Wirausaha dan Syarat-syaratnya
Menjadi pengusaha sukses? Hm...siapa nan tidak mau? Apalagi kalau melihat pengusaha pengusaha berhasil itu hayati serba enak, serba ada, populer, dan memiliki bisnis nan menggurita atau ada di mana-mana.
Pengusaha dan Pegawai
Nasihat "Jika ingin kaya, maka jadilah pengusaha" sering terdengar buat menumbuhkan motivasi bagi orang-orang nan belum menekuni jalan ini namun ingin kaya. Logika sederhananya, kalau hanya mengandalkan gaji rutin sebagai pegawai atau karyawan di sebuah kantor, penghasilan tiap bulan pun hanya akan rutin seperti itu.
Kenaikan gaji hanya akan terjadi dalam periode tertentu, satu tahun, dua tahun, atau lima tahun sekali. Bagi nan tak mujur, gaji bahkan tidak mengalami kenaikan setelah bertahun-tahun. Yang ada, take home pay setiap bulan justru sering berkurang sebab sudah dipotong dengan cicilan hutang.
Memang, menjadi kaya bukan satu-satunya motivasi orang buat memilih profesi sebagai pengusaha. Ada pengusaha pengusaha berhasil nan memulai menjalankan usaha sebab merasa tidak puas bekerja sebagai pegawai, mungkin sebab merasa kreativitas dan ide-ide liarnya tidak bisa ditampung oleh perusahaan tempatnya bekerja, atau sebab faktor lain.
Berpindah bidang pekerjaan dari pegawai menjadi pengusaha membawa konsekuensi tersendiri nan harus disadari dan harus siap diterima. Konsekuensi-konsekuensi itu antara lain:
-
Tidak Ada Penghasilan Tetap Setiap Bulannya
Jika menjalankan usaha sendiri, penghasilan per bulan dapat lebih besar atau lebih kecil daripada penghasilan nan diperoleh ketika masih menjadi pegawai di perusahaan orang lain. Bulan ini mendapat penghasilan lebih besar daripada ketika menjadi pegawai, dapat jadi bulan berikut hanya mendapatkan penghasilan sekadar balik kapital atau bahkan merugi.
-
Tidak Ada Tunjangan
Sebagai pegawai kantor, tentu akan mendapat berbagai tunjangan dan fasilitas dari kantor. Mulai dari tunjangan kesehatan, tunjangan melahirkan (bagi perempuan), tunjangan buat keluarga, tunjangan hari raya (THR), dan sebagainya. Belum lagi bisa menggunakan berbagai fasilitas seperti kendaraan, telepon, koneksi internet, dan sebagainya dengan nisbi bebas. Jika memilih buat menjalankan usaha ini, semua tunjangan dan fasilitas ini tak ada lagi.
-
Siap Bekerja Keras
Anggapan bahwa menjadi pengusaha itu santai dan tidak terikat jam kerja seperti pegawai kantoran, tidak sepenuhnya benar. Asumsi ini bahkan tidak berlaku jika baru mulai merintis usaha. Pada termin merintis ini, jam dan beban kerja seorang pengusaha bahkan dapat lebih panjang dan lebih berat daripada seorang pegawai. Misalnya, ketika masih menjadi pegawai harus bekerja selama delapan jam sehari, maka ketika memulai usaha, harus siap dengan bekerja hingga 12 jam atau bahkan lebih dalam sehari.
Tak Selalu Sukses
Meskipun demikian, jalan nan harus ditempuh buat menjadi seperti pengusaha pengusaha berhasil itu tidak selalu mudah. Dari 100 orang pengusaha baru, sebanyak 80% nya jatuh bangkrut dan menjadi miskin. Artinya, risiko menjadi pengusaha lebih besar daripada menjadi pegawai. Menjadi gagal atau sukses, menjadi bangkrut atau kaya-raya, memiliki peluang nan sama besar. Fakta menunjukkan, ada nan terpuruk dan tidak dapat bangkit lagi dari kegagalan usaha, namun ada nan justru melejit lebih tinggi setelah mengalami kegagalan.
Pengusaha pengusaha berhasil itu mampu bertahan karena:
- Memiliki mental nan kuat dan tahan banting
- Mampu memaksimalkan kemampuan buat mandiri
- Mampu melihat peluang, bahkan dalam keadaan sulit sekalipun
- Mampu menghadapi rintangan nan datang dengan sikap dewasa
- Mampu bekerja sama dengan orang lain buat bersama-sama mencapai sukses
Wirausaha dan Syarat-syaratnya
Kita sudah sering mendengar dan akrab dengan istilah wirausaha, tahukah Anda nan dimaksud dengan wirausaha itu sendiri. Wirausaha memuat beberapa poin penting, yakni upaya menilai kesempatan, mengembangkan sumber daya dan mengambil tindakan nan tepat buat memperoleh laba dan kesuksesan.
