Pakar Otak Kanan
Saat ini istilah otak kanan menjadi sangat akrab di telinga. Mendadak bermunculan berbagai buku nan membahas tentang dahsyatnya otak kanan. Banyak pula para penulis nan mengaku sebagai pakarnya otak kanan. Begitu istimewanya bagian tubuh ini sehingga buku-buku nan membahasnya pun menjadi best seller di negeri tercinta ini.
Selama ini di sekolah generik nan ada di dunia, otak kiri memang lebih aktif digunakan. Otak kiri berhubungan dengan logika dan angka-angka. Sistem pendidikan memang mendorong anak buat lebih mengasah otak kiri. Sayangnya, hal seperti kelak dapat berdampak luas pada kreativitas dan daya nalar seseorang. Itu pun masih meluas lagi hingga ke hal lain nan mungkin selama ini tak terpikirkan.
Fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri
Otak manusia terbagi dua, menjadi otak kanan dan otak kiri. Berbeda nama, berbeda pula fungsi nan mereka miliki. Otak kiri dianggap sebagai pusatnya Intelligence Qoutient atau lebih akrab dengan sebutan IQ.
Di otak kiri ini diasah pengetahuan tentang matematika, kemampuan menulis dan membaca, rasio, juga hal-hal nan berhubungan dengan logika. Semua ini benar-benar dimanfaatkan saat kita berada di bangku sekolah.
Coba diingat lagi, apa pelajaran nan jika mendapat nilai buruk akan membuat kita merasa "rendah diri"? Niscaya tak jauh-jauh dari matematika atau pelajaran eksakta. Namun siapa nan peduli tatkala mendapat nilai merah buat pelajaran kesenian, misalnya.
Kegiatan kreatif nan berhubungan dengan kesenian tadi merupakan hasil kerja dari otak kanan. Jadi, tatkala seseorang menyanyi atau menari, dia sedang mempertajam kinerja otak kanannya.Di otak ini terletak kemampuan intuitif, aktualisasi diri tubuh, kemampuan merasakan, pengendalian emosi, komunikasi, sosialisasi, hingga kemampuan berinteraksi dengan manusia lain.
Itu semua merupakan tanggung jawab otak kanan. Dengan kata lain, otak bagian ini nan bertanggung jawab terhadap perkembangan Emotional Quotient ( EQ ). Kedua fungsi otak ini memiliki disparitas nan luar biasa, bukan?
Perpaduan keduanya akan membentuk sifat, karateristik, kemampuan, hingga perasaan nan berbeda pada tiap manusia. Inilah nan kemudian membedakan manusia nan satu dengan nan lain. Tiap orang punya kekuatan dan keunikan masing-masing. Makanya tak usah merasa heran jika kembar identik sekalipun nyaris tak pernah identik dalam melakukan banyak hal dalam hidupnya.
Otak manusia tersusun dari 100 miliar sel saraf. Semua sel saraf itu biasa disebut dengan nama neuron. Tiap neuron itu terhubung dengan 25.000 neuron lainnya. Sehingga di dalam otak akan terdapat triliunan lintasan penghantaran frekuwensi nan saling bersilangan. Berat otak ternyata ditentukan oleh jenis kelamin.
Perempuan memiliki berat otak sekitar 2,5 persen dari berat tubuhnya. Sedangkan otak laki-laki lebih kecil persentasenya, hanya sekitar 2 persen saja. Meski demikian, otak membutuhkan hingga 15 persen suplai darah dari tubuh manusia atau sekitar 0,85 liter setiap menitnya.
Otak terbagi dua, di mana tiap bagian mengendalikan sisi tubuh nan berlawanan. Artinya, otak kanan mengendalikan sisi kiri tubuh manusia, sementara otak kiri mengendalikan sisi kanan tubuh kita. Belakangan banyak nan bertanya, mana nan lebih baik. Tentu saja keduanya sama baiknya sebab Tuhan sudah menciptakan nan paripurna buat manusia.
Kanan tanpa kiri, bagaimana mungkin? Begitu juga otak kanan dan otak kiri, tetap bisa dimaksimalkan keduanya dengan baik sehingga menghasilkan perpaduan nan cantik. Namun seperti nan sudah disinggung di atas, umumnya manusia lebih banyak menggunakan otak kirinya.
Hal ini sebab proses nan diterima saat mendapatkan pendidikan formal selama bertahun-tahun. Sementara otak kanan hanya sedikit sekali mendapat sentuhan atau pengembangan. Semua nan berusaha buat ditingkatkan hanyalah otak kiri.
