Tips Belajar Bahasa Arab
Menguasai multi bahasa saat ini bagi sebagian orang sudah menjadi kebutuhan. Bahkan banyak di antara mereka nan bahagia hati belajar bahasa Arab sehari hari bersamaan dengan belajar bahasa Inggris.
Orang-orang nan mempunyai kemampuan menggunakan beberapa bahasa ini bukan lagi bilingual tetapi sudah multilingual atau biasa disebut dengan istilah polyglot. Di Indonesia sendiri ada komunitas spesifik nan menampung orang-orang seperti ini. Mereka biasa berbicara dalam banyak bahasa.
Pelajaran bahasa Arab di kalangan masyarakat Indonesia, bukan lagi suatu hal nan baru. Terutama jika berbicara tentang forum pendidikan nan spesifik mengajarkan tentang ilmu-ilmu agama Islam. Bahasa Arab dasar menjadi sebuah materi nan ada di antara banyaknya pelajaran-pelajaran lain.
Seorang guru nan mengajar di forum pendidikan bernuansa islami, niscaya juga mengetahui beberapa kosakata dalam bahasa Arab. Mereka bukan tak mungkin juga dapat menuturkannya secara fasih. Lantas, mengajarkannya pada anak-anak didik.
Orang Indonesia Itu Polyglot
Orang Indonesia itu sebenarnya polyglot. Banyaknya bahasa daerah ditambah dengan bahasa Arab dan bahasa Inggris nan digunakan di berbagai forum pendidikan, telah membuat banyak orang menjadi polyglot tanpa disadari.
Belajar bahasa Arab sehari-hari makin mencuat dan menjadi bahan pembicaraan ketika LHI dan FH tersangka kuota daging sapi impor menggunakan berbagai istilah bahasa Arab dalam percakapannya. Terlepas dari masalah nan ada, rasanya bahagia juga dapat menirukan apa nan mereka ucapkan.
Apalagi bahasa nan dipakai juga campuran antara bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Salah satu ungkapan nan dikatakan oleh salah satu di antara mereka ialah ‘Annukhud arbain milyar cash (Ada Rp 40 Miliar tunai?)’.
Itu baru dua orang. Masih banyak lagi orang nan mampu menggunakan bahasa Arab dan bahasa Indonesia dengan sangat baik di Indonesia ini. Bahkan mereka tahu dialek bahasa Arab dari beberapa negara di Timur Tengah. Misalnya buat bertanya ‘Apa kabar?’.
Orang awam mungkin hanya tahu ‘Kaifa haluk?’ Tetapi buat nan sudah mahir, ia dapat bertanya seperti ini ‘Shabahal khair ukht, Yanti. Keif halak?’ Ini merupakan dialek dari orang-orang Riyadh.
Jawabannya pun dapat majemuk mulai dari ‘Alhamdulillah’ hingga ‘Alhamdulillah Quwaisy’. Baru dari percakapan sederhana saja orang-orang Indonesia itu sudah dapat menggabungkan banyak kosakata dari berbagai bahasa. Bagaimana ketika membicarakan banyak hal.
Belajar Bahasa Arab dan Bahasa Inggris Sekaligus
Mengapa perlu belajar bahasa Arab sehari hari dan bahasa Inggris? Ternyata informasi dari para pekerja Indonesia nan bekerja di Arab Saudi, orang-orang nan ada di sana lebih bahagia berkomunikasi dengan bahasa Inggris.
Namun, bahasa Arab harus dipahami sebab kalau tak mampu berbahasa Arab, orang Indonesia akan dianggap TKI atau pembantu rumah tangga nan artinya sebagai seorang budak.
Jika mereka mampu berbahasa Arab dan bahasa Inggris, mereka akan dianggap sebagai ekspatriat. Sebagai ekspatriat, orang Arab akan menganggap orang-orang ini sejajar dengan mereka.
Sekilas rasanya tak percaya sebab orang Indonesia menganggap bahwa orang Arab itu mengerti dengan hukum Islam. Perlu diingat bahwa mengapa Islam turun di negeri Arab, sebab kejahiliyahan mereka.
Tidak semua orang Arab itu baik. Banyak juga nan tak tahu anggaran dan bahagia mengganggu. Harus bersikap tegas dengan mereka dan gunakan bahasa Arab nan bagus dan benar. Untuk itulah, mari belajar dengan menggunakan konteks dalam situasi tertentu.