Wirausaha meliputi ketiga hal tadi, atau secara sederhana, wirausaha bisa didefinisikan sebagai upaya menilai kesempatan melalui pengembangan sumber daya dan pengambilan tindakan nan tepat buat meraih laba dan kesuksesan. Pengusaha-pengusaha berhasil ialah mereka nan mampu melakukan ketiga hal di atas sebagai komponen definisi dari wirausaha.
Seorang pengusaha ialah mereka nan pandai menilai kesempatan. Kesempatan melakukan sesuatu nan belum dilakukan oleh orang lain dan memiliki peluang sebagai jalan penghantar keberuntungan dan kesuksesan.
Jika Anda ingin masuk pada deretan nama pengusaha-pengusaha sukses, paling tak ada beberapa hal nan menjadi syaratnya;
1. Memiliki Jiwa Kepemimpinan
Berwirausaha memberikan tuntutan pada Anda buat memiliki skill leadership nan baik. Jiwa kemimpinan nan baik dari diri Anda akan menjadi kapital krusial saat Anda mengelola para pekerja dan orang-orang di bawah Anda. Bagaimana pun interaksi nan bergerak maju antara seorang pemimpin dan bawahan akan diawali dari jiwa kepimimpinan nan baik di miliki seorang atasan.
Seorang pemimpin harus pandai berteman dengan bawahan dan mendengarkan saran dan masukan nan membangun dari para pekerja.
2. Berwatak Asli (baru)
Seorang pewirausaha harus sosok nan selalu mampu menciptakan ide-ide baru dan tak meniru-niru dari ide nan sudah dibuat orang lain.
3. Memiliki Orientasi Masa Depan
Pengusaha-pengusaha berhasil ialah mereka nan memiliki cara berpikir jauh ke depan. Memiliki pandangan jauh terhadap sebuah planning dan taktik nan akan diambil. Langkah dan kebijakan nan diambil merupakan langkah nan telah dikaji dan diprediksikan dengan matang dan baik.
Ciri-ciri Jiwa Pewirausaha
Anda berminat menjadi bagian dari pengusaha-pengusaha sukses? Kenali diri Anda sejak dini, adakah telah memiliki bibit-bibit jiwa wirausaha, jika pun belum, Anda dapat mulai menanamkannya dari sekarang. Berikut ini beberapa ciri-ciri jiwa pewirausaha nan bisa mengantarkan seseorang menjadi pengusaha-pengusaha berhasil dan berhasil;
1. Memiliki Rasa Percaya Diri nan Tinggi
Orang nan memiliki talenta menjadi pewirausaha ialah mereka nan memiliki taraf rasa percaya diri akan potensi diri sendiri cukup tinggi. Jiwa pewirausaha akan tak mau bergantung pada orang lain. Ia lebih menyukai sikap kemandirian, sedikit individualis dan punya rasa optimis nan besar.
Para pewirausaha ialah mereka nan sulit dengan kendali perintah orang lain. Secara psikologis orang nan memiliki tabiat korelis memiliki kesamaan potensi berwirausaha nan besar. Orang nan berwatak korelis merupakan mereka nan memiliki talenta pemimpin nan cukup baik. Orang-orang nan memiliki jiwa wirausaha akan suntuk jika bekerja pada sebuah instansi atau forum nan secara otoriter mengaturnya. Ia pun akhirnya memilih mundur dan bekerja buat dirinya sendiri.
2. Memiliki Orientasi Terhadap Tugas dan Hasil
Pengusaha-pengusaha berhasil adalah mereka nan memiliki sikap orientasi terhadap hasil dan laba. Mereka akan selalu menjadi orang nan suka perhitungan, memprediksi segala sesuatu buat mendapatkan keuntungan keuntungan. Pewirausaha memiliki semangat dan haus terhadap berbagai prestasi. Memiliki tekad dan ketekunan serta kerja keras nan tinggi. Pewirausaha juga mampu secara kreatif menggagas berbagai inisiatif bagi kemajuan perkembangan usaha bisnis nan dijalaninya.
Nah, jika ingin mencatatkan nama sebagai pengusaha pengusaha sukses, mari kuatkan mental terlebih dahulu. Siap meraih sukses?