Contoh Kerangka Penulisan Karya Ilmiah
Bukanlah seorang mahasiswa apabila Anda masih merasa asing dengan penulisan karya ilmiah. He, he, he, kesindir nih ya…. Bagaimana pun juga, karya ilmiah merupakan karya tulis atau dalam bentuk selainnya nan telah diakui oleh bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni nan disusun menurut tata cara ilmiah dan didasarkan pada panduan maupun konvensi ilmiah nan telah ditetapkan.
Jadi, kelengkapan kerangka penulisan karya ilmiah di suatu perguruan tinggi mungkin saja berbeda dengan kelengkapan kerangka penulisan karya ilmiah di perguruan tinggi nan lain. Meskipun demikian, bukan berarti Anda hanya cukup berkutat dalam kerangka penulisan karya ilmiah nan telah ditetapkan di perguruan tinggi Anda saja. Ingat, semakin banyak informasi nan Anda terima dan semakin sering Anda memperbandingkan sesuatu, semakin pinter deh Anda…. :)
Kerangka Penulisan Karya Ilmiah – Membuat Kerangka Karya Ilmiah
Sebenarnya, kelengkapan kerangka penulisan karya ilmiah ini perlu disesuaikan dengan jenis dari hasil penelitian nan telah dilakukan. Jenis-jenis penelitian itu sendiri bisa dikategorikan sebagai penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian kepustakaan, dan penelitian kerja pengembangan. Namun pada umumnya, pokok-pokok dan garis besar dari kerangka penulisan karya ilmiah tetaplah sama.
Kerangka penulisan karya ilmiah sangat diperlukan ketika akan membuat sebuah karya ilmiah. Pada dasarnya kita tak perlu membuat kerangka penulisan karya ilmiah sendiri, sebab sudah ada anggaran atau sistematika kerangka penulisan karya ilmiah nan berlaku. Kita hanya mengikuti kerangka penulisan karya ilmiah nan sudah berlaku tersebut. Mengapa membuat kerangka penulisan karya ilmiah ketika akan membuat karya ilmiah ini sangat penting? Hal nan paling primer ialah buat memudahkan penulis dalam menuangkan ide dan gagasannya dalam karya ilmiah.
Sebuah karya ilmiah memuat beberapa konsep krusial seputar bidang keilmuan tertentu. Sudah tentu, penjabaran konsep, ide, pelaksanaan di lapangan harus dibuat sedemikian rupa supaya mudah dimengerti oleh pembaca. Kerangka penulisan karya ilmiah di sini berperan memberikan kemudahan bagi penulis karya ilmiah menguraikannya dalam bentuk makalah. Kerangka penulisan karya ilmiah juga berperan dalam merunutkan kelogisan dari holistik isi karya ilmiah. Artinya, pembahasan nan diangkat disusun secara logis, sehingga lebih sistematis.
Ibarat kita akan mengunjungi sebuah loka nan sebelumnya belum pernah kita kunjungi. Kita niscaya memerlukan peta sebagai panduan kita buat menemukan loka tersebut. Demikian juga halnya dengan karya ilmiah, buat dapat membuat sebuah karya ilmiah nan baik dan benar, serta sinkron dengan kaidah penulisan bahasa Indonesia nan disempurnakan dibutuhkanlah kerangka penulisan karya ilmiah . Hal ini diterapkan dalam penulisan karya ilmiah supaya membedakan antara karya ilmiah dengan karangan non ilmiah.
Kerangka Penulisan Karya Ilmiah – Termin Penyusunan Karya Ilmiah
Sebelum kita membuat karya ilmiah berdasarkan dari kerangka penulisan karya ilmiah, sebaiknya kita membuat tahapan penyusunan karya ilmiah. Membuat tahapan penusunan karya ilmiah perlu dilakukan buat memudahkan penulisan karya ilmiah mengembangkan materi karya ilmiah nan akan dibuatnya. Sama halnya ketika kita akan menulis karangan atau cerita, sebelumnya tentu kita membuat tahapan seperti termin persiapan, pengumpulan data atau materi dan sebagainya.
Dengan membuat tahapan penyusunan karya ilmiah ini, apa nan akan dikembangkan melalui kerangka penulisan karya ilmiah lebih mudah, teratur dan sistematis, sehingga mudah dimengerti oleh pembaca. Selain itu juga membuat tahapan penyusunan karya ilmiah sebelum dituangkan dengan menggunakan kerangka penulisan karya ilmiah lebih menghemat waktu, sebab kita hanya mengikuti alur dalam tahapannya.
Lalu apa saja tahapan dalam penyusunan karya ilmiah ini? Berikut beberapa tahapan penyusunan karya ilmiah:
- Tahap Persiapan. Dalam termin persiapan ini kita memilih masalah atau topik dan mempertimbangkan, topik nan akan di pilih harus nan ada di sekitar penulis. Topik nan di pakai harus topik nan paling menarik dari topik nan ada. Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas. Memilki data dan fakta nan obyektif dan mencukupi. Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit, dan memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan nan dapat dijadikan referensi. Lalu membuat restriksi topik atau penentuan judul. Selanjutnya membuat kerangka karangan atau outline .
