Sehat dengan Shalat Tahajud

Rasulullah Saw. bersabda, "Shalat sunah nan primer setelah shalat fardhu ialah shalat tahajud." (HR. Abu Daud). Di dalam hadis nan lain ditegaskan, "Shalat tahajud bisa menghapus dosa, mendatangkan ketenangan dan menghindarkan dari penyakit." (HR. Tirmidzi).

Shalat Tahajud ialah shalat sunah nan istimewa. Di dalam kitab-kitab fikih, shalat tahajud ialah salah satu shalat sunah nan selalu mendapat kupasan pembahasan. Pertanyaannya, bagaimana tata cara sholat tahajud?

Di artikel ini, Anda akan dibimbing tata cara sholat tahajud ala mazhab syafi"i dengan menggunakan kitab rujukannya Fat-hul Mu"in karangan Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibari Al-Fannani. Pembahasannya dimulai dari syarat sebelum aplikasi sholat tahajud hingga tata cara pelaksanaannya.

Dalam tata cara sholat tahajud, sholat tahajud memiliki syarat buat sahnya dilakukan. Jika syarat tersebut tak dilakukan, sholat dilakukan bukalah dinamakan sholat tahajud. Ada dua syarat bahwa sholat nan dilakukan ialah sholat tahajud

1. Dilakukan di malam hari. Mulai dari masuknya waktu sholat isya hingga masuknya waktu sholat shubuh. Adapun dalilnya firman Allah Swt., "Dan pada sebagian malam hari, bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhan-Mu mengangkatmu ke loka nan terpuji." (QS. Al-Isra" [17]: 79)
2. Harus tidur terlebih dahulu. Adapun dalilnya ialah pernyataan terhadap apa nan dilakukan Abu Bakar dan Umar bin Khattab sebelum sholat tahajud. Abu bakar malaksanakan shalat tahajud dengan tidur terlebih dahulu. Namun sebelum tidur, ia melakukan sholat witir. Bangun di sepertiga malam lalu shalat tahajud. Berbeda dengan Umar bin Khattab, ia tidur dahulu. Bangun disepertiga malam, lalu melaksanakan shalat tahajud dan ditutup dengan shalat sunat witir. Rasulullah Saw berkomentar, "Yang dilakukan Abu Bakar ialah kehati-hatian, sedangkan nan dilakukan Umar ialah bukti kuatnya."

Apabila kedua syarat ini dipenuhi, maka aplikasi sholat tahajud baru dapat dilakukan. Inilah syarah sahnya aplikasi sholat tahajud. Sholat sunat tahajud minimalnya ialah 2 rakaat dan maksimalnya ialah 12 rakaat. Sementara pelaksanaannya, menurut ulama mazhab syafi"I secara generik ialah setiap dua rakaat salam.

Adapun tata cara sholat tahajud nan dilakukan sama dengan shalat-shalat fardhu atau sholat sunnah lainnya, seperti sholat dhuha, sholat sunat rawatib dan lain-lain. Ada 11 rukun shalat nan tak boleh tak dilakukan:

Salah satu hal primer dalam tata cara sholat tahajud ialah niat. Niat ialah rukun pertama dalam setiap sholat, termasuk shoat sunat tahajud. Karena ia nan menjadi pembedanya dengan shalat nan lain atau aktivitas lainya. Karena kaidah fikih menyatakan, "Tidak ada pahala kecuali dengan niat (terhadap perbuatan nan dilakuan tersebut)"

Tempat niat ialah di hati. Adapun pelafalan ushalli sunnatat-tahajjudi rak"ataini lillaahi ta"ala (aku niat shalat sunat tahajud dua rakaat sebab Allah swt) ialah sunnah. Tujuannya dibaca sebelum takbiratul ihram ialah buat menolong orang nan melaksanakan sholat tahajud agar mudah menghadirkan niat shoat sunat tahajud di dalam hatinya saat takbiratul ihram .

Takbiratul ihram ialah membaca allahu akbar nan bersamaan dengan niat aplikasi shalat tahajud di dalam hati. Di antara takbiratul ihram dan membaca surat Al-Fatihah disunnahkan membaca doa iftitah.

Surat Al-Fatihah menjadi rukun dalam tata cara sholat tahajud sebab Rasulullah Saw bersabda, "Tidak absah shalat bagi orang nan tak membaca al-Fatihah." Adapun membaca surat setelah membaca Al-Fatihah ialah sunnah hukumnya. Ada nan menganjurkan surat-surat panjang nan dibaca. Ada pula nan menganjurkan membaca surat Al-Kafirun di rakaat pertama dan di rakaat kedua surat Al-ikhlas.

