Manfaat Jangka Sorong

Manfaat Jangka Sorong

Jangka sorong sudah menjadi barang nan tak asing lagi bagi Anda nan memang suka sekali dengan aktivitas ukur-mengukur. Keberadaannya sebagai alat ukur sudah lama dikenal dan digunakan banyak orang. Tata cara penggunaannya juga sudah dikenal lama dan dikenalkan di sekolah menengah.

Jangka sorong biasanya digunakan buat mengukur luas tanah, massa badan tanah. Jangka ini juga biasa digunakan buat mengukur selang waktu antara matahari terbit hingga matahari tenggelam.

Sebagaimana diketahui bahwa definisi pengukuran ialah proses membandingkan suatu besaran nan diukur dengan besaran eksklusif nan sudah diketahui atau ditetapkan sebagai bahan acuan. Sementara, jangka sorong ialah salah satu alat buat mencapai itu semua. Sebelum membahas lebih jauh, tak ada salahnya jika kita mengenal terlebih dahulu macam-macam alat pengukur.

Di global ini, buat keperluan mengukur, banyak sekali alat nan digunakan selain jangka ini. Kita mengenal alat pengukur nan bernama penggaris atau sebagian orang menyebutnya mistar nan sudah lama sekali kita kenal dan paling sering digunakan. Secara umum, penggaris atau mistar ini mempunyai skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Selain itu, mistar juga memiliki ketelitian pengukuran 0,5 mm.

Dalam penggunaannya sebagai alat pengukur selain jangka ini, penggunaan mistar haruslah diperhatikan saat melakukan pengukuran. Saat mengukur, arah pandangan Anda disarankan tepat berada pada sasaran nan diukur. Dengan kata lain, arah pandangan wajib pada posisi tegak lurus dengan skala pada mistar dan wajib tegak lurus dengan benda nan sedang Anda ukur. Jika itu tak dilakukan, sering terjadi salah pengukuran atau kesalahan paralaks.



Pengertian Jangka Sorong

Kita juga mengenal alat pengukur selain jangka ini nan bernama rollmeter. Rollmeter merupakan alat ukur panjang nan biasanya dapat digulung dengan kisaran panjang 25 - 50 meter dan biasa digunakan oleh mereka nan bekerja sebagai tukang bangunan atau mereka nan bertugas melakukan pelebaran jalan.

Ada juga alat ukur lainnya nan dikenal dengan mikrometer sekrup . Alat ini biasanya digunakan buat mengukur ketebalan pada benda-benda nan sangat tipis atau mengukur diameter benda-benda nan memiliki taraf kebulatan kecil, misalnya mengukur tebalnya kertas serta mengukur diameter kawat. Pada artikel ini, alat ukur nan akan dibahas ialah alat ukur bernama jangka sorong.

Membicarakan alat pengukur nan satu ini, tampaknya kita akan berangkat dari definisinya sendiri. Jangka ini merupakan alat ukur nan status ketelitiannya mampu mencapai seperseratus milimeter. Jangka ini sendiri terdiri atas dua bagian, yaitu bagian diam dan bagian bergerak. Sebagaimana alat pengukur lainnya, akurasi hasil pengukuran juga sangat bergantung pada ketelitian nan dimiliki oleh si pengukur itu sendiri.

Jangka sorong versi baru mempermudah pandangan dengan menghadirkan display digital pada hasil pengukuran. Sementara, pada jangka nan berversi analog, taraf ketelitian umumnya ialah 0.05 mm buat jenis jangka nan berada di bawah 30 cm dan ketelitian 0.01 mm buat jangka nan berada di atas 30 cm.

Ada pun terkait masalah skala nan dimiliki, skala utamanya mempunyai skala dalam bentuk cm dan mm. Sementara itu, terkait dengan skala noniusnya sendiri, panjangnya 9 mm nan kemudian dibagi menjadi 10 skala. Dengan kata lain, terjadi disparitas satu skala nonius dengan satu skala pada skala utama, yakni 0,1 mm atau 0,01 cm.

Maka, dapat dikatakan bahwa skala terkecil pada jangka ini tak lain ialah 0,1 mm atau 0,01 cm. Keberadaan jangka ini sangat bermanfaat sekali sebab memang selalu tepat dalam melakukan pengukuran diameter luar, diameter dalam, kedalaman tabung, serta mengukur panjang benda hingga nilai 10 cm.