Untuk dapat belajar bahasa Arab sehari-hari dengan baik, kemampuan membaca huruf Arab ialah sesuatu nan wajib. Bagi kamu muslim nan dapat membaca Al-Quran dengan baik, hal ini bukan masalah. Tetapi ada satu hal nan harus diingat bahwa bahasa Al-Quran itu ialah bahasa nan Allah SWT. Tata Bahasa dan kosakatanya sangat latif dan bukan protesis manusia.
Sedangkan buat bahasa Arab nan digunakan sehari-hari, pembentukan kata dan tata bahasanya diciptakan oleh manusia sehingga sangat jauh berbeda dengan bahasa nan ada di Al-Quran.
Situasi pertama menggambarkan seseorang nan ditanya oleh temannya apakah sudah mengunjungi sebuah puri atau belum. Ia mengatakan bahwa ia belum mempunyai waktu. Temannya membujuknya dan mengatakan bahwa puri itu latif dan rugi kalau tak mengunjunginya. Berikut percakapan itu selengkapnya beserta dengan terjemahan dalam bahasa Inggris.
(Hal zurata alqal’ah ba’ad?) Have you visited the castle yet?
(Laa, Maa ataahi ly alwaqt.) Not yet. I haven’t had time yet.
(La tafootak! Alqal’ah raheebah!) Don’t miss it. The castle is indeed so amazing!
(Sahuwaawel an azoorahaa a’adan in shaa Allah) I will try to visit it tomorrow. God willing.
Kalau pun tak dapat membaca huruf Arab, usahakan buat memahami cara membaca nan sudah dituliskan dengan huruf biasa. Tetapi terkadang tulisan huruf Arab itu berbeda dengan cara membaca nan ada dalam bentuk abjad biasa. Tetap lebih baik mampu membaca tulisan huruf Arabnya.
Situasi kedua ialah percakapan melalui telepon. Mari perhatikan kata-kata nan digunakan keduanya.
(Alo.) Hello.
(Na’am, meen?) Yes, who is it?
(Ana Saleem, Ayna Ant?) I am Saleem. Where are you?
(Ana ma’a ashabi, thahibeen ila al-matho’am.) I’m with my friends; we are going to the restaurant.
(Ittashel a’alay hena tarje’.) Call me when you get back.
In shaa Allah.) God willing.
Bagaimana dengan contoh kedua ini, apakah mudah dipahami? Jangan putus harapan kalau tak dapat langsung memahaminya. Latihan nan sahih ialah kunci berhasil belajar bahasa asing apapun. Ketika hati memang terbuka buat mencoba belajar menggunakan berbagai bahasa, nanti akan terasa ringan mempelajarinya. Apalagi kalau mempunyai komitmen buat mampu menggunakan bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Carilah komunitas nan dapat meningkatkan semangat buat belajar bahasa Arab sehari hari. Orang-orang nan berada di komunitas polyglot misalnya, akan selalu mengajak teman-temannya buat mampu belajar berbagai bahasa dari berbagai negara. Lihatlah pembahasan tentang kata ‘Pustun’ nan terdengar dalam percakapan antara LHI dan AF.
Ternyata kata ‘Pustun’ ini menggambarkan sosok wanita nan sangat cantik nan berasal dari salah satu suku di Pakistan. Suku ini naik daun sebab ada gadis kecil Malala nan sukses selamat dari terjangan peluru Taliban nan akan membunuhnya. Gadis kecil berusia 14 tahun ini sangat ingin bersekolah. Taliban tak menginginkan kaum wanita maju dan pandai dalam pendidikan. Itulah mengapa mereka membunuh wanita nan sedikit saja terlihat aktif.
Tips Belajar Bahasa Arab
Orang Indonesia nan berada di Arab Saudi cukup banyak. Mereka tentu saja dengan bahagia hati akan membantu para sahabatnya nan mempunyai keingian belajar bahasa Arab. Melalui Google Terjemahan pun ada fasilitas nan dapat membantu dominasi bahasa Arab ini. Jangan takut salah. Kalau ada nan membimbing tentu akan lebih baik.
(Hal tusa’dny?) Will you help me? Ungkapan ini dapat menjadi senjata nan cukup bagus buat meminta pertolongan. Setelah itu jangan lupa buat mengucapkan terima kasih. (Aah, shukran.) Oh, thank you. Biasanya mereka akan menjawab, (‘afwan.) You’re welcome.