Suksesi Tumbuhan - Ciri dari Suksesi"

Suksesi Tumbuhan - Ciri dari Suksesi"

Suksesi tumbuhan merupakan proses penggantian suatu komunitas tumbuhan oleh jenis tumbuhan nan lain. Hal tersebut pada umumnya terjadi pada termin integrasi nan sangat lambat. Dimana loka tumbuh nan mula-mula sangat keras, sehingga hanya tumbuhan eksklusif atau tumbuhan pioner nan bisa tumbuh pada lingkungan tersebut. Namun, lambat laun loka tersebut bisa pula ditumbuhi oleh tanaman jenis baru.

Suksesi tumbuhan bisa pula terjadi dalam proses nan sangat cepat. Proses tersebut bisa terjadi bilamana komunitas tumbuhan nan ada dirusak suatu faktor seperti banjir, barah atau agresi epidemi serangga sehingga akan cepat terganti oleh jenis tumbuhan nan baru.

Peristiwa ini biasanya terjadi dengan bersifat kontinyu dan merupakan suatu rentetan peristiwa nan saling berkaitan dalam perkembangan suatu komunitas nan mengarah pada keadaan nan mantap dan permanen atau biasa disebut klimaks. Para pakar memiliki banyak pendapat nan berbeda mengenai suksesi tumbuhan. Namun, pada dasarnya peristiwa tersebut memiliki dua tipe, yaitu suksesi utama maupun suksesi sekunder.

Perbedaan dari dua hal tersebut sebenarnya terletak pada kondisi habitat awal sebelum peristiwa tersebut terjadi. Dikatakan suksesi tumbuhan utama apabila komunitas asal tumbuhan ikut terganggu. Gangguan tersebut menyebabkan lenyapnya komunitas asal secara holistik , sehingga pada habitat asal terbentuk komunitas baru. Sedangkan suksesi sekunder terjadi bilamana suatu komunitas asal terganggu baik oleh gangguan alami maupun gangguan protesis namun tak merusak holistik dari ekosistem asal nan pernah ada.

Pada fase awal terjadinya suksesi tumbuhan, pertumbuhan komposisi dan populasi spesies nan ada berjalan dengan sangat cepat, kemudian mulai menurun pada termin perkembangan berikutnya. Laju pertumbuhan nan cepat tersebut biasanya mulai melambat atau berhenti sebab adanya faktor dari lingkungan. Dimana biasanya lingkungan kurang cocok buat dapat mendukung kelangsungan hayati dan perkembangan dari jenis tumbuhan tertentu.



Suksesi Tumbuhan - Tahapan-tahapan dalamSuksesi

Tumbuhan mempunyai tahapan dalam suksesi. Terjadinya sebuah suksesi memiliki tahap-tahap atau fase perubahan nan menuju kearah keseimbangan. Adapun urutan dari tahap-tahap suksesi tumbuhan ialah sebagai berikut:

  1. Fase Nudasi , fase ini ialah fase awal dari proses suksesi yaitu dimana baru terjadi pertumbuhan pada huma nan masih kosong atau huma nan baru saja mengalami perubahan/gangguan baik alami maupun hasil protesis manusia.
  2. Fase Migrasi , yaitu frase hadirnya biji-bijian dari tumbuhan, spora maupun cikal bakal lainya nan akan menjadi tumbuhan baru pada loka tersebut.
  3. Fase Ecesis , yaitu proses kemantapan dari biji-bijian atau spora nan tumbuh di loka terjadinya suksesi.
  4. Fase Reaksi , yaitu proses terjadinya kompetisi atau persaingan antara berbagai macam tumbuhan nan ada dan tumbuh dilingkungan tersebut, sehingga fase ini sangat berpengaruh pada keadaan habitat setempat.
  5. Fase Stabilisasi , fase dimana populasi tumbuhan nan mendiami loka tersebut telah mencapai puncak dari kondisi keseimbangan, dengan kondisi habitat lokal maupun regional.

Proses selanjutnya dari suksesi ialah sebuah rangkaian rute perjalanan dimana nantinya akan terbentuk komunitas vegetasi transisional buat menuju dalam kesetimbangan atau biasanya dinamakan Sere atau Seral . Sedangkan kondisi paling puncak dari ekuilibrium vegetasi biasanya disebut vegetasi klimaks.

Klimaks pada suksesi tumbuhan juga memiliki dua jenis dan biasanya disebut sebagai paham poliklimaks dan paham monoklimaks. Pada paham monoklimaks dikatakan atau dianggap bahwa pada suatu daerah iklim hanya akan memiliki satu macam titik puncak saja, yaitu vegetasi titik puncak iklim saja. Dalam hal ini, titik puncak dapat dikatakan sangat tergantung dan dipengaruhi oleh faktor iklim nan ada pada daerah tersebut.

Paham poliklimaks memiliki pengertian bahwa tak hanya iklim saja nan memiliki pengaruh dominan pada terjadinya suksesi tumbuhan di suatu tempat, melainkan ada faktor lain nan memiliki andil besar dalam mempengaruhi proses tersebut diantaranya suhu udara, kelembaban udara serta sinar matahari. Para penganut paham poliklimaks memiliki pendapat bahwa terjadinya titik puncak pada sebuah suksesi juga bisa disebabkan oleh edafis dan biotis.