Selanjutnya, perlu diketahui bahwa keberadaan jangka ini juga memiliki atau terdiri atas dua bagian, yaitu rahang tetap dan rahang geser. Inilah nan menentukan jenis skala pada jangka ini. Skala panjang nan ada pada rahang tetap ialah skala primer pada jangka ini. Sementara, skala pendek nan ada pada rahang geser merupakan skala nonius atau vernier jangka sorong.

Nah, mengenai nama skala nonius atau vernier , nan berkaitan ialah nama penemu jangka sorong nan sudah lama kita pakai ini. Siapakah penemunya?



Penemu Jangka Sorong

Kadang, kita memakai sebuah alat atau benda nan membawa manfaat. Tetapi, kita kurang mengetahui siapa orang nan telah bekerja keras menciptakannya. Terkait dengan alat pengukur selain mistar ini, dalam beberapa literatur nan berserakan disepakati bahwa orang nan kali pertama menemukan alat pengukur ini tidak lain ialah sosok nan bernama Pierre Vernier, seorang pakar teknik berkebangsaan Prancis. "Vernier" sendiri dijadikan nama skala dalam pengukuran jangka sorong tersebut.

Penemu nan bernama lengkap Pierre Vernier ini lahir pada 19 Agustus 1580 di Ornans, Franche-Comté, Spanyol Habsburg nan kini menjadi negara Prancis. Ia meninggal pada 14 September 1637 di lokasi nan sama dengan loka kelahirannya. Vernier sang penemu jangka sorong ini tidak lain ialah pakar matematika Prancis dan penemu instrumen.

Penemu jangka nan satu ini juga merupakan penemu dan eponim dari skala vernier . Skala vernier biasa dipakai dalam perangkat pengukuran pada jangka sorong.



Manfaat Jangka Sorong

Ada banyak kegunaan nan didapat dari jangka nan satu ini. Salah satu kegunaan alat pengukur ini ialah biasanya digunakan buat melakukan pengukuran suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit. Selain itu, jangka ini juga biasa digunakan buat melakukan pengukuran sisi dalam suatu benda nan biasanya memiliki lubang semisal tabung, tentunya dengan cara mengulurkannya.

Jangka ini juga dapat digunakan buat mengukur kedalaman pada sebuah celah atau lubang sebuah benda dengan teknik melakukan penusukan bagian ukur pada jangka ini. Ada pun penggunaan jangka ini dalam mengukur berbagai jenis benda tidak lain ialah sebagai berikut.

  1. Pertama, buat mengukur diameter luar benda. Pada kasus ini, cara mengukur diameternya ialah dengan cara melakukan pemutaran ke arah kiri. Bukalah rahang jangka lalu masukkan benda-benda pada bagian bawah jangka . Selanjutnya, rahang bawah tersebut digeser tepat pada benda nan diukur. Selanjutnya, kunci dengan memutar alat pengunci nan berada di sebelah kanan.

  2. Kedua, cara dalam mengukur diameter dalam benda ialah dengan cara melakukan pemutaran pengunci ke arah sebelah kiri. Selanjutnya, masukanlah rahang atas ke arah bagian dalam benda nan akan diukur. Kemudian, geser rahang tepat pada benda tersebut lalu lakukan kembali penguncian dengan cara memutarnya ke kanan.

  3. Ketiga, cara menggunakan jangka ini jika hendak mengukur kedalaman sebuah benda. Caranya ialah dengan membuka pengunci ke arah kiri. Kemudian, buka rahang jangka sehingga bagian ujungnya nan lancip dapat menyentuh bagian dasar tabung. Selanjutnya, kembali putar pengunci ke bagian kanan.

Nah, demikianlah bahasan mengenai salah satu alat pengukur selain mistar ini. Anda dengan mudah bisa memahaminya bukan? Jangka ini memang memiliki banyak kegunaan dan tak sulit digunakan.

Mengukur dengan jangka sorong sebenarnya cukup mudah. Jika pada awalnya Anda merasa kesulitan, lama-kelamaan Anda akan merasakan kemudahannya. Silakan mencoba menggunakan jangka ini dan selamat mengukur.