Memulai Bisnis Tanaman Buah
Popularitas tanaman buah dalam pot semakin hari meningkat di berbagai acara pameran pertanian. Berbagai jenis dan ukuran tanaman buah dalam pot banyak menghiasi stand pameran, sambil menggoda setiap mata pengunjung nan memandang. Minat besar terhadap tabulampot tak terlepas dari nilai artistik nan ditampilkan tanaman ini. Tentunya, semua itu tak terlepas dari faktor fundamental dalam pemilihan bibit tanaman buah nan tepat.
Bibit tanaman buah dalam pot bisa diperoleh melalui perbanyakan vegetatif dan perbanyakan generatif. Cara perbanyakan vegetatif memiliki nilai plus dibandingkan perbanyakan generatif berdasarkan pengalaman penangkar tanaman. Bibit nan berasal dari perbanyakan vegetatif lebih unggul sebab mampu menghasilkan buah nisbi sama dengan buah induknya. Selain itu, tanaman lebih cepat berbuah, bentuk tanaman pendek dan kompak, dan mudah perawatannya.
Untuk memperoleh bibit vegetatif bisa dilakukan melalui cara pencangkokan, sambung pucuk, sambung susu, dan okulasi. Jika ditelaah, masing-masing cara menghasilkan bibit dengan kualitas bervariasi. Bibit cangkokan mudah berbuah dalam waktu 1-2 tahun setelah penanaman, dengan kualitas buah hampir sama dengan induknya. Kekurangannya ialah kualitas buah tak bisa dipertahankan sampai peranakannya, percabangan tak teratur, dan umurnya tak panjang.
Untuk perbanyakan sambung pucuk, sambung susu, dan okulasi, sulit memperkirakan kualitas buahnya. Terkadang kualitas buahnya lebih baik atau kurang baik dibanding induknya. Masa tunggu tanaman berbuah memakan waktu antara 2-3 tahun setelah ditanam.
Untuk meminimalkan resiko kegagalan, maka sebaiknya harus dicermati ciri bibit nan prima, berkualitas dan cukup usianya dengan ciri-ciri sebagai berikut :
• Tumbuh fertile dan normal sinkron dengan usia bibit seharusnya.
• Memiliki batang kokoh dengan percabangan tumbuh merata.
• Daun rimbun, berwarna hijau, tak mengalami stigma dampak agresi hama dan penyakit.
• Perakaran tanaman tumbuh cukup rimbun dan tak keluar dari media tanamnya.
• Batang atas dan batang bawah memliki ukuran seimbang.
Setelah mengetahui karakteristik bibit nan berkualitas, tantangan berikutnya nan harus dihadapi dalam memulai tanaman buah dalam pot ialah darimana memperoleh bibit nan berkualitas. Meskipun bibit tanaman buah mudah diperoleh dari pedagang pinggir jalan atau di toko pertanian dan pameran pertanian, namun bibit-bibit nan diperoleh tak terjamin kualitasnya. Bahkan, terkadang mengecewakan pembelinya.
Tips nan bisa digunakan sebagai panduan mendapatkan bibit berkualitas dan menghasilkan tanaman berbuah lebat, tampak estetik dan bernilai jual mahal ialah sebagai berikut :
Bibit dengan Label Resmi
Bibit berkualitas tinggi nan banyak diperdagangkan di Indonesia memiliki label resmi dari balai supervisi dan sertifikasi benih (BPSB) Departemen Pertanian. Label tersebut merupakan tanda bahwa tanaman berasal dari varietas unggul, baik batang atas maupun batang bawahnya, asal bibit, nama dan alamat penangkar bibit.
Namun para hobies harus tetap teliti, sebab terkadang label nan terdapat pada tanaman tak sepenuhnya benar. Hal ini disebabkan biaya pengurusan label cukup besar sehingga tak semua tanaman diberi label resmi atau justru penangkar sendiri nan memberinya.
Maka selalu harus dipastikan nama dan alamat penangkar tertera pada label sebagai alat bantu menuntut kepada penangkar apabila kemudian hari terjadi hal-hal nan merugikan.
Mengenali Bibit Vegetatif
Proses perbanyakan vegetatif hampir niscaya meninggalkan karakteristik spesifik pada bibit nan bisa dikenali diantaranya :
- Bibit okulasi memiliki bekas tempelan mata tunas dibagian batang, bekas pemangkasan di atas bidang okulasi dan posisi batang menyerong pada bagian atas.
