Website Majalah Parenting Indonesia
Majalah Parenting terbit pertama kali di Amerika Perkumpulan pada 1987 oleh Time.Inc. Majalah ini berisikan berbagai informasi buat keluarga muda nan memiliki balita hingga anak usia sekolah.
Majalah ini dengan cepat menjadi surat keterangan bagi para orangtua di Amerika sebab rubrik-rubriknya nan menarik, enak dibaca, dan informatif dalam membahas tentang tumbuh bunga anak.
Beberapa dokter dan konsultan terkenal menjadi kontributor majalah ini. Sebut saja Dr. William Sears, dokter spesialis anak dan penulis buku-buku kesehatan nan laris manis di pasaran.
Kepopuleran Majalah Parenting
Pembaca majalah Parenting Amerika ini mencapai 11 juta pembaca, lho. Suatu jumlah nan fantastis bagi sebuah majalah. Prestasi nan luar biasa ini diganjar penghargaan paling tinggi di industri penerbitan, yaitu penghargaan National Magazine Award pada 2003. Majalah ini memenangkan kategori majalah terbaik di seluruh Amerika Serikat.
Kepopuleran Majalah Parenting ini menarik minat para investor seluruh global buat menerbitkannyadi negara mereka masing-masing. Indonesia termasuk dalam jajaran penerbit majalah ini.
Majalah Parenting Indonesia pun terbit buat memenuhi kebutuhan para ibu dan ayah buat menambah pengetahuan mereka tentang global anak. Majalah Parenting Indonesia ternyata memiliki banyak penggemar di nusantara.
Tirasnya semakin meningkat dan isinya pun makin variatif mulai dari kehamilan, kesehatan, tumbuh bunga hingga produk terbaru buat keluarga muda.
Majalah Parenting Indonesia – Informasi Untuk para Ibu
Tidak hanya membahas tumbuh bunga anak usia 0-12 tahun. Majalah Parenting juga memiliki banyak rubrik menarik buat para ibu. Mama dapat mendapatkan artikel dan kiat-kiat menarik seputar global wanita dan keluarga.
Walaupun banyak majalah dan tabloid nan memiliki segmen pembaca sama dan terbit lebih dahulu daripada majalah ini, mereka tak gentar. Sebut saja Majalah Ayah Bunda nan merupakan majalah parenting tertua di Indonesia. Ada majalah Parents Guide, Tabloid Nakita, Tabloid Mom and Kiddies, Majalah Ummi dan beberapa majalah parenting lainnya.
Majalah Parenting Indonesia berusaha berinovasi dengan banyak hal agar mampu merebut hati para ayah dan ibu. Salah satunya redaksi Parenting Indonesia menerbitkan buku-buku parenting, seperti buku berjudul Masa Tumbuh Kembang 0-12 tahun dengan sampul dan kemasan nan menarik dan full colour.
Website Majalah Parenting Indonesia
Tak hanya itu, redaksi juga membuat sebuah website resmi Majalah Parenting Indonesia di www.parenting.co.id nan isinya tidak kalah informatif dibanding edisi cetaknya.
Untuk berinteraksi dengan pembacanya, tersedia milis dan lembaga pembaca Parenting Indonesia. Di milis dan lembaga ini, diasuh oleh redaksi dan moderator pakar seperti dokter anak, dokter kandungan, pakar gizi dan psikolog anak.
Para orangtua bisa berdiskusi dan bertanya tentang masalah nan mereka hadapi berkaitan dengan tumbuh bunga anak. Masalah ini akan didiskusikan dengan para anggota milis lain nan memiliki pengalaman serupa. Ditambah dengan jawaban para pakar tadi. Wow, Menarik sekali. Para ibu dan ayah bertambah lagi ilmunya setiap hari.
Salah Satu Intisari Bahasan Parenting di Majalah Umi
Majalah Ummi ialah salah satu majalah parenting nan tersebar di Indonesia dan mudah didapatkan. Pada edisi Ummi Bahagia Seri 4 bulan Oktober-Desember 2012, ialah satu kupasan nan paling menarik nan berhubungan dengan anak ihwal atasi gangguan kesehatan si kecil.
Sudah jamak diketahui, bahwa aktivitas sekolah nan padat dan hubungan dengan majemuk jenis orang di sekolah membuat si kecil rentan terserang penyakit. Gangguan tersebut bila tak diwaspadai sejak dini dapat menggangu proses belajar anak. Berikut ini beberapa penyakit nan mesti diwaspadai:
1. Nyeri Pertumbuhan
Ada beberapa nyeri nan kerap mengidap pada anak-anak nan memiliki majemuk aktivitas. Yaitu, rasa nyeri nan terjadi pada kaki, otot paha, betis, telapak kaki ataupun sendiri kaki. Umumnya, rasa nyeri seperti ini muncul dirasakan pada sore atau malam hari saat tidur hingga membuat terbangun.
Rasa nyeri tersebut datang dan pergi. Untuk menghilangkannya, umumnya anak-anak merasa nyaman setelah dipijat di bagian terasa nyeri. Anak-anak nan mengalami nyeri pada pertumbuhan terjadi pada anak usia 2-12.
