Personel Guns Roses
Mereka nan menggilai genre musik cadas (sebut saja demikian) mendengar nama Guns Roses niscaya tak asing. Guns Roses atau Guns N' Roses ialah nama besar sekelompok musisi nan kualitas musikalitasnya tak perlu lagi diragukan.
Namanya, Guns Roses, memang tak tergolong sebagai nama baru nan belakangan mulai banyak sekali bermunculan. Ini ialah sebuah nama nan sudah cukup lama berkecimpung di global anjung keartisan dunia. Bahkan, mereka menjadi inspirasi beberapa musisi-musisi baru dengan genre musik nan sama.
Amerika, seperti memiliki ramuan spesifik buat membuat segala sesuatu nan berasal dari negaranya menjadi cukup diperhitungkan. Mulai dari politik hingga musik. Dan Guns Roses ialah salah satu produk musik Amerika nan sukses di pentas hiburan dunia.
Karena nan namanya ciptaan niscaya tak pernah mati. Kreativitas ialah kapital nan harus dimiliki siapapun di global ini nan ingin tetap bertahan di tengah gempuran zaman dan keseragaman. Guns Roses tentu memiliki itu. Kreativitas mereka tunjukkan melalui lagu-lagu "keras" nan nyatanya memang mendapatkan loka di telinga serta hati masyarakat dunia.
Tetapi, ketika membicarakan sebuah karya musik dari kacamata kreativitas, sungguh bahwa bukan hanya Guns Roses nan memiliki itu. Tanpa mengenyampingkan karya-karya dari Guns Roses, faktanya, group band ini memanglah bukan satu-satunya band keren nan pernah hadir di dunia. Jauh sebelum Guns Roses muncul, Anda niscaya mengenal The Beatles sebagai sekelompok musisi berbakat.
Meskipun kedua band tersebut memiliki disparitas dari segi selera bermusik, tapi kedua nama besar itu, Guns Roses dan The Beatles ialah dua buah nama dengan kreativitas bermusik nan diakui berkualitas oleh para penikmat musik. Kedua nama besar itu, sekalipun sudah sama-sama berumur tidak lagi muda, tapi namanya masih tetap menggema.
Seperti nan sudah dikatakan di atas, bahwa kreativitas ialah kapital primer buat mereka nan ingin bertahan, dan eksis di muka bumi. Dan entah bagaimana, mereka, para musisi, seolah dibekali dengan kreativitas segunung. Seperti ketika Guns Roses menciptakan lagu-lagu hitsnya. Ramuan apa nan digunakan hingga lagunya langsung dapat diterima secara luas oleh masyarakat? Itu semua ialah berkah. Bekal, nan bagusnya dapat dimanfaatkan dengan baik.
Ketika Anda bercita-cita buat jadi seorang musisi seperti Guns Roses, nan diperlukan bukan hanya kemampuan mengolah solmisasi nada, tapi juga kejelian melihat pasar. Atau malah justru sekadar mengikuti naluri bertahan seorang manusia. Yang sudah niscaya adalah, karya mereka, kekreativitasan mereka mampu membuat Guns Roses berdiri tegak dan tinggi.
Guns Roses - Musik Hard Rock dari Negeri Paman Sam
Gudangnya orang-orang kreatif, berkuasa, dan penuh pesona, rasanya tak hiperbola jika disematkan pada negara Adidaya itu. Amerika memiliki orang-orang dengan mungkin daya khayalan tinggi, keberanian menggebrak sesuatu di luar batas, atau hal-hal semacam itu nan pada akhrinya memberikan rona nan majemuk pada negara ini. Guns Roses adalah salah satu rona tersebut.
Semakin besar sebuah negara, tekanan atau tuntutan nan diberikan pada masyarakatnya dapat jadi juga akan semakin besar. Seperti hadirnya kelompok-kelompok nan cenderung anti-kemapanan misalnya. Secara tak langsung, keadaan sosial sebuah wilayah, juga ikut memengaruhi cara pandang atau pola pikir masyarakatnya. Dan itulah nan sepertinya juga dialami oleh Guns Roses.
