Ciri-ciri Masyarakat Kota - Daya Saing Tinggi
Masyarakat ialah salah satu unsur nan harus dimiliki oleh sebuah negara. Sebuah wilayah tidak dapat dikatakan sebagai negara bila tak memiliki kedaulatan dan rakyat atau disebut juga dengan masyarakat. Masyarakat di suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan loka tinggalnya, yaitu masyarakat kota dan masyarakat desa. Ciri-ciri masyarakat kota dan desa pun tentu berbeda. Mari kita bahas satu persatu.
Ciri-ciri Masyarakat Kota - Individual
Masyarakat kota ialah masyarakat nan tinggal di daerah dekat dengan pusat pemerintahan. Masyarakat kota terdiri dari majemuk suku dan kebanyakan biasanya pendatang.
Masyarakat kota memang individual. Mereka cenderung memikirkan urusannya sendiri dan enggan mencampuri urusan orang lain. Pergaulan di antara mereka pun terbatas dengan kelompok-kelompoknya sendiri, misalnya teman kantor, teman di klub tertentu, atau arisan. Sporadis mereka terlihat mengobrol dengan tetangga sepanjang hari. Apalagi, bila mereka tinggal di perumahan elit.
Mereka merasa kalau terlalu banyak masuk ke kehidupan lingkungannya, niscaya suatu saat terjadi pergesekan. Mereka takut sekali kalau sampai terjadi pergesekan sosial. Mereka tidak ingin mencari masalah dan tidak ingin membuat keributan. Mereka tahu bahwa merekalah nan harus mengalah dengan masyarakat lokal. Masyarakat lokal dianggap akan mencari untung sendiri dari para pendatang. Hal ini memang acap terjadi walaupun sesungguhnya nan melakukan hal tersebut hanyalah dari oknum masyarakat lokal nan mencari buat buat dirinya sendiri.
Sikap antisipatif dari kaum pendatang memang tidak dapat disalahkan. Mereka terkadang hanya ingin mencari nafkah dan tak mempunyai keinginan buat tinggal menetap di sebuah kota. Keluarga mereka pun ada di loka asalnya. Mereka hanya tinggal sementara. Kalau keadaan pekerjaannya cukup menguntungkan, mereka akan bertahan lama. Bahkan kalau memang peluang sangat baik dan dirasa keadaan kota menyenangkan, biasanya baru mereka akan menetap di kota tersebut dan memboyong semua anggota keluarganya.
Sebaliknya, bila keadaan tak memungkinkan dan penghasilan tak seperti nan dibayangkan, mereka akan pindah ke kota lain nan dianggap lebih menguntungkan. Perpindahan ini dapat berlangsung berkali-kali sinkron dengan keinginan dan hingga hati mereka terpaut pada satu kota nan sangat menarik. Biasanya hal ini terjadi sebab mereka telah tua dan lelah pindah-pindah. Hal seperti ini telah menjadi ciri-ciri masyarakat kota.
Ciri-ciri Masyarakat Kota - Heterogen
Masyarakat kota terdiri dari majemuk suku. Semuanya berkumpul di satu kota dengan tujuan beragam, bekerja, kuliah, ikut saudara, dan lain-lain. Keanekaragaman inilah nan membuat masyarakat kota menjadi menarik. Bayangkan saja, bila suku Jawa berteman dengan suku Sunda, Minang, Banjar, dan Betawi. Apa nan terjadi?
Tidak hanya keanekaragaman suku, namun juga keanekaragaman nan lain seperti taraf pendidikan (masyarakat kota identik dengan masyarakat nan berpendidikan tinggi, namun nan tak berpendidikan pun ada), agama, status sosial (mulai nan tak memiliki apa-apa hingga memiliki segalanya semuanya tersedia di kota), dan karakter.
Ciri-ciri masyarakat kota satu ini memang sangat menggelikan terkadang. Penggunaan bahasa daerah nan masih begitu sering terdengar terkadang membuat geli nan mengamati. Logat dan aksen nan terdengar lucu itu menambah kegembriraan sendiri. Bila sudah seperti ini rasa persatuan dan kesatuan sebagai anak bangsa Indonesia menjadi sangat terasa. Cukup tidak dapat dipahami kalau konflik dapat terjadi.
Konflik itu terjadi sebab disparitas nan terlalu dilebih-lebihkan. Padahal kalau kebersamaan nan ditonjolkan, pengalaman hayati niscaya akan terasa kental. Bagaimana tidak, bagi nan bahagia bertualang, mempunyai teman dari daerah lain ialah kesempatan buat pergi ke loka itu dan mengenal loka tersebut lebih jauh tanpa rasa takut tersesat sebab ada pemberi informasi nan seksama tentang loka nan akan dikunjungi.
Bagi para penulis, keragaman budaya itu ialah inspirasi nan sangat mahal harganya. Keragaman makanan dan bahasa serta Norma akan menjadi bumbu kehidupan. Orang nan merasakan ciri-ciri masyarakat kota tidak sejenis ini akan berpikir bahwa hal ini dapat menjadi wahana silaturrahmi nan sangat menarik buat didalami dan bukannya dicari celah buat bertengkar dan bermusuhan hanya sebab sterotype yang tak karuan.
Ciri-ciri Masyarakat Kota - Daya Saing Tinggi
Biasanya, orang-orang melakukan urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota buat meningkatkan tingkat hidup. Itu sebabnya taraf persaingan di kota sangat tinggi, apapun bidang nan digeluti. Bahkan, buat memenangkan kompetisi tersebut, seseorang kadang rela menghalalkan segala cara.
Ketika penghalalan segala cara ini dilakukan, maka pandangan orang tak hanya terpaku pada siapanya tetapi juga asal dari pelakunya. Hal inilah nan akhirnya menimbulkan satu kecurigaan nan cukup tinggi kepada salah satu suku nan orang-orangnya banyak tertangkap ketika bereaksi sebagai orang jahat. Untungnya, semakin banyak orang nan tak terlalu percaya bahwa satu daerah dapat menjadi penyumbang penjahat saja tanpa mampu melahirkan orang-orang berkualitas nan mampu membangun negeri.
Ciri-ciri masyarakat kota nan mempunyai daya saing tinggi ini terkadang menyurutkan beberapa orang buat datang ke kota bila mereka tak mempunyai ketrampilan atau senjata bersaing nan diharapkan dapat membuat dirinya tak menjadi terlunta-lunta di kota besar. Tetapi, ada juga sebagian orang nan menjadikan kota sebagai loka pelarian hayati sehingga nan terjadi ialah bahwa mereka harus tinggal di emperan toko, di bawah jembatan, dan menggelandang sepanjang masa. Menyedihkan. Setiap orang memang mempunyai daya tahan sendiir-sendiri dalam menghadapi rasa malu dan rasa tahan terhadap kerasnya hidup.
Ciri-ciri Masyarakat Kota – Profesi Beragam
Di kota, profesi penduduknya sangat beragam. Tentunya, profesi tersebut sinkron dengan keahlian masing-masing, misalnya buruh pabrik, karyawan, PNS, penulis, motivator, pengamen, dan lai-lain. Di kota, semuanya dapat dijadikan profesi. Bahkan, mengemis pun ialah sebuah profesi.
Ada nan berpendapat bahwa ciri-ciri masyarakat kota itu ialah kreatif menciptakan profesi. Profesi ini apa saja asalkan bisa menghasilkan rupiah. Menajdi pialang pun merupakan salah satu pekerjaan nan cukup menguntungkan di wilayah perkotaan. Kapital para pialang inilah ialah kepandaiannya menghubungkan orang dan kepintarannya berbicara dengan siapa pun. Penghasilan para pialang ini juga cukup tinggi. Itulah mengapa banyak orang nan berprofesi sebagai seorang manager perusahaan tetapi juga berprofesi sebagai seorang makelar.
Ciri-ciri Masyarakat Kota - Materialistik
Sebagian besar masyarakat kota memang matrealistik. Hal tersebut dipengaruhi taraf persaingan nan tinggi dan buat mendapatkan sesuatu nan diinginkan diperlukan pengorbanan nan besar. Sifat ini kadang membuat orang enggan melakukan sesuatu nan tak ada nilai uangnya. Tidak sporadis masyarakat kota terlihat tidak mau memberikan donasi secara gratis. Kalau ada orang nan snagat baik nan mau menolong tanpa mau dibayar, paras keheranan niscaya akan terpancar dari paras orang telah ditolong.
Memang tak semua masyarakat kota menjadi orang nan materialistik. Sebagian masyarakat nan masih mempunyai keimanan dan pemahaman bahwa hayati tidak hanya ada di global saja, niscaya mempunyai hati dan masih mau membantu dengan bahagia hati dan ikhlas tanpa mengharapkan balasan apa-apa.
Ciri-ciri Masyarakat Kota - Open Minded
Ciri-ciri masyarakat kota terkenal ialah sikap mereka nan selalu terbuka terhadap segala macam jenis perubahan. Mereka juga masyarakat nan selalu aktif dan open minded . Itulah nan menyebabkan kota mengalami kemajuan nan signifikan.
Mereka mudah menerima perubahan. Mereka bahkan ingin sellau berubah agar dapat bertahan di kota nan memang menuntut perubahan itu etrjadi setiap saat. Tanpa adanya perubahan, maka kota itu akan menjadi kota wafat dan tidak akan didatangi lagi oleh orang-orang nan mencari peruntungan.
Ciri-ciri Masyarakat Desa
Masyarakat desa memiliki ciri-ciri nan berkebalikan dengan masyarakat kota, yaitu sebagai berikut.
1. Gotong Royong
Di desa, kita akan menemukan masyarakat nan masih erat interaksi kekeluargaannya. Mereka suka bergotong royong dan saling membantu.
2. Homogen
Masyarakat desa biasanya terdiri dari satu atau dua suku. Kebanyakan mereka masih bersaudara satu sama lain.
3. Daya Saing Rendah
Karena sifat kekeluargaan tersebut, tak ada keinginan bagi masyarakat desa buat bersaing terlalu ketat. Mereka sangat menjunjung tinggi rekanan atau interaksi dan menurut mereka persaingan nan ketat akan merusak interaksi kekeluargaan.
4. Profesi Sedikit dan Sejenis
Jenis profesi nan ada di desa tak sebanyak di kota. Bila desa tersebut terletak di daerah pegunungan, dapat dipastikan bahwa profesi mereka sebagian besar ialah petani.
Setelah membandingkan ciri-ciri masyarakat kota dan ciri-ciri masyarakat desa tersebut, diharapkan pemahaman ini akan menjadikan masyarakat lebih mengerti keadaannya.