Nasional Demokrat, Ormas atau Partai?
Apakah Anda pernah mendengar sebuah slogan tentang restorasi Indonesia? Sejak dideklarasikan, Nasional Demokrat tumbuh menjadi sebuah organisasi kemasyarakatan nan memiliki banyak pendukung di berbagai daerah, mungkin termasuk di daerah Anda. Pada Senin, 1 Februari 2010 lalu merupakan berdirinya sebuah tonggak ormas Nasional Demokrat nan memiliki tujuan buat melakukan perubahan moral bangsa Indonesia melalui gerakan Restorasi Indonesia.
Ormas Nasional Demokrat digagas pendiriannya oleh Surya Paloh dan Sri Sultan Hamengkubuwono X. Gerakan Restorasi Indonesia ini berlandaskan pada tiga pilar yaitu:
- Politik solidaritas. Politik ini bertujuan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa proses demokratisasi memiliki tujuan buat mensejahterakan rakyat.
- Ekonomi partisipatif dan emansipatif. Cara ini bertujuan agar masyarakat dapat ikut terlibat dalam proses ekonomi secara langsung sehingga hasilnya bisa dinikmati langsung.
- Budaya gotong royong.
Ketiga pilar tersebut menjadi kendaraan atau jalan perjuangan nan akan ditempuh oleh ormas Nasional Demokrat buat berjuang merestorasi Indonesia. Untuk Kehadiran ormas Nasional Demokrat dianggap bagi sebagai orang atau tokoh masyarakat sebagai sebuah kesadaran di tengah-tengah kemerosotan moral moral bangsa Indonesia.
Dengan mengusung tema restorasi, Nasional Demokrat berharap bisa membawa pengaruh nan signifikan bagi berkembangnya moralitas bangsa di masa datang ke arah nan lebih baik.
Di dalam manifestonya nan dibacakan kali pertama oleh Anis Baswedan, Nasional Demokrat mencita-citakan sebuah iklim demokrasi Indonesia nan matang lengkap dengan keragaman kesatuan gerakan nan tertib, berkompetisi dalam persamaan dan kebebasan dengan kesejahteraan bisa bersanding bersama.
Pada awal deklarasinya, Nasional Demokrat menggandeng berbagai elemen masyarakat mulai dari teknokrat, seniman, sampai budayawan. Tercatat sebanyak 45 orang ikut berpartisipasi pada awal deklarasi Nasional Demokrat. "Membumi". Mungkin itulah istilahnya buat menyebut perjuangan Nasional Demokrat nan mencoba buat merestorasi Indonesia.
Setiap elemen diundang secara terbuka buat berpartisipasi dan bergabung dalam ormas Nasional Demokrat ini. Setiap elemen masyarakat memiliki kebebasan buat memilih dalam menyalurkan dan menyuarakan aspirasi politiknya dan bukan hanya menjadi penonton atau pengamat semata.
Akan tetapi, setiap elemen masyarakat bisa berpartisipasi aktif buat bersama-sama mendorong arah kehidupan bermasyarakat ke arah kedewasaan di masa nan akan datang. Elemen masyarakat atau meminjam istilah Nasional Demokrat, disebut dengan anak bangsa merupakan kaum konvoi nan memiliki semangat tinggi dan rasa peduli serta ingin melihat Indonesia nan jauh lebih kuat dan bermartabat sinkron dengan cita-cita proklamasi kemerdekaan.
Harapan-harapan tinggi akan terwujudnya Indonesia nan lebih baik dikumandangkan oleh Nasional Demokrat. Gerakan perubahan Restorasi Indonesia tak hanya menginginkan perubahan dalam sisi material, tetapi tujuan nan jauh lebih krusial ialah terwujudnya penghargaan moral dari setiap individu terhadap individu lainnya.
Komando perjuangan moralisasi bangsa ini berpusat di Jakarta tepatnya di Jl. R.P Soeroso No. 46 Gondangdia Lama, Jakarta 10350. Dari loka inilah semua taktik dan berbagai konsep pembaruan digodog dan disebarkan ke seluruh cabang-cabang ormas Nasional Demokrat di seluruh Indonesia.
Gerakan moral organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat hampir tanpa donasi finansial dari forum lain, semuanya murni berasal dari keuangan anggota dan pihak-pihak nan bersimpati.
Nasional Demokrat dan Dua Tahun Restorasi Indonesia
Berpegang teguh pada visi utama, organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat berfokus pada penguatan restorasi dengan tetap bertekad tak akan terjerat pada kepentingan individu maupun kelompok nan ditujukan buat memperebutkan tapuk kepemimpinan maupun jabatan dalam sebuah instansi.
Nasional Demokrat terus menerus menguatkan gerakan perubahan secara nasional dan multibudaya dengan merespon berbagai bentuk permasalahan nan tengah dihadapi masyarakat, termasuk di antaranya persoalan kepemimpinan Indonesia ke depannya.
