Manfaat Budidaya Organik
Sayur, tanaman nan satu ini memang wajib dikonsumsi bila Anda ingin terhindar dari berbagai masalah kesehatan. Tapi, saat ini terkadang mengkonsumsi sayur juga membuat hati cemas sebab banyaknya kandungan pestisida nan tertinggal pada sayur. Sayur organik pun menjadi pilihan tepat buat hayati sehat.
Sayur organik ialah sayuran nan ditanam dan dibudidayakan tanpa penggunaan bahan-bahan kimia seperti pestisida. Bahan kimia ini sendiri sering digunakan buat membasmi berbagai serangga atau hama pengganggu sayuran nan sering membuat sayur rusak.
Sebenarnya belum ada penelitian niscaya nan menunjukkan bahwa sisa (sisa) pestisida nan menempel pada sayuran akan menyebabkan penyakit berbahaya bagi kesehatan. Namun, sisa-sisa bahan kimia pada sayur ini memang dipercaya akan menimbulkan masalah kesehatan bila terus dikonsumsi dan menumpuk di dalam tubuh.
Awal Mula Tanaman Organik
Pada mulanya, pertanian dilakukan dengan berpindah-pindah. Teknik pertanian seperti ini ternyata menimbulkan masalah, seperti lingkungan nan kurang terawat dengan baik. Kemudian, teknik pertanian dengan cara menetap pun diperkenalkan.
Namun, teknik ini bukan tanpa masalah. Lama-lama, tanah loka bertani menjadi berkurang taraf kesuburannya. Akhirnya, manusia menemukan teknik pertanian konvensional, yakni menggunakan pupuk sintetis.
Penggunaan pupuk ini berdampak cukup signifikan, di antaranya meningkatkan produksi pertanian. Namun, teknik ini pun akhirnya mendegradasi kualitas tanah nan menjadi loka tumbuh tanaman.
Selain itu, pupuk sintetis umumnya mempunyai harga nan tak murah dan terkadang langka di pasaran. Akhirnya, timbul masalah tak hanya dari sisi teknis pertanian itu sendiri, tetapi dari segi rantai sosial-ekonomi.
Kemudian, manusia menciptakan teknik pertanian organik. Ide pertanian organik sebenarnya timbul dari kenyataan hutan alami nan tumbuh dengan fertile tanpa harus menggunakan pupuk sintetis. Segala macam “pupuk” dan penjaga zat hara lainnya terdapat secara alami di alam. Konsep itu kemudian digunakan dalam teknik pertanian organik.
Secara istilah, pertanian organik ialah teknik pertanian tanpa menggunakan bahan-bahan kimia, baik pestisida maupun pupuk sintetis. Peran pupuk dan pestisida tersebut digantikan oleh bahan-bahan nan memang orisinil terdapat di alam. Peran pupuk sitentis digantikan oleh pupuk dari kotoran hewan (pupuk kandang) dan pupuk hijau seperti tanaman orok-orok.
Sementara itu, peran pestisida digantikan oleh pestisida organik, seperti tembakau, brotowali, awang-awang, gadung, dan mengkudu. Pestisida dan pupuk organik tersebut tak membahayakan lingkungan. Bahkan, sangat kondusif buat manusia selaku konsumen sayuran atau buah-buahan nan dihasilkan dari pertanian organik.
Kandungan Gizi Sayur Organik
Sayur organik merupakan salah satu produk dari sistem pertanian organik. Dasar pengelolaan pertanian organik ialah menghasilkan pangan dengan kualitas gizi nan tinggi dan dalam jumlah nan mencukupi.
Pengelolaan ini menerapkan sistem alami tanpa mendominasi alam, meningkatkan dan memelihara kesuburan tanah, serta menggunakan sumber-sumber nan bisa diperbaharui dalam sistem pertanian nan terorganisasi.
Sistem pertanian sayur organik berkembang pesat di berbagai negara sebab pencerahan masyarakat tentang kerusakan lingkungan, ketergantungan pada bahan kimia, sumber energi nan tak bisa diperbaharui, keamanan pangan, serta kesehatan. Produk organik rasanya lebih enak, lebih sehat, dan ramah lingkungan juga menjadikan pertanian organik semakin meningkat dan berkembang.
Produk organik bisa dipasarkan secara internasional jika telah mendapat sertifikasi dari CAC (Codex Alimentarius Comision) dan IFOAM (Internasional Federation of organik Agriculture Movement).
Hasil penelitian nan dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa 6 dari 10 orang akan memilih pangan organik jika lebih mudah didapat dan harganya tak lebih mahal daripada pangan konvensional atau pangan nonorganik.
Di Jepang, pangan organik ada sekitar 2 – 3% dari secara holistik produksi sayuran dan buah nan dipasarkan. Sementara itu, di Amerika, konsumen pangan organik meningkat hampir dua kali lipat. Demikian pula dengan Australia.
Unsur gizi dan kesehatan merupakan salah satu kegunaan nan ditawarkan produsen dalam memasarkan pangan organik. Kandungan gizi pangan organik dianggap lebih tinggi dibandingkan dengan pangan konvensional.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan gizi pangan organik memang lebih tinggi daripada pangan nonorganik. Sebagai contoh, dibandingkan dengan sayur dan buah nonorganik, sayur organik mempunyai kandungan nan lebih tinggi sebanyak 27% vitamin C, 29% zat besi, dan 14% fosfor.
Hasil penelitian nan dilakukan di Australia menunjukkan bahwa sayur dan buah organik nan biasa dijual di supermarket mempunyai kandungan mineral 10 kali lebih tinggi daripada pangan konvensional sejenis.
