Perlukah Keseksian Diumbar?

Perlukah Keseksian Diumbar?

Sebenarnya, apa nan menyebabkan wanita menjadi sexy? Apakah hanya sebab kecantikan belaka? Atau baju nan terbuka? Atau justru faktor-faktor lain di luar masalah fisik? Lalu, siapakah nan dimaksud wanita sexy itu? Anda boleh saja menyebut diri sendiri sebagai wanita sexy (kalau kebetulan Anda seorang wanita). Atau dapat juga Anda menunjuk pada Julia Perez, Angelina Jolie, Sharon Stone, Shu Qi, atau bahkan Adele.

Ukuran sexy itu tak seragam. Berbeda orang tentu berbeda pula pemahaman atau pendapatnya. Mungkin ukuran vital seorang wanita sexy memang sudah ditentukan. Namun, bukan berarti semua pihak harus menyetujuinya. Tidak ada keharusan buat itu. Baku keseksian sendiri terus mengalami pergeseran. Ratusan tahun silam, tubuh nan montok dan berisi dianggap sebagai simbol keseksian. Korset nan ketat pun menjadi keharusan. Membuat penampilan seorang perempuan begitu berbeda. Anda dapat saksikan film-film berseting era 1800-an, misalnya.

Wanita sexy zaman itu mengenakan gaun panjang latif nan berpotongan leher rendah. Korset nan ketat membentuk tubuh mereka dan membuat dada mereka tampil begitu penuh. Itulah kriteria seksi zaman itu. Semakin montok seorang perempuan, justru dianggap semakin seksi.

Pernah mendengar nama Twiggy? Dia ialah seorang peragawati top nan memopulerkan bentuk tubuh ceking. Twiggy pun dianggap sebagai simbol wanita sexy, menggeser posisi perempuan bertubuh montok. Kini, para peragawati dan model berlomba tampil dengan tubuh kurus kering seperti orang nan sudah berbulan-bulan tak makan. Para pakar kesehatan bahkan mulai cerewet melihat hal ini sebab dianggap berbahaya. Pada kenyataannya, tak sedikit model profesional di Amerika dan Eropa nan meninggal global sebab terlalu ketat berdiet.

Hal itu sudah menjadi tuntutan industri mode nan terus berkembang. Cindy Crawford dan Christie Thurlington pernah merajai global mode pada dasa warsa 80-an hingga awal 90-an. Mereka langsing, itu pasti. Akan tetapi, mereka tak ceking. Inilah nan menggelisahkan banyak pakar kesehatan. Peragawati saat ini dianggap jauh lebih kurus dibandingkan dengan para supermodel era Cindy Crawford dkk.

Belum lama ini, bahkan diadakan kampanye anti anoreksia nan memang diderita oleh banyak model dewasa ini. Pada kampanye tersebut, model ceking berpasangan dengan model dengan tubuh nan normal. Ada beberapa foto nan dirilis dan semuanya dalam keadaan telanjang. Maksud atau pesan nan ingin disampaikan ialah menunjukkan dengan jelas disparitas bentuk tubuh di antara keduanya. Sekaligus mengedukasi bahwa terlalu kurus juga berbahaya bagi kesehatan.



Kriteria Wanita Sexy

Jika pertanyaan ini diajukan pada kaum pria, bukan berarti kita akan mendapatkan jawaban nan seragam. Masing-masing orang memiliki baku sendiri dalam menentukan apakah seseorang tergolong wanita sexy atau bukan.

Jika diuraikan lebih jauh, ada beberapa faktor nan dijadikan penilaian, yaitu:



Kecantikan

Kecantikan fisik sering ditempatkan di urutan atas dalam menilai seseorang, terutama perempuan nan termasuk kriteria wanita sexy. Perempuan dengan paras cantik sering dianggap mewakili sosok nan seksi. Memang tak semua laki-laki sepakat bahwa wanita sexy ialah wanita cantik, tapi lebih sering mengacu pada salah satu anggota tubuhnya.

Pada 2011 nan lalu, Jennifer Aniston ditasbihkan sebagai wanita terseksi di global oleh sebuah majalah terkenal. Jennifer dianggap seksi tidak hanya sebab cantik, tapi sebab memiliki selera humor nan tinggi. Di lain pihak, Angelina Jolie sering dianggap seksi sebab bentuk bibirnya. Untuk golongan pria, Ryan Gosling dianggap seksi sebab sinar matanya nan memukau.



Bentuk Tubuh

Bentuk tubuh tentu dijadikan acuan buat menentukan keseksian seorang wanita. Seperti nan sudah disinggung sebelumnya, para model nan saat ini berlomba tampil ceking itu mewakili kata "wanita sexy" bagi segelintir orang.

