Ginjal dan Saluran Kemih Tidak Optimal
Proses ekskresi atau proses pembuangan dalam tubuh manusia ini sangat krusial dalam menunjang kelangsungan hayati manusia. Proses ekskresi ini akan menyaring zat residu hasil metabolisme mana nan berguna dan nan perlu dibuang dari tubuh manusia. Ginjal dan saluran kemih ialah salah satu alat ekskresi pada tubuh manusia.
Peran Ginjal dan Saluran Kemih
Makanan dan minuman nan dikomsumsi, akan dicerna dan diuraikan di dalam tubuh manusia menjadi zat-zat kimiawi. Selanjutnya, zat-zat ini akan diedarkan bersama dengan darah ke seluruh sel-sel organ tubuh.
Tentunya zat-zat nan dibawa tak semuanya bermanfaat buat tubuh. Ada pula zat-zat nan bersifat racun. Bila zat-zat racun tersebut menumpuk di dalam tubuh manusia dan tak terbuang secara sempurna, maka akan sangat merugikan dan dapat melahirkan penyakit.
Maka, di sinilah peran ginjal sebagai organ ekskresi buat menyaring dan memisahkan mana zat-zat nan menguntungkan dan nan merugikan bagi tubuh manusia. Zat-zat merugikan ini akan diteruskan ke kantung pembuangan atau kantung kemih.
Ginjal berjumlah dua buah, masing-masing berukuran satu kepalan tangan. Kita harus menjaga kesehatan ginjal sebaik-baiknya dan mewaspadai gangguan pada ginjal.
Ginjal merupakan organ nan ada di dalam tubuh kita nan memiliki peranan nan sangat penting, yaitu organ nan berfungsi menyaring zat-zat nan tak terpakai (zat buangan) nan berasal dari residu metabolisme tubuh.
Ginjal memiliki peran nan sangat krusial bagi tubuh. Organ tubuh nan berbentuk seperti kacang ini berukuran setengah dari genggaman tangan. Fungsi ginjal antara lain ialah sebagai berikut.
1. Menjaga kesehatan tulang
Ginjal bertugas melakukan sekresi buat menghasilkan EPO nan berfungsi buat mengatur Haemoglobin darah (HB), aktivasi vitamin D buat kesehatan tulang, serta mensekresi renin buat mengatur tekanan darah.
2. Membuang residu metabolisme
Setiap harinya, ginjal berfungsi memproses sekitar 200 liter darah buat menyaring atau menghasilkan sekitar 2 liter limbah. Ginjal berfungsi sebagai alat filtrasi, yaitu mengeluarkan kelebihan garam, air, dan asam. Serta membuang atau mengatur elektrolit seperti K, Ca, Mg, PO4, dan membuang residu metabolisme tubuh.
3. Mengatur ekuilibrium cairan
Selain itu, ginjal menghasilkan ekstra cairan nan berlebih dalam bentuk urin, nan mengalir ke kandung kemih melalui saluran nan dikenal sebagai ureter. Urin tersebut akan disimpan di dalam kandung kemih ini sebelum dikeluarkan pada saat berkemih atau buang air kecil.
Proses nan terjadi, yaitu ginjal akan mengeluarkan toksin atau racun dari intake makanan, nan berfungsi sebagai energi dan buat pemugaran jaringan, nan tak terpakai.
Ginjal mempunyai struktur nan unik sebab pembuluh darahnya dan unit penyaringannya. Proses penyaringan terjadi pada bagian nan kecil di dalam ginjal, yaitu nefron. Di dalam ginjal terdapat sekitar satu miliyar nefron. Di dalam nefron terdapat pembuluh darah kecil nan saling menjalin dengan saluran kecil lainnya, nan disebut dengan tubulus.
Apabila fungsi ginjal terganggu, maka kemampuan ginjal buat menyaring zat-zat residu tersebut bisa terganggu dan bisa terjadi penumpukan dalam darah, sehingga hal tersebut menimbulkan berbagai manifestasi gangguan terhadap tubuh.
Selain fungsi di atas, yaitu ginjal buat membuang zat-zat nan sudah tak terpakai, ginjal juga berfungsi sebagai penghasil tiga hormon penting, yaitu eritropoietin, renin, dan bentuk aktif vitamin D atau kalsitriol.
Ginjal dan Saluran Kemih Tidak Optimal
Namun, tak semua zat bisa tersaring oleh ginjal dengan sempurna. Salah satunya disebabkan oleh minimnya konsumsi air. Bila kita kurang minum, maka cairan urin akan berkurang dan zat-zat racun nan terbuang paripurna akan mengendap.
Sebaliknya, bila organ ginjal ini rusak atau tak lagi berfungsi sebagaimana mestinya, maka zat-zat nan merugikan tersebut akan mengendap dan lama kelamaan akan inheren menjadi kristal. Pengendapan ini juga akan terjadi bila kantung kemih dibiarkan penuh sebab menahan pipis. Endapan kristal ini awalnya seperti pasir, hingga akhirnya menjadi sebesar butiran batu kerikil.
Endapan kristal baik berupa pasir maupun batu kerikil ini akan menyumbat saluran kemih dan urin pun tak bisa dibuang secara sempurna. Akibat berikutnya akan muncul rasa sakit dampak saluran kemih nan teregang kuat. Ada beberapa jenis dan penyebab penyakit ginjal. Secara garis besar penyakit ginjal dibagi menjadi 3, yaitu sebab keturunan, bawaan, atau diperoleh.
