Firasat Nabi Yusuf

Firasat Nabi Yusuf

Anda semua niscaya sudah pernah mendengar kisah Nabi Yusuf bukan? Tentu saja, Nabi Yusuf ialah Nabi nan terkenal sangat tampan dan pintar. Bukan hanya pintar, Nabi Yusuf juga dikenal sangat kuat keimanan dan ketakwaannya kepada Allah. Kisah Nabi Yusuf bahkan diabadikan dalam Kitab Kudus Alquran.



Kisah Nabi Yusuf Semasa Kecil

Yusuf bin Yakub bin Ishaq bin Ibrahim ialah putra ke sebelas dari dua belas bersaudara. Ibunya bernama Rahil. Nabi Yusuf memiliki adik bernama Bunyamin. Yusuf merupakan anak nan paling disayang oleh ayahnya dibandingkan saudara-saudaranya nan lain, terutama semenjak ibunya meninggal dunia. Saat itu, Yusuf berusia 12 tahun.

Rasa sayang hiperbola terhadap Nabi Yusuf membuahkan rasa iri dan dengki di hati saudara-saudaranya nan lain. Mereka merasa ayahnya lebih memanjakan Yusuf dan sudah berlaku tak adil kepada anak-anaknya nan lain. Rasa iri hati pada Yusuf dan kejengkelan pada sikap ayahnya, membuat kesepuluh kakaknya semakin manunggal dan kompak.



Kisah Nabi Yusuf dan Saudara-saudaranya

Dalam kisah Nabi Yusuf ini, diceritakan tentang kejengkelan kesepuluh kakak Nabi Yusuf. Mereka mengadakan rendezvous misteri nan membahas tentang misi buat menuntut ayahnya agar berlaku adil pada semua anaknya. Mereka berniat mengakhiri keadaan nan membuat mereka jengkel. Salah satu di antara mereka berniat membunuh Yusuf dan menyerahkan kepada binatang-binatang buas. Semua itu sebab rasa bencinya nan berlebihan.

Namun, sebagian nan lain menentang perbuatan itu dan lebih memilih membuang Yusuf di suatu tempat, di mana menjadi loka para kafilah dan musafir berhenti. Dengan demikian, mereka berharap agar Yusuf diangkat menjadi anak atau hamba sahaya nan diperjualbelikan. Yang pasti, tujuan mereka ialah melenyapkan Yusuf dari kehidupan keluarganya dan buat memberi pelajaran kepada ayahnya.

Dalam Kisah Nabi Yusuf tersebut, diceritakan bahwa akhirnya pendapat terakhir nan dikemukakan Yahudza mendapat sambutan baik dari saudaranya nan lain. Mereka mulai menyusun planning buat mencari waktu dan kesempatan nan tepat guna melaksanakan niatnya tersebut. Mereka semua berjanji buat menutup mulut dan tak membocorkan planning jahatnya kepada siapa pun.



Kisah Nabi Yusuf - Firasat Nabi Yusuf

Dalam kisah Nabi Yusuf ini, diceritakan tentang aplikasi niat dursila kepada Yusuf oleh kesepuluh saudaranya. Sementara itu, Yusuf nan tengah terlelap dalam tidurnya tak pernah menyadari akan planning dursila saudara-saudaranya.

Dalam tidurnya, Yusuf tengah mengalami mimpi indah. Dalam mimpinya, ia seakan-akan melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan nan berada di langit turun dan sujud di depannya. Setelah bangun, Yusuf buru-buru menemui Ayahnya dan menceritakan apa nan ia lihat dan alami di dalam mimpinya.

Mendengar cerita anaknya, Yaqub nampak sangat gembira. Lalu, ia berkata pada putranya, "Wahai anakku! Mimpimu ialah mimpi nan berisi dan bukan mimpi nan kosong. Mimpimu memberikan tanda nan membenarkan firasatku pada dirimu, bahwa engkau dikaruniakan oleh Allah kemuliaan, ilmu, dan kenikmatan hayati nan mewah. Mimpimu ialah suatu warta gembira dari Allah kepadamu bahwa hari depanmu ialah hari depan nan cerah penuh kebahagiaan, kebesaran, dan kenikmatan nan berlimpah-limpah."

Namun, ayahnya berpesan kepada Yusuf agar ia berhati-hati dan tak menceritakan apa nan dialami dalam mimpinya kepada semua saudaranya. Hal itu dikarenakan para saudaranya memiliki sikap nan kurang baik dan iri terhadapnya. Bahkan, sang ayah risi jika anak-anaknya nan lain mengetahui mimpi nan dialami Yusuf, kebencian dan iri hati akan semakin timbul buat Yusuf.