- Bibit berasal dari sambung pucuk memiliki bekas luka berbentuk “V” pada bagian batang pokok.
- Bibit sambung susu pada bagian batang pokok terdapat bekas pertautan.
- Bibit cangkokan memiliki batang kekar, percabangan muncul dari tanah, dan diameter batang besar tak seimbang dengan tinggi tanaman.
Perakaran Bibit Kokoh
Untuk mengetahui perakaran bibit nan kokoh, bisa dikenali dengan cara mengangkat bibit sewaktu masih berada di dalam polibag. Apabila polibag dan media tanam tak goyang atau jatuh, berarti perakaran tumbuh dengan baik mencengkeram media tanam.
Syarat lain perakaran nan baik ialah akar tak menyembul keluar dari polibag. Perakaran nan kurang kokoh akan menancap di tanah bisa mengakibatkan terputusnya akar saat bibit dipindahkan dari polibag ke pot tanam.
Umur Bibit
Saat memilih bibit tanaman buah, nan juga menjadi perhatian primer ialah umur bibit nan sudah mencukupi. Bibit nan sudah berumur 6-8 bulan dengan tinggi lebih dari 60 cm akan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Setelah memperoleh bibit nan sinkron kriteria, maka langkah selanjutnya ialah menaruhnya di loka nan sejuk. Bibit juga memerlukan waktu nan cukup buat beradaptasi dengan iklim lingkungan barunya sebelum ditanam dalam pot.
Memulai Bisnis Tanaman Buah
Di era krisis seperti sekarang ini, ide usaha merupakan sesuatu nan berharga bagi masyarakat terutama buat nan berjiwa wirausaha. Bibit tanaman buah bisa menjadi peluang usaha nan cukup menggiurkan, apalagi bila seseorang tahu persis kebutuhan dan permintaan akan bibit ini di tanah air. Maka jangan heran apabila pemerintah juga mengadakan beberapa balai pusat pembibitan tanaman buah di berbagai lokasi di nusantara. Hal ini menunjukkan betapa seriusnya pemerintah menggarap sektor nan kurang populer ini, namun laba nan didapatkan bukan main besarnya.
Agar dapat mengetahui secara niscaya kondisi usaha nan menjual dan membeli bibi tanaman ini, maka cara tersingkatnya ialah langsung menanyai beberapa petani buah yan ada di loka terdekat. Dari mereka akan diperoleh informasi krusial berhubungan dengan usaha nan akan ditekuni. Tanyakanlah kepada mereka segala hal nan perlu diketahui mengenai tanaman buah. Misalnya harga bibit, harga jual buah, perawatan, biaya holistik buat mengolah lahan, hingga laba higienis saat panen berhasil.
Meskipun buah bukanlah kebutuhan pokok di nusantara, namun bagi rakyat kita memakan buah segar merupakan Norma nan sulit buat dihilangkan. Lihat saja setiap sudur supermarket atau pasar tradisional niscaya terdapat kios buah. Buah bisa menjadi pelengkap nutrisi dan kebutuhan gizi bagi keluarga, seorang ibu nan cerdas niscaya akan menganggarkan dana buat konsumsi buah segar. Fakta ini akan menjadi peluang usaha nan besar buat digarap secepatnya.
Terkait dengan bisnis tanaman buah ini, Anda bisa memilih menjadi pengusaha bibit, petani buah atau distributor. Tergantung minat dan keahlian dalam menjalankan tugas-tugas tersebut. Namun kadangkala juga ditemui beberapa pengusaha nan merangkap menjadi petani dan juga penadah hasil panen dari petani lainnya. Tentu saja laba nan diperoleh akan berlipat-lipat.
Memulai bisnis bibit tanaman diperlukan keahlian dalam mengembangbiakkan tanaman, merawat, dan membesarkannya. Bila ilmu nan dimiliki masih kurang, sebaiknya mengikuti pelatihan pembibitan nan umumnya dilaksanakan oleh balai penelitian tanaman buah di daerah. Segera berkunjunglah ke dinas nan terdekat, mintalah informasi tentang pelatihan tersebut.
Pemilihan bibit tanaman buah nan tepat akan mempermudah perawatan dan memberi hasil nan memuaskan. Selamat mencoba!