Terlebih jika ini dikaitkan dengan karya Guns Roses nan cenderung "keras", bernada seperti memberontak, berteriak, dan seolah tak nyaman dengan keadaan sehingga melampiaskannya melalui hentakan-hentakan drum nan juga keras. Ini hanya tafsiran, sahih atau tidaknya mungkin hanya mereka nan tahu. Tetapi, sebagai seorang pendengar, musik-musik dengan genre seperti Guns Roses itu memang identik dengan hal-hal seperti itu, bukan?
Pelampiasan terhadap ketidaksesuaian dengan keadaan dihempaskan melalui nada-nada menghentak. Kelompok musik pengusung genre hard rock ini lahir di Amerika Perkumpulan pada 1984 lalu. Setahun kemudian, 1985, Guns Roses resmi didirikan. Album pertama mereka, hadir di pentas musik global dua tahun setelahnya, 1987. Album bertitle Appetite for Destruction ini langsung mampu mengantarkan mereka ke puncak ketenaran.
Lagu hits Guns Roses di album pertama mereka nan berjudul Don't Cry membuat sekelompok musisi ini digemari pada era 80 hingga 90-an. Kesuksesan dari single pertama mereka seperti sebuah lecutan nan "memaksa" mereka buat terus berkarya. Hingga lahirlah dua album lanjutan.
Dua album karya Guns Roses selanjutnya dikeluarkan secara bersamaan. Use Your Illusion I dan Use Your Illusion II . Judul album Guns Roses ini dari namanya saja sudah unik, wajar jika pengeluarannya pun bersamaan. Hadirnya tiga album tersebut semakin mengokohkan posisi Guns Roses sebagai musisi baru nan diperhitungkan pada saat itu.
Tiga Album Guns Roses di Awal Karirnya
Ketiga album pertama Guns Roses memiliki andil besar dalam perjalanan karir mereka. Tidak dapat tidak, bahwa kesan pertama ialah nan terpenting, dan Guns Roses sukses mempraktikkan itu. Berikut ialah kompendium mengenai ketiga album bersejarah milik Guns Roses.
1. Album Guns Roses - Appetite for Destruction
Album pertama milik Guns Roses ini langsung mendapatkan sambutan manis dari para penikmat musik, bahkan kritikus musik. Hits single dari album pertama mereka langsung menduduki peringkat satu di Billboard 200 nan ada di Amerika Serikat. Bahkan, penjualan album ini, hingga sekarang, masih tercatat sebagai album dengan angka penjualan paling tinggi selama sejarah.
Dalam album perdana Guns Roses , Anda dapat menikmati 13 lagu-lagu nan sangat hard rock. Hits dari album ini ialah Don't Cry . Selain single tersebut masih ada 12 lagu lainnya. Antara lain, It's so Easy, Paradise City, Think About You, Anything Goes, Rocket Queen, You're Crazy, Nightrain, Welcome to The Jungle dan My Michelle.
2. Album Guns Roses - Use Your Illusion I
Guns Roses memang musisi berani. Baru satu kali meluncurkan album, mereka sudah berani mengubah sedikit genre musik nan dimainkan. Penambahan unsur-unsur klasik, country, dan blues dapat Anda dengar di album kedua nan sekaligus diluncurkan bersamaan dengan Use Your Illusion II ini.
Pada album ini, vokalis sekaligus motor Guns Roses, Axl Rose menyihir para penggemarnya dengan permainan piano nan ciamik. Permainan piano dari Axl bukan hanya dalam satu lagu, tapi beberapa lagu. Lagu-lagu nan ada di album Guns Roses kali ini antara lain Live and Let Die, Back Off Bitch, November Rain, Don't Damn Me, Coma, Dead Horse, You Ain't The First, dan Perfect Crime.
3. Album Guns Roses - Use Your Illusion II
Album selanjutnya dari Guns Roses ialah Use Your Illusion II . Album ini dikeluarkan bersamaan dengan Use Your Illusion I . Memiliki 13 buah lagu di dalamnya. Antara lain, You Could Be Mine, Knocking On Heaven, Locomotive, So Fine, Yesterday, Civil Car, Get In The Ring dan Pretty Tied Up .