Kisah Nabi Yusuf Dibuang ke Sumur

Dalam kisah Nabi Yusuf nan ini, diceritakan tentang aplikasi planning dursila saudara-saudara Yusuf. Keesokan harinya, datanglah kakak-kakak Yusuf menghadap ayahandanya, Nabi Yaqub. Mereka minta izin buat mengajak Yusuf pergi jalan-jalan keluar kota. Awalnya sang ayah agak berat hati buat mengizinkan Yusuf pergi bersama saudaranya. Namun sebab mereka tetap memaksa, akhirnya tidak ada alasan untuk Yaqub buat melarang Yusuf pergi.

Hari nan ditunggu-tunggu telah tiba. Berangkatlah putra-putra Nabi Yaqub, kecuali Benyamin. Mereka menuju ke loka nan sudah direncanakan. Sesampainya di loka tersebut, mereka segera bermain-main. Setelah itu, mereka melepaskan baju Yusuf, lalu mereka memasukkan Yusuf ke dalam sumur tua.

Mereka tak peduli lagi dengan tangis adiknya. Hati mereka sangat puas sebab sukses menyingkirkan Yusuf. Lalu, mereka melumuri pakaian Yusuf dengan darah kelinci. Kemudian, mereka pulang dengan cucuran air mata dan mengadu pada ayahnya bahwa Yusuf diterkam serigala. Mendengar cerita anak-anaknya tentang Yusuf, Nabi Yaqub sangat sedih. Namun, ia hanya dapat pasrah kepada takdir Illahi.



Kisah Nabi Yusuf Diperjualbelikan sebagai Hamba Sahaya

Dalam kisah Nabi Yusuf berikut ini, diceritakan tentang kondisi Yusuf selama di dalam sumur seorang diri. Yusuf kebingungan memikirkan cara keluar dari sumur tersebut. Ia merasa sedih dan takut sebab baru pertama kali dalam hidupnya, ia jauh dari ayahnya.

Tapi nan paling membuatnya sedih ialah kakak-kakaknya nan justru mencelakai dirinya. Dia tak dapat membayangkan betapa sedih hati ayahnya tatkala melihat saudara-saudaranya pulang tanpa dirinya.
Tiga hari kemudian, Yusuf mendengar suara-suara dari atas sumur. Suara itu semakin lama semakin keras terdengar.

Hati Yusuf sedikit lega, manakala mendengar suara tawa dan jejak langkah kaki manusia di sekitar sumur. Ternyata, mereka ialah serombongan musafir nan tengah istirahat dan mencari sumber air buat minum. Kemudian, salah satu musafir itu mengambil air di sumur. Kesempatan itu tidak disia-siakan Yusuf, dia langsung berpegangan pada tali ember nan ditarik musafir tersebut.

Musafir mengeluh sebab tarikannya terasa berat. Namun, betapa terkejutnya dia saat mengetahui sesuatu nan membuat tali menjadi berat. Mereka terpesona melihat wajah tampan Yusuf. Para musafir berunding tentang nasib Yusuf. Akhirnya, mereka memutuskan menjual Yusuf ke Mesir sebagai hamba sahaya. Melihat ketampanan dan tegapnya tubuh Yusuf, para musafir konfiden akan memperoleh harga nan cukup tinggi.



Kisah Nabi Yusuf dan Perdana Menteri Mesir

Dalam kisah Nabi Yusuf berikut ini, diceritakan tentang perjalanan Yusuf ketika berada di pasar khusus. Di sanalah manusia diperjualbelikan sebagai hamba sahaya. Seorang Perdana Menteri Mesir tertarik membeli Yusuf buat dijadikan anaknya.

Lalu, dia membawa Yusuf ke rumah dan diperkenalkannya kepada istrinya. Dia berpesan agar memperlakukan Yusuf dengan sebaik-baiknya, layaknya anak kandung. Yusuf pun mulai menyesuaikan diri dengan keadaan di keluarga barunya. Kejujuran dan kedisiplinan Yusuf menjadikan keluarga perdana menteri semakin menyayanginya.



Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha

Dalam kisah nabi yusuf ini menceritakan tentang cobaan rekaan nan menimpa Yusuf. Ketika beranjak dewasa, Yusuf terlihat semakin tampan dan memesona. Bahkan, ketampanannya membuat hati Zulaikha terpesona. Setiap kali Zulaikha selalu memerhatikan telatah Yusuf. Hingga akhirnya, Zulaikha memancing Yusuf agar mendekatinya. Namun, Yusuf tetap bersikap sopan dan santun.