Setelah 2 tahun masa pendiriannya, kini organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat telah memiliki kepengurusan di 308 kabupaten/kota nan tersebar di 33 provinsi Indonesia. Penyebarannya begitu cepat sebab organisasi kemasyarakat ini menawarkan konsep-konsep perubahan bangsa ke arah lebih baik.
Selain itu, penyebaran kepengurusan di seluruh pelosok Indonesia ini sebagai sebuah usaha buat menjaring informasi dan berusaha buat meredam gejolak di masyarakat. Organisasi masyarakat Nasional Demokrat juga berusaha terus membantu buat membantu dalam menyiapkan generasi pemimpin ke depannya. Penyiapan generasi ini juga didasarkan pada peningkatan kapasitas dan kapabilitasnya buat memimpin.
Nasional Demokrat dan Tokoh Restorasi Indonesia
Pada saat pendiriannya, organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat didukung oleh berbagai tokoh-tokoh berpengaruh sebab hanya berbentuk organisasi kemasyarakatan nan bergerak pada gerakan moral dan sosial. Tidak kurang 45 tokoh nasional ikut mendeklarasikan berdirinya organisasi kemasyarakatan nasional ini. Di antara mereka adalah:
- Surya Paloh
- Sri Sultan Hamengkubuwono X
- Khofifah Indar Parawangsa
- Sisowno Yudho Husodo
- Syamsul Muarif
- Soleh Solahuddin
- Syafii Maarif
- Thomas Suyatnom dan Bachtiar Aly.
- Selain itu, terdapat Didik J Rachibini
- Bahri Anwar
- Tarnamas Sinambela
- Anies Baswedan
- Rizal Sukma
- Sayed Fuad Zakaria
- Jeffrey Geofani
- Basuki Tjahaya
- Ade Supriatna
- Erik Satria Wardana
- Enggartyasto Lukita
- Budiman Sujatmoko
- Budi Suprianto
- Malik Haramayn
- Zulfadli
- Edison Betaubun
- Akbar Faisalss
- serta Edwin Kawilarang
- Paskalis Kasay
- Ali Umri
- Ilham Arif Siradjudin
- Franky Sahilatua
- Djafar Assegaf
- Ferry Mursyidan Baldan
- Zulfan Lindan
- Poempina Hidayatullah
- Meutya Hafidz
- Martin Manurung
- Eep Saifulloh
- Rommy Soekarno
- dan Ahmad Rofiq.
Anis Baswedan menyampaikan pernyataan Manifesto Nasional Demokrat. Dalam manifesto itu, Nasional Demokrat menyatakan menolak demokrasi nan sekadar merumitkan pemerintahan tanpa merumuskan kesejahteraan umum.
"Kami menolak, demokrasi nan sekadar merumitkan pemerintahan tanpa merumuskan kesejahteraan umum. Kami menolak demokrasi nan hanya sirkulasi kekuasaan tanpa orentasi kepada publik. Kami menolak demokrasi, tanpa sirkulasi pemimpin nan berkualitas, kami menolak demokrasi tanpa kebebasan dengan kesejahteraan".
Nasional Demokrat, Ormas atau Partai?
Masyarakat awalnya agak bingung dengan kedua kata tersebut. Antara ormas atau organisasi masyarakat atau partaikah Nasional Demokrat itu? Karena masyarakat, terutama masyarakat awam sangat akrab dengan kata "partai" sehingga memosisikan Nasional Demokrat sebagai partai nan sama halnya dengan partai nan lain.
Nasional Demokrat memang merupakan sebuah organisasi masyarakat nan banyak memperoleh dukungan dari beberapa tokoh seperti nan telah disebutkan sebelumnya. Gerakan perubahan nan dilakukan oleh Nasional Demokrat memang cukup "booming" di telinga masyarakat. Namun tidak sporadis cukup mengganjal dengan pertanyaan Nasional Demokrat itu sebuah ormas ataukah partai?
Kemunculan partai Nasional Demokrat otomatis menimbulkan beberapa pertanyaan di masyarakat. Apakah partai tersebut satu tubuh dengan ormas nan bernama sama ataukah tidak? Namun, nan jelas kemunculan partai tersebut menimbulkan permasalah tersendiri bagi para pengurus ormas.
Sejak awal pendirian ormas sudah jelas tak akan mengerucut ke arah partai. Namun di perjalanannya, generasi golongan muda berinisiaif buat membentuk partai Nasional Demokrat. Hal tersebut tentu saja menimbulkan pertanyaan lain di masyarakat.
Apapun permasalahannya, nan diharapkan masyarakat tentu saja bukan golongan ormas atau partai. Masyarakat hanya menginginkan sebuah perubahan nan benar-benar bisa membantu mereka ke arah perubahan nan lebih baik dan sejahtera. Nasional Demokrat akan membuktikan pengharapan masyarakat.