Faktor edafis ialah faktor dimana titik puncak dipengaruhi juga oleh pengaruh kondisi tanah, seperti komposisi nan ada dalam tanah, suhu tanah, keadaan air tanah, dan kelembaban tanah loka ekosistem tersebut tumbuh. Sedangkan faktor biotis lebih mengacu pada pembentukan titik puncak nan dipengaruhi oleh tindakan manusia atau hewan.



Suksesi Tumbuhan - Ciri dari Suksesi"

Terjadinya sebuah suksesi atau pergantian tumbuhan dari tumbuhan nan lama berganti menjadi tumbuhan baru niscaya memiliki sebuah karakteristik. Adapun ciri-ciri atau ciri dari suksesi ialah sebagai berikut.

1. Keanekaragaman dari Ekologi (Ecological Diversity )

Keragaman dari jenis tumbuhan umumnya akan meningkat selama terjadinya proses suksesi tumbuhan. Suksesi biasanya didominasi oleh beberapa jenis organisme eksklusif nan memiliki kesempatan nan sangat tinggi buat tumbuh dalam habitat tersebut tanpa perlu adanya kompetisi nan efektif dengan spesies lainnya, sehingga memiliki kesempatan hayati nan lebih besar. Setiap proses suksesi memiliki disparitas waktu dalam proses pencapaian klimaksnya, tergantung seberapa besarnya ekosistem nan mengalami suksesi tersebut.

Puncak keanekaragaman jenis penyusun suatu komunitas tumbuhan nan hayati di hutan biasanya akan terjadi setelah ratusan tahun dari awal terjadinya suksesi sekunder. Setelah mencapai puncak dari tahapan suksesi maka keanekaragaman akan kembali menurun. Hal tersebut biasanya disebabkan sebab adanya proses alam ataupun sebab campur tangan manusia.

2. Produktifitas dan Struktur Ekosistem di Alam

Dalam terjadinya proses suksesi tumbuhan nan ada dalam suatu ekosistem, maka jumlah biomas akan cenderung terus meningkat searah dengan perubahan struktur tanaman pioneer nan telah tergantikan oleh adanya vegetasi nan lebih besar. Jumlah maupun keanekaragaman tanaman nan ada juga akan semakin meningkat. Produktivitas dari tanaman nan ada juga akan semakin meningkat terutama pada fase awal-awal terjadinya suksesi. Sehingga tanaman akan terus tumbuh dan berkembang dengan cepat pada lingkungan tersebut.

3. Perubahan Ciri pada Tanah

Suksesi tumbuhan pada umumnya berlangsung secara progresif atau semakin maju sepanjang waktu, maka perubahan nan ada dalam komunitas vegetasi juga akan mempengaruhi terjadinya perubahan pada habitat dan lingkungan awal sebelum terjadinya proses suksesi. Sehingga akan terjadi disparitas antara ciri tanah pada lingkungan tersebut mulai dari sebelum terjadinya suksesi hingga proses terjadinya suksesi tumbuhan tersebut. Disparitas karakter tanah tersebut bisa kita ketahui semisal pada ketebalan humus maupun kelembaban tanah.

4. Stabilitas dalam Ekosistem

Sejalan dengan adanya peningkatan formasi organisme nan ada sebagai dampak dari adanya proses suksesi nan kemudian tumbuh berkembang dan mati, telah menciptakan sebuah stabilitas nan serasi dalam lingkungan ekosistem nan ada. Dalam hal ini ada beberapa pendapat nan diperdebatkan, yaitu antara "stabilitas ekosistem" dan "stabilitas nan dinamis".

Pendapat nan pertama beralasan bahwa dengan adanya sebuah suksesi pada tumbuhan secara holistik telah menghilangkan perubahan ekologis dalam suatu sistem nan mula-mula ada atau dengan kata lain bahwa suksesi hanya memberikan sedikit peningkatan terhadap ekosistem nan ada bial dibandingkan dengan keadaan lingkungan sebelum adanya suksesi. Sedangkan alasan nan kedua ialah kecepatan dari sebuah komunitas tumbuhan akan semakin giat setelah adanya gangguan sementara dalam proses terjadinya suksesi.

5. Rentangan atau Strata Waktu

Rentangan waktu juga memiliki pengaruh nan besar terhadap terjadinya proses suksesi terutama pada kecepatan terjadinya perubahan pada taraf vegetasi transisional. Rentangan waktu nan diperlukan dalam proses tersebut mampu memberikan penaksiran terhadap indikator stabilitas pada ekosistem dan kerentanan terhadap penyebab terjadinya perubahan.

Rentangan waktu juga memberikan penaksiran terhadap indikator stabilitas pada kemampuan nan dibutuhkan oleh sebuah ekosisten dalam memperbaiki dirinya jika mengalami kerusakan. Dalam sebuah ekosistem nan cenderung besar, seperti sebuah hutan akan membutuhkan rentangan waktu nan sangat panjang buat bisa mencapai klimaks.

Demikianlah pembahasan mengenai suksesi tumbuhan nan meliputi tahapan-tahapan dalam sukesi dan ciri suksesi. Kita sebagai manusia wajib turut memelihara serta menjaga ekuilibrium ekosistem nan ada di sekitar kita. Mari selamatkan Bumi kita!