- Tahap Penulisan Data. Termin ini melakukan pencarian keterangan dari bhn bacaan atau referensi, pengumpulan keterangan dari pihak-pihak nan mengetahui masalah nan akan dijadikan tema dalam karya ilmiah. Selain itu juga melakukan pengamatan langsung (observasi) ke obyek nan akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah. Terakhir Melakukan percobaan dilabolatorium atau pengujian data di lapangan.
- Tahap Pengorganisasian dan Konsep. Termin ini melakukan pengelompokan bahan buat mengorganisasikan bagian mana nan akan temasuk dalam karya ilmiah, data nan telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sinkron jenis, sifat dan bentuk data. Pengkonsepan karya ilmiah dilakuakn sinkron dengan urutan dalam kerangka karangan nan telah ditetapkan.
- Tahap Pemeriksaan. Termin ini melengkapi data nan dirasa masih kurang. Membuang dan mengedit data nan dirasa tak relevan serta tak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah, serta mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah buat menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan nan lain. Terakhir mengedit setiap bahasa nan ada dalam karya ilmiah buat menghindari pemakaian bahasa nan kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraf, maupun penerapan kaidah ejaan sinkron EYD.
Contoh Kerangka Penulisan Karya Ilmiah
Berhubung terbatasnya loka dan lain sebagainya, kali ini kita akan melihat kelengkapan kerangka penulisan karya ilmiah berdasaran hasil penelitian kuantitatif lebih dulu. Mengapa hasil penelitian kuantitatif? Karena kebanyakan dari mahasiswa S1 nan akan menyusun skripsi, idealnya, mereka menggunakan penelitian kuantitatif dari pada jenis penelitian lainnya.
Halaman Sampul
Lembar Logo
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
1) Lembar Persetujuan dari Pembimbing Skripsi
2) Lembar Persetujuan Sekaligus Ratifikasi Skripsi
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
E. Kegunaan Penelitian Anggapan Penelitian
F. Ruang Lingkup Dan Batasan Penelitian
G. Definisi Istilah
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. ……………………..
B. ……………………..
C. ……………………..
D. ……………………..
E. Dst.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi Dan Sampel
C. Instrumen Penelitian
D. Pengumpulan Data
E. Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Pelukisan Data
B. Pengujian Hipotesis
BAB V PEMBAHASAN
A. ………………………
B. ………………………
C. ……………………..
D. ………………………
E. Dst.
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Daftar Rujukan
Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran
Riwayat Hidup
Beberapa Hal nan Perlu Diperhatikan dalam Kerangka Penulisan Karya Ilmiah
Meskipun Anda telah mengetahui garis-garis besar kerangka ilmiah, sepertinya hal-hal berikut tetap sayang buat Anda lewatkan….
- Halaman sampul. Di halamana sampul, dicantumkan judul skripsi lengkap, kata skripsi, nama dan nomor induk mahasiswa, logo perguruan tinggi, dan diikuti dengan nama lengkap perguruan tinggi, jurusan atau program studi dan waktu (bulan-tahun) lulus ujian.
- Halaman judul. Halaman judul terdiri dari dua lembar. Lembar pertama ialah halaman nan format dan isinya sama dengan halaman sampul.
Sedangkan lembar kedua ialah halaman nan berisi (1) judul skripsi lengkap, (2) text nan bertuliskan Skripsi diajukan kepada Universitas ……….. buat memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana….. , (3) nama dan nomor induk mahasiswa, (4) nama lengkap perguruan tinggi dan jurusan, dan (5) bulan dan tahun lulus ujian. - Lembar persetujuan. Lembar persetujuan terdiri dari dua lembar. Lembar pertama merupakan halaman persetujuan dari para pembimbing skripsi. Di sini, perlu dicantumkan (1) text nan bertuliskan Skripsi oleh….. ini telah disetujuai buat diuji , dan (2) nama lengkap dari para pembimbing sekaligus gelar akademiknya.
- Daftar isi. Daftar isi memuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab nan dilanjutkan dengan nomor halaman nan sinkron dengan peletakkannya dalam skripsi.
- Riwayat hidup. Riwayat hayati sebaiknya ditulis dengan gaya terinci dengan sudut pandang orang ketiga. Dalam riwayat hayati ini berisi nama lengkap penulis, loka dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengaaman organsasi, dan prestasi penulis baik prestasi nan pernah di bisa selama proses perkuliahan maupun ketika masih berada di sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama dan atas. Untuk penulis skripsi nan sudah menikah, bisa puladicantumkan nama suami atau istri sekaligus anak-anaknya.
Baiklah, sepertinya kerangka penulisan karya ilmiah di atas sudahlah bisa dikatakan lengkap. Ngomong-ngomong , Apakah kepala Anda mulai pusing setelah membaca artikel ini? Jangan khawatir, setelah Anda bangun tidur pusing di kepala Anda akan banyak berkurang.