Zulaikha semakin tak dapat menahan perasaannya. Dipancingnya Yusuf ke dalam kamarnya. Lalu, pintu dikunci dari dalam. Dengan nafsu nan menggelora, Zulaikha memaksa Yusuf melakukan perbuatan tak senonoh. Nabi Yusuf segera berpaling, namun Zulaikha menarik bajunya hingga robek.

Di saat bersamaan, datanglah perdana menteri. Zulaikha segera menceritakan bahwa Yusuf berusaha memperkosanya. Namun, dengan tegas Yusuf menolak tuduhan tersebut. Hingga akhirnya, saudara Zulaikha memutuskan bahwa Yusuf tak bersalah.



Kisah Nabi Yusuf Berada di Penjara

Dalam kisah Nabi Yusuf berikut, diceritakan tentang rekaan nan dilontarkan Zulaikha, akhirnya mengantarkan Yusuf ke dalam penjara. Meskipun perdana menteri tahu bahwa Yusuf tak bersalah, namun ia tak bisa menolak keinginan istrinya. Karena dengan memasukkan Yusuf ke penjara, akan mengurangi berpretensi jelek masyarakat pada Zulaikha dan menganggap Yusuflah nan bersalah.

Namun, Yusuf justru merasa senang. Baginya, penjara bukanlah loka nan buruk. Menurut Yusuf, penjara justru loka nan kondusif buat dirinya agar terhindar dari segala godaan dan tipu daya nan akan menjerumuskannya ke dalam kemaksiatan dan perbuatan mungkar. Di dalam penjara, Yusuf juga melakukan dakwah pada sesama temannya di penjara.



Kisah Nabi Yusuf Keluar dari Penjara

Dalam kisah Nabi Yusuf berikut, diceritakan tentang keluarnya Nabi Yusuf dari penjara. Dikisahkan suatu hari, seorang raja tengah gundah sebab mimpinya. Dia mengundang para pejabat istana dan juga penafsir mimpi dari pelosok negeri. Namun, tidak seorang pun sukses memecahkan rahasia mimpi sang raja.

Kemudian, berkatalah seorang pelayan raja akan kepandaian Yusuf dalam menafsirkan mimpi. Lalu, atas izin sang raja, pelayan tersebut menemui Yusuf di penjara. Nabi Yusuf sukses menafsirkan mimpi sang raja dengan baik.

Akhirnya, raja berniat menjadikan Yusuf sebagai penasihat. Diundanglah Yusuf ke istana. Namun, Yusuf ingin keluar dalam keadaan higienis dari fitnah. Raja sukses membuat Zulaikha mengakui perbuatannya dan akhirnya seluruh negeri tahu bahwa Yusuf masuk penjara sebab buat menutupi perbuatan bejat Zulaikha. Akhirnya, Nabi Yusuf diangkat sebagai wakil Raja Mesir.



Kisah Nabi Yusuf Bertemu Saudara-saudaranya

Negeri Mesir dilanda kemarau nan berkepanjangan, hingga semua orang merasa kesulitan mendapatkan bahan makanan. Hingga akhirnya, semua masyarakat berdatangan buat membeli persediaan gandum nan tersedia di gudang pemerintahan. Kesulitan juga menimpa keluarga Yusuf, terbukti dari kedatangan kesepuluh saudara menemui Yusuf.

Mereka berharap Yusuf mengizinkan membeli gandumnya, tidak lupa mereka menceritakan kondisi keluarganya nan tengah kekurangan. Mereka tak sadar bahwa pemuda di hadapan mereka ialah adik nan telah mereka celakai. Begitu sedihnya Yusuf ketika mendengar ayahnya buta sebab monoton menangis meratapi kepergiannya. Lalu, Yusuf memberi syarat pada saudara-saudaranya agar membawa Benyamin ikut bersama mereka.

Karena tak tahan mendengar penderitaan ayahnya, akhirnya Nabi Yusuf menceritakan tentang siapa dirinya sesungguhnya. Betapa terkejutlah saudara-saudaranya. Mereka merasa malu atas apa nan mereka lakukan di masa lalu. Mereka tidak hentinya memohon maaf pada Yusuf. Namun, Yusuf menyikapinya dengan bijaksana dan sudah melupakannya.

Akhirnya, Nabi Yusuf dan kesebelas saudaranya pulang ke Palestina menemui ayahnya, Ya'qub. Kebahagiaan mewarnai rendezvous ayah dan anak nan terpisah bertahun-tahun lamanya.

Demikianlah sekilas kisah Nabi Yusuf, semoga bermanfaat bagi para pembaca.