Sawo dan Keajaibannya
Siapa nan tak suka buah nan satu ini? Rasanya niscaya akan sangat jarang. Tentu saja, sebab sawo memiliki rasa nan cukup manis, sehingga, tak mungkin jika buah ini tak digemari. Meskipun tak menjadi buah favorit, setidaknya dan rasa-rasanya tak ada nan menolak pesona dari buah sawo ini.
Bentuk dan warnanya seolah memang tak meyakinkan. Bulat dengan rona cokelat. Berbeda dengan buah kebanyakan nan rata-rata berwarna cerah, seperti semangka, pepaya, apel. Di antara buah-buah itu sawo tampak unik dan klasik. Sekalipun bentuk dan warnanya tak begitu latif selayaknya buah, tapi rasa buah sawo sungguh lezat. Manis dan menyegarkan.
Jika buah nan lain kadang memiliki sensasi asam, sawo tak demikian. Rasanya benar-benar "lempeng" manis. Sehingga mengonsumsinya tak cukup bila hanya satu buah. Selain itu, sawo juga cukup mudah dikonsumsi. Kulitnya tipis, tak begitu sulit buat dikupas. Tetapi, sawo juga dapat dikonsumsi secara langsung tanpa harus kulitnya dikupas terlebih dahulu.
Keistimewaan lain nan dimiliki sawo ialah dagingnya nan tebal dan keberadaan bijinya juga tak mengganggu saat dikonsumsi. Berbeda dengan semangka. Biji semangka harus diakui cukup menggangu kenikmatan Anda saat mengonsumsi semangka, bukan? Nah, ketika Anda mengonsumsi sawo, hal itu tak akan terjadi.
Sawo dan Identitasnya
Buah berwarna coklat dengan rasa manis nan sangat ini ternyata bukan hanya dikenal oleh masyarakat Indonesia. Masyarakat dari negara lain pun tahu keberadaan sawo. Terutama mereka nan tinggal di wilayah Asia. Meskipun namanya tentu saja bukan sawo. Masing-masing negara nan tak asing dengan keberadaan sawo antara lain Malaysia, Filipina, Vietnam, India, Thailand. Bahkan buah ini juga dikenal di Venezuela hingga Inggris.
Buah sawo memiliki nama ilmiah nan cukup cantik, Manilkara zapota. Pohon buah sawo rata-rata memiliki waktu hayati nan cukup panjang. Tentu Anda pernah melihat pohon sawo bukan? Pohon buah sawo rata-rata besar dan tentu saja rindang. Ketika tumbuh, pohon sawo dapat mencapai ketinggian 30 hingga 40 cm.
Ketinggian pohon sawo nan mencapai puluhan meter itu tak akan menyulitkan siapapun buat memanjatnya, sebab batang dari pohon sawo umumnya cukup rendah. Daunnya memanjang dan tunggal serta berbulu. Bunga dari pohon sawo ini berada di dekat ranting pohon. Bunga itulah nan nantinya akan berubah menjadi buah sawo.
Umumnya, nan kita tahu, sawo hanya dikonsumsi secara langsung, tapi ternyata, sawo juga dapat diolah menjadi jenis penganan lainnya. Sawo dapat diolah menjadi selai, sirup, bahan campuran pembuatan es krim, atau bahkan difermentasikan.
Secara kodratnya, buah sawo memang memiliki getah nan cukup banyak. Begitupun nan terjadi pada batang sawo itu sendiri. Jika di lingkungan Anda kebetulan ada pohon sawo, coba petik daunnya, Anda akan mendapati getah berwarna putih nan cukup kental. Getah itu ternyata bukan tanpa kegunaan, lho.
Lalu, apa manfaat getah dari pohon sawo? Di Amerika, pohon sawo dimanfaatkan getahnya. Atau nan dalam bahasa setempat dikenal dengan istilah chicle. Chicle inilah nan ternyata merupakan bahan standar pembuatan permen karet. Olahan lain dari getah sawo ialah sebagai pengganti getah perca juga bahan buat menambal gigi nan berlubang.
Selain bagian getah, sawo juga menyumbang hal lain dari dirinya. Kayu dari pohon sawo ternyata juga memiliki kualitas baik. Teksturnya nan mudah dibentuk tapi awet sebab cenderung bebas dari agresi jamur ataupun serangga menjadi poin selanjutnya nan dimiliki oleh kayu pohon sawo.
