Risiko Ilmu Tenaga Dalam
Sebelum melaksanakan niat buat mempelajari ilmu tenaga dalam , agaknya cukup bijak buat mencoba mempertanyakan kembali; buat tujuan apa kita mempelajari ilmu tenaga dalam?
Memahami motivasi ini krusial karena akan sangat mempengaruhi karakter pemilik ilmu tenaga dalam itu sendiri. Bagi anak muda, kebanyakan motifnya supaya dapat jadi jagoan dan kebal terhadap pukulan benda tumpul maupun benda tajam.
Namun, satu hal nan luput dari perhatian, kesaktian ini dapat menjadi bumerang nan dapat merugikan dirinya sendiri. Mungkin seseorang akan merasa hebat, bahwa dengan ilmunya dia dapat melumpuhkan orang lain dengan sekali tampar.
Namun, apabila dia tak dapat mengontrol emosinya secara baik, dapat jadi kemampuan itu akan merugikan dirinya sendiri. Kebanyakan kasus nan muncul dari kemampuan ini terjadi ketika dia tak mampu mengontrol emosi dan marah kepada anaknya, secara impulsif dia menampar muka anaknya. Akibatnya ternyata fatal dan penyesalan jadi tak berguna lagi.
Adapun mengenai cara memperoleh kekuatan ilmu tenaga dalam ini dapat didapat dengan bemacam sumber. Dapat sebab melakukan latihan-latihan atau amalan tertentu, dapat juga dengan penggemblengan , yaitu dengan pengisian jin kepada tubuh seseorang.
Jin nan dimasukkan sudah diberi pemahaman buat mematuhi dan responsif terhadap keinginan tuannya. Kepatuhan jin dalam memenuhi keinginan tuannya ini sangat bergantung pada negosiasi awal nan telah diperjanjikan, termasuk juga mengenai pantangan-pantangannya.
Karakteristik Ilmu Tenaga Dalam
Sebagaimana halnya dengan ilmu-ilmu nan lain, ilmu tenaga dalam dapat digunakan buat mengobati, tetapi dapat juga buat menyakiti. Dapat buat menolong, tetapi dapat juga buat mencelakakan. Dapat buat berbuat baik, tetapi dapat juga buat berbuat jahat. Semuanya kembali pada motivasi awal seseorang ketika berniat mempelajari dan memiliki kekuatan dari ilmu tenaga dalam.
Asal-usul sumber kekuatannya dapat bersumber dari kekuatan dursila dan baik ( black magic dan white magic ). Dari kekuatan setan atau dari Tuhan. Ada kalanya kita tak tahu niscaya apakah ilmu tenaga dalam nan kita punyai berasal dari kekuatan dursila atau kekuatan baik. Sangat sulit memastikan dari kekuatan nan mana ilmu tenaga dalam kita bersumber.
Sekalipun diawali dengan melakukan ritual eksklusif menurut suatu ajaran agama, belum menjamin ilmu tenaga dalam nan akan kita peroleh bersumber dari cahaya kebaikan Tuhan sebab setan memiliki kreativitas tinggi dalam melakukan tipu daya nan terkadang tak disadari orang.
Biasanya, ilmu tenaga dalam nan bersumber dari kekuatan Illahiyah akan datang dengan sendirinya dan bekerja secara impulsif pada orang-orang nan dikehendaki Tuhan.
Kekuatan itu sepenuhnya datang atas kehendak Tuhan, bukan atas kehendak diri pribadi seseorang. Bahkan, ada kalanya orang tersebut tak menyadari bahwa dirinya memiliki kekuatan ini. Karena tak menyadari memiliki kekuatan, orang ini tak pernah memamerkan kekuatannya.
Yang lebih mengherankan, kekuatan ini akan muncul mendadak dan bekerja secara impulsif dalam situasi tertentu. Banyak kejadian aneh nan dapat ditemui buat menjelaskan ini.
Seseorang nan lumpuh dan selalu berada di kursi roda mendadak dapat lari kencang ketika rumahnya terbakar. Seseorang nan terlihat lemah dalam tempo singkat berubah jadi jagoan kungfu ketika ada orang dursila nan mengancamnya.
Kekuatan inilah nan biasa disebut dengan mukjizat. Dia hadir pada saat dibutuhkan. Kenapa orang dapat mendapat mukjizat nan demikian itu?
Berdasarkan penyelidikan ahli-ahli spiritual, kekuatan ini biasanya justru muncul pada orang-orang nan tak pernah mengharap buat mendapat mukjizat.
Selain itu, muncul juga pada orang nan memiliki keyakinan tauhid tinggi dan bersikap pasrah serta iklas dalam berserah diri. Biasanya, orang-orang ini hayati bersahaja, memiliki raut muka nan cerah, dengan pancaran sinar mata teduh.