Sementara itu, hasil penelitian nan dilakukan di Amerika juga menunjukkan bahwa kandungan mineral sayuran buncis, kol, selada, dan bayam organik memiliki kandungan mineral lebih tinggi daripada sayuran konvensional sejenis.
Manfaat Budidaya Organik
Menanam sayur organik sangat mudah seperti menanam sayuran lainnya. Dapat di mana saja, termasuk di huma sempit seperti halaman rumah sekalipun. Mengolah tanah kosong menjadi kebun sayuran organik menciptakan peluang bisnis kecil-kecilan. Apalagi membudidayakan sayuran organik nan memiliki nilai ekonomis, selain dikonsumsi sendiri dapat dijual lagi di warung maupun restoran organik.
Cara bertanam sayurorganik sama seperti cara bertanam sayuran lainnya. Bedanya hanya terletak pada perawatan dan pemumpukannya nan menggunakan pupuk kandang dan media kompos sebagai pengaya unsur hara. Termasuk pestisida dengan menggunakan bahan-bahan nan natural tanpa ada unsur kimia sekalipun.
Tanah nan kaya akan humus dapat ditanami apa saja dan tanaman menjadi subur. Huma terbatas nan dapat dijadikan kebun budidaya tanaman organik dapat menggunakan pekarangan rumah, atau huma tidur. Bahkan kalau tidak punya lahan, pakai media pot juga tidak dilarang. Berikut ini merupakan contoh-contoh huma nan dapat dipakai buat bertanam sayuran organik.
1. Halaman Rumah
Gunakanlah halaman rumah Anda buat bercocok tanam. Rumah nan penuh dengan hijau-hijau lebih nyaman dipandang dari luar. Cobalah menanam sayuran di sebagian halaman rumah nan kosong. Kalau tidak ada halaman, Anda dapat menggunakan pot paralon-paralon pvc dengan diameter 5 cm, dan pinggirnya dilobangi memanjang.
Sedangkan di bawahnya di lobangi lagi buat saluran pembuangan air. Isi paralon tersebut dengan media tanam nan sudah dicampuri pupuk kompos, kemudian ditanam bibit sawi atau bayam. Pot-pot peralon ini digantung di tembok secara horivontal.
2. Tanah Kosong
Lahan berikutnya ialah memanfaatkan huma tidur nan tidak terpakai. Terbesit rasa prihatin melihat huma kosong/lahan tidur nan tidak dipakai bertahun-tahun. Daripada nganggur lebih baik dipakai untuk bercocok tanam.
Sebenarnya tidak ada salahnya menyewa huma kosong guna diolah menjadi huma pertanian organik. Anda dapat menghubungi pemilik huma buat meminta izin memakai huma kosongnya, kalau perlu dikontrak setahun. Apabila penggunaan huma dipakai buat kepentingan bisnis.
Kelebihan Sayur Organik
- Sayur organik ialah sayuran nan bebas akan pestisida, jadi dapat dipastikan bahwa sayuran ini sangat sehat buat dikonsumsi tanpa harus risi menelan sisa pestisida nan biasa terdapat pada sayuran biasa.
- Sayur organik dipercaya memiliki kandungan gizi nan lebih banyak bila dibandingkan dengan sayuran biasa. Penelitian beberapa pakar menunjukkan bahwa kandungan nutrisi seperti vitamin, kalium, kalsium, zat besi, dan magnesium ternyata lebih tinggi 10% daripada produk sayuran biasa (menggunakan pestisida).
- Anda tak perlu repot-repot mencuci sayur organik dengan cara nan susah. Pada sayuran biasa nan mengandung residu pestisida, Anda diharuskan mencuci sayur tersebut dengan air matang agar pestisida dapat luruh dan berkurang. Sayur organik nan tak mengandung pestisida, tetap harus dicuci tapi hanya dengan tujuan menghilangkan kotoran, jadi dapat dicuci dengan air biasa.
Kelemahan Sayur Organik
- Dari segi kesehatan, sayur organik tak memiliki kelemahan sedikitpun. Sebaliknya, sayur ini malah menguntungkan bagi tubuh. Tapi, saat ini sayur organik masih agak susah didapat, sebab itu harganya cukup mahal dan tidak banyak orang nan hobi membeli sayur organik.
- Dari segi budidaya, sayuran ini tergolong sayuran nan “merepotkan” buat dipelihara. Hal ini dikarenakan pemeliharaan sayur organik harus mendapat perhatian ekstra. Mulai dari bibitnya nan harus bagus, kualitas tanah nan baik, sampai konservasi terhadap hama-hama pengganggu.
Permasalahan lain ialah pupuk organik nan menjadi syarat absolut dari sayur organik. Di sisi lain, pupuk organik ini memiliki unsur hara (zat nan dibutuhkan tanaman) lebih rendah daripada pupuk anorganik. Jadi pemakaian pupuk organik pada sayur organik pun harus lebih banyak dan cukup boros.
Itulah beberapa kelebihan dan kelemahan sayur organik nan sudah terbukti lebih menyehatkan. Bila Anda tak tertarik dengan sayur organik sebab harganya nan mahal, Anda dapat membeli sayuran biasa.
Hanya saja Anda harus membersihkan sayuran biasa dengan cara nan tepat, misalnya dibersihkan dengan air matang, dicelupkan pada air mendidih selama lima menit, atau dapat juga menggunakan sabun pembersih secukupnya.