Peninggalan Kebudayaan dan Peradaban
Masih ingat dengan isu kiamat nan akan terjadi pada tahun 2012? Peradaban suku Maya dapat dikatakan menjadi penyebab dari menggelindingnya isu tersebut. Disebutkan bahwa kiamat akan terjadi pada 2012 sebab almanak suku Maya sudah tidak dijumpai lagi tahun setelah 2012. Hal tersebut menimbulkan tafsir nan menggemparkan, yakni isu kiamat dimana hari terakhir di almanak Desember suku Maya merupakan pertanda berakhirnya dunia.
Sejarah Suku Maya
Peradaban suku Maya dalam catatan sejarahnya dimulai pada masa pra-klasik, berkembang di medio atau era klasik (sekitar 6,5 abad), dan bertahan sampai masa pasca-klasik dimana ketika penjajahan dari Spanyol dilakukan sampai ke Yucatan. Peradaban ini muncul di wilayah Mesoamerika. Dapat dikatakan memiliki kebudayaan nan tinggi dengan berbagai inovasi nan spektakuler, dimulai dari bidang arsitektur, matematika sampai bidang astronomi.
Masifnya relasi-interaksi dintara suku Maya dengan Mesoamerika membuat peradaban suku Maya memiliki banyak kecenderungan dengan suku Mesoamerika. Selain itu karena difusi budaya menjadi faktor kuatnya peradaban diantara keduanya sulit buat dipisahkan. Pengaruh kebudayaan seperti epigraf, tulisan-tulisan sejarah suku sampai kalender dapat diketemukan sampai ke wilayah Meksiko Tengah, dimana berjarak lebih dari 1000 km dari pusat budaya suku Maya.
Pertanyaan nan muncul, apakah masih ada suku Maya kini? Hebatnya, keturunan dan peradaban suku Maya sampai kini masih bertahan (survive). Perluasan penjajahan oleh bangsa Eropa, khususnya Spanyol tidak membuatnya menepi dari sejarah. Kini, suku Maya bersama dengan keturunannya mampu membentuk populasi nan bersikukuh mempertahankan tradisi kepercayaan, nan merupakan hasil percampuran (akulturasi) dengan ideologi Katolik Roma nan diadaptasi sejak zaman sebelum Columbus.
Bahasa nan mereka gunakan sehari hari masih bertahan dengan bahasa nenek moyang nan sudah berumur ribuan tahun. Mereka tidak terpengaruh atau bahkan terkooptasi buat menggunakan bahasa selain bahasa susuannya. Dan pada tahun 2005, UNESCO memasukkan Rabinal Achi, sebagai salah satu bentuk budaya mereka kedalam daftar warisan budaya lisan dan nonbendawi manusia.
Peninggalan Kebudayaan dan Peradaban
Tinggi rendahnya sebuah bangsa dapat dilihat dari residu peninggalan produk budayanya. Demikian bahwa peradaban suku Maya dinilai banyak peneliti memiliki cita rasa nan unik dan bernilai tinggi. Suku Maya memperoleh zaman keemasannya pada masa klasik. Di zaman batu sekalipun suku Maya sudah mengenal sistem pertanian atau bercocok tanam, seni membuat bangunan, sampai kepada tradisi kecantikan.
Candi el castillo, nan merupakan salah satu peninggalan suku Maya mirip dengan candi Sukuh di Jawa Tengah. Adalah hasil penelitian Prof. Gualberto Alonzo nan dalam bukunya bertajuk “An Overview of the Mayan World” nan menjelaskan kemiripan tersebut.
Peradaban suku Maya nan dikenal tinggi dan berkualitas intelektual akhirnya mengalami klimaks keruntuhannya. NASA berperan cukup besar dengan membiayai penelitian buat mengetahui penyebab keruntuhan suku kontroversial tersebut. Maka, dengan menggunakan teknologi canggih dengan pemotretan dari ruang angkasa mampu mengidentifikasi ratusan kota antik nan sebelumnya belum terekspos dan diketahui banyak orang.