Permintaan Ekspor Kerajinan Tangan

Permintaan Ekspor Kerajinan Tangan

Setiap daerah mempunyai produk unggulan eksklusif dalam kegiatan ekonominya. Baik dari hasil sumber alam, budaya maupun makanan khas. Kekhasan dalam keberagaman produk bisnis ini tentu saja memberi peluang nan menguntungkan. Begitu juga dengan kerajinan tangan daerah , merupakan potensi nan masih bisa digali dan ditingkatkan, terutama buat memenuhi permintaan ekspor nan sangat tinggi.



Kerajinan Tangan

Pekerjaan membuat kerajinan tangan memang sangat cocok dengan wanita, selain tak membutuhkan tenaga ekstra bisa dilakukan di rumah sebagai pekerjaan sampingan, disela-sela mengurus anak dan keluarga.

Banyak sekali jenis kerajinan tangan nan dihasilkan masyarakat Indonesia. Setiap daerah mempunyai karakteristik khas nan menonjolkan keudayaan daerahnya masing-masing. Berikut ini ialah beberapa contoh kerajianan tangan nan sering dibuat oleh masyarakat Indonesia.



1. Kerajinan Tas dari Sampah Keluarga

Banyak jenis-jenis kerajinan tangan nan dihasilkan dari tangan kreatif wanita. Salah satunya berupa barang fungsional nan berbahan dasar dari bungkus barang nan tak terpakai. Saat ini, banyak tersedia tas tangan wanita, tas belanja, tas mukena, sampai tas santai wanita nan terbuat dari sampah plastik.

Tas-tas fungsional nan terlihat apik dan menarik dibuat dari bungkus deterjen kemasan satu kilo nan digunting dan dicuci bersih. Bahan kemudian dijahit sinkron pola tas nan diinginkan dan diberi kain buat lapisan dalam. Untuk mempermanis penampilan bisa ditambah aksesoris pendukung berupa pita, kembang atau kancing. Kerajinan tangan ini banyak menarik peminat pembeli dari dalam dan luar negeri.



2. Rangkaian Bunga dari Kulit Jagung

Banyak jenis-jenis kerajinan kembang nan diperjualbelikan. Salah satunya, rangkaian kembang nan terbuat dari kulit jagung atau Anda kenal klobot jagung. Cara mengubah kulit jagung menjadi kembang yang cantik dan mampu menjadikan peluang usaha bisa dipelajari.

Langkah pertama ialah menggunting kulit jagung nan sudah kering agar lebih rapi. Mencuci dan mewarnai dengan cara merebus dengan wantek atau pewarna kain sinkron keinginan Anda.

Setelah rona cukup merata, keringkan dan bentuk menjadi kelopak kembang nan akan Anda rangkai. Misalnya, rona kuning dengan bentuk kelopak kembang memanjang buat rangkaian kembang matahari. Rona merah dengan guntingan agak bulat atau lonjong buat mawar.

Rangkaikan kelopak tadi dengan benang sari nan terbuat dari gulungan kulit jagung. Selanjutnya rangkailah agar berbentuk kembang utuh. Kerajinan kembang ini bisa Anda jual lengkap dengan daun, tangkai, dan pot. Dapat juga Anda jual terpisah hanya bunganya saja nan dapat dimanfaatkan menjadi bros atau aksesories lainnya.



3. Merangkai Manik-Manik Menjadi Perhiasan

Merangkai manik-manik menjadi perhiasan membutuhkan kejelian, kreativitas, serta kesabaran nan tinggi. Menyelesaikan pekerjaan seni merangkai manik-manik juga harus penuh penemuan agar mampu menghasilkan perhiasan nan benar-benar baru.

Perhiasan manik-manik ini jika ditekuni dengan keseriusan mampu memberikan peluang usaha nan menjanjikan. Banyak wanita dan remaja menyukai perhiasan dari manik-manik. Peluang bisnis ini terbuka lebar apabila Anda mampu menangkap dari sisi nan berbeda. Artinya ialah mampu menghasilkan perhiasan manik-manik nan berbeda dari apa nan sudah dibuat oleh orang lain.

Wanita mana nan tak suka perhiasan atau aksesoris nan terbuat dari manik-manik, seperti kalung, gelang, bros, dan sebagainya. Dasar itulah nan digunakan sebagian orang buat menerjuni bisnis nan satu ini. Maka, tidak perlu heran bila produk-produk ini mudah kita temui di beberapa loka perbelanjaan.

Rahasia berhasil dalam bisnis ini ialah selalu mengikuti tren nan ada. Semakin bagus model dan bahan nan kita pakai, maka semakin besar pula peluang terjualnya.

Kekhasan dan etnik ialah salah satu karakteristik perhiasan manik-manik nan direspon positif pasar dalam dan luar negeri. Jika mampu menjadi berbeda dengan pengrajin lainnya, kesempatan maju dan berkembang akan diperoleh hasil nan lebih.



4. Kerajinan Tangan dari Koran Bekas

Setiap rumah niscaya memiliki koran atau kertas bekas nan sudah tak dipakai lagi. Nah, barang inilah nan dapat kita manfaatkan buat mendapatkan penghasilan tambahan. Dengan bermodalkan kreativitas, Anda bisa mengubah kertas atau koran bekas tersebut menjadi produk-produk karya seni nan menarik.