- Kelainan ginjal sebab faktor keturunan. Kelainan ini bisa menimpa pria maupun wanita. Contohnya ialah penyakit ginjal polikistik, sindrom Alport, nefritis, hiperoxaluria, dan sistinuria.
- Kelainan ginjal sebab faktor bawaan. Biasanya terjadi sebab stigma pada saluran urin nan berkembang merusak kedua ginjal, sehingga bisa menyebabkan gagal ginjal.
- Penyakit ginjal sebab penyebab lain.
Kerusakan pada jaringan ginjal itu sendiri disebabkan oleh racun-racun nan masuk melalui mulut dan mengalami penghancuran jaringan otot. Sementara hemolisis disebabkan oleh pelbagai penyakit, seperti penyakit sickle-cell dan lupus.
Penghancuran jaringan otot ginjal nan meluas juga bisa disebabkan oleh kecelakaan, luka tusuk besar, penggunaan obat-obat jenis statin, stimulan, dan sebagainya. Pada termin post renal, urin nan akan keluar terhambat oleh adanya batu ginjal, kanker, batu, atau darah nan menggumpal pada saluran kemih, dan penyakit persarafan kandung kemih, seperti spina bifida.
Berbeda dengan glomerulonefritis akut nan banyak disebabkan oleh SLE, yaitu kuman streptokokus dampak infeksi tenggorokan maupun gigi dan sebagainya nan mengakibatkan infeksi.
Untuk mencegah hal-hal tersebut, maka racun-racun harus dihindari agar tak terjadi kerusakan ginjal, seperti menghindari jamu atau herbal nan tak diketahui mekanismenya.
Pengobatan nan dilakukan tanpa konsultasi dokter, mengonsumsi obat-obatan kanker atau kemoterapi, dan imunosupresan, juga sebagai pemicu lain nan menyebabkan penyakit ginjal ini.
Selain itu, gangguan post renal ditandai dengan nyeri perut dan diare, capek, lemas, mual dan muntah, sukar berkonsentrasi, produksi urin menurun, serta edema, seperti nan sudah disebutkan di atas.
Pengobatan penyakit ginjal akut bisa dilakukan dengan melakukan konsultasi dengan ahlinya (nefrologist atau urologist) baik dengan penyembuhan utama maupun sekunder, nan sudah dipaparkan sebelumnya.
Berbeda lagi dengan penyakit ginjal akut nan terjadi dalam hitungan hari atau minggu, penyakit ginjal kronis memiliki proses nan lebih lama. Penyebab penyakit ginjal kronis, antara lain glomerulonefritis, ginjal polikistik, infeksi, autoimun, dan sebagainya.
Selain itu, seringnya menggunakan atau tanpa konsultasi dokter mengonsumsi obat-obatan asetaminofen, ibuprofen dan teh pelangsing, bisa juga memicu penyakit ginjal kronis. Untuk mengukur kondisi kesehatan ginjal, bisa dilihat dari kadar kreatinin, ureum, protein urin, HB, dan Klirens Kreatinin.
Untuk itu, gagal ginjal bisa dihindari dengan beberapa tips dan tips ini harus dilakukan secara rutin. Tips agar ginjal selalu dalam keadaan sehat ialah sebagai berikut.
- Minum air putih maksimal 2 liter setiap hari. Jangan lebih dari itu, sebab justru akan memicu kerusakan ginjal.
- Berhenti merokok atau minimal mengurangi rokok.
- Selalu memantau berat badan. Kelebihan berat badan juga akan memicu kerusakan ginjal.
- Hindari makanan nan berkolesterol tinggi.
- Kurangi makanan nan berkalsium tinggi.
- Minum air dari tanaman Desmodium styracifulium nan direbus sebanyak 6-8 gelas sehari, buat mencegah timbulnya batu ginjal. Ramuan ini juga dapat mengeluarkan batu ginjal secara alami, dalam waktu 5-10 hari.
- Pemeriksaan kesehatan (medical check up) rutin, termasuk inspeksi urin dan darah.
- Menghindari konsumsi jamu atau herbal nan tak jelas.
- Menghindari konsumsi obat-obatan sembarangan.
- Segera mengoreksi gangguan ginjal seperti batu, prostat, dan sebagainya.
Ginjal itu harus dijaga baik-baik. Oleh sebab itu, suatu penyakit nan tak ada gejalanya, apabila sudah bermasalah, maka langsung ke agresi hebat. Apabila sudah sampai pada stadium gagal ginjal, harus dilakukan cuci darah (hemodialisis) atau dapat juga dengan cara cangkok ginjal.
Sebenarnya semua ini tergantung Norma pola hayati sehat kita sehari-hari. Bila kita minum cukup air, bila kita konsumsi makanan nan sehat dan aktivitas pola hayati sehat lainnya hingga tak mengabaikan hal-hal kecil, seperti tak lagi menahan pipis, maka kita telah merawat organ tubuh agar selalu sehat.
Bila semua proses kehidupan nan terjadi pada diri manusia, baik itu proses pernafasan, proses pencernaan, proses metabolisme, hingga proses ekskresi atau pembuangan berjalan paripurna akan menjadikan tubuh nan sehat dan kuat.
Ginjal dan saluran kemih ini ialah hanya salah satu contoh organ tubuh nan harus terus dijaga dan dirawat agar tetap berfungsi maksimal dalam proses pembuangan dalam tubuh manusia. Menjaga dan merawat organ tubuh kita juga sebagai wujud rasa syukur kepada Sang Khalik, Tuhan pencipta alam.