Di lain pihak, Kate Winslet nan tubuhnya berisi atau montok, juga dianggap sebagai simbol wanita sexy. Ketika hampir selesai shooting "Titanic" lebih satu dasa warsa silam, Leonardo DiCaprio nan menjadi versus mainnya sempat berpesan. Pesannya ialah supaya Kate tak mengubah bentuk tubuhnya menjadi ceking seperti kebanyakan seniman lainnya. Leonardo menganggap tubuh Kate memenuhi syarat sebagai wanita sexy sekaligus sehat.

Jennifer Lopez tentu dikenal awam sebagai penyanyi sekaligus bintang film nan cukup terkenal. Jika ditanya apakah Jennifer termasuk golongan wanita sexy, niscaya banyak nan mengangguk setuju. Tubuh Jennifer nan berlekuk dianggap membuatnya kian seksi. Jika dia bertubuh ceking, belum tentu akan dinilai sama.



Pakaian

Banyak perempuan nan tak sungkan menampilkan gambaran sebagai wanita sexy dari baju nan dikenakannya. Mereka tak peduli meski perempuan lain terpaksa membuang muka sebab turut merasa malu melihat ada nan memamerkan tubuhnya dengan baju super seksi.

Zaman memang semakin modern. Akan tetapi, masih banyak juga orang-orang nan tetap berpegangan pada nilai-nilai kepatutan. Tidak nyaman rasanya melihat perempuan cantik melenggang di keramaian dengan santainya dengan baju nan terbuka. Tampil dengan baju seksi di loka nan kurang tepat hanya akan menjatuhkan harga diri seorang perempuan.

Maksud hati ingin disebut wanita sexy, apa daya nan didapat malah sebaliknya. Dapat jadi cibiran, sindiran, bahkan hinaan sebab tak semua orang berpendapat baju nan "kekurangan bahan" itu sangat keren atau menghasilkan aura seksi seperti nan diinginkan.

Untuk momen-momen eksklusif nan istimewa, mungkin tak masalah jika berpakaian seksi. Misalnya saja pada pesta pribadi. Bahkan, mungkin menjadi keharusan jika Anda ialah bintang sekelas Rihanna dan harus menghadiri acara Grammy Award.



Lain-Lain

Jika ditanya apa kriteria wanita sexy, banyak jawaban mengejutkan nan dapat kita dengar. Tidak sedikit nan berkata bahwa otak nan cerdas membuat seorang wanita terlihat sangat seksi. Kepintaran nan tercermin dari sikap dan kata-kata malah berhasil menampilkan keseksian seseorang.

Ada juga nan mengatakan bahwa wanita nan punya selera humor nan baik ialah wanita sexy. Wanita tipe ini ialah wanita nan mampu menertawakan dirinya sendiri. Bagi banyak orang, ini justru menarik. Ada juga nan menilai hati nan baik akan membuat seseorang tampil seksi. Ini memang agak sulit dinilai sebab tak ada patokan atau baku "hati nan baik".

Dari pihak wanita sendiri kadang justru merasa sebagai wanita sexy buat alasan nan terdengar "lucu". Berapa banyak wanita nan merasa seksi jika sudah mengenakan sepatu berhak lancip atau stiletto? Mereka tak peduli meski harus menderita nyeri punggung nan parah hanya sebab memakai stiletto selama bertahun-tahun.



Perlukah Keseksian Diumbar?

Satu hal nan perlu diingat ialah bahwa daya tarik fisik tak akan berlangsung selamanya. Ada masanya kita menjadi tua, berkeriput, dan tak cantik lagi secara fisik. Ada masanya juga bentuk badan jadi tidak menentu, entah sebab pengaruh kehamilan atau usia. Segala nan sifatnya fisik niscaya akan habis masanya dan akhirnya luntur atau bahkan hilang. Namun, segala nan berasal dari dalam hati tak akan dapat hilang sebab faktor usia.

Setiap orang punya kebebasan buat memilih apakah akan mengumbar keseksian nan bersifat fisik atau tidak. Beberapa waktu nan lalu, bahkan seorang ibu nan mencitrakan diri sebagai perempuan santun pun tidak kuasa menolak godaan buat tampil seksi. Mengenakan busana nan mempertontonkan sebagian besar anggota tubuhnya, si ibu malah berfoto dengan beberapa anak muda. Foto-foto nan kemudian di- upload di internet dan menimbulkan kegegeran tersendiri.

Si ibu nan sudah mendapat gelar kehormatan dari salah satu keraton di tanah air itu pun harus menyembunyikan diri dari kejaran media. Satu pelajaran nan bisa dipetik ialah bagaimana para wanita mampu menempatkan diri agar dapat tetap seksi tanpa mengorbankan harga dirinya.