Keberadaan sawo di Indonesia menyuguhkan cerita nan cukup panjang. Sejatinya, buah ini bukanlah buah orisinil nusantara. Disinyalir, Meksiko ialah "tanah air" dari buah manis ini. Buah ini kemudian tersebar ke wilayah Asia, khususnya Filipina berkat para penjajah dari Spanyol.
Sawo dan Keajaibannya
Selain manis, buah ini memiliki keajaiban nan cukup besar. Buah ini berkhasiat dalam memperingan bahkan menyembuhkan penyakit dari skala ringan hingga serius. Selain digunakan buat keperluan pembuatan permen karet, getah dari sawo baik dapat digunakan buat meringankan penyakit diare nan Anda derita. Campurkan kurang lebih 15 tetes getah ke dalam air hangat lalu minum.
Anda nan sedang terkena disentri mengonsumsi buah sawo nan masih muda juga dapat membantu pengobatan. Buah sawo nan masih muda itu dikonsumsi bersama sedikit garam. Jika Anda kesulitan, sediakan segelas air selama mengonsumsi buah sawo muda tersebut. Minum air sedikit-sedikit sekiranya itu dapat membantu kunyahan daging sawo muda masuk ke dalam perut.
Jika tadi getah dan buah, maka kali ini nan bermanfaat ialah daun sawo. Khasiat apa nan dapat ditawarkan daun sawo? Jangan salah, rebusan daun sawo nan sudah dicincang terlebih dahulu kemudian airnya rebusannya dijadikan obat kumur ternyata dapat membantu penyembuhan penyakit radang mulut, lho. Tentu saja, hal tersebut harus dilakukan secara rutin.
Bukan hanya daun, getah dan buah sawo nan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Bunga sawo pun bisa. Bedanya, memang kembang sawo ini tak dikonsumsi, tapi diolah sedemikian rupa sehingga menjadi parem. Parem ialah ramuan tradisional nan umumnya berbentuk serbuk dan biasa dioleskan pada tubuh wanita nan baru saja menjalani proses persalinan. Sensasi hangat dari parem tersebut cukup menenangkan.
Anda mungkin bertanya-tanya, kandungan apa nan ada di dalam getah, buah serta daun sawo, sehingga begitu sangat mujarab. Zat-zat seperti falvonoida, saponin dan tanin nan ada pada batang serta daun sawo ialah zat-zat nan berperan dalam proses penyembuhan tersebut.Selain zat-zat tersebut, sawo juga memiliki kandungan lain nan pastinya tak kalah dapat diambil manfaatnya.
Sawo memiliki lemak, mineral, kalsium, asam folat, kalium, niasin, riboflavin, fosfor, zat besi, mineral, vitamin A, B, B6, dan C. zat-zat tersebut tentunya memiliki peranan masing-masing ketika sudah masuk dalam tubuh manusia.
Seperti misalnya kandungan kalium dalam sawo nan cukup tinggi tetapi jumlah natrium nan rendah. Perbandingan dua zat nan terkandung dalam sawo tersebut ternyata bisa melancarkan peredaran darah, sehingga sangat baik bagi kesehatan jantung.
Kandungan vitamin C salam sawo juga cukup tinggi. Vitamin nan memang secara alami dimiliki oleh buah-buahan itu cukup buat memenuhi kebutuhan vitamin C Anda. Selain itu, zat besi nan masuk juga menjadi lebih mudah diserap tubuh. Jika vitamin C bereaksi dengan vitamin E, maka dua zat tersebut bisa membentuk antioksidan nan dahsyat.
Selain itu kandungan asam folat dalam sawo juga bagus buat membantu pembentukan sel darah merah dalam tubuh. Selain itu, homosistein juga bisa dicegah ketika asupan asam folat cukup dalam tubuh. Homosistein ialah hal nan cukup berbahaya bagi tubuh.
Kandungan nan paling fundamental dari buah sawo ini ialah gula. Rasanya nan sangat manis sudah niscaya menjadi bukti diri nan paling mudah dikenali. Rasa manis nan cukup dominan pada sawo dapat menjadi sumber energi bagi Anda.
Sama seperti kandungan gula pada nasi nan biasa dikonsumsi sebagai makanan pokok. Itu berarti, penderita diabetes sawo sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsi buah ini. Karena kadar gula dalam darah akan langsung meningkat dengan cepat.
Satu lagi, meskipun rasanya manis, tapi jangan coba-coba berikan buah sawo ini pada bayi Anda. Sekalipun itu sudah dibuat menjadi bubur. Karena kandungan getah dalam buah sawo cukup keras buat saluran pencernaan bayi nan masih cenderung belum begitu kuat.