Keuntungan dari bisnis rumahan ini, selain dapat dimulai dengan kapital nan kecil, alat-alat pembuatannya pun mudah kita temui di sekitar kita. Soal pengerjaannya, siapa pun dapat melakukan asalkan ada kemauan.



5. Kerajinan Tangan dari Kain Flanel

Jenis produk kerajinan tangan nan banyak digandrungi orang ialah produk dari kain flanel. Kain flanel dapat dibuat dengan berbagai aneka ciptaan menarik, seperti: boneka mungil, gantungan kunci, dompet, wadah ponsel, dan sebagainya.

Produk-produk ini biasanya banyak dicari konsumen buat keperluan souvenir pernikahan, cinderamata, hadiah, atau koleksi sendiri. Hal nan terpenting dalam memulai bisnis kerajinan ini ialah kepandaian kita dalam mendesain model dan menjahit.



6. Kerajinan Tangan dari Sedotan

Bahan lain nan dapat Anda jadikan sebagai produk kerajinan tangan ialah sedotan. Ya, jenis kerajinan ini hanya membutuhkan sedotan saja sebagai bahan utamanya.

Kita dapat membuatnya dengan berbagai macam ciptaan bunga-bungaan nan cantik dan indah. Untuk memperoleh bahannya, kita tidak perlu pusing-pusing mencarinya sebab hampir di setiap toko menjual sedotan.

Mudah bukan, buat menyalurkan hobi Anda menjadi sebuah peluang usaha bagi Anda. Tidak hanya buat pasar di Indonesia saja, hasil kerajinan tangan tersebut bisa dipasarkan juga di negara lain. Dengan begitu, hasil karya Anda bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia dan mancanegara.



Permintaan Ekspor Kerajinan Tangan

Menurut data World Trade Organization, masih banyak peluang ekspor nan belum mampu dipenuhi berbagai negara. Dari total nilai ekspor global sebesar 6.155 trilyun dolar AS pada tahun 2001, Indonesia baru memberikan nilai ekspor sebesar 56,3 miliar dolar AS.

Begitu juga seperti terlihat dari data Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), ekspor non migas Indonedia pada tahun 2004 hanya sebesar 48 milyar dolar AS dibandingkan total nilai perdagangan global nan mencapai 9,25 trilyun dolar AS.

Untuk kinerja pasar kerajinan global pada tahun 2003, menurut data BPEN, pertumbuhannya mencapai 14,74 persen dengan nilai ekspor mencapai 45,7 milyar dolar AS. Sedangkan nilai ekspor kerajinan Indonesia 433 juta dolar. Angka ini sempat naik sedikit pada tahun 2005 menjadi 465,1 juta dolar AS.

Sedangkan buat jenis kerajinan nan diekspor Indonesia itu meliputi kerajinan kayu dan rotan sebesar 43,69 persen, aneka kerajinan sebesar 29,42 persen, kerajinan logam 20 persen, batu dan keramik sebesar 3,76 persen, dan kerajinan tekstil hampir 3 persen.

Nilai ekspor kerajinan Indonesia ini terbilang masih sangat kecil, bahkan kurang dari 1 persen dibandingkan permintaan kerajinan dunia. Bahkan dibandingkan sejumlah negara tetangga maupun negara berkembang lainnya, Indonesia juga tercatat masih jauh tertinggal. Kondisi ini seakan kontradiktif bila melihat potensi Indonesia terhadap produk-produk kerajinan tangan daerah nan sangat besar.

Begitu juga buat negara-negara target ekspor, masih membutuhkan produk kerajinan dalam jumlah sangat besar, terutama dari Amerika serikat, Jepang, Singapura, Jerman, Italia, Inggris, Perancis, Belanda, dan Australia. Negara-negara itu pula nan selama ini menjadi negara target ekspor primer buat produk kerajinan asal Indonesia.

Untuk mengisi dan memanfaatkan besarnya peluang ekspor tersebut, setiap daerah bisa mengembangkan kerajinan tangan dari daerah nan khas dan sinkron dengan potensi nan ada. Kerajinan tangan bukan bisnis nan terkendala oleh bahan baku.

Apapun bahan bakunya, bisa dibuat berbagai macam dan corak kerajinan tangan nan tertentu asal ditangani secara kreatif. Oleh sebab itu, ekskavasi terhadap potensi nan ada dan pengembangan ciptaan merupakan masalah primer nan harus mendapatkan perhatian.

Seperti kerajinan tangan nan terbuat atau dilapisi daun lamtung khas Papua, sangat menarik dan banyak digemari pasar ekspor. Begitu juga kerajinan anyaman bambu khas Tasikmalaya nan tertentu telah mampu mendapat perhatian besar dari luar negeri.

Kerajinan dari bahan kertas daur ulang nan dilapisi batik protesis Jogja juga tidak kalah menariknya dan banyak mendapatkan order terutama dari Jepang dan Spanyol.

Hampir semua daerah di Indonesia memiliki potensi nan besar dalam bidang kerajinan tangan. Karena itu, pengembangan kerajinan tangan dari daerah masih memiliki prospek besar buat memenuhi kebutuhan ekspor nan tinggi. Tentu saja ini memerlukan dukungan dari pemerintah buat terus menggenjot dan menggiatkan usaha pada skala kecil dan menengah (UKM).

Untuk itu, jangan takut buat mencoba dan menghasilkan kerajinan tangan daerah. Dengan usaha dan doa, tentu saja apa nan Anda inginkan akan tercapai. Semoga uraian tersebut bermanfaat. Selamat mencoba.