Hal nan sedikit berbeda dilakukan oleh para seniman. Mereka biasanya akan mengasah otak kanan lebih optimal dibanding otak kiri. Itu sebab otak kanan sangat erat hubungannya dengan khayalan dan kreativitas. Para artis tak perlu memikirkan tentang matematika dan rumusnya nan rumit, kecuali berhubungan dengan honor.
Sebenarnya, secara generik kita dapat melihat otak sebelah mana nan dominan pada seseorang. Memang, ada sebuah alat spesifik buat mengukurnya. Namanya ialah Electroencephalograph . Nah, alat ini dapat mengamati dan menganalisa bagian otak mana nan lebih aktif antara otak kanan dan otak kiri. Namun, kita dapat juga mencermati hanya dari Norma seseorang dalam keseharian. Begitu juga dengan cara berpakaian.
Sebagai contoh, jika menemukan orang nan mempunyai prestasi tinggi di sekolah namun kurang cakap dalam berteman bisa diyakini kalau orang tersebut lebih dominan menggunakan otak kirinya. Sebaliknya jika otak kanan seseorang nan lebih dominan. Maka biasanya orang tersebut sangat mudah berteman serta lentur dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak kaku apalagi menarik diri. Hanya saja, sulit mencari manusia dengan kombinasi kedua bagian otak nan sempurna.
Jika dibahas lebih jauh lagi, ada karakteristik khas nan sangat terlihat ketika seseorang dominan menggunakan sebelah otaknya. Untuk orang nan dominan memakai otak kirinya, biasanya dia akan konsisten, sangat stabil, selalu memilih bermain aman, mengedepankan logika dan perhitungan matematis, mempunyai jadwal teratur dan terencana rapi.
Sementara orang nan biasa menggunakan otak kanannya dengan dominan akan banyak menggunakan perasaan, suka berfantasi, spontan, sulit ditebak, atau fleksibel. Nah, dari uraian di atas kita tentu dapat merasa dan menimbang, kira-kira kita masuk ke golongan nan mana. Sifat-sifat nan dijelaskan ialah wakil dari penguasaan salah satu bagian otak.
Pakar Otak Kanan
Siapa nan ada di benak Anda ketika menyebut tentang sosok nan pantas menjadi ahli otak kanan? Nama nan sedang populer saat ini tentu saja Ippho Santosa. Beliau ialah penulis beberapa buku terlaris nan sangat menarik.
Buku 7 Keajaiban Rezeki karyanya menjadi mega best seller di seluruh Indonesia. Kesuksesan buku itu mengantar Ippho menjadi seorang pembicara kelas dunia. Dia tak hanya mengadakan seminar di kota-kota nan berada di Indonesia saja, tetapi juga di berbagai kota di dunia.
Dalam buku-bukunya Iphho menekankan pentingnya buat mengasah otak kanan agar dapat meraih kesuksesan hayati dari segi materi. Beliau tak banyak berkutat pada taktik bisnis sebab beliau mengaku sebagai ahli otak kanan dan bukan ahli bisnis. Meskipun kerajaan bisnisnya mulai menggurita di tanah air.
Buku 7 Keajaiban Rezeki ini menekankan tentang pertambahan rezeki nan akan dicapai hanya dalam 99 hari. Semua disajikan dengan lugas dan jelas. Membuat pembaca berpikir ulang buat semua nan telah dilakukan.
Ippho menggunakan kalimat sederhana namun cerdas sehingga sangat mudah buat dipahami. Dia menekankan pentingnya buat bersedekah dan melakukan shalat dhuha dan tahajjud bagi kaum muslimin jika ingin mendapat akselerasi rezeki nan luar biasa.
Logikanya, ketika akan memulai sebuah usaha tentu kita akan menabung, bukan malah bersedekah. Namun klarifikasi Ippho dapat diterima akal. Intinya kembali kepada ajaran agama dan janji Tuhan. Bahwa setiap kali kita memberi kepada seseorang, maka Dia akan memberi gantinya dengan berlipat ganda.
Menurut catatan sebuah penerbit, dari 10 buah buku nonfiksi nan menduduki buku terlaris di tahun 2011, 4 di antaranya ialah buah pena Ippho Santosa. Wah, sebuah pencapaian nan luar biasa, bukan? Buku seri otak kanan milik Ippho terus mengalami cetak ulang dan membuat sosok penulisnya menjadi terkenal. Bahkan kini Ippho mempunyai slot tayangan di sebuah televisi swasta.
Buku terbaru Ippho Santosa berjudul "Hanya 2 Menit". Buku ini laris di mana-mana begitu dirilis. Hebatnya lagi, semua royalti buku seri otak kanan ini akan disumbangkan kepada pihak nan membutuhkan.