Jika rasa nyeri nan dialami anak terus menerus atau menetap sepanjang hari, bahkan bangun tidur pun masih terasa, hendaklah mengkonsultasikannya ke dokter. Demikian halnya juga, jika rasa nyeri dialami lantaran jatuh hingga menimbulkan bengkak dan kemerah-merahan pada sendi, membuat suhu badan menjadi panas, hilangnya nafsu makan, lemas dan rasa lelah, hendaklah juga berkonsultasi ke dokter.
2. Karies Gigi
Karies gigi ialah salah satu penyakit nan kerap dialami oleh anak-anak nan masih berusia sekolah. Karies gigi ialah salah satu penyakit infeksi nan dikenal bisa merusak struktur gigi pada manusia, khususnya anak-anak. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tak diobati dengan baik-baik, penyakit ini bisa menyebabkan gigi cepat tanggal, nyeri dan infeksi.
Gejala karies gigi tampak ketika ada jaringan keras gigi nan berwarna cokelat tau hitam sehingga membuat gigi berlubang. Bila terkena makanan atau minum nan panas maupun dingin, akan terasa ngilu. Jika dibiarkan begitu saja dapat sampai ke kamar pulpa nan menyebabkan rasa sakit nan berdenyut.
Bila sudah terkena karies gigi segeralah mengunjungi dokter gigi. Namun buat mengantisipasinya dengan rajin membersihkan gigi dengan sahih dan teratur. Plus, jangan juga terlalu banyak memakan nan manis-manis seperti permen. Maka dari itu, sebagai orang tua hendaknya tak terlalu sering mengizinkan anak Anda makan permen.
3. Penyakit Mata
Di antara penyakit nan kerap menjadi perhatian orang tua ialah pada penyakit mata anak-anaknya. Meski ada penyakit mata nan lebih disebabkan pada keturunan. Namun kini, ada penyakit mata disebabkan oleh faktor lain, yaitu perkembangan teknologi. Mata nan dipakai terus menerus buat bekerja akan dapat merusak proses penyempurnaan pengembangan mata. Apalagi saat ini, di sebagian sekolah siswa dianjurkan mengerjakan tugasnya dengan ketikan komputer.
Bahkan tidak sedikit orang tua nan memberikan fasilitas permaian bagi anak-anaknya nan masih berumur 4-12 bermain game di internet. Ini sangat rentan memberikan akibat penyakit pada mata anak.
Untuk mendeteksi anak, apakah sudah terjangkit penyakit mata atau tidak, lihatlah dari kemampuannya melihat benda atau tulisan nan jauh, sering menyipitkan matanya buat melihat jelas benda nan ada di depannya, suka menggosok-gosok matanya, suka membaca dengan jeda terlalu dekat dan mata sering berair-air.
Jika sudah mengalami sebagian atau seluruh gejala penyakit mata, hendaklah orang tua membawa anaknya buat periksa mata. Namun bila belum melihat gejala nan disebutkan di atas, maka berusahalah buat mengistirahatkan mata anak Anda dengan cukup. Jangan pernah porsis mata anak buat membaca, menonton dan bermain games di monitor terlalu lama.
Selain itu, berikan konsumsi nutrisi nan tepat buat kesehatan mata, seperti vitamin A, C, B2, E, dan DHA. Selain itu, diperlukan tiga zat gizi yaitu lutein, zeaxanthin dan astaxanthin, nan bisa melindungi sel mata dampak gambaran sinar ultraviolet. Contoh makanan nan baik buat mata di antaranya sayuran hijau, buah berwarna kuning, oranye dan merah, susu dan ikan.
4. Kanker Kulit
Banyak orang tua nan tak tahu, bahwa aktivitas anak-anak di luar ruang di siang hari bisa membuat kulit anak-anak menjadi rentan terbakar radiasi ultraviolet dari panasnya sinar matahari. Ciri-ciri anak terkena kanker kulit ialah kulit kemerahan nan menyakitkan dan mengelupas disertai rasa gatal.
Maka nan bisa dilakukan ialah dengan mengoleskan tabir surya nan mengandung minimal SPF 15 di seluruh paras dan tubuh anak sebelum melakukan aktivitas. Saat beraktivitas di loka nan terpapar langsung dengan matahari, pakaikan anak baju dari bahan katun nan ringan dan menutupi kaki serta tangan, topi bertepi lebar, dan kacamata hitam nan memberikan konservasi terhadap UVA dan UVB.
Tak hanya itu, Anda juga mesti menyiapkan selalu air minum saat beraktivitas dan usahakan ajak anak buat tak bermaian di antara pukul 10.00 hingga 16.00. Karena saat jam-jam seperti itu cahaya matahari sedang berada di puncaknya.
Dan waspadailah anak bermain dan menghabiskan waktunya di air atau dekat air, biasanya meningkatkan resiko terbakar sinar matahari oleh sebab adanya refleksi air.
Inilah artikel sederhana ihwal majalah parenting Indonesia beserta contohnya nan penulis intisarikan dari majalah Ummi. Semoga bermanfaat.