Ilmu Tenaga Dalam Menurut Islam
Ilmu tenaga dalam ialah salah satu bentuk kemampuan luar biasa atau ‘ khawariqul ‘adah ’. Ilmu tenaga dalam dapat saja berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala seperti nan dianugerahkan kepada wali-wali,-Nya dan dapat juga berasal dari setan nan banyak menganggapnya sebagai sebuah anugerah ilahi, seperti apa nan diperlihatkan oleh wali-wali setan tersebut.
Menurut pendapat ulama-ulama, misalnya seperti apa nan dijelaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahulloh, ‘ khawariqul ‘adah ’ (kemampuan luar biasa) berupa ilmu tenaga dalam bisa dibedakan berdasarkan dua tinjauan. Tinjauan pertama ialah melalui keadaan orang nan memperoleh ilmu tenaga dalam dan kedua ialah melalui karena diperolehnya ‘ khawariqul ‘adah ’, dalam hal ini ilmu tenaga dalam.
Tinjauan pertama ialah melalui keadaan orang nan mendapatkan ilmu tenaga dalam. Jika nan mendapatkan ilmu tenaga dalam ialah orang nan bertakwa, kalangan pakar tauhid, mempunyai ilmu dalam syariat Islam nan saleh, ikhlas dalam melakukan ibadah, tak mempraktikkan amalan bid’ah (amalan ibadah nan tak sinkron dengan contoh tuntutan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ), dan tak melakukan maksiat, orang seperti ini bisa memiliki ilmu tenaga dalam sebab anugerah dari Allah Swt.
Sebaliknya, jika nan memperoleh ilmu tenaga dalam ialah orang nan bukan termasuk pakar tauhid, orang nan suka berbuat syirik (misalnya memohon berkah pada kuburan), dan perbuatan lainnya nan menyimpang dari ajaran Islam, orang seperti ini memperoleh ilmu tenaga dalam nan berasal dari setan. Jadi ingat, kita harus tetap berhati-hati memahami ilmu tenaga dalam.
Sama halnya dengan orang-orang nan sering melaksanakan perbuatan bid’ah seperti membaca zikir nan tak sinkron ajaran Islam (membatasi jumlah, bentuk, suara, dan cara lainnya nan tak dicontohkan dalam syariat), maka orang seperti ini mempeoleh ilmu tenaga dalam dari setan. Pun demikian dengan orang nan sering berbuat maskiat seperti pergaulan bebas, minum minuman nan memabukkan, memakan harta riba , dan lain-lain, maka ilmu tenaga dalam nan didapatkannya berasal dari setan.
Tinjauan kedua ialah melaui karena diperolehnya ilmu tenaga dalam atau kemampuan luar biasa ( khawariqul ’adah ). Ilmu tenaga dalam nan berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya bisa diperoleh lewat ketaatan, keimanan, dan ketakwaan. Dalam ajaran Islam juga tak ada ajaran nan mengajarkan sesorang beribadah dengan tujuan buat memeperoleh kemampuan luar biasa ( khawariqul ‘adah ), temasuk ilmu tenaga dalam.
Penjelasan tersebut berisi klarifikasi nan membedakan antara khawariqul ‘adah berupa ilmu tenaga dalam nan berasal dari Allah Subhanahu wa Ta’ala dan nan berasal dari setan. Khawariqul ‘adah nan bersumber dari Allah Subhanahu wa Ta’ala tak bisa dipelajari, terlebih dibakukan menjadi sebuah ilmu kedigdayaan.
Sementara itu, khawariqul ‘adah yang berasal dari setan bisa dipelajari, bahkan bisa dijadikan sebuah ilmu, misalnya ilmu tenaga dalam. Walaupun secara zhahir dilakukan dengan zikir dan membaca ayat, tetap saja ilmu tenaga dalam ini berasal dari setan.
Berikut firman Allah Swt nan artinya: “ Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa nan dengan sihir itu mereka bisa menceraikan antara suami dan istrinya .” (Q.S. Al-Baqarah: 102)
Ayat tersebut bermakna bahwa khawariqul ‘adah nan dapat dipelajari yaitu sihir (berasal dari setan), sedangkan nan berasal dari anugerah Allah Swt., tak dapat dipelajari sebagaimana sihir.
Risiko Ilmu Tenaga Dalam
Memiliki ilmu tenaga dalam jangan dikira tak memiliki risiko. Biasanya, orang-orang nan memiliki ilmu tenaga dalam bukan dari kekuatan Tuhan akan mengalami proses sakaratul maut nan lama, panjang, dan menyakitkan. Nah, tanyakan kembali, apa motif kita dalam mempelajari ilmu tenaga dalam?