Personel Guns Roses
Layaknya sebuah band nan memiliki banyak personel, Guns Roses pun demikian. Berikut ini ialah pasukan awal Guns Roses ketika pertama kali dibentuk.
1. Personel Guns Roses - Axl Rose
Membicarakan Guns Roses tanpa membicarakan Axl Rose rasanya kurang pas. Sekurang pas membicarakan Peterpan tanpa membicarakan Ariel. Axl Rose ialah lead vocal dari band ini. Ia bertahan dari awal pembentukan hingga kini. Auranya sudah menempel pada Guns Roses. Identik.
Lelaki bernama orisinil William Bruce Bailey ini ialah personel sekaligus pendiri Guns Roses bersama seorang temannya bernama Tracii Guns. Personel ini ialah motor penggerak dari Guns Roses. Perannya sangat vital dalam perjalanan karir Guns Roses itu sendiri.
Meskipun tak lagi muda, Axl Rose kelahiran 6 februari 1962, tapi semangat serta suaranya masih tetap mampu menyihir para penggemar Guns Roses. Merasa menjadi pendiri Guns Roses, sikap Axl Rose tak bersahabat. Ia berulangkali berulah dan membuat interaksi antarpersonel Guns Roses tak baik.
Axl Rose memang memiliki kekhasan luar biasa. Kemampuannya mengolah vocal sungguh luar biasa. Tetapi, menurut sebagian besar pengamat musik, Axl Rose tak akan ada apa-apanya jika tak ada Slash. Slash dinilai sebagai motor Guns Roses nan sesungguhnya.
2. Personel Guns Roses - Slash
Dia ialah nan dimaksud oleh para pengamat musik sebagai penggerak Guns Roses nan sesungguhnya. Permainan gitar nan melengking dari jari Slash sungguh membedakan Guns Roses dari band beraliran sama kebanyakan. Di panggung, permainan gitar lelaki bernama orisinil Saul Hudson ini sungguh luar biasa menghipnotis.
Sebelum bergabung dengan Guns Roses, Slash membentuk sebuah group band bernama Road Crew. Bubuar dengan Road Crew, Slash dipertemukan dengan Axl Rose, Duff McKagan, Izzy Stradllin. Saat itu, Slash datang bersama Steven Adler. Mereka akhirnya membentuk sebuah group band nan terkenal sampai saat ini itu.
3. Personel Guns Roses - Steven Adler
Ketika pertama kali dibentuk, Steven memegang kendali atas suara drum selama musik Guns Roses mengalun. Ia ialah seorang drummer handal nan awalnya bergabung bersama Slash dalam band Road Crew. Lelaki bernama orisinil Michael Coletti ini pada akhirnya harus dikeluarkan dari Guns Roses sebab ketergantungan terhadap obat-obatan terlarang pada 1990.
4. Personel Guns Roses - Izzy Stradllin
Jika ada satu-satunya personel Guns Roses nan tak setuju atas pemecetan Steven Adler, maka ia ialah orangnya. Ketenaran Guns Roses tak membuat Izzy berpikir dua kali buat meninggalkan Guns Roses. Ia ialah orang kedua nan meninggalkan dari band hard rock ini. Namun, meskipun demikian, ia seringkali terlihat beberapa kali tampil bersama Guns Roses, seperti dalam kegiatan tour Use Your Illusion pada 1993.
5. Personel Guns Roses - Duff McKagan
Ia ialah personel Guns Roses nan bergabung dalam band baru besutan Slash, Velvet Revolver. Di Guns Roses, ia menjadi seorang bassist. Lelaki kelahiran Washington 5 Februari 1964 ini bernama orisinil Michael Andrew McKagan. Selain sebagai seorang musisi andal, ia juga merupakan mahasiswa di salah satu universitas di Seattle dan mengambil jurusan keuangan serta matematika.