan melarang memberikan apapun kepada anak buahnya. Tetapi harga barang harus serendah-rendahnya. Ia tak mau harga barang mahal hanya sebab pihak penjual barang harus memberikan komisi kepada para karyawannya nan berada di wilayah basah.

Yang dapat mendapatkan komisi nan cukup besar ini bila perusahaan itu bukan dipimpin oleh pemilik perusahaan sendiri. Jadi, mulai dari direktur hingga manager nan berhubungan dengan pembelian barang, akan mendapatkan komisi. Inilah satu praktik nan lumrah dilakukan dalam global bisnis penyediaan barang. Jangan heran kalau di perusahaan milik negara, korupsi pun semakin merajarela.

Demikianlah sekilas artikel mengenai contoh penawaran barang. Semoga bermanfaat bagi anda.