Rukuk menjadi rukun shalat dengan membaca subhana rabbiyal azdimi wabihamdih . Minimal sekali dan maksimalnya sebelas kali

I"tidal ialah bangkit dari rukuk. Ini menjadi rukun sholat. Karena itu, ia menjadi bagian dari tata cara aplikasi shalat tahajud juga. Jika tak dikerjakan, tak absah sholatnya sebab tak mengerjakan satu rukun tata cara sholat tahajud . Yaitu, I"tidal. Adapun bacaan sunnah di saat I"tidal adalah, Sami"allahu liman hamidah Rabbana lakal hamdu mil-us samawati wa mil-ul ardhi wa mil-u masyikta min syain ba"du.

Sujud ialah bagian dari tata cara aplikasi sholat tahajud. Karena ia menjadi rukun sholat. Sujud nan dilakukan dua kali, pada setiap rakaat. Adapun nan sunnah dibaca ketika sujud ialah "Subhana rabbiyal a"la wa bihamdih." Dibaca minimal sekali dan maksimal sebelas kali.

Duduk antara dua sujud menjadi rukun juga dalam sholat tahajud layaknya seperti sholat fardhu nan lima waktu. Bacaan sunnah saat duduk antara dua sujud ialah "Rabbighfirli warhami wajburni warfa"ni warjuqni wahdini wa"aafini. Bacaan ini minimal dibaca sekali dan maksimal sebelas kali.

Thuma"ninah ialah diam sejenak nan tujuannya buat memisahkan antara satu rukun dengan rukun nan lain. Thuma"ninah dilakukan ketika rukuk, sujud, duduk antara dua sujud dan I"tidal. Dengan membaca bacaan nan telah disebutkan ketika rukuk, sujud, duduk antara dua sujud dan I"tidal, maka otomatis Anda sudah melakukan thuma"ninah.

Seperti halnya sholat fardhu, di shalat tahajud juga thuma"ninah menjadi rukun. Jika tak ada dilakukan, maka shalatnya tak absah alias dianggap batal.

Tasyahud akhir ialah rukun dalam sholat. Maka pada tata cara sholat tahajud juga termasuk rukun. Berdasarkan hadis tirmidzi, bacaan minimal ketika tasyahud akhir adalah, "Attahiyyatu lillah salamun "aliaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wa barakatuh. Salamun "alaina wa "ala ibadillahisshalihin. Asyhadu allaa ilaaha illahhu wa anna muhammadarrasulullah.

Membaca shalawat kepada Nabi Saw ialah rukun shalat, baik sholat fardhu maupun sholat sunnah. Makanya, di sholat tahajud juga, shalawat kepada nabi Saw menjadi rukun. Minimal bacaan shalawat dalam sholat ialah "Allahumma shalli "ala Muhammad wa"ala alihi.

11. Tertib

Tertib artinya, rukun sholat nan dikerjakan mesti teratur. Ini juga berlaku dalam tata cara sholat tahajud. Tidak boleh didahulukan sujud dari ruku". Jika ini terjadi, sholatnya batal.

Inilah rukun nan mesti dikerjakan saat melaksanakan shalat tahajud. Rukun-rukun ini tak jauh berbeda dengan rukun sholat fardhu. Hanya saja, di sholat fardhu diwajibkan berdiri. Jika tak mampu, baru duduk. Di sholat tahajud, mau mampu atau tidak, dibolehkan melakukan shalat tahajud dengan duduk.

Seperti nan dikemukan di awal bahwa shalat tahajud memberikan kesehatan bagi orang nan melaksanakan. Secara spiritual, orang nan getol melaksanakan sholat tahajud akan mendapatkan ketenangan, sebab ia dekat dengan Allah Swt.

Sementara itu secara medis, orang nan geamr sholat tahajud akan sembuh dari majemuk penyakit. Di dalam buku "Hidup Sehat ala Rasulullah Saw." dijelaskan ihwal gerakan dilakukan saat sholat tahajud memberi kegunaan nan luar biasa bagi tubuh.

Misalnya, rukuk nan mesti dilakukan dengan keharusan meluruskan tulang belakang dengan ibaratkan seperti papan nan lurus. Ternyata, penelitian medis membuktikan bahwa rukuk membuat posisi jantung nan sejajar dengan otak sehingga menjadikan genre darah maksimal pada bagian tengah. Posisi rukuk juga bisa dijadikan wahana latihan buat organ kemih agar terhindar dari penyakit prostat.

Maka wajar sekali, bila Rasulullah Saw selama hidupnya hanya dua kali mengalami sakit. Karena Rasulullah Saw selalu menjaga kesehatan dengan melaksanakan sholat tahajud. Tinggal kita nan menjadi pengikutnya, mau tak meniru Rasulullah Saw.

Menjadikan sholat tahajud seperti shalat fardhu dengan tak pernah meninggalkannya kecuali hal-hal nan memang mewajibkan kita buat meninggalkan. Pasalnya, kesehatan nan dijanjikan bagi orang nan getol melaksanakan shalat tahajud cukup luar biasa.

Dengan adanya artikel tata cara sholat tahajud ini menjadikan Anda paham cara melaksanakan sholat tahajud dan sudah mengetahui manfaatnya, baik dari sisi spiritual maupun dari sisi medis. Semoga artikel ini bermanfaat.