Menambah Ilmu Tentang Tanda tanda Kiamat

Menambah Ilmu Tentang Tanda tanda Kiamat

Tanda tanda kiamat menjadi kata-kata tak asing di telinga manusia sebagai hamba dari Tuhannya sebab meyakini adanya hari akhir/kiamat termasuk bagian dari keimanan seorang manusia kepada Tuhannya. Mengetahui serta mempelajari tentang kiamat memiliki arti krusial bagi kehidupan manusia di dunia. Alasan utamanya sebab manusia tak bisa melepaskan dirinya dari pengkontrolan dan supervisi Tuhan melalui para malaikat-Nya.

Meski ia bersembunyi di lorong paling kecil dan gelap sekalipun tak bisa menghindari supervisi serta pengontrolan tersebut.Setiap manusia senantiasa mengupayakan dengan optimal agar dirinya menjadi insan bertakwa di hadapan-Nya. Tanda tanda kiamat nan sering disampaikan oleh orang-orang nan paham agama seperti ulama, guru agama, dan lainnya serta berbagai media baik online maupun cetak menjadikan manusia buat menyadari kelemahan dirinya. Instropeksi diri sebagai proses menyadari kelemahan serta kekurangan diri sangat dibutuhkan manusia agar senantiasa bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya. Nikmat Tuhan sangat banyak dan tidak terhitung nilainnya.

Tanda tanda kiamat disampaikan dalam ayat-ayat Allah Swt dengan jelas. Tidak terdapat keraguan di dalamnya meski sedikit. Keimanan kepada hari akhir/kiamat menjadi sumber primer manusia buat senantiasa mengingat kebesaran pencipta dan pengatur alam semesta ini. Kebesaran serta kekuasaan nan tak mampu ditandingi oleh sesuatu apa pun. Adanya kiamat juga membuktikan bahwa pencipta dan pengatur alam semesta ini sangat menyayangi semua makhluknya, baik di langit maupun di bumi. Meski segala kerusakan di darat maupun di bahari dampak ulah tangan manusia, tapi Allah Swt senantiasa melimpahkan nikmat dan karunia-Nya kepada manusia dalam segala kondisi.

Mensyukuri nikmat dari Allah nan dikaruniakan kepada hambaNya bisa dikatakan mudah dan ringan. Namun, terasa berat ketika melakukannya secara konkret dalam kehidupan ini. Manusia dimudahkan pencipta dan pengatur alam semesta ini menemukan caranya dengan mengkaji ilmu dan menerapkannya. Adanya ilmu agama bukan buat dipelajari sebatas teori, tapi krusial buat dipraktikkan dalam kehidupan di dunia. Segala bekal nan telah dimiliki di global akan menjadi bekal krusial menghadap Tuhan melalui pengetahuan kita mengenai tanda tanda kiamat utamanya. Ketika kiamat telah datang sinkron ketetapan Tuhan, maka manusia serta seluruh makhluk kreasi Tuhan tak ada nan bisa menghindarinya.



Menambah Ilmu Tentang Tanda tanda Kiamat

Hari kiamat nan sering dikenal dengan hari akhir niscaya akan datang. Hal tersebut bisa dipastikan dengan adanya tanda tanda kiamat nan telah ditunjukkan sinkron ketentuan Tuhan Pencipta dan Pengatur alam semesta ini. Kita sebagai manusia dengan karunia akal dan karenanya lebih mulia dari makhluk lain, harus senantiasa siap dengan datangnya hari kiamat kapan pun dan dalam kondisi seperti apa pun. Kesiapan manusia juga tergantung pada ilmu nan ia miliki, baik ilmu generik maupun ilmu agama nan telah dikaji, dipelajari serta dilaksanakan dalam kehidupan.

Semakin bertambah ilmu, maka semakin rajin buat melakukan instropeksi diri memperbaiki sikap, perkataan dan lainnya buat masa depannya.Beriman kepada hari kiamat termasuk di dalamnya tanda tanda kiamat merupakan hal pokok keimanan dalam Islam. Tanpa adanya keimanan kepada hari kiamat/akhir, maka iman seseorang tak akan diterima oleh Tuhan-Nya. Seperti halnya tak diterima jika tak beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan qadha qadar dari-Nya.

Allah Swt berfirman:

"...Barangsiapa nan kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian (kiamat), maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya."(An-Nisaa':136).

Selain itu, juga terdapat dalam Al-Anbiyaa': 96-97

"Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh loka nan tinggi. Dan telah dekatlah kedatangan janji nan sahih (hari kiamat), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang nan kafir."

Adapun hal-hal nan menjadikan manusia harus senantiasa instropeksi diri sinkron perkataan Rasulullah Muhammad Saw mengenai tanda tanda kiamat , yaitu:

"Sesungguhnya kiamat itu tak akan terjadi sebelum kamu melihat sepuluh tanda-tandanya, meliputi asap, dajjal, binatang melata di bumi, terbitnya matahari di sebelah barat, turunnya Nabi Isa as. , keluarnya Yakjuj dan Makjuj, adanya gerhana di timur, adanya gerhana di barat, adanya gerhana di jazirah Arab, serta keluarnya barah dari kota Yaman menghalau manusia ke loka pengiringan mereka." (Hadits Riwayat Muslim).

Selain itu kepastian adanya hari kiamat melalui tanda tanda kiamat berdasarkan perkataan Rosulullah Muhammad Saw dipertegaskan oleh firman Allah Swt, yaitu

"...serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) tak ada keraguan padanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka." (As-Syura 42:7)

Dan firman Allah Swt nan artinya

"Dan apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan homogen binatang melata dari bumi nan akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tak konfiden kepada ayat-ayat Kami." (TQS. An-Naml 27:82).

Adapun klarifikasi lain dari Rasulullah Muhammad SAW. mengenai tanda tanda kiamat ialah sebagai berikut

"Wahai manusia, bahwasanya kamu nanti akan dihimpun Allah dalam keadaan telanjang kaki, telanjang bulat, dalam keadaan kulup (tidak dikhitan). Ingatlah bahwa orang nan mula-mula diberi baju ialah Ibrahim AS. Ingatlah bahwa nanti ada di antara umatku nan didudukkan di sebelah kiri. Ketika itu saya berkata: Ya Tuhan, (mereka itu adalah) sahabatku. Lalu Tuhan berkata: Engkau tak tahu apa nan mereka perbuat sesudah kamu (wafat)." (HR Muslim).

Beberapa landasan primer tersebut bertujuan buat menambah ilmu mengenai tanda tanda kiamat bagi seluruh manusia. Ketika seorang manusia memiliki ilmu mengenai hal bermanfaat dalam hidupnya, maka ia memiliki kewajiban buat menerapkan ilmu tersebut pada dirinya dan mengamalkannya sebagai tabungan amal sholeh. Ilmu di global ini majemuk dan memiliki fungsi bagi kehidupan manusia utamanya. Meski manusia juga termasuk makhluk nan lemah, tapi dengan ilmu nan ia miliki akan menjadikannya makhluk nan kuat di bumi ini.

Mengetahui peringatan mengenai tanda tanda kiamat dari pencipta maupun rosulNya, seharusnya menjadikan manusia semakin giat melakukan instropeksi diri dalam kehidupannya. Instropeksi diri tak dilakukan ketika tertimpa suatu kesedihan ataupun kondisi sulit dalam pandangan manusia, tapi sikap instrospeksi diri harus dilakukan setiap waktu dan setiap hari agar amal terus diperbaiki dalam setiap waktu. Instropeksi diri dilakukan juga bukan hanya buat bersiap dengan adanya hari kiamat/akhir, tapi selama manusia diberi waktu dan kesempatan hidup, maka sikap instropeksi diri merupakan hal primer nan harus dilakukan manusia.

Meski tak mudah melakukan instropeksi diri setiap saat, tapi adanya peringatan dari Allah Swt dalam ayat-ayatnya mengenai tanda tanda kiamat, mengharuskan manusia memiliki sikap tawadu' (tidak sombong) dan tawakal (berserah diri) pada segala apa nan terjadi pada dirinya hingga hari kiamat/akhir kelak. Segalanya akan terus dikaji dan dipelajari dalam ilmu agama dan lainnya. Alasannya, sebenarnya antara ilmu agama dengan ilmu generik sangat erat kaitannya, baik fungsi/kegunaan maupun pelaksanaannya. Ilmu agama akan membantu manusia mengatur aplikasi serta penerapan kegunaan/fungsi ilmu generik dalam kehidupan manusia. Ilmu agama bukan hanya mengatur masalah agama, tapi semua nan terdapat dalam agama seharusnya menjadi dasar bagi manusia mengatur segala aspek kehidupannya.

Perkembangan serta kemajuan teknologi seharusnya mampu menjadikan manusia sebagai insan nan bertakwa. Takwa dengan makna sebenarnya dan tanpa ada keraguan di dalamnya. Adanya peringatan Allah Swt serta perkataan Rasulullah Muhammad Saw mengenai tanda tanda kiamat merupakan hal krusial nan harus diperhatikan dan dipersiapkan sejak dini. Tanda tanda kiamat bukan hanya diperuntukkan bagi mereka nan berusia tua, namun kepada seluruh manusia nan telah dikenai hukum atasnya (usia baligh/masa pubertas bagi laki-laki maupun perempuan).