Penyebaran Batik

Penyebaran Batik

Di dalam sebuah pesta, mungkin Anda sering melihat seseorang mengenakan pakaian batik. Yang sering dikenakan biasanya ialah pakaian batik pekalongan . Jenis batik ini memiliki keunggulan dari sisi rona nan cukup menarik. Modelnya pun cukup banyak pilihan.



Budaya Orisinil Indonesia

Batik merupakan produk orisinil bangsa Indonesia, nan menjadi karakteristik khas bangsa. Contohnya ialah batik Pekalongan. Batik dapat pula dikatakan sebagai produk nan cukup booming dan juga go international, sebab sangat dikenal di luar negeri.

Karena itu sebagai putra bangsa nan mengaku mencintai produk dalam negeri, dan produk protesis putra bangsa, apabila tak memiliki sedikitnya selembar batik; jangan mengaku sebagai putra bangsa nan cinta produk dalam negeri.

Meski banyak hal-hal menarik lainnya nan datang dari bangsa Indonesia, namun agaknya batik tetap menempati posisi on top nan mampu menyerap perhatian seluruh dunia.



Produk Dalam Negeri

Cobalah Anda tanyakan pada diri sendiri. Berapa buah pakaian batik nan Anda miliki di dalam lemari baju Anda? Satu, dua lembar, atau tak sama sekali. Sebaiknya bila memang Anda mengaku sebagai putra bangsa, sedikitnya Anda harus memiliki beberapa lembar batik. Baik itu batik berupa pakaian nan dikenakan, ataupun batik nan berupa kain.

Batik sebagai produk dalam negeri, seharusnya memiliki ruang tersendiri di hati para putra bangsanya. Karena itu sangat malu rasanya, apabila Anda tak memiliki selembarpun batik dalam lemari Anda. Setidaknya ada satu momen atau even eksklusif nan mengharuskan seseorang mengenakan pakaian batik.

Dewasa ini batik tak lagi merupakan produk dalam negeri nan konotasinya ialah simbok-simbok penggendong jamu atau baju simbah. Namun batik jaman sekarang tak terbatas pilihannya. Dari motif, corak, hingga model pakaian nan dihasilkan, serta pilihan warna.

Baju batik Pekalongan memiliki karakteristik khas nan sempurna. Yaitu rona batiknya nan cukup cerah. Dan memiliki karakteristik nan menarik.



Penyebaran Batik

Kekayaan Indonesia tentang batik sudah tak perlu diragukan. Secara “ajaib”, batik dimiliki oleh hampir seluruh wilayah di Indonesia. Batik nan dimiliki pun berbeda motif di setiap wilayah. Meskipun perbedaannya tak terlalu mencolok, batik nan dimiliki tiap-tiap wilayah Indonesia tersebut memiliki kekhasan berbeda.

Keberadaan batik di pulau Jawa memang sudah sangat termasyhur, dan telah cukup lama. Jenis batik nan ada di pulau Jawa, bahkan cukup terkenal hingga luar negeri. Sejak zaman kerajaan, batik memang sudah menjadi bukti diri masyarakat Jawa, baik masyarakat Jawa nan hayati di keraton maupun pesisir. Batik pun menyebar luas ke seantero Pulau Jawa, termasuk Pekalongan. Kehadiran batik pekalongan pun semakin memperkaya koleksi batik Indonesia.

Perkembangan batik di Pekalongan tidak lepas dari pengaruh batik Jawa nan terdapat di wilayah keraton. Batik itu menyebar hingga daerah nan terdapat di pesisir Jawa. Baik pesisir selatan ataupun pesisir utara. Seperti di Jakarta, Indramayu, Cirebon, Tuban, Gresik, Sidoarjo, Madura, Lasem, dan Pekalongan. Penyebaran batik juga berpengaruh pada corak dan motif batik itu sendiri.

Biasanya setiap daerah memiliki semacam mascot daerah. Dan mascot inilah nan diangkat ke dalam motif batik. Itu pula nan menjadikan batik Jawa, menjadi kaya akan corak dan motif. Yang biasanya menjadi mascot adalah, seperti gambar burung merak, burung gelatik, burung emprit, kembang raflesia, kembang mawar, kembang dandelion, kembang melati, dan lain sebagainya.



Sejarah Batik Pekalongan

Keberadaan batik di Pekalongan sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Data di Deperindag menunjukkan adanya batik dari Pekalongan nan berasal dari tahun 1802. Motif pada batik tersebut berbentuk pohon kecil. Namun, keberadaan batik Pekalongan baru dapat dipastikan dan berkembang dengan baik pada zaman Kerajaan Mataram.

Perang nan terjadi di Kerajaan Mataram atau dikenal juga dengan sebutan Perang Diponegoro ialah momentum menyebarnya batik dari wilayah keraton ke berbagai pelosok Pulau Jawa. Peperangan tersebut membuat penghuni kerajaan pergi dan mengamankan diri keluar wilayah keraton. Penghuni keraton itu pun meninggalkan kerajaan dan menyebar ke berbagai arah, timur dan barat. Di wilayah barunya itulah, anggota kerajaan tersebut mengembangkan dan menyebarkan batik.

Penyebaran anggota kerajaan ke arah timur membentuk kerajinan batik nan khas di daerah Mojokerto, Tulungagung, Gresik, Surabaya, dan Madura. Penyebaran anggota kerajaan ke wilayah barat berpengaruh pada keberadaan batik di Banyumas, Kebumen, Tegal, Cirebon, dan Pekalongan.

Di Pekalongan, batik berkembang cukup pesat dibanding batik di wilayah lain. Perkembangan batik di Pekalongan banyak terjadi di daerah pantai, seperti daerah Pekalongan Kota, Buaran, Pekajangan, dan Wonopringgo.



Batik Pekalongan dan Kekhasannya

Batik di daerah Pekalongan memang berbeda dengan batik nan dimiliki wilayah lain. Pekalongan nan berada di pesisir pantai berpengaruh pada motif batik pekalongan. Sama dengan batik di daerah pesisir lain, batik pekalongan memiliki rona nan cenderung cerah, seperti biru, merah, dan hijau.

Kehidupan masyarakat Pekalongan juga sangat bergantung pada produksi kain batik. Secara turun-temurun, batik sudah menjadi bukti diri masyarakat Pekalongan. Batik pekalongan tak diproduksi dalam skala besar menggunakan mesin-mesin besar. Batik pekalongan bergantung sepenuhnya pada pengusaha kecil nan membatik dari rumah. Oleh sebab itulah, batik menjadi sesuatu nan mendarah daging di masyarakat Pekalongan.

Perkembangan batik di Pekalongan mengalami pasang surut seperti nan terjadi pada daerah-daerah lain. Namun, itu semua tak berpengaruh pada perindustrian batik di Pekalongan. Batik kini sudah menjadi bukti diri bagi Pekalongan. Ikon karya seni nan lahir dari masyarakat asli. Kualitas nan dimiliki batik pekalongan pun sudah mulai diperhitungkan.



Cara Merawat Batik Pekalongan

Apabila Anda memiliki beberapa koleksi batik, dari berbagai jenis busana. Misalnya, baju, kain, kaos, kemeja hingga gaun dari bahan batik. Semua tentu saja memiliki perawatan dan cara spesifik dalam menanganinya.

Sebagai contoh, gaun batik, sebab sifatnya nan merupakan pakaian panjang, maka sudah barang tentu membutuhkan bahan batik nan cukup banyak, buat bisa menghasilkan selembar gaun batik. Karena itu perawatan nan dibutuhkan benar-benar sangat spesifik dan perlu diperhatikan. Misalnya, saat mencuci dan menjemur dan menyetrikanya.

Berikut ialah beberapa tips menarik buat merawat koleksi batik Pekalongan milik Anda. Sebagai berikut:

  1. Saat mencuci pakaian dan busana batik, sebaiknya cukup dengan tangan. Hindari menggunakan mesin cuci. Kecuali itu ialah pakaian batik nan terbuat dari printing, dan bukan batik tulis asli.
  2. Selesai mencuci, sebaiknya Anda harus memperhatikan baik-baik saat menjemur. Karena bahan batik tak baik apabila dijemur di bawah sinar matahari secara langsung. Cara nan tepat ialah sebaiknya Anda menjemurnya dengan menggantung, dan letakkan di loka nan teduh, dan tak terpapar sinar matahari secara langsung.
  3. Setelah kering dari jemuran. Batik diangkat. Perhatikan. Anda harus benar-benar mendapatkan hasil jemuran nan benar-benar kering, jangan lembab. Busana atau pakaian dari batik nan masih lembab sudah diangkat, akan memunculkan aroma tak sedap. Sehingga membuat batik menjadi tak nyaman lagi dikenakan.
  4. Saat menyetrika juga harus perhatikan benar-benar. Aturlah panas setrika secermat mungkin. Jangan terlalu kepanasan, dan jangan pula terlalu dingin. Agar hasil setrikaan pakaian batik Pekalongan Anda cukup bagus hasilnya.

Nah! Kini Anda benar-benar telah siap memiliki berbagai jenis busana batik Pekalongan nan umumnya berwarna cerah tersebut.