Taman Kota

Taman Kota

Banyaknya loka pacaran di Jakarta nan aneh. Pacaran merupakan kegiatan favorit bagi dua insan nan sedang kasmaran. Akhir-akhir ini, pacaran tidak hanya menjadi aktivitas kaum muda saja, nyaris semua kalangan usia melakukannya, mulai usia SD sampai usia lanjut pun dapat ditemukan dengan mudah di beberapa loka pacaran di Jakarta. Yang lebih miris lagi, orang tidak lagi selalu berpacaran dengan pacarnya atau pasangannya, banyak orang nan berpacaran dengan pacar orang lain, atau dengan istri atau suami orang lain, dan ada pula nan sudah punya pacar, tapi masih juga pacaran dengan nan lain.

Membicarakan loka pacaran, khususnya di Ibu Kota Jakarta, pasangan-pasangan kasmaran ini rupanya tidak lagi peduli dengan tempat. Kalau sudah kebelet, mereka dapat berpacaran di mana saja. Berikut ini tempat-tempat pacaran di Jakarta , mulai dari loka nan tidak lazim sampai loka nan berbahaya.



Fly Over atau Jembatan Layang

Fly over atau jembatan layang sedianya dimaksudkan buat jalan alternatif pengurai stagnasi di ibu kota. Entah mengapa banyak pasangan kasmaran nan menjadikan fly over ini sebagai loka pacaran. Padahal, selain aneh, sebab loka itu merupakan loka terbuka dan dilalui oleh ribuan orang setiap harinya, tanpa risih mereka tetap asik bermesraan. Selain itu, fly over juga tentu saja mengandung bahaya nan tidak dapat diremehkan sebab pada umumnya fly over merupakan jalur cepat, belum lagi kendaraan nan melewatinya, tidak sporadis truk-truk kontainer dengan kecepatan tinggi melalui jalan ini.

Beberpa fly over nan kerap kali dijadikan loka berpacaran ialah fly over Kalibata, fly over Pasar Rebo, fly over TB Simatupang, dan fly over Buaran. Biasanya, kita dapat melihat belasan motor berjejer rapi, selain sambil duduk-duduk di atas jok sepeda motor, sering kali mereka juga berdiri bersender pada pagar pengaman sambil memandang ke arah bawah jembatan. Walaupun banyak nan berpacaran, tetapi mereka asik dengan pasangan masing-masing dan tidak peduli dengan nan lain, bahkan tidak peduli dengan keselamatan nyawa mereka.

Hal ini tentu saja menjadi tontonan unik nan negatif bagi para pengguna jalan nan kebetulan melintas di wilayah itu.



Rel Kereta Barah dan Sekitarnya

Tempat nan cukup aneh buat berpacaran, selain itu risikonya pun tidak main-main. Kalau tersambar kereta, bukan hanya nyawa nan melayang, jasadnya pun sangat mungkin buat sulit dikenali.

Tentu saja, pasangan nan kasmaran itu bukannya tidak tahu tentang risiko berpacaran di sekitar rel kereta api. Jika rel itu ialah jalur wafat nan tidak dipakai lagi, mungkin lain ceritanya. Akan tetapi, seperti perlintasan rel di daerah sekitar Jalan Latuharhary, Jakarta Pusat, banyak pasangan nan berpacaran tanpa adanya upaya penertiban dari pihak nan berwenang. Atau, mungkin mereka ingin berpacaran sampai mati? Seperti nan pernah terjadi sekitar tahun 2011 nan lalu, sepasang muda-mudi tewas ketika sedang khusyuk berpacaran di sekitar rel kereta barah di kawasan Sentiong.



Taman Kota

Taman kota merupakan ruang publik terbuka. Selain berfungsi sebagai loka berwisata dan bersantai, taman kota juga memiliki fungsi sebagai paru-paru kota. Tapi, sebagai loka berpacaran? Sepertinya pemerintah daerah setempat tak bermaksud membangun taman kota sebagai fasilitas pacaran.

Di antara tempat-tempat pacaran di Jakarta lainnya, taman kota merupakan loka favorit bagi banyak pasangan nan sedang kasmaran. Beberapa taman kota nan sering menjadi ajang berpacaran ialah Taman Barito, Taman di sekitar Tugu Proklamasi, dan Taman di Monumen Nasional (Monas). Suasana taman kota nan sejuk dan banyak pohon rindang tentu sangat menarik bagi pasangan nan sedang dimabuk cinta, apalagi jika menemukan loka nan agak sepi, tetapi loka nan terlalu sepi justru menjadi rawan, selain rawan godaan setan, juga rawan kejahatan, bukan cuma kejahatan oleh penjahat tepai juga ada kejahatan nan dilakukan aparat.

Contoh seperti kejadian pada bulan Juli 2010. Sepasang muda-mudi nan sedang asik berpacaran sampai lupa waktu sebab mereka berpacaran hingga menjelang dini hari. Saat itu, mereka dipergoki oleh dua orang anggota Satpol PP. Kedua ABG ini dipaksa buat menyerahkan uang damai. Bukan cuma itu, kedua anggota Satpol PP ini bahkan meminta si wanita buat melayani nafsu bejat mereka. Setelah kejadian itu, kedua ABG ini melapor ke polisi.

Kejadian nan mirip juga terjadi masih di sekitar taman Monas. Kali ini siang hari, pelakunya ialah empat orang preman. Korbannya sepasang ABG usia tujuh belasan nan sedang asik jalan berdua di seputaran taman Monas sekitar jam 13.00. Keduanya dihadang empat orang partikelir dan akhirnya sebuah BlackBerry Gemini pun melayang.



Sepanjang Jalur Kanal Banjir Timur (KBT)

Ternyata, Kanal Banjir Timur nan berada di Jakarta Timur ini tidak hanya selalu dibanjiri oleh air, tetapi juga sering dibanjiri oleh berbagai pasangan nan menumpang pacaran. Hampir setiap weekend , dapat disaksikan banyak pasangan nan asik berpacaran di sini.

Sebenarnya, kawasan ini cukup rawan kejahatan, terutama perampasan sepeda motor, jika mereka terlalu asik hingga lupa waktu. Semakin malam semakin sepi, dan semakin sepi semakin rawan.



Rumah Sakit

Rumah sakit tentu saja merupakan loka nan aneh buat berpacaran. Tetapi, memang begitulah adanya. Seperti pernah terjadi pada sebuah rumah sakit di Jalan Jatinegara Barat, Rawa Bunga, Jatinegara, Jakarta Timur. Sepasang ABG nan berdalih akan menjenguk rekannya nan dirawat di sana, malah memanfaatkan salah satu loka nan cenderung sepi buat berpacara, bahkan sampai berbuat mesum. Mereka tidak sadar ada petugas keamanan nan sedang berpatroli memergoki kelakuan mereka. Kejadiannya sekitar pukul 18.00 pada bulan Maret 2012.

Akhirnya, kedua ABG nan sudah nyaris tidak berpakaian itu dibawa ke pos keamanan. Setelah diinterogasi, mereka pun dibuatkan surat pernyataan dan dikembalikan pada orang tuanya masing-masing.

Lalu, ada pula romansa terlarang lainnya di sebuah rumah sakit nan baru selesai dibangun. Kali ini antara seorang pelajar SMP dan seorang kuli bangunan. Petugas keamanan curiga sebab telah beberapa hari selalu melihat seorang pelajar SMP nan masih berseragam selalu menuju ke sebuah bangunan WC nan baru saja selesai dibangun. Suasana di sekitar loka itu memang masih sepi sebab belum difungsikan.

Setelah beberapa hari curiga, akhirnya pada suatu hari petugas itu berinisiatif buat mengikutinya. Ternyata, si pelajar SMP itu menemui seorang pekerja nan memang bekerja di proyek itu dan menuju sebuah bangunan WC nan baru jadi. Ternyata, kecurigaan petugas ini terbukti, mereka berdua memang sedang bermesum ria di sana. Akhirnya, si pekerja bangunan dilaporkan pada polisi dan si ABG diambil oleh orang tuanya nan merasa sangat terpukul dan malu pada kejadian itu.



Kali Cengkareng Drain

Kali atau sungai nan terletak di kecamatan Cengkareng Jakarta Barat ini sebenarnya dimaksudkan buat mengatasi banjir di sekitar wilayah Cengkareng dengan cara menyedot air nan meluap dari kali Mookervaart, kali Angke dan kali Pesanggrahan.

Di atas sungai ini membentang sebuah jalur kabel listrik nan tebuat dari baja. Di atas jalur inilah biasanya banyak pasangan nan berpacaran, padahal jika melihat tempatnya, tentu saja ini bukan loka nan layak buat berpacaran, buat menyebrang pun tidak.

Pada bulan Oktober 2012, setidaknya ada dua orang korban tewas sebab terjatuh dari atas jalur kabel ini ketika sedang asik berpacaran, kejadiannya selang satu hari.

Berpacaran merupakan perbuatan nan lebih banyak sisi negatifnya ketimbang positifnya, apalagi banyak loka pacaran di Jakarta, nan merupakan loka favorit, sebenarnya ialah tempat-tempat nan tak wajar dan mengundang bahaya, baik itu bahaya maut maupun bahaya malu. Pacaran nan paling baik ialah pacaran nan dilakukan setelah menikah